Ratio 3 to 1 : Magic Formula behind Positive and Happiness Life

Hasrat untuk diguyur kuyup dengan kebahagiaan di dunia dan akherat. Demikian lantunan doa dan harapan yang terus menerus kita suarakan dengan sepenuh sukma. Sebab tidakkah itu memang merupakan salah satu tujuan puncak yang hendak kita daki, dalam kehidupan yang amat fana ini?

Happiness. Joy of life. Excitement. Passion. Kedamaian. Rasa syukur yang terus membuncah. Inilah berderet elemen positif yang mestinya bisa terus mengalir dalam setiap jejak langkah kehidupan yang kita tapaki.

Ditengah udara pagi Jakarta yang mendung, sembari ditemani secangkir teh hangat, kita ingin berbincang tentang tema penting itu. Tentang sebuah pertanyaan krusial : formula ampuh apakah yang mesti kita reguk untuk melampiaskan dahaga kita akan kidung hidup yang penuh kebahagiaan?

Saya ingin memulai menjawab pertanyaan itu dengan sebuah buku keren yang saya baca minggu lalu. Judulnya : Positivity – The 3 to 1 Ratio that Will Change Your Life. Buku ini menarik lantaran ditulis oleh seorang profesor dalam ilmu positive mindset (dus, isinya selalu ditopang dengan riset empirik yang proven).

Salah satu temuan yang ditulis dalam buku itu adalah ini : hanya sebagian orang yang bisa mencapai titik kebahagiaan yang optimal, dan kemudian mampu memanfaatkan kondisi itu untuk melejitkan dirinya untuk meraih positive results dalam segenap kehidupannya.

Siapa saja mereka itu? Yakni orang-orang yang mampu menembus rasio kebahagiaan 3 : 1 dalam episode kehidupannya. Rasio kebahagiaan 3 : 1 artinya dalam periode waktu tertentu (misal satu hari/minggu atau satu bulan), orang itu selalu menemui/merasakan 3 kali momen yang membahagiakan (positive feeling) dibanding 1 momen yang tidak membahagiakan (negative feeling).

Rasionya selalu minimal 3 : 1. Artinya bisa saja kita menemui/merasakan kejadian yang negatif 10 kali dalam satu minggu, namun kita harus bisa menemui/merasakan momen positif sebanyak 30 kali dalam periode yang sama; agar kita mampu menembus rasio 3 : 1 itu.

Nah riset membuktikan hanya orang-orang yang melampaui rasio kebahagiaan sebanyak 3 : 1 (atau kelipatannya) yang akan mampu menjadi true happy people, dan kemudian melejit menjadi a meaningful and productive person.

Sialnya, dari riset pula terlihat bahwa sebagian orang hanya memiliki rasio kebahagiaan 2 : 1. Sebagian dari kita mungkin bahkan memiliki rasio 1 : 3 (terbalik, artinya dalam periode tertentu kita cenderung mengalami/merasakan 3 kali momen negatif dibanding 1 kali momen positif. Wah cilaka dong).

Mengingat pentingnya dampak kebahagiaan dan energi positive bagi kinerja kita di segala bidang (dalam pekerjaan atau personal life), penulis buku itu mendorong kita untuk selalu berikhtiar agar kita mampu menembus rasio kebahagiaan 3 : 1 itu.

Lalu bagaimana caranya? Ada banyak kiat, namun kita hanya akan membincangkan tiga diantaranya.

Kiat pertama bersifat klasik namun powerful : bersyukur – senantiasa melantunkan rasa syukur dengan rasa khusyu’. Kita mungkin tidak boleh meremehkan kekuatan sikap ini dalam mendorong rasa bahagia dan energi positif dalam kehidupan kita.

Sekarang, coba tatap dalam-dalam screen yang ada di depan Anda ini (dan ah betapa indahnya, mata kita masih bisa membaca kata-kata yang berderet), atau coba lihatlah jendela kantor Anda dan lalu tataplah langit yang mendung itu (kita lalu bersyukur betapa keagungan alam itu selalu terbentang di luar sana).

Rasa syukur yang terus mengalir, akan mampu membawa kita pada kiat kedua : find positive meaning in our everyday life. Selalu berikhtiar untuk mencari sisi positive dari segenap peristiwa yang menghadang kita (baik di kantor, di rumah, di jalanan, dan dimana-mana).

Disini kita harus selalu ingat dengan kredo ini : Focus on positive angle (alih-alih selalu mencari kesalahan dan kelemahan) and always find positive strenghts (sebab kekuatan dan success story – betapapun kecilnya — akan membuat kita terus bersemangat menapak kemajuan).

