3 Alasan Fundamental Kenapa Anda Gagal Membangun Bisnis yang Profitabel

Innovation-and-Creativity-in-Asia-1200x1200Dibalik ingar bingar tentang kisah sukses para pebisnis muda atau young entrepreneur, sejatinya ada sebuah fakta kelam : lebih dari 50% bisnis baru tidak bisa bertahan lebih dari 5 tahun.

Hasrat untuk membangun usaha sendiri, atau usaha sampingan sembari tetap bekerja dari kantor, mungkin sebuah harapan yang layak diperjuangkan.

Namun 3 kesalahan fatal berikut ini acap membuat harapan itu segera jatuh berkeping ditelan fatamorgana.

Impian untuk punya bisnis yang profitabel lalu menguap ditelan sepotong fantasi.

Sejatinya ada beragam faktor yang bisa menjelaskan kenapa harapan untuk membangun sebuah bisnis yang maknyus bisa langsung nyungsep dan terkaing-kaing.

Namun kali ini kita akan mengulik 3 faktor yang paling fundamental, kenapa banyak orang gagal membangun bisnis yang profitabel.

Business Mistake # 1 : Bad Products
Simpel. Pilar paling kunci dari sebuah bisnis sebenarnya adalah produk yang cetar membahana, dan yang tak kalah penting, dibutuhkan oleh pasar. Produknya bisa berupa produk fisik atau jasa atau juga produk digital.

Banyak newbie gagal berbisnis karena produknya memang tidak nendang. Atau sering hanya me-too products. Tidak punya keunikan, dan karena itu, sama sekali tidak diminati pelanggan.

Kalau produknya mau dibuat sendiri, memang butuh kreativitas dan kegigihan untuk belajar menciptakan produk yang wow.

Tanpa kreativitas dan kegigihan untuk terus menciptakan produk yang keren, jalan bisnis yang kelam akan menjemput di ujung jalanan.

Contoh jika mau bikin produk kaos distro, Anda tentu harus belajar setidaknya tentang gaya desain yang artistik, dan paham dimana cari supplier sablon kaos yang oke.

Kalau mau jualan keripik pisang, ya setidaknya Anda harus belajar tentang bagaimana proses pembuatan dan packagingnya. Lengkap dengan dimana beli wajan berkualitas untuk menggoreng keripik itu.

Jika mau jualan kursus online yang wow seperti edubisnis.net (ehmm), maka Anda harus belajar dan mampu menguasai materi-materi yang akan diajarkan.

Kompetensi dan kreativitas adalah KOENTJI jika kita mau berbisnis dengan cara jualan produk bikinan sendiri.

Jika produk yang akan kita jual adalah produk bikinan orang lain – dus kita hanya menjadi distributor/reseller, maka kecakapan untuk menemukan supplier yang andal adalah kunci.

Salah satu kunci sukses Rico (yang kisahnya kita ulas tiga minggu lalu disini), mungkin adalah karena dia mampu memiliki supplier asesori hape yang lengkap dengan harga yang terjangkau.

Menemukan supplier yang andal dengan harga kompetitif serta varian produk yang lengkap, adalah salah satu kunci sukses jika kita berbisnis dengan jualan produk orang lain.

Be resourceful. Gigih mencari dan blusukan. Ini kunci untuk bisa menemukan supplier barang yang pas, dan mampu Anda pasarkan dengan gemilang.

Business Mistake # 2 : Bad Marketing and Promotion
Kesalahan para newbie yang berkali-kali saya saksikan adalah ini : dengan semangat menyiapkan produk yang akan dijual, dengan penuh antusiasme membuat toko online (entah via web atau via marketplace seperto tokopedia), dan lalu segera gelar lapaknya.

Setelah 21 haru berlalu, kok ndak ada jualan yang laku. Wajahnya mulai manyun. Dan setelah memasuki hari ke 29, produknya belum ada satupun yang “menetas jadi telor”, wajahnya jadi kian manyun.

Semangatnya pelan-pelan mulai kandas, ditelan malam panjang penuh kesunyian. Secangkir kopi yang menemaninya, jadi terasa kian pahit.

Kesalahan newbie itu simpel : berasumsi bahwa kalau sudah buka toko, maka pembeli akan datang dengan sendirinya. Datang dari Hongkong ??!!

Salah satu cara yang mungkin lebih cocok di era online adalah ini : bangun audience dulu, baru jualan kemudian. Bukan sebaliknya.

Cara paling murah untuk membangun audience (prospek) adalah via konten online yang kredibel dan disajikan secara konsisten (contohnya blog yang sedang Anda baca ini).

Setelah mampu mengumpulkan audience dalam “kolam online” yang kita siapkan (bisa melalui blog atau Facebook atau email list), baru kita pelan-pelan berjualan produk kita.

Cara tersebut akan jauh lebih sukses. Dengan cara ini, ada salah satu rekan yang mampu menjual buku hingga 10 ribu eksemplar hanya dalam waktu 2 minggu – padahal profitnya sekitar Rp 60 ribu per eksemplar buku.

