Nasib Hidupmu Stuck Karena Anda Gagal Lakukan Dua Langkah Ini

Dalam artikel yang kita ulas tiga minggu lalu, kita telah mengulas tentang kenapa sebagian orang yang stuck cenderung akan stuck selamanya. Nasib muram seolah menjadi teman setia yang menyertainya hingga waktu yang amat panjang.

Kenapa orang yang nasibnya stuck akan cenderung stuck selamanya?

Sebab mereka terpelanting dalam jebakan inertia syndrome dan terkapar dalam kutukan loser effect. Continue reading “Nasib Hidupmu Stuck Karena Anda Gagal Lakukan Dua Langkah Ini”

Berapa Rata-rata Penghasilan Orang Indonesia Saat Ini dan Apa Implikasinya Bagi Hidup Anda?

Ya, berapa rata-rata penghasilan per bulan orang Indonesia saat ini?

Angka rata-rata ini mungkin bisa Anda jadikan benchmark, apakah penghasilan Anda sekarang sudah diatas rata-rata nasional atau masih jauh dibawahnya.

Penghasilan atau income tak pelak merupakan salah satu elemen kunci dalam kehidupan. Kalau tak punya penghasilan yang memadai, bagaimana Anda akan bisa makan dan menghidupi anak istri Anda? Continue reading “Berapa Rata-rata Penghasilan Orang Indonesia Saat Ini dan Apa Implikasinya Bagi Hidup Anda?”

5 Jenis Kekayaan yang Kudu Anda Miliki Demi Hidup yang Cetar Membahana

Apa saja jenis kekayaan yang layak Anda usung agar jalan cerita hidupmu menjadi lebih cetar membahana?

Berikut adalah 5 tipe kekayaan yang layak Anda kejar dengan sepenuh sukma. Sebab hanya dengan 5 kekayaan inilah, sejarah hidupmu menjadi lebih sedikit sumringah.

Tak ketinggalan dalam sajian renyah kali ini kita juga akan mengulik tentang kiat agar kita bisa meraih 5 jenis kekayaan diatas secara optimal. Continue reading “5 Jenis Kekayaan yang Kudu Anda Miliki Demi Hidup yang Cetar Membahana”

Mengapa Hidup Saya Susah dan Pas-pasan?

Mengapa hidup saya susah dan pas-pasan?” Kalimat ini saya temukan dalam daftar kata kunci yang sering ditanyakan ke Google. Saya menemukannya dari data statistik blog saya ini.

Terus terang saya agak terkejut dan geli dengan temuan itu. Kalau hidupnya susah, ngapain harus nanya ke Google. Rupa-rupanya kini Google telah menjadi tempat curhat.

Atau mungkin orang itu memang benar-benar ingin mendapat jawaban; dan akhirnya mencurahkan isi hatinya ke Google. Siapa tahu Google – yang serba tahu itu – bisa menyodorkan sekeping jawaban yang cespleng.

Maka untuk membantu orang yang bertanya itu, saya menulis artikel ini. Ya, kenapa hidup kita bisa susah, serba kekurangan, dan pas-pasan? Continue reading “Mengapa Hidup Saya Susah dan Pas-pasan?”

Jika Anda Suka Hidup Susah dan Miskin, Tulisan ini Tidak Perlu Anda Baca

Tulisan saya minggu lalu yang berjudul : “Kenapa Saat Berusia 55 Tahun, Anda Harus Punya Tabungan Minimal 3 Milyar”, banyak di-share oleh pembaca dan mengundang banyak komentar (baik via blog, facebook ataupun Twitter).

Dulu, tulisan saya yang berjudul : “Jika Gaji Hanya 7 juta/Bulan, Kapan Anda Bisa Beli Rumah Sendiri”, juga ramai mengundang komentar.

Dari ratusan komentar yang ada, sejatinya kita bisa mengungkap salah satu misteri kunci dalam hidup : kenapa seseorang terus hidup susah dan serba kekurangan, dan kenapa yang lainnya bisa hidup berkelimpahan.

Dalam tulisan ini, saya ingin mengajak Anda semua melacak dan membongkar misteri itu. Continue reading “Jika Anda Suka Hidup Susah dan Miskin, Tulisan ini Tidak Perlu Anda Baca”

Kenapa Perilaku Konsumtif dan Gaya Hidup Tidak Sehat itu Mudah Menular?

Kenapa perilaku yang konsumtif itu mudah menular? Jawabannya mudah : karena secara instingtif, manusia itu sangat mudah untuk berperilaku latah.

Teman-teman saya pakai Android. Saya harus pake juga dong. Tetangga kanan kiri saya sudah pakai Avanza/Ertiga/Jazz, maka saya harus beli mobil juga dong.

Dalam behavior science, istilah latah itu acap disebut sebagai “social proof” atau “social imitation”. Dan puluhan studi empirik kian menegaskan betapa manusia itu sangat mudah untuk meniru perilaku orang lain. Sangat rentan untuk jatuh dalam perangkap social imitation.

Ilustrasi berikut mungkin bisa menggambarkan bagaimana proses penularan perilaku itu terjadi. Alkisah, ada seorang anak muda yang berasal dari latar belakang yang relatif bersahaja.

Selepas lulus kuliah, ia diterima bekerja di sebuah perusahaan besar dengan kantor pusat yang megah di bilangan Thamrin, Jakarta. Dalam beberapa minggu pertama bekerja, ia mengalami sejenis “cultural shock”. Continue reading “Kenapa Perilaku Konsumtif dan Gaya Hidup Tidak Sehat itu Mudah Menular?”

Hidup Ini Seringkali Tak Seindah Omongannya Mario Teguh

Ada sekeping nada kegetiran dalam judul kalimat tulisan kali ini. Hidup pada akhirnya memang selalu menggelinding : kadangkala kepahitan menyergap, meninggalkan duka yang menyelinap.

Sukses barangkali memang sederhana : bagaimana kita bisa memiliki pekerjaan yang mantap secara finansial, punya rumah sendiri yang memadai, dan bisa membiayai anak-anak untuk makan dan sekolah. Syukur bisa punya mobil sekedar dipakai untuk kondangan, pergi ke mal atau liburan ke luar kota.

Motivasi dan petuah-petuah sukses memang akan terasa manis untuk didengar kala kita sudah merasakan kesuksesan itu sendiri.

Namun kala kita tengah terpuruk dalam hidup yang serba pas-pasan, kicauan motivasi sukses itu acapkali terasa seperti ilusi yang perih untuk dirasakan. Continue reading “Hidup Ini Seringkali Tak Seindah Omongannya Mario Teguh”