Kiat terakhir bersifat simple, praktikal namun powerful juga : sering-seringlah berpelukan dengan orang yang Anda kenal. Studi menunjukkan, berpelukan (selama minimal 6 detik) ternyata memberikan efek magis bagi kebahagiaan dan energi positif dalam diri kita.

Karena itu, jika Anda sudah berkeluarga, sering-seringlah Anda memeluk pasangan hidup atau buah hati Anda dengan penuh kasih sayang. Para ahli saraf mencatat, berpelukan dengan penuh kehangatan akan membuat sel-sel dalam otak kita memperoleh energi positif yang meningkatkan level kebahagiaan.

Demikianlah beberapa catatan yang layak diperhatikan tentang Rasio Kebahagiaan 3 : 1. Mudah-mudahan kita semua bisa menembus rasio ini.

Akhir kata, kalau saja saya bisa bertemu dengan Anda secara langsung, saya sungguh ingin memeluk Anda dengan penuh rasa persahabatan dan kehangatan.

Peluk hangat penuh kebahagiaan dari saya untuk Anda semua.

Note : Jika Anda ingin mendapatkan kaos keren dengan desain Android, Manchester United, Apple, Blackberry dan Firefox, silakan KLIK DISINI.

Photo credit by : Tipirneni @flickr.com

Author: Yodhia Antariksa

Yodhia Antariksa

40 thoughts on “Ratio 3 to 1 : Magic Formula behind Positive and Happiness Life”

  1. wah mantab mas yodhia!
    rasio 3:1 ini menginsyafkan sy, sbenarnya udah sperti itu blum rasio kebahagiaan sy? ato jgn2 mlah dpet yg 1:3 lg 🙁
    kita mulai untuk slalu bersyukur, find postive meaning dan berpelukaannn (brhubung blm punya pasangan hidup yg halal aka istri jdi yg ini ditunda :D)

  2. Sebenarnya Rasulullah Muhammad SAW sudah mengajarkan kepada kita bagaimana cara kita menggapai kebahagaiaan yang hakiki di dunia/ akhirat, namun terkadang kita terlalu sering melupakannya. Terima kasih Mas Yodhia sudah mengingatkan kembali dalam bentuk yang berbeda.Sukses selalu. Amin.

  3. 3:1
    berdasarkan pehitungan ini,
    saya ambil 24/3 = 8 jam bersyukur setiap hari (min)
    kata orang jawa biang malakoni kehidupan yang ada di depan mata,
    selama 8 jam – semoga bisa istiqamah
    mksih ilmunya bos

  4. Subhanallah… luar biasa,makasih dengan kiat2nya ya mas.. ini memberikan inspirasi untuk memulai hari ini dan selanjutnya untuk selalu bersyukur dan berfikir positif dalam setiap aktivitas kita…

  5. Mas Yodh,
    Hatur nuhun… sharing baca bukunya… terima kasih telah menginspirasi saya untuk melakukan hal positif utk diriku dan insya Alloh utk yg lain. Mohon izin copas yah…supaya 100% ori stori…
    Jadi ingat kata-kata mantan Boss saya, Life is really simple, but we insist on making it complicated…
    Terus berkarya….

  6. terima kasih Mas Yod, syukur itu sikap mental yang gampang kita ucapkan dan gampang kita abaikan. Seringnya kita membandingkan segala sesuatu dengan uang ansich. Padahal 2 mata, 1 hidung, 2 telinga, organ-organ lain dan jutaan sel lain tiada dapat dihitung dengan uang semata.Semoga kita bisa menjadi manusia dengan rasio kebahagian 3:1

  7. Thanks mas Yod, ini mungkin memberikan cermin bahwa betapa seringnya saya melupakan syukur, tentang keluarga, pekerjaan, kesehatan dan apapun itu yang patut saya syukuri… 😀

  8. Pak yodia, matur nuwun terima kasih, mengingatkan kita pada perkataan Allah dalam hadits qudtsi: “Aku seperti persangkaan hambaKu”

    mari berbaik sangka pada Allah, niscaya Allah akan berikan nikmat yg terbaik bagi kita

    tinggalkan kebiasaan menggerutu, nggedumel, atas sedikit kesusahan yang kita temui, karena di setiap kesusahan pasti ada dua kemudahan, seperti dalam surat al insyirah:

    sesungguhnya bersama kesusahan pasti ada kemudahan, dan sungguh bersama kesusahan (yg td disebut) ada kemudahan.

