3 Langkah Kunci Menjadi Top 20%, Bukan Nyungsep dalam Bottom 20%

2015-BMW-X3-Bentuk-BelakangMinggu lalu, kita sudah membahas sajian berjudul Kenapa Hanya 20% Populasi yang Selalu Menguasai 80% Aset Kekayan.

Lalu ada pembaca yang nanya : bagaimana caranya agar menjadi top 20%, dan bukan nyungsep dan termehek-mehek dalam lapisan bottom 20%? Good question.

Ada 3 langkah atau elemen kunci yang layak Anda peluk dengan erat, manakala mau menjadi Top 20% Rich People. Mari kita bedah satu demi satu sambil minum teh cap Poci.

Memperbaiki nasib hidup agar menjadi lebih baik mungkin harapan semua orang. Tidak ada orang yang ingin nasibnya stagnan, no progress.

Harapannya, progress bisa akseleratif hingga mampu menembus top 20%; dan kemudian bisa berbagi lebih banyak pada sesama dan alam semesta.

Berikut 3 elemen kunci yang layak di-stabilo dalam perjalanan meraih massive income dalam hidup.

Rich Element # 1 : Remarkable Competency
Pada akhirnya, Anda harus memiliki kompetensi dan skills yang cetar membahana dalam bidang teknis yang Anda tekuni saat mau meraih massive income.

Because your competency level will always determine your income. Always.

Karena itu jika Anda merasa nasib Anda stagnan dan nyungsep ke bottom 20%, mungkin memang karena kompetensi Anda abal-abal. Skills Anda katrok.

Look. Dua minggu lalu saya ulas kisah anak muda usia 21 tahun yang bisa raih 700 juta dalam 2 minggu. Kenapa ini bisa terjadi? Ya karena dia punya skills kelas dunia dalam aspek Online Marketing. Bukan skills kelas dunia lain. (Alias dunia ghoib).

Atau pernah dalam suatu masa saya dikenang sebagai salah satu blogger legendaris di tanah air. Kenapa bisa terjadi? Ya karena saya kebetulan punya skills yang lumayan masif dalam “teknik writing and blogging”.

No remarkable skills = no massive income.

Karena itu, pikirkan bidang apa yang ingin Anda tekuni sebagai pilihan sumber nafkah. Lalu petakan skills kunci apa yang bisa membuat Anda sukses dalam bidang itu. Cukup 2 atau 3 skills kunci saja. Atau “high impact skills” yang amat menentukan income.

Contoh : saya punya target dapat income sekian juta per bulan dari bisnis online.

Saya sudah petakan hanya 3 skills utama yang perlu saya kuasai : 1) product creation skills, 2) email marketing skills dan 3) social media marketing skills. Saya tiap hari mati-matian mempelajari 3 skills kunci ini.

Tapi yang krusial ini : jangan hanya cuma belajar dan baca tentang skills itu saja. Tapi harus PRAKTEK. Belajar ini itu, tanpa praktek dengan gigih adalah “fatamorgana intelektual yang penuh kepalsuan”.

Practice what your read. Apply what you learn.

Rich Element # 2 : Resiliency
Namun kadang masalahnya bukan ketiadaan skills, tapi kemalasan yang akut. Ini yang akhirnya akan bikin Anda tergolek nestapa dalam kemiskinan yang penuh kepiluan.

Saya punya teman. Dia pintar dan lulusan S2. Kerjanya jadi freelance trainer. Skills trainingnya bagus namun dia tidak punya selling skills yang bagus.

4 tahun lalu saya bilang kepada dia, kamu harus action ini dan ini agar jualan trainingmu laku. 4 tahun berlalu, dan zero actions. Wajar dia sekarang ndak punya order, dan harus ngutang sana sini untuk bertahan hidup.

Saya melihat mungkin banyak orang yang seperti itu. Berpendidikan. Lulusan S1, bahkan S2. Namun malas berusaha dengan gigih. Giliran nasibnya stagnan, nyalahin pemerintah-lah, ketimpangan sosial-lah, kebijakan ekonomi-lah.

Kebijakan ekonomi gundulmu alus, Le.

Atau saat nasibnya stagnan, kadang ada yang ngeles seperti ini. “Yah biarkan saja hidup mengalir mas. Kadang menjadi kaya belum tentu bahagia juga”. Hmm. 🙁 🙁

Saat nasibmu stagnan, baiknya ndak usah nyalahin pihak lain. Atau sok ngeles bijak. Katrok tau. Lebih baik, kamu hadap cermin lalu teriak : “You are fucking lazy, asshole!!”

Ya benar, kamu gagal menjadi top 20% kebanyakan karena malas berusaha dengan gigih.

