Cara Membuat dan Menyusun BSC – Balanced Scorecard

Jika kantor Anda membutuhkan Jasa Konsultan Balanced Scorecard (Konsultan BSC), silakan kontak kami dengan contact person : Yodhia Antariksa (phone : 0817 482 3235) dan email : antariksa@explorehr.org.

Atau Anda juga bisa mendownload secara gratis materi presentasi dan contoh nyata dokumen Balanced Scorecard. DOWNLOAD GRATIS SEKARANG.

——————

Menjalankan sebuah bisnis atau perusahaan tidak hanya membangun sebuah korporasi dengan modal besar, kemudian dilanjutkan proses produksi yang hasilnya di pasarkan sehingga diperoleh pendapatan serta keuntungan yang diinginkan. Operasionalnya sebenarnnya sangat kompleks.

Oleh karena itu, diperlukan alat manajemen yang tepat untuk mengetahui seberapa jauh sebenarnya perkembangan bisnis tersebut serta membantu perusahaan mencapai visi misinya dengan lebih optimal.

Balanced Scorecard (BSC) merupakan strategi manajemen yang dikembangkan pada tahun 1990 oleh David Norton dan Drs. Robert Kaplan.

Dari namanya, dapat diketahui bahwa terdapat dua kata yaitu balanced yang artinya seimbang dan scorecard yang artinya kartu skor.

BSC sendiri merupakan inovasi dengan banyak keunggulan dibandingkan dengan strategi manajemen lainnya yang masih tradisional karena dapat memberikan gambaran keseimbangan pada performance keuangan dan non-keuangan, serta performance internal dan eksternal.

Mengapa sebuah organisasi atau perusahaan membutuhkan Balanced Scorecard? Menurut Kaplan dan Norton, ada beberapa manfaat yang ditawarkan pada strategi manajemen dengan BSC, meliputi:

1) Menyelaraskan sasaran departemen dan individu dengan strategi organisasi.
2) Mengidentifikasi dan menyelaraskan inisiatif strategi.

3) Mengklarifikasikan dan mengkonsumsikan strategi ke seluruh organisasi.
4) Melaksanakan peninjauan strategi secara periodik.

5) Mengkaitkan sasaran strategis dengan target jangka panjang dan anggaran tahunan.
6) Mendapatkan umpan balik yang dibutuhkan untuk memperbaiki strategi.

Balanced Scorecard sudah sangat umum digunakan oleh perusahaan-perusahaan. Banyak di antara mereka yang langsung menggunakan aplikasi dan mengintegrasikannya ke sistem core mereka, seperti Dashboard dan Chart KPI.

Solusi ini cukup mudah untuk diperoleh, terlebih lagi banyak perusahaan pengembang di luar sana yang menawarkan program terpadu yang bisa membantu berbagai jenis organisasi dalam mengatur sistem manajemen mereka. akan tetapi, dibutuhkan modal awal yang tidak sedikit untuk mendapatkan aplikasi tersebut.

Biaya investasi inilah yang menjadi pertimbangan oleh banyak perusahaan untuk membuat BSC sendiri.

Penyusunan Balanced Scorecard yang terbagi dalam 4 tahapan, yaitu:

1. Tahap strategy fokus
a. Menjalankan strategi yang sudah dibuat

2. Tahap assesment
a. Menentukan nilai yang menjadi tolok ukur dalam penilaian
b. Mengembangkan tolok-tolok ukur baru dalam penilaian, agar mendapat dimensi yang lebih luas.
c. Menerapkan tolak ukur baru yang telah dikembangkan.
d. Menganalisis hasil pengamatan dari tolok-tolok ukur yang ada dan menuangkannya dalam bentuk laporan.

3. Tahap change planning and implementation
a. Hasil analisa yang didapat sebelumnya akan dapat digunakan untuk menghasilkan rencana perbaikan bagi kinerja seluruh bagian perusahaan.