  9. Thanks you so much Mas Yodia.

    You have opened my heart, and my mind about Love and happiness. Really …I have terrible mistakes to my Lovely wife, my son, and another people.

    Thank you Allah…Thank you Allah…..

    Thank you Mas Yodia ….You are my inspiration…

  10. Wah.. Subhanallah.. Luar biasa Pak Yodia..

    Hari ini adalah milad saya dan doa tersebut mewakili kata2 yg tak bisa saya rangkai pak..

    Ijinkan saya copas : Hasrat untuk diguyur kuyup dengan kebahagiaan di dunia dan akherat.

    Happiness. Joy of life. Excitement. Passion. Kedamaian. Rasa syukur yang terus membuncah.

    Pak, salam peluk hangat juga.. Terimakasih menjadi motivator di setiap Senin saya..

  11. Terima kasih Pak Yodhia…Tulisannya Mengingatkan Saya Kl Saya harus terus Bersyukur Dlm Menjalani Kehidupan ini…
    Walaupun Masalah Terus Menghadang…kita Harus Slalu Bersyukur Kepada-NYA.

    Salam Kenal.

  12. Alhamdulillah. Ini adalah sebuah pencerahan yang menambah energi positif untuk mengarungi hidup ini. Semoga saya mendaptkannya tidak hanya hari Senin. Amin.

  13. wowowowowowo.,.,., keren… ada referensi buku bagus.

    saya suka sekali artikel yg satu kali ini.,.,., patut dicoba. karena saya baru tau klo berpelukan memberikan efek positif.

    terima kasih sanget mas,, atas konsisten artikelnya setiap senin.. saya selalu membaca setiap artikel baru setiap senin.

    trims

    rangga

  14. Mas Yodhia, mengalir dibawahnya air sungai, kalo mengalir disekitarnya bacanya sambil berenang dunk… ; )

    hopefully we get ratio 3:1 ..and then we’ll get the heaven some day….Amin

  15. Setuju Pak,
    “…lainsakartun la’adzinanakum wala inkafartum ina’adabilasadid…” Jika kalian bersyuku, niscaya Aku tambah nikmat-Ku padamu, dan jika kalian inkar maka sesungguhnya adab-Ku sangat pedih

    BTW : Pic -nya kok belum diupdate…
    Salam dan peluk persahabatan dari saya.

  16. Benar sekali..Syukur memang mempunyai kekuatan yang luar biasa akan kehidupan kita.

    Kiat yang kedua itu merupakan cerminan sebuah ayat dalam Al-Qur’an..

    Rabbana maa Kholaqta baatila (Tuhan..tidak ada yang sia-sia apa yang Engkau ciptakan). Selalu ada hikmah dari setiap kejadian..tinggal kita mencari dan menemukannya…

    Terima kasih Mas Yodia

  17. Sip bener banged itu!
    rasany saya sudah melakukannya… walau blom 3:1 hehehehe…
    tetap besyukur.. bersyukur.. dan berbagi

    nah, berpelukan ini yg jarang sekali… hmmm.. ma sapa yah?

  18. Rasa syukur,

    Minimal terucap namun juga harus terwujud dalam prilaku untuk menciptakan nilai-nilai kehidupan yang bermanfaat bagi lingkungan dan alam sekitar, bahkan dengan suatu pengorbanan yang terikhlaskan, yaitu suatu proses kebaikan sejati yang sepertinya tak akan terbalaskan oleh sipenerima kebaikan, bahkan pada level tertinggi terkadang justru kita terlecehkan, menekan semua ego yang ada.

    Mas Yodia, dalam buku itu adakah contoh yang terwujudkan seperti yang saya persepsikan diatas ?, senang sekali jika contoh-contoh itu menjadi bukti yang tak terbantahkan dalam menggulirkan ribuan nikmat-nikmat lain dari langit…? rasional maupun yang irasional.

    Trims atas ulasan yang sangat bermanfaat ini.

    regards.

  19. Ace (31) ya ada; dan menariknya studi empirik menunjukkan : doing good things pada orang lain, berbuat kemuliaan tanpa pamrih…..ternyata memberikan dampak positif bagi kebahagiaan.

    Itulah kenapa orang-orang yang suka berbuat baik pada orang lain PASTI merupakan orang-orang yang BAHAGIA.

    Penulis buku itu berpesan : sering-seringlah kita berbagi kebaikan, sebab hal ini will boost our positive energy and happiness !!

Comments are closed.