Pelajaran Bisnis Fenomenal dari Sang Legenda Soichiro Honda

HRV re Tulisan ini merupakan kontribusi dari guest blogger bernama Agus Kurnia.

Siapakah yang tidak mengenal kendaraan merk Honda? Merk kendaraan ini menyesaki padatnya lalu lintas di tanah air. Semua produknya baik berupa mobil dan motor telah membanjiri pasar otomotif dalam negeri.

Faktanya, merk kendaraan legendaris yang diprakarsai oleh mahasiswa yang gagal ini telah menjadi ikon kebanggan otomotif dunia.

Bagaimana kisah dan perjalanan Honda menjadi raksasa otomatif dunia? Dan apa pelajaran bisnis yang bisa kita kenang dari sang legenda dibaliknya. Seorang mahasiswa muda yang drop out bernama Soichiro Honda?

Mahasiswa yang gagal itu adalah Soichiro Honda. Lelaki kelahiran 17 November 1906 ini tidak pernah berkhayal menjadi pengusaha otomotif. Ia hanyalah anak muda dari keluarga miskin. Fisiknya tidak tampan (dan mirip kebanyakan jomblo sekarang), sehingga ia kadang galau dan rendah diri.

Namun minatnya pada dunia mesin telah mengantarkan dirinya pada kesuksesan yang ia sendiri tidak pernah membayangkan sebelumnya.

Ia betah berdiam diri di bengkel ayahnya selama berjam-jam hanya untuk mengamati kegiatan ayahnya memperbaiki mesin rusak. Sang ayah membuka bengkel reparasi mesin pertanian, di dusun Kamyo, Jepang Tengah, tempat kelahiran Soichiro Honda.

Rupanya “warisan” kecintaan pada mesin dari ayahnya ini telah menjadi passion bagi Soichiro Honda.

Passion – sebuah kata magis yang mungkin ikut melahirkan legenda HONDA. Sama seperti passion Steve Jobs pada desain membuat APPLE menjadi ikon dunia.

Soichiro Honda muda lalu bekerja di Hart Shokai Company – sebuab bengkel otomotif di Jepang. Ia dikenal sebagai pekerja dengan reputasi yang ekselen. Ia selalu menerima order reparasi yang ditolak bengkel lain.

Kerjanya pun cepat memperbaiki mobil pelanggan sehingga mobil bisa layak berkendara lagi. Tidak jarang ia bekerja hingga larut malam bahkan sampai pagi. Semua itu ia lakukan karena ingin memberikan service yang memuaskan pada pelanggan.

Mungkin juga – sekali lagi – karena ia punya passion terhadap dunia mekanika. Passion acap membuatmu bisa lupa waktu saat bekerja dalam dunia yang Anda cintai dengan sepenuh hati.

Semua pengalaman yang dimilikinya dari bengkel reparasi mendorong ia untuk membuka bengkel sendiri. Kali ini fokusnya adalah Ring Piston. Pada tahun 1938 ia berhasil membuat ring piston hasil besutannya sendiri. Namun sayang, saat diajukan untuk dijual dan diproduksi di Toyota, karyanya ini ditolak karena ianggap tidak memenuhi standar. Ring buatannya tidak lentur dan tidak laku dijual.

Kegagalan yang cukup menyakitkan hatinya. Namun Soichiro muda mungkin punya daya resiliensi yang kokoh – ia segera bangkit dari kegagalan itu dan melacak kenapa produk pistonnya dianggap jelek oleh Toyota.

Demi mencari jawaban, ia kuliah lagi untuk menambah pengetahuannya tentang mesin. Setelah dua tahun menjadi mahasiswa, ia akhirnya dikeluarkan karena jarang mengikuti kuliah. Ia mendapat predikat mahasiswa gagal.

Mungkin karena ia lebih asyik menekuni dunia nyata untuk menyempurnakan piston-nya. Dan enggan ikut mata kuliah yang tidak relevan dan acap membosankan.

Entah kenapa anak muda visioner seperti punya tradisi memberontak pada bangku kuliah yang beku. Soichiro Honda. Bill Gates. Steve Jobs. Mark Zuckerberg. Great human capital examples.

