Jika Penghasilan “Hanya” Rp 7 juta/bulan, Kapan Bisa Beli Rumah?

Rumah. Pada akhirnya, setiap keluarga (atau yang akan menikah) memiliki harapan untuk memiliki rumah sendiri. Sebuah tempat dimana kita bisa berteduh, tidur, bermimpi dan berjibaku merawat masa depan anak-anak.

Ya, kita semua menginginkan punya rumah sendiri. Sebab kita memang tidak ingin selamanya tinggal di Griya Mertua Indah, Graha Ortu Abadi, atau Pondok Kontrakan Lestari.

Sialnya, harga rumah di negeri ini kok ya terus menari-nari. Rumah mungil dengan ukuran 90 m2 di daerah Cibubur atau Alam Sutra Serpong sudah menembus 600 juta rupiah. Kalau gaji “hanya” 7 juta per bulan, kapan rumah impian bisa direngkuh?

Konon kabarnya, prinsip utama bagi pengelolaan properti adalah ini : kita mesti memiliki rumah minimal sejumlah anak kita. Jadi jika kita punya 3 anak, ya minimal rumah kita ada 3. Keren juga kalau bisa begitu ya: jadi kelak ketika anak-anak kita menikah, kita sudah menyiapkan rumah tinggal bagi mereka. Keren sekali.

Namun boro-boro 3 biji, beli satu saja repotnya setengah ampun.

Mari kita berhitung. Harga rumah dengan ukuran 90 M2 dengan hanya tiga kamar di daerah pinggiran seperti Bekasi harganya sekitar Rp 500 juta sekarang (sedikit lebih rendah dibanding harga di Cibubur).

Untuk membeli rumah senilai Rp 500 juta, Anda harus menyiapkan DP 100 juta-an. Wah saya ndak punya tabungan segede gitu mas. Tabungan saya cuma 20 juta. Yah, itu urusan sampeyan. Jadi? Ya nabung dulu supaya punya DP 100 juta. Wah, boro-boro nabung mas, untuk biaya hidup saja suka kurang. Yah, hidup memang tidak seindah omongannya Mario Teguh 🙁

Oke, setelah di-itung2, Anda merasa bisa nabung 100 juta tapi waktu butuh lima tahun. Wah kalau dalam lima tahun, harga rumah tadi mungkin sudah naik jadi Rp 700 juta. *kepalaMakinPening*

Oke, dengan asumsi DP sudah lunas, maka sisanya adalah 400 juta. Kalau di-cicil dengan KPR bunga 7% fix sepanjang 15 tahun, maka cicilan per bulannya menjadi sekitar Rp 3 jutaan.

Artinya selama 15 tahun lamaaaanya, kita cicil 3 juta setiap bulan. Tanpa henti.

Jika gaji kita hanya 7 juta/bulan, maka memang agak berat : sisa gaji yang 4 juta itu terlalu meffett untuk bisa hidup dengan memadai. Apalagi kalau anaknya 3 (makanya ikut KB saja 🙂 ).

Karena itu dalam artikel berjudul Berapa Pendapatan Minimal yang Harus Kita Dapat (bisa dibaca disini), saya menghitung gaji Anda minimal 15 juta/bulan; agar Anda bisa membeli rumah sendiri dengan cukup leluasa.

Jadi apa yang kudu dilakoni agar pendapatan kita minimal sejumlah itu? Berikut beberapa langkah yang bisa di-jalankan.

Jika Anda karyawan, rata-rata dibutuhkan waktu sekitar 7 tahun untuk bisa menaikkan gaji dari angka 7,5 juta per bulan ke angka 15 juta per bulan (ini rata-rata lho ya. Bisa lebih cepat, bisa lebih lamaaaa). Problemnya: 7 tahun mendatang harga rumah sudah naik lagi dong.

Maka, Anda harus melakukan “akselerasi karir”. Caranya : bikin prestasi kerja yang oke, biar cepat promosi. Atau dengan bekal prestasi itu, Anda bisa pindah ke perusahaan lain dengan pangkat dan gaji yang lebih tinggi (asal prestasi kerja Anda itu memang bagus ya).