Profit 600 juta dalam 2 minggu hanya bisa diraih jika kita konsisten membangun audience melalu konten online yang wow.

Jadi misalnya Anda mau jualan produk herbal, ya buka laman di Facebook dan lalu isi dengan konten bermanfaat tentang segala pernik kesehatan herbal.

Kalau mau jualan jasa konsultan manajemen, ya buat blog atau page di FB dan lalu isi dengan beragam materi menarik tentang ilmu manajemen bisnis.

Instagram, Facebook dan Blog saya kira adalah 3 medium yang ampuh untuk melakukan promosi produk bisnis kita (entah jualan kita secara online ataupun secara offline).

Namun sayangnya, banyak yang gagal memanfaatkan 3 medium itu dengan KREATIF dan ELEGAN.

Yang suka muncul malah komen spamming di akun-akun seleb Instagram yang bunyinya seperti ini : ayo, sis, bagi yang ingin memperbesar payudara, silakan mampir ke lapak kita….produk kita dijamin oke, sis…….

🙂 🙂 🙂

Business Mistake # 3 : Bisnisnya Gagal Dibuka.
Alasan terakhir kenapa Anda gagal membangun bisnis yang profitabel ya simpel : ide bisnis yang lama bersemayam dalam otakmu, ndak kunjung di-implementasikan.

Ide bisnis Anda yang wow itu, hanya dipikir, direnungkan, dianalisa, lalu dipikir lagi, direnungkan lagi, dan dianalisa lagi.

Kapan sugihe le, nek sampeyan ngalamun terus?

Bisnis yang berhasil adalah bisnis yang di-eksekusi. Bukan terus menerus ditanyakan dan dilamunkan sampai pensiun.

DEMIKIANLAH, 3 alasan fundamental kenapa kita gagal membangun bisnis yang profitabel dan maknyuss.

1. Produknya abal-abal.
2. Promosinya termehek-mehek.
3. Ide bisnisnya hanya dilamunkan.

Semoga Anda tidak terjebak dalam 3 kesalahan fundamental itu.
Be creative. Be resourceful. And just do it.

42 thoughts on “3 Alasan Fundamental Kenapa Anda Gagal Membangun Bisnis yang Profitabel”

  1. Berbisnis di era informasi yang serba online ini seharusnya semakin mudah.

    Seperti yang pak Yodh sering bilang, kemampuan resourcefullness adalah kunci penting untuk sukses di dunia online.

    Sukses ada polanya. Gagalpun ada polanya.

    Salam,
    https://rumahsyariahberkah.com
    Rumah Syariah Tanpa Riba

  2. Dalam berbisnis gagal itu sudah biasa, kita hanya perlu belajar dari kegagalan kita tersebut dan bukan hanya meratapinya saja.

    Tapi, kita harus bangkit untuk memulai kembali dan memperbaiki kegagalan kita tersebut.

  3. Thanks om..saran2 sedang cb diterapkan..sebagian sudah..sebagian dlm proses..alhamdulillah sedikit2 mulai ada progres..semoga diberi Nya kelancaran

  4. Dalam bisnis, tdk semata bonek (bondo nekat), modal semangat sesaat. Diawali dengan analisa kondisi dan perencanaan yg baik (meskipun ini yg byk ditentang para wirausahawan, kakean teori gak mlaku-mlaku…hehe). Namun perencanaan awal menjadi penting utk meminimkan kegagalan, karena untuk bangkit setelah gagal itu tidak semudah yg digembor2kan para motivator…

    Matur nuwun mas Yodhia.

  5. sepertinya memang kualitas dari kekuatan produk hrus jadi perhatian penting ya dalam sebuah bisnis itu mas..

    intinya jangan mencari mitra (kemitraan) jika branding dlm produk yg kita tawarkan blm kuat,

    & untuk masalah marketing pemasaran sepertinya untuk awal2 bisa mengandalkan dari kekuatan pemasaran pelanggan,

    jika pelanggan merasa puas dgn produk kita, otomatis pelanggan bakal secara rela mengabarkan kpd publik.

  6. Dalam dunia digital marketing membangun audience dengan membawa dari cold traffic – warm traffic – hot traffic. Sehingga perlu edukasi audience seperti artikel yg manyuz seperti ini, vlog.

  7. mungkin salah satu kelemahan saya ya terletak pada poin 3, rencana matang dan sulit action….

    hari ini diingatkan lagi, semoga kedepannya gak mandek aja…

    Trims atas pencerahan yang cetar mambahana ini…

  8. 1000% Agree.

    Product dan Marketing memang 2 ujung tombak paling penting dalam bisnis.

    Tapo yang paling justru nomor 3, bisnis ujung-ujungnya eksekusi. Hehehe

  9. Setelah memulai membangun bisnis dengan memperhatikan ke-tiga poin tersebut seringkali masalah akan bermunculan setelah berjalan beberapa lama.

    Misalnya promosinya termehek-mehek, sehingga produk tidak laku sesuai harapan.

    Bagaimana caranya membangun data base yang efektif calon pelanggan yang sesuai dengan segmen bisnis yang sedang dibangun ya Kang?
    Baik di media sosial dan lainnya.