Namun berkat kerja kerasnya akhirnya Ring piston buatannya diterima Toyota. Pihak Toyota memberikan kontrak pada Honda untuk mendirikan pabrik. Tapi niatan itu kandas karena Jepang saat itu tengah dilanda perang dan tidak dapat memberikan dana.

Ia pun tidak kehabisan akal, ia kumpulkan sekelompok orang untuk mendirikan pabrik. Kali ini ia fokus untuk memproduksi sepeda motor.

Sepeda motor pertama yang ia rilis – yang menjadi fondasi bagi kejayaan Honda hingga hari ini – adalah Honda Type A pada tahun 1948. Honda Type A ini intinya hanya sebuah sepeda yang dipasang mesin kecil (motorized bicyle). Sepeda motor sederhana Type A kemudian ini dinobatkan oleh negara Jepang sebagai salah satu temuan monumental dalam sejarah otomotif mereka.

Maka jutaan sepeda motor Honda Vario atau Beat yang Anda kendarai saat ini, berutang jejak sejarah pada Honda Type A itu.

Sejak tahun 1964, Honda menjadi perusahaan motor terbesar di dunia, hingga hari ini !! 51 tahun berturut-turut menjadi penguasa motor dunia. Just phenomenal.

Baru pada tahun 1963, Honda membangun perusahaan mobil – yang kemudian juga sukses. Honda Jazz, Honda CRV dan Honda Freed adalah ikon Honda yang memang dikenal selalu punya desain yang lebih stylish dibanding rivalnya, Toyota.

Perhatikan saja. Sejak zaman Honda Civic tahun 80-an, Honda Genio, hingga Honda CRV – produsen mobil ini desainnya selalu indah. Kalau gajimu sudah lebih dari 15 juta/bulan, boleh juga beli Honda HRV yang gambarnya jadi ilustrasi tulisan ini. #uhuk

Sekelumit kisah di atas mendedahkan sebuah pesan bahwa setidaknya ada 4 kekuatan yang mesti kita raih agar memiliki semangat juang seperti Soichiro Honda :

Pertama, Peliharalah passion atau minat dalam diri. Passion atau minat ini akan mengarahkan hidup penuh ambisi dan terus bersemangat karena pekerjaaan yang ditekuni merupakan hal yang disukai.

Seringkali kita terjebak dengan pekerjaan yang kita geluti namun tidak kita sukai. Ini membuat kontribusi menjadi tidak maksimal. Dengan bekerja sesuai dengan passion maka dapat kita lalui hari-hari penuh semangat dan ambisi.

Kedua, Pantang menyerah. Soichiro Honda mulai dari kecil sampai dewasa tidak pernah lepas dari masalah hidup yang menggelayutinya. Apalagi di tengah keterpurukan masa perang dan keadaan ekonomi yang morat-marit ia sanggup bertahan dalam sebuah keyakinan bahwa masa pahit pasti segera berakhir.

Alhasil dengan semangat pantang menyerah Honda menjelma menjadi perusahaan raksasa otomotif yang produknya membanjiri dunia.

Ketiga, Jangan berhenti berinovasi. Konon dengan inovasi Samsung bisa mengalahkan Sony yang telah menjadi raksasa di bidang produk elektronika.

Honda tak ingin mengulangi kesalahan Sony. Tanpa henti, Honda selalu merilis desain motor dan mobil baru yang ciamik.

Dulu Honda motor sempat disalip Yamaha Mio saat skutik pertama lahir. Untung Honda cepat bergerak, dan kini Vario yang menjadi penguasa skutik di dunia.

Tanpa inovasi, mustahil Honda Motor akan jadi no 1 sejak tahun 1964 hingga 2015.

Keempat, Libatkan Sang Maha Pencipta dalam segala aktifitas. Meyakini kehadiran Tuhan dalam segala aktifitas memberikan energi luar biasa bahwa segala rintangan mudah dilalui. Karena Tuhan tidak akan membebani seseorang melainkan telah ditakar dengan kadar kesanggupannya dalam menghadapi rintangan.

Demikianlah empat rahasia kekuatan Honda yang melegenda.

Pelihara passion. Pantang menyerah. Inovasi. Dan senantiasa melibatkan Sang Maha Pencipta dalam segala aktifitas kita.

