Bagaimana Rasanya Bekerja di Perusahaan Seperti Google ?

Very fun and very productive…..begitu jawaban yang kira-kira akan diberikan jika judul tulisan ini ditujukan kepada para pekerja Google.

Mungkin jawaban seperti inilah yang akhirnya menobatkan mereka sebagai jawara nomer satu dalam survei The Best Place To Work For, sebuah survei tahunan yang diselenggarakan oleh Majalah Fortune buat memilih perusahaan terbaik untuk dijadikan tempat bekerja.

Jika ditelisik lebih dalam mengapa para pekerja di Google begitu enjoy bekerja di perusahaan itu, maka mereka akan memberikan jawaban pada dua hal : fasilitas layanan karyawan yang amat menggiurkan dan – jangan kaget – mutu makanan yang luar biasa sedap.

Mari kita mulai bahas dari aspek makanan. Pertama-tama mesti segera disebut, mutu dan jenis makanan yang disediakan Google untuk para pekerjanya sungguh fantastis.

Bayangkan, didalam kompleks kantor pusat mereka di Mountain View, California (mereka menyebutnya Googleplex), manajemen Google menyediakan sebelas kafe/restauran dengan menu sekelas menu hotel bintang lima dan semuanya disajikan secara……gratis.

Semua jenis dan pilihan makanan tersedia : mulai dari sajian steak khas Eropa, Sushi a la Jepang, hingga sajian Chinese Food yang menggoda. Semuanya dimasak oleh chef kelas dunia. Dan rasa semua makanan yang tersaji pasti……mak nyus.

Begitu senangnya para pekerja Google dengan kantin-kantin ini, sehingga dalam survei internal yang mereka lakukan, mayoritas karyawannya selalu menyebut faktor makanan ini yang membuat mereka sungguh betah bekerja di Google.

Fakta ini yang kemudian juga membuat Google melakukan langkah yang kreatif dalam persaingan ketat mencari para calon pekerja andal. Dalam setiap iklan lowongan kerja yang dipasang, mereka selalu tak lupa mencantumkan daftar menu makanan mereka yang sungguh lezat itu…..

Dan konon, rupanya banyak calon pelamar yang tergiur sehingga akhirnya berbondong-bondong mengajukan lamaran kerja ke Google.

Elemen lain yang juga membuat para pekerja Google happy adalah fasilitas layanan yang sungguh menggiurkan.

Dalam Googleplex mereka yang luas dan megah, tersedia gym lengkap dengan para pemandunya, kolam renang yang luas, arena bowling, lapangan volley pantai, home-theater yang asyik, hingga perpustakaan lengkap nan nyaman.

Pendeknya memasuki Googleplex ibarat bukan sedang memasuki ruang kantor yang garing nan membosankan, namun seperti tengah masuk ke taman bermain yang indah dan penuh keriangan.

Namun itu semua belum cukup. Didalam kompleks gedungnya, Google juga menyediakan fasilitas otoped untuk berjalan dari satu ruang ke ruang lainnya.

Juga ada fasilitas laundry, bengkel dan cuci mobil, serta ruangan spa dimana Anda semua bisa leyeh-leyeh setelah letih seharian lembur kerja.

Oh ya, manajemen Google juga tak lupa menyediakan semacam “personal assistant” bagi seluruh pekerjanya.

Jadi jika ada karyawan Google yang ingin berlibur ke Paris, mereka tinggal kontak personal assistant ini. Orang inilah yang akan mengurus semuanya : mulai dari pesan tiket pesawat, booking hotel, merancang acara liburan hingga membuatkan daftar oleh-oleh yang layak dibeli.

Oh my God….betapa indahnya bekerja di Google, begitu mungkin gumam kita dalam hati menyaksikan serangkaian fasilitas yang sungguh menyenangkan ini.

Namun, bagi Lary Page dan Sergey Brin – dua anak muda pendiri Google – semua upaya itu memang kudu dilakukan untuk bisa terus memelihara great talent mereka akan tidak lari atau dibajak perusahaan pesaing.

Inilah yang disebut sebagai upaya untuk benar-benar menghargai value SDM yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.

Hampir semua perusahaan sepakat, upaya mengelola kebetahan kerja karyawan adalah kunci untuk membangun SDM yang unggul.

Sebab jika banyak karyawan yang keluar lantaran kurang happy, ini hanya akan membuat proses rekrutmen karyawan pengganti yang mahal dan makan waktu. Belum lagi harus memberikan rangkaian training kepada para karyawan baru ini.

