HP OfficeJet : Keajaiban Harga dalam Kehidupan Digital

Salah satu fenomena unik dalam industri komputasi dan piranti digital sejenisnya adalah adanya kecenderungan price downward effect. Inilah sebuah fonemena dimana harga berbagai piranti digital seperti komputer, ponsel, printer, dan LCD secara periodik mengalami penurunan yang kadang bersifat dramatis. Katakanlah, sebuah notebook dengan prosesor intel core duo dibandrol dengan harga 12 juta ketika pertama kali diluncurkan. Harga ini bisa turun beberapa puluh persen hanya dalam dua belas bulan setelah peluncurannya. Contoh seperti ini juga terjadi pada piranti ponsel. Harga sebuah ponsel yang baru diluncurkan mungkin turun cukup dalam hanya dalam beberapa bulan setelahnya.

Fenomena diatas sungguh sangat unik, dan sayangnya tidak banyak terjadi di industri lain. (Bayangkan betapa indahnya kalau fenonema price deflationary itu juga terjadi dalam produk otomotif, sepeda motor, atapun produk BBM). Kemajuan pesat dalam bidang teknologi digital ternyata telah membawa keberkahan bagi banyak konsumen. Setiap temuan baru yang inovatif – baik dalam teknologi mikroprosesor ataupun teknologi digital lainnya – selalu diikuti dengan temuan lain yang tak kalah inovatifnya. Efeknya ajaib : setiap temuan inovatif itu membawa lompatan efisiensi baru, dan pada akhirnya berujung pada penawaran harga yang sangat terjangkau.

Breakthrough innovation itulah – baik pada sisi teknologi ataupun pada sisi harga – yang kini juga ditawarkan oleh sebuah piranti printer multi fungsi keluaran Hewlett Packard. Bayangkan sebuah piranti dengan beragam fungsi – mulai dari fungsi printer, fotocopy, fax dan scan – ditawarkan hanya dengan harga mulai Rp 750 ribu. Jelas, harga ini menawarkan value for money yang sangat tinggi. Inilah sebuah keajaiban harga dalam kisah modern tentang kehidupan digital. Sebuah harga yang mungkin tak terbayangkan akan muncul tiga atau empat tahun silam.

Pada sisi lain, dengan konsep all in one ini (yakni menggabungkan empat fungsi utama – yakni printer, fotocopy, scan dan mesin fax – dalam satu perangkat yang andal) piranti ini hendak memuaskan hasrat para penggunanya akan sebuah nilai efisiensi dan kemudahan bagi para penggunanya. Para pelanggan dan pekerja di kantor tidak perlu lagi repot-repot menangani sirkulasi dokumen melalui beragam piranti yang acap memunculkan keribetan tersendiri. Dengan konsep All in One, semua kebutuhan pencetakan dan distribusi dokumen-dokumen perusahaan dapat dilakukan dengan cepat dan praktis.

Dengan seri HP Officejet All in One ini, kita juga dapat mengubah langsung kertas menjadi format digital melalui memory card dan alat penyimpanan USB. Dengan fitur built-in networking, kita juga dapat mencetak dan dan membuat copy dari dokumen kita tanpa beranjak dari komputer. Semua dilakukan serba digital. Segenap fitur ini membawa dua keuntungan sekaligus. Yang pertama, proses ini akan membuat kita mampu menghemat penggunaan kertas (dan ini amat membantu upaya menuju paperless office). Yang kedua, para penggunanya akan dapat terhindar dari keribetan yang tampaknya kecil, namun acap menghabiskan banyak waktu. Sebab produktivitas pekerja bisa lenyap hanya gara-gara ribet bolak-balik dari tempat meng-copy ke tempat nge-fax lalu balik lagi ke tempat nge-print.

Inovasi teknologi seperti yang diperagakan oleh rangkaian produk HP Officejet All in One ini tak pelak telah membawa solusi bagi peningkatan efisiensi dan produktivitas perusahaan. Dalam rangkaian promosinya, HP saat ini juga menawarkan hadiah yang dapat dipilih sendiri oleh para pembeli produk-produk Office All in One ini. Program ini ditampilkan dalam sebuah situs yang menurut saya, didesain dengan sangat menarik dan interaktif. Silakan klik DISINI jika Anda berminat untuk hadir menyinggahinya.

Melalui rangkaian seri OfficeJet All in One ini, HP tampaknya hendak meneguhkan reputasinya sebagai penyedia piranti digital pekantoran yang handal, dengan mutu dan inovasi kelas dunia.

Note : Tulisan diatas merupakan advertorial untuk Hewlett Packard – produsen piranti digital yang bermarkas di Cupertino, California, USA.

Author: Yodhia Antariksa

Yodhia Antariksa View all posts by Yodhia Antariksa