Kuasai empat elemen itu, maka Anda akan menjadi seorang legenda. Seperti Soichiro Honda.

Dan bukan sekedar menjadi pegawai rendahan dengan sepeda motor Honda kreditan 🙂 🙂

Guest blogger tulisan ini adalah Agus Kurnia, penyuka dunia menulis, fotografi, musik dan teknologi. Anda bisa membaca blognya disini.

30 thoughts on “Pelajaran Bisnis Fenomenal dari Sang Legenda Soichiro Honda”

  1. Alhamdulillah sudah publish juga. Menjadi kebanggaan tersendiri melihat artikelnya sudah dimuat di blog kecintaan sejuta umat ini. Ide Guest Blogger-nya memang keren.

  2. Lagi dan lagi, tulisan yg bikin saya tercleguk dan termenung dalam2 di pagi hari yg msh sunyi ini! (y)

  3. Terimakasih transfer ilmunya, hingga mampu membukakan mata hati pembaca untuk sll bersyukur…

  4. Mas Yodhia, Kebetulan saya pernah bekerja di Honda Mobil (H*M) selama 4 tahun. Ada yang saya suka dari prinsip beliau dalam memimpin Perusahaan yaitu ” Bekerjalah untuk dirimu sendiri, jangan bekerja untuk perusahaan”.
    Saya yakin anda tahu maksudnya.

    Nice artikel Mas.

  5. Sudah lama jadi silent reader di blog ini, bener-bener mencerahkan. Lebih bersifat mengedukasi ketimbang memotivasi.Mengajak bertindak ketimbang hanya berkhayal 😀

  6. Dari dulu sampai skg, tulisan ( motivasi ) di blog pak yodhia kalo di beri Benang merah nya isi nya tentang :

    – Positif mindset : keyakinan, passion, minat,
    – Resiliensi : Tidak mudah / Pantang menyerah
    – Kreativitas : terus blajar, inovasi,
    – God : Faktor Spiritual

    Cuma kisah suksesnya saja yg beda2, Salam Sukses Selalu pak..

    Strategi Forex –> https://lalunaforex.blogspot.com

  7. Saya kadang bertanya, mengapa inspirasi yang luar biasa ini, yang kemudian semangatnya diadaptasi oleh sebagian orang dengan visi dan cita-cita yang melangit, namun kandas di realita politik yang ada. adakah yang salah dengan negeri ini?

    ataukah semangat yang ada masih perlu mesin pembakar yang lebih dahsyat lagi …

  8. Para pendiri big company memang penuh inspirasi, perjuangan tanpa lelah dan inovasi tiada henti..
    Toyota, Honda, Samsung, Apple, etc.. semuanya memancing rasa hensei tiada henti..

  9. satu hal yg saya catat mas yod, para phenomenon adalah pemberontak di bangku kuliah… bill gates, steve job, zukenberg, honda. hm…. untung sy sudah lulus kuliah, jd g bs memberontak lg hehehehehe

  10. wah tulisan nya sangat membangkitkan semangat… saya setuju sukses itu g perlu banyak uang tetapi cinta dengan pekerjaan anda. nantinya pekerjaan anda akan membuat ada kaya dengan sendirinya… salam pak Yodhia –

  11. Baru 1 minggu ini mungkin saya baca artikel artikel MAS YODHIA

    dari cuman satu artikel ke artikel lain klik lagi….. klik lagi …..link artikel lain bikin ketagihan

    terima kasih Mas Yodhia sudah berbagi tulisan yg menurut saya sangat bermanfaat

    apalagi saya bekerja di bidang sales alat berat yg saat ini, sedang lesu permintaan.

    Sukses selalu Mas Yodhia.

  12. Mantaap mas yodhia…tulisan dan sejarah yg sangat menginspiratif…jadi bangkit semangat saya membacanya..kereennn….salam dari islamic-tour.com.

  13. “Dan bukan sekedar menjadi pegawai rendahan dengan sepeda motor Honda kreditan”

    Nyentil jiwa saya pak 😀
    Makasih udah kasih renungan, sampai kapan saya harus bekerja sebagai buruh yang cuma berpenghasilan 3-5jt dan pake motor matic? Kapan saya punya CRV nya? haha

Comments are closed.