Ranking Perusahaan Paling MAHAL di Dunia

Gemerlap pendaran lampu meyeruak di setiap sudut gedung pencakar langit : tempat kantor pusat perusahaan-perusahaan raksasa bernaung. Dalam derap gemuruh ekonomi global saat ini, barisan perusahaan raksasa berskala mondial memang telah menjadi pembawa obor paling depan : nyalanya melenting indah dimana-mana.

Sejarah terus melaju, dan revenue perusahaan-perusahaan raksasa itu terus meningkat secara impresif. Dan dengan itu, profit dengan skala mega trilyunan terus masuk ke laci kas perusahaan. Ujungnya : harga saham atau market value korporasi perusahaan global itu menjadi makin tajir. Dengan kata lain, kalau perusahaan itu hendak dijual secara total, maka harganya kian mahal.

Pada sajian kali ini, kita akan coba melacak peringkat atau ranking perusahaan – perusahaan paling mahal di dunia. The Most Expensive Company on Earth.

Berbeda dengan peringkat berdasar jumlah sales revenue, kriteria mahalnya sebuah perusahaan dilihat dari market value perusahaan itu. Caranya tentu dengan melihat harga saham perusahaan itu saat ini, dan kemudian dikalikan dengan jumlah saham yang mereka miliki.

Stock price dengan kata lain menjadi penanda utama untuk mengukur siapakah yang menjadi The Most Valuable Company in the world.

Nah, kalau bicara stock price atau market value, kita mesti segera ingat yang jadi kriteria bukan hanya aset fisik yang dimiliki perusahaan (atau tangible asset seperti jumlah pabrik yang dimiliki, luas tanah, atau kecanggihan mesin yang dimiliki).

Yang acap lebih utama adalah intagible asset yang mereka kuasai, seperti : kekuatan brand, reputasi perusahaan, kecakapan inovasi, dan tentu saja, prospek pertumbuhan bisnis mereka di masa depan. Growth prospect adalah mantra sakral yang selalu dirapal oleh para analis saham dan corporate value.

Nah berdasar market value perusahaan, berikut ranking perusahaan yang paling mahal (most valuable) di dunia ini (dalam rupiah) :

1. Apple –>  5,000 trilyun
2. Exxon Mobile –> 4,080 T
3. PetroChina –>  2,790 T
4. Microsoft –> 2,700 T
5. IBM –>  2,410 T
6. Comm Bank of China –>2,360 T
7. Royal Dutch Shell –>  2,200 T
8. General Electric –>  2,120 T
9. Chevron –>  2,110 T

Ada beberapa catatan yang mau didedahkan disini.

Catatan # 1 : Apple Rules the World. Secara spektakuler, Apple menjadi perusahaan paling mahal di dunia, mengalahkan raksasa minyak seperti Exxon dan Chevron. Amazing, hanya dengan jualan ipad, Mac dan iPhone (yang pilihan warnanya hanya dua : putih dan hitam), Apple jauh melampau perusahaan-perusahaan raksasa lainnya.

Yang tak kalah impresif : market value Apple meroket lantaran dalam 10 tahun terakhir (periode 2002 – 2012), harga saham Apple naik 100 kali lipat. Seratus kali sodara-sodara. Jadi kalau tahun 2002 lalu, Anda menginvestasikan uang Anda sebesar Rp 10 juta saja untuk membeli saham Apple, maka nilai uang Anda sekarang sudah menjadi Rp 1 Milyar. Jleb.

(Sekedar sebagai info : pada kurun yang sama, harga emas naik hanya sekitar 5 kali lipat dan rata-rata harga properti naik sekitar 6 kali lipat. Dan oh ya, dalam periode sama gaji Anda mungkin hanya naik 1 kali lipat, atau malah kurang? Doh).

Catatan # 2 : Growth is Everything. Dari sisi sales revenue, Apple sejatinya kalah jauh dibandingkan Exxon (hanya seper-empatnya saja). Namun dalam mengukur market value, prospek pertumbuhan jauh lebih seksi. Dan disini, prospek pertumbuhan Apple membikin wow : iPhone 5 yang baru saja mereka rilis diprediksi akan terjual sebanyak 58 juta unit hanya dalam tiga bulan (crazy, dan inilah the real power of design and brand differentiation).