Cara lain ya tentu saja mencoba mencari tambahan penghasilan sampingan. Anda bisa saja menjadi reseller kaos secara online, buka lapak jualan aneka kuliner organik, atau bisa juga ternak sapi kecil-kecilan di kampung halaman. Yang penting ada keberanian untuk melakukan action : demi tambahan sesuap nasi buat anak-anak.

Dan juga demi bisa menabung agar mampu membeli rumah. Syukur-syukur kelak bisa membeli rumah sejumlah anak yang Anda miliki.

Maka, doa saya khusus di Senin pagi ini adalah : semoga Anda semua bisa membeli dan membangun rumpah impian Anda. Panduan agar memiliki penghasilan puluhan juta per bulan, dan sanggup membeli rumah sendiri dapat dipelajari DISINI. Silakan download panduannya secara GRATIS, sekarang juga.

Author: Yodhia Antariksa

Yodhia Antariksa

91 thoughts on “Jika Penghasilan “Hanya” Rp 7 juta/bulan, Kapan Bisa Beli Rumah?”

  1. Rumah adalah kebutuhan pokok yang paling mahal setelah sandang dan pangan, walaupun saat ini saya juga masih susah payah nyicil… namun bisa dikombinasikan dengan cara akhirat bagi yang benar2 yakin dan paham.

    Yakni dengan sholat Dhuha 12 rakaat, pahalanya dibangunkan istana di Surga (hadits). Sebagaimana kita tahu, jika kita mengejar akhirat maka akhirat dan dunia akan didapat (hadits). cekidot>> h**p://www.singbiasane.com/2013/04/mau-rumah-gratis.html

  2. Morning, Yodhia

    Dulu middle class sudah mampu membeli rumah, bahkan tanpa mencicil. Sekarang orang berpenghasilan 7 juta per bulan (yang tergolong kelas menengah juga) tertatih-tatih untuk mimpi punya rumah sendiri.

    DP tinggi karena aturan, bunga bank menggila, dan harga rumah melejit.

    Selain karena regulasi yang tidak memihak orang kecil, saya melihat bahwa kelangkaan (scarcity) tempat tinggal menjadi penyebab utama.

    Kita bisa melihat bahwa yang diuntungkan dari kondisi ini adalah orang-orang berpunya:

    1. Mereka mendapatkan bunga deposito yang besar (kalikan saja duit miliaran itu dengan 5% setahun)
    2. Hanya upper class yang bisa setor DP 30%.

    3. Saking rakusnya, mereka beli rumah di mana-mana. Dengan alasan berinvestasi. Tetapi hal ini tidak diatur (misalnya dengan pajak progresif seperti kepemilikan mobil).
    4. Sudah kaya, makin kaya. Duit di bank naik berlipat. Rumah dan apartemen jadi tambang uang, karena disewakan dan valuenya naik otomatis.

    Si middle/lower class terperangah melihat megahnya apartemen baru di Casablanca atau rumah gagah di Kapuk.

    Padahal mimpi mereka cuma bisa mondok di pinggiran Bekasi, Tambun, atau Cibubur yang 90 meter persegi (itupun kandas karena harga bensin bakal naik sebentar lagi, hahaha).

    That’s the bitter reality bro.

    1. Haha.. Nancep bener nih komennya.

      Saya setuju sih. Harusnya memang ada aturan yang mengatur tentang kepemilikan rumah, pajak progresif, penentuan harga rumah atau aturan lainnya yang berpihak pada rakyat.

  3. Mas Yodhia, di cluster sekitaran jatibening masih ada harga rumah 350jutaan untuk luas 36 tanah 70m, walaupun dulu pas ketika saya beli masih sekitaran 250jutaan. kalo di kemang pratama brpaan ya mas?

  4. Waah 7 juta aja susah beli rumah yah?

    Mungkin rumah yang dibawah 90m2 dulu, masih banyak rumah di kisaran harga 200-300 Juta pinggiran bodetabek…toh nanti bisa diluaskan keatas….

    salam

  5. gaji yang 7 juta aja sudah “puyeng” mikirin rumah. Gimana yang buruh ya… seberapapun penghasilan sebenarnya tidak akan cukup untuk memenuhi semua “kemauan” kita.