Semangat saja diawal-awal, namun begitu menemui hambatan langsung menyerah ditengah jalan. Berapa kali kamu begini?

Kebanyakan orang mungkin begitu. Mudah terpelanting dalam jebakan kemalasan. Kegigihan mudah lenyap ditelan waktu. Mungkin itulah kenapa 80% populasi tidak pernah bisa naik kelas menjadi top 20%.

Hidup memang suka tidak adil. Ya benar. Hidup memang tidak pernah fair kepada mereka yang malas dan tidak gigih berjuang saat menemui problem dan hambatan.

Rich Element # 3 : Abundance Mindset.
Ketekunan Anda untuk menguasai skills yang cetar membahana (elemen pertama) dan kegigihan Anda untuk terus berjuang (elemen kedua) hanya akan tumbuh jika Anda punya rich element ketiga ini, yakni abundance mindset.

Abundance mindset adalah : mindset berkelimpahan, yang berbasis pada optimisme, keyakinan akan masa depan yang lebih baik, dan prasangka positif terhadap kehidupan.

Negative mindset yang pekat dengan aura pesimisme, mudah nyinyir pada sekeliling, atau keyakinan yang rendah akan masa depan – semua ini hanya membuat Anda terpelanting kaku dalam lorong kenestapaan.

Positive mindset bisa dilatih dan ditumbuhkan jika Anda lebih sering terekspose dengan informasi inspiratif dan bernada optimis tentang masa depan (informasi inspiring seperti isi blog ini misalnya).

Sementara keyakinan dan harapan akan masa depan bisa tumbuh jika Anda merasakan sense of progress dalam hidupmu. Maka tetapkan “small goals dan quick wins” yang bisa Anda raih. Ini akan membuat Anda bisa terus gigih bersemangat dalam mengejar impian yang Anda patrikan.

DEMIKIANLAH, 3 RICH ELEMENTS yang layak dikenang dalam perjalanan menjadi Top 20%.

Anda harus menjalani tiga elemen itu secara paralel dan simultan, demi masa depanmu yang lebih menggetarkan.

Be competent. Be resilient. Be positive. See you at Top 20 Percent.

30 thoughts on “3 Langkah Kunci Menjadi Top 20%, Bukan Nyungsep dalam Bottom 20%”

  1. Resilient dan positive thinking selalu memang sangat penting.. Walaupun belum punya skill yang mumpuni, memiliki kedua hal tsb memang krusial..

    Karena untuk mempelajari skill yang spesifik membutuhkan daya resilient yg tinggi dan positive thinking..

    Makasih mas Yod sudah mengikatkan 3 hal tab terus menerus.. 🙂

    http ://rumahsyariahberkah.com

  2. Untungnya kita untuk menjadi 20% itu saingannya bukanlah mereka pure 80%. Mungkin 30-40%. Sehingga apabila kita memang bersungguh-sungguh insyallah ada peluang dan harapan.

  3. Nyalahin orang hanya bikin hati jadi galau, semangat jadi KENDOR, dan nasib semakin MERINGIS.

    Mendingan gunakan energi untuk terus berJOEANG meraih kehidupan layak, kaya dan PENUH BERKAH.

    Kemudian atur pengelolaan keuangannya dengan belajar gratis di http://www.manajemenkeuangan.net

  4. Duhh nomer 2 ini yang ngeri ngeri sedap ngejalaninnya

    Terima kasih sudah menjadi reminder kita mas yodhia,
    salam sukses.

    Teknologipikiran.com

  5. Senang bisa membaca dan mempraktikan sajian renyah dan menggungah dari mas yodhia ini.

    Yang membuat semangat berwirausaha tumbuh dan berkembang dari para pembacanya.

    Terima kasih

  6. Hukum pareto 20:80 membahas soal sirkulasi duit didunia. Salah 1 nya mindset org pertama kali saat mendapat uang. Pilihannya, untuk produktif (bli ruko, tanah, buka bisnis). Atau untuk konsumtif (bli mobil, gaya hidup,furniture)

  7. Halo mas Yodhia, ngomong-ngomong tentang jualan, saya mau nawarin paket jasa desain kreatif. Bisa infographics, logo, banner ads, atau bidang visual lainnya untuk materi blog mas Yodhia hahaha biar top markotop dan engga ngebosenin isinya teks mulu blog mas nih. hihihi
    Visit my portfolio nurafnisetiyaningrum.com

  8. Artikel menggugah Pak.. faktor malas memang susah dan harus punya komitmen utk maju. Trm ksh Pak

  9. Jadi bgmana caranya spy daya juang kita bisa tetap terpelihara mas? Apakah hrs ikut seminar motivasi, baca blog atau buku ? Karena memang sifat manusia semangat bs naik dan turun…

    Salam dari haniyadecor.com

Comments are closed.