Sementara iPad mereka juga terus menari-nari (apalagi jika mereka nanti launch iPad Mini). Dengan pertumbuhan sales iPhone, iPad dan Mac, market value Apple memang makin jauh meninggalkan Microsoft (peringkat 4); nyaris dua kali lipatnya.

Growth prospect dan market value memang seperti duet maut. Begitu laju pertumbuhan terhenti, maka stock price akan stagnan, meski profit masih menggunung. Harga saham Intel dan Microsoft stagnan, meski penjualan dan profit mereka masih mak nyus, lantaran growth story mereka suram.

Catatan # 3 : Intagible Assets Drive Your Value. Again, dari sisi aset fisik Apple tidak ada apa-apanya dibanding aset Exxon atau Petro China (mungkin nilainya hanya seper-seratusnya; dibandingkan dengan ladang minyak yang luas membentang, atau pabrik dengan luas ribuan hektar).

Namun harga sebuah perusahaan memang lebih ditentukan oleh intangible asset yang dimiliki : oleh “knowledge asset” yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Aset kasat mata berupa kecakapan inovasi, kecantikan sebuah desain, ataupun beautiful growth story.

Peringkat diatas menegaskan kembali sebuah premis lama : intangible assets will drive your corporate value, more than just tangible assets.

Selamat beraktivitas, sodara-sodara. Hope you can create amazing tangible assets for your office.

Photo credit by : Daniel KHC @flickr.com

Author: Yodhia Antariksa

Yodhia Antariksa

27 thoughts on “Ranking Perusahaan Paling MAHAL di Dunia”

  1. keren bapak, artikelnya. bapak boleh rekomen kits situs2 atau komunitas apa sehingga bapak wawasannya luas banget???? salam

  2. Membahaas tentang industri elektronics (ganget,pc,dsb)Lengkap dg software pendukungnya memang selalu menarik, krn industri ini paling cepet siklus regenerasinya (kadang diatas, kadang dibawah). Bisa jadi teknologinya walaupun canggih namun mudah diamati,ditiru dan dimodifikasi.

    Saat kuliah dl, tdk ada merk lain yg lbh top selain IBM, namun skr muncul apple.beda dg industri migas, sejak SD dl sampe skr pemain utamanya yg terkenal ya chevron,exxon dkk. blm banyak pemain baru.

    Pelajaran yg bs dipetik adalah, sebaiknya kita berorientasi ke teknologi yg mudah diamati, ditiru dan dimodifikasi diatas, untuk meningkatkan daya saing industri kita.

    Salam,
    Wahyudi
    https://www.afscmelocal512.org

  3. Nice info…pak sekali2 bahas juga dong perusahaan termahal di Indonesia. dan juga orang/manusia termahal di Indonesia yang memiliki value or intangible asset dalam dirinya… Masyarakat Indonesia butuh figur/sosok entrepeneur yang memiliki value yang tinggi… sebab kesuksesan atau cara-cara yang dilakukan enterpreuner or CEO di Barat belum tentu bisa diterapkan di Indonesia dengan budaya Timur… sehingga barangkali ada tokoh Indonesia yang sukses dengan budaya timurnya… thanks and succes for U…

  4. Bole tau referensi peringkat diatas darimana pak?atau murni dr nilai saham dikalikan jumlah saham yang masih dimiliki oleh perusahaan tersebut? Jika memang murni dr nilai saham, berarti poin2 diatas ada faktor utama untuk meningkatkan nilai saham? Mohon pencerahannya bang Yod 😀

  5. Kalau saya ikuti perkembangan web bapak dari sebelumnya. kok jarang membahas materi yang bapak jual ya? seperti template manajemen, dsb

  6. Tiffany (5) : baca majalah/koran bisnis seperti Forbes, Fortune, BusinessWeek dan Wall Street Journal. Saya rutin baca majalah Fortune dan BusinessWeek edisi Inggris sejak kuliah tingkat I, sekitar 20 tahun silam.

    Gery (7) : Sudah pernah saya bahasa disini :

    https://strategimanajemen.net/2011/07/18/ranking-perusahaan-terbesar-di-indonesia/

    dan disini :

    https://strategimanajemen.net/2011/03/14/ranking-10-perusahaan-terbaik-di-indonesia/

    Rono (8) : ya berdasar harga saham, sebagai kriteria utama. Untuk meningkatkan stock value, ya paling utama sih : prospek pertumbuhan bisnis.