4. Tahap continuous improvement
a. Membuat bagan matrix untuk dapat memonitor pelaksanaan dari perencanaan perbaikan.
b. Perbaikan yang terus menerus, mengkaji ulang setiap tolok ukur yang terdapat di dalam BSC.

Awalnya, alat ini hanya diterapkan pada level eksekutif dimana pengukuran dilakukan berdasarkan perspektif keuangan. Namun, penerapan ini berkembang menjadi empat sudut pandang yaitu keuangan, bisnis internal, pelanggan serta pembelajaran dan pertumbuhan.

Anda bisa mendownload secara gratis materi presentasi dan contoh nyata dokumen Balanced Scorecard. DOWNLOAD GRATIS SEKARANG.

Dengan pengukuran dari empat persepektif yang berbeda tersebut, kinerja organisasi dapat terukur secara menyeluruh. Selain sebagai indikator pengukuran kerja, keempat perspektif tersebut juga berkaitan satu sama lain atau memiliki hubungan sebab akibat.

1) Perspektif keuangan, misalnya bagaimana kita berorientasi pada para pemegang saham.
2) Perspektif pelanggan, misalnya bagaimana kita bisa menjadi supplier utama yang paling bernilai bagi para pelanggan.

3) Perspektif bisnis internal, misalnya proses bisnis apa saja yang terbaik yang harus kita lakukan, dalam jangka panjang maupun jangka pendek untuk mencapai tujuan finansial dan kepuasan pelanggan.

4) Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, misalnya bagaimana kita dapat meningkatkan dan menciptakan value secara terus menerus, terutama dalam hubungannya dengan kemampuan dan motivasi karyawan.

Penyusunan BSC harus didasarkan dari empat perspektif tersebut di atas. Sehingga bisa dikatakan juga bahwa Balanced Scorecard berfungsi untuk menterjemahkan visi dan strategi perusahaan ke dalam tujuan nyata yang terorganisir sepanjang jalur empat perspektif berbeda tersebut.

Dengan memfokuskan pada pelanggan, proses internal serta pertumbuhan dan pembelajaran pada masa sekarang, perusahaan dapat mengamankan posisi keuangannya di masa depan. para pemegang saham dan perusahaan cenderung lebih menginginkan kesuksesan finansial dalam jangka pendek. Oleh karena itu, BSC diperlukan untuk mengenali keseimbangan antara pengukuran jangka pendek dan menengah.

Walaupun telah disusun sedemikian rupa, ada kalanya proses penerapan BSC pada manajemen perusahaan tidak berjalan sebagai mana mestinya. Beberapa masalah mungkin timbul, seperti:

Cara mendesain scorecard yang seharusnya mencerminkan tujuan strategik organisasi. Namun, masih banyak perusahaan yang tidak dapat merumuskan strategi atau strategi yang dimiliki tidak jelas sama sekali, sehingga menyulitkan untuk mendesain scorecard yang sesuai.

1) Adanya terlalu banyak alat ukur yang ternyata belum bisa mencakup keseluruhan strategi perusahaan.
2) Penilaian atas layak atau tidaknya scorecard untuk diterapkan pada manajemen perusahaan, dimana biasanya perusahaan Amerika lebih cenderung memperhatikan nilai-nilai yang secara eksplisit dan kuantitatif yang dikaitkan dengan bisnis mereka.

3) Kesulitan mengganti sistem manajemen yang lama dengan BSC. Pada situasi tersebut, banyak perusahaan yang memutuskan untuk menggabungkan keduanya.
4) Perlunya pembagian keuntungan scorecard secara individual dengan dasar seberapa besar dukungan inovasi atau perubahan kultur yang diberikan oleh perseorangan kepada peningkatan kinerja perusahaan.