Namun sedikit sekali perusahaan yang KREATIF melakukan upaya membangun loyalitas karyawannya seperti cara Google diatas.

Banyak perusahaan yang berharap karyawannya loyal, namun sama sekali tidak memberikan layanan lebih kepada karyawannya. Ini tentu saja sebuah harapan yang stupid bin konyol.

Oke mungkin perusahaan tersebut tidak harus sampai melakukan cara ekstrem seperti yang diberikan oleh Google kepada karyawannya. Namun setidaknya, perusahaan harus serius memberikan layanan ekstra yang fun dan menyenangkan kepada karyawannya agar mereka bisa terus betah bekerja di dalamnya.

Ingat, semua great business selalu dibangun diatas pondasi great people. Dan membangun great people hanya bisa diwujudkan jika perusahaan mampu memberikan layanan yang WOW kepada para karyawannya.

Sebab ada juga pepatah yang berbunyi : if you give peanuts, you will only get monkeys.

Maksudnya jika perusahaan hanya memberikan fasilitas yang ecek-ecek, ya jangan harap akan mendapatkan karyawan kompeten yang cetar membahana.

Kalau fasilitas karyawan ecek-ecek, ya nanti dapatnya cuma karyawan abal-abal atau SDM kualitas KW.

Dan itu sering terjadi. Banyak kantor dengan gedung yang mewah, namun sama sekali tidak ada fasilitas makan siang yang bagus buat karyawannya.

Jadi kalau rehat siang, para karyawannya ramai-ramai makan siang di Resto AMIGOS – Agak Minggir Got Sedikit.

Kalau resto-nya AMIGOS, ya jangan berharap dapat SDM kelas dunia layaknya Google.

Bravo Google. Bravo Amigos.

17 thoughts on “Bagaimana Rasanya Bekerja di Perusahaan Seperti Google ?”

  1. Sudah saatnya perusahaan di Indonesia menghargai SDM nya seperti itu. Dengan cara itu akan didapatkan loyalitas yang tinggi, sehingga mendorong karyawan untuk memberikan seluruh jiwa raganya untuk perusahaan.
    Kalau karyawan hanya dihargai sebatas gaji, sama dengan merendahkan mereka ke level terendah motivation needs. Jadinya mereka akan bekerja hanya sekedar memenuhi jam kerja.
    Semoga..

  2. Sudah beberapa kali Google dijadikan sebagai best practice dalam employee engagement, ini sangat baik dari sisi pemenuhan kebutuhan jasadiyah.

    bener kata om wadiyo, high investment, high return required.

    Bisa di coba tonton film berjudul “the circle” disitu digambarkan sangat mirip dengan suasana kerja di google.

    tapi, kebahagiaan adalah hal misterius tidak hanya diukur dari fasilitas, makan siang, dll.
    anda seorang Atasan/HRD dengan budget sedikit mungkin cara berbeda dalam mempertahankan karyawan.

    jika ya, berarti anda lebih hebat dari HR Google.

  3. Jadi inget petuah Einstein, Kreativitas dan imajinasi lebih hebat dari pengetahuan..

    Dan Google mewujudkan nya dengan membahagiakan pasukan nya.

  4. Setuju banget dgn moto “if you give peanuts, you will get monkey”

    Saya miris ngelihat beberapa pengusaha yang punya outlet kuliner di deket tempat saya yang membayar karyawannya terlalu murah, padahal bisnis nya sedang maju. Bisa ditebak, karyawan itu kabur tiba2, dagangan stop, omset hilang, bahkan karyawan membuka outlet nya sendiri.

    Salam,
    jogjaumroh.com

  5. Rasanya kalau tidak salah, tulisan ini pernah dimuat kira2 tahun 2008 (kalau tidak salah). Soalnya saya familiar, isinya sama persis. Kurang bahan nih mas? hehehe…maaf lahir batin ya Mas Yod

    1. Hal yg sama saya rasa kan … Pernah baca ini…. Tulisan berikutnya bisa tentang …tuntutan kerja seperti apa yg Harus dilakukan Karyawan disana…apa KPI nya …

  6. Google ini memang luar biasa. Dia menciptakan lingkungan kerja yang kondusif bagi karyawannya. Selain itu, dia juga menciptakan sebuah metode yang cerdas bagi user-nya agar turut memberikan kontribusi secara gratis pada google

Comments are closed.