  7. Bedanya lagi pak, apple dapat berkembang terus menuju teknologi ramah lingkungan, exxon dan petro cina hanyalah tambang minyak, dalam kurun waktu tertentu akan mengalami habisnya minyak bumi dan mengalami kebangkrutan. Sehingga jelas nantinya apple adalah perusahaan paling mahal di dunia.

  8. Produk apple sebenernya biasa aja, hanya sebuah produk yang overrated oleh para penggemar fanatiknya yang memang selalu over dalam menilai sesuatu. Yang saya salut dari Steve Jobs adalah cara ia membuat produknya overrated.

  9. Prospek apple emang sangat bagus. Bikin smartphone yg lebih bagus dari iPhone itu mudah, yg sulit itu membuat orang pindah ekosistem. Klo dah nyaman n mo tetap di ekosistem iOS, mo ga mau pakeknya ya iPhone.

    Tiap keluar produk baru mereka pada upgrade.

    Keterikatan user pada android mirip sbenarnya, cuman yg bikin smartphone android banyak, so duitnya lari kesana kemari, ga bisa kayak apple.

    Klo punya duit, pgn juga bli saham apple,… sayang bokek…

  10. Aset kasat mata berupa kecakapan inovasi, kecantikan sebuah desain, ataupun beautiful growth story. Mungkin yang dimaksud aset tak kasat mata ya, Pak Yodhia.

    Dari 10 perusahaan paling mahal di dunia, the most valuable adlh perusahaan pengembang teknologi digital. Mungkin krn sperti tesis Alvin Toffler (1980), yg menggambarkan transisi negara-negara maju dari industrial age society (second wave) menuju information age (third wave) society. Yg skarang ini tengah kita saksikan bersama.

    Yang menarik, dr 10 perusahaan dgn market value (growth prospect) tertinggi di dunia, 4 di antaranya masihlah perusahaan pengahsil energi, pdhl banyak dikatakan sumber daya alam/energi smakin menipis.

    Sy jd teringat dgn tulisan Prof.Rhenald Kasali yg pernah dimuat koran Sindo, 25 April 2012, Low Cost Energy. Diantarnya dikatakan (brdasarkan laporan majalah The Economist (21 April 2012) bahwa, negara-negara yang bbrp thn terakhir mnikmati migrasi industri (China, India) justru tengah brjuang melawan biaya produksi yg kian tinggi. Smntara di negara asal perusahaan pengembang teknologi digital sdang trjd revolusi.

    CEO Exxon Mobil Corporation, Rex W Tillerson dua tahun lalu mengakuisisi XTO Energy untuk mendapatkan teknologi dan keahlian hydraulic-fracturing untuk menyerap gas alam yang terperangkap lapisan-lapisan batu (shale) di dalam perut bumi, disebut shale gas, yg disebut2 low cost energy. China memiliki banyak kandungan cadangan shale gas, bgitu jg Indonesia, namun tidak memiliki teknologinya. Inilah yg kmudian dijadikan senjata Amerika utk mmulangkan kembali industrinya, krn low cost energy ini yg teknologinya baru dikuasai Amerika sama pentingnya dg upah buruh murah di China jg India.

  11. Saat ini kita berada dijaman teknologi dan tidak mengherankan bila sebagian perusahaan2 yang masuk didalamnya adalah perusahaan yang bergerak dalam bisnis elektronik, software dan sejenisnya

  12. Namun utk perusahaan yg rely on inovasi produk (spt Apple, Microsoft dll), prshn tersebut harus selalu ber inovasi dgn unggul.

    Begitu kurang inovasi atau inovasi nya kurang greget (mgkn karena inovais prshn lain lebih kena di customer), sales dan profit prshn langsung terjun bebas, lalu harga saham nya terjun bebas juga, dan terdepak dari prshn termahal. Lihat kasus BB, Nokia, Microsoft dll.

    brgds,
    Rahmat N, MBA, CSCP, CPP, CPPM
    http://www.omexcellence.org
    http://www.joelmba.blogspot.com
    http://Www.indonesian-procurement.blogspot.com

Comments are closed.