Tidak mudah memang mengimplementasikan Balanced Scorecard. Diperlukan proses dan kesiapan dari budaya manajemen di perusahaan. Seluruh lapisan manajemen harus memberikan dukungan penuh terhadap penerapan sistem tersebut agar bisa berhasil. Untuk itu, perusahaan sebelumnya harus melakukan langkah-langkah berikut:

1) Mendapatkan kesepakatan dan komitmen bersama dari semua pihak yang berada di tingkat manajemen atas.
2) Mendesain model scorecard yang bisa membuat perusahaan menentukan faktor-faktor penentu seperti perspektif bisnis, tujuan strategik dan KPI.

3) Mengembangkan program pendekatan yang paling tepat diterapkan oleh perusahaan sehingga BSC dapat menjadi bagian dari budaya organisasi yang bersangkutan. Dengan begitu, proses penyesuaian akan berjalan lebih mudah dan perusahaan dapat memperhitungkan apakah ada akibat yang cukup besar atas perubahan tersebut.

4) Penentuan elemen-elemen scorecard dan pengoptimasian pendistribusian data di dalamnya dapat dilakukan dengan lebih mudah apabila perusahaan sudah mulai menggunakan software komputer. Data-data scorecard, yang berwujud angka-angka pengukuran tersebut, akan interview dari periode ke periode secara terus menerus.

Dengan diterapkannya alat tersebut di sistem manajemen, perusahaan bisa mengetahui seberapa jauh perkembangan dan kemajuannya. Tidak seperti alat tradisional sebelumnya yang hanya fokus pada aspek finansial, BSC juga mempertimbangkan aspek-aspek lainnya yang menjadikan penilaian kinerja perusahaan lebih menyeluruh.

Para pemegang saham serta pimpinan perusahaan tidak lagi hanya mendapatkan laporan kemajuan berdasarkan angka keuntungan, tetapi juga hal-hal yang berkaitan dan mendukung aspek finansial tersebut. secara lebih luas, ada beberapa keunggulan yang ditawarkan pada sistem BSC yang menjadikannya lebih populer dari sistem manajemen yang lain, yaitu; Komprehensif, Koheren, Seimbang, dan Terukur.

Jika kantor Anda membutuhkan Jasa Konsultan Balanced Scorecard (Konsultan BSC), silakan kontak kami dengan contact person : Yodhia Antariksa (phone : 0817 482 3235) dan email : antariksa@explorehr.org.

Atau Anda juga bisa mendownload secara gratis materi presentasi dan contoh nyata dokumen Balanced Scorecard. DOWNLOAD GRATIS SEKARANG.

——————

5 thoughts on “Cara Membuat dan Menyusun BSC – Balanced Scorecard”

  1. Siang, Pak

    Menarik tulisannya tentang BSc

    Harap berkenan share ya Pak, pertanyaannya adalah:

    Bagaimana kiat kita melakukan penelitian pengukuran kinerja sektor publik menggunakan Bsc, sedangkan di tempat penelitian (RS) tidak ditemukan tujuan, inisiatif program dan ukuran yang sesuai dengan perspektif BSC.

    terima kasih bila berkenan memberikan jawaban
    Salut, M. Yusuf

  2. Ya, memang sebaiknya disusun dulu KPI yang terukur untuk 4 dimensi dalam BSC; baru kemudian bisa diteliti. Kalau belum ada KPI, belum bisa diukur kinerjanya.

  3. Siang pak , saya mahasiswi yang sedang menyusun skripsi ,
    saya hendak mengambil judul tentang penerapan balanced scorecard sebagai tolak ukur penilaian kinerja pada bank perkreditan rakyat ,
    bagaimana tahapan dalam penyusunan BSC ini dan ukuran ukuran apa yang digunakan . terimakasih

  4. selamat pagi pak, saya mau bertanya bagaimana menentukan skor perspektif pelanggan, internal bisnis, dan pertumbuhan dan perkembangan pada BSC?

    Apakah kita yang menetukan sendiri?ada buku rujukannya juga?

    terimakasih.

Comments are closed.