    Maturnuwun.

    https://manajemenkeuangan.net/
    Blog Referensi Online Terlengkap Bidang Manajemen, Keuangan+Akuntansi.

    1. Caranya ada 2 yg efektif.

      Pertama, melalui blog yg diisi dengan konten2 yg relevan dengan produk yg akan dijual. Lalu pembaca blog diajak untuk berlangganan email.

      Yg kedua melalui facebook. Bisa pake akun personal. Lalu isi dengan konten2 yg useful dan berkaitan dengan produk yg akan Anda jual.

      Kalau konten bagus, maka engagement akan relatif bagus. Jika engagement bagus, maka kita akan lebih mudah melakukan promosi penjualan.

      Cara membuat konten yg bagus, selalu berikan VALUE yg useful dan aplikatif buat pembacanya.

      1. Kalau mau instan pake paid trafic
        Jangan lupa di web nya ditanam opt-in email dan tracking semacam pixel fb 😀

  10. Saya sampai sekarang masih ikut orang belum berani buka bisnis sendiri , rencana bisnisnya sudah ada tapi keberanian untuk gagal belum ada , hehe …

  11. Mistake nomer 3 adalah mistakenya orang2 pinter dengan sekolah tinggi, orang2 yg sangat pinter analisa dan itung2an, hehehehe

  12. Pengalaman saya tentang bad product adalah bagaimana saya membuat produk sendiri (tidak mau jualan orang ) tapi terlalu maksain. akhirnya itu jadi boomerang. Namun bagi saya itu lebih baik ketimbang, nomor 3 bisnisnya gagal di buka. itu sering banget kejadian

  13. sangat setuju dengan ketiga point di atas Pak.

    yang mau saya tanya, bagaimana dengan faktor manajemen yang buruk terutama masalah keuangan?

    saya pernah baca, banyak UKM yang tidak mampu bertahan pada usia empat tahun.

    artinya produk dan cara promosi mereka tidak terlalu jelek karena bisa bertahan paling tidak selama 4 tahun…

    mohon pencerahan

  14. Jadi ingat pelajaran dari Pak Yodhia, jadikan blog sebagai epicentrum.

    Membangun basis audience terlwbih dulu memang lebih masuk akal ketimbang langsung gedor pintu nawar”in produk.

    Seperti biasa Pak Yodhia selalu melakukan riset dan pengetahuan yg di-share selalu bermanfaat.

    Just another inspirative article from this blog.

    http://www.MengajiMakna.com I Blog inspirasi & motivasi

  15. Sajian yang luar biasa mas yodhia ! .. Saat ini saya lagi berusaha membangun audience dengan cara menyajikan konten-konten yang berkulitas di blog saya..semoga saya terhindar dari 3 hal buruk di atas….

  16. nomor 3 ni, tapi bukan mutlak karena bisnis sudah dimulai, jualan dimulai tapi ndak diterusin krn kena sindrom akut suka menunda nunda.
    lagi berusaha shutdown the bad habit ini..

    klo boleh bertanya, saya bru saja gagal membangun bisnis bersama partner krn sang partner menyalahgunakan keuntungan bisnis. Klo boleh tips, gimana menemukan partner yg tepat utk kerjasama bisnis.. ?

    http://www.Kasamago.com | Berkarya dalam Imajinasi

  17. Seperti biasa, sajian maknyus. Semoga dengan sering ikut membaca dan nimbrung di blog ini inspirasi dan motivasi tetap mengalir, sehingga pada akhirnya mampu terjun juga di dunia bisnis.

    Membuat kolam online, memang butuh konsistensi tinggi. Memberikan sajian menarik kepada para pembaca dan member tentu cara yang sangat bagus..

  18. Kalau blog Pak Yodhia ini memang tidak ada iklannya ya? Kalau tidak ada, berarti penghasilannya dari jualan produk presentasi dan konsultasi?
    Soalnya saya mikir, kalau blognya bapak ada iklannya kan lebih mak nyus buat bapak karena pengunjungnya sudah ratusan ribu

  19. Saya setuju market atau pasar adalah hal yg perlu kita utamakan terlabih dahulu sebelum kita menerjunkan produk..blog ini berulangkali secara konsisten menyarankan hal terpenting dalam pemasaran produk..terimakasih

  20. Kita survey dulu kemauan pasarnya,kita tentukan produknya,kita rumuskan formula strategi marketingnya,dan eksekusi di lapangan,….

  21. Setuju. Di salah satu seminar yang pernah saya ikut, salah satu kegagalan berwirausaha adalah membuat sesuatu yang gak mau dipake orang lain.

    Salah satu solusinya itu adalah untuk dapetin umpan balik dari customer dan validasi, apakah kalau ada produk seperti yang kita buat, benarkah mereka ingin menggunakan dan rela membayar?

  22. kalau menurut saya, yg paling utama adalah budgetnya dulu karena persaingan saat ini sudah sangat sengit. budget tidak perlu besar dan fokus utk mempromosikan produk kita, yg penting adalah efektif dan efisien

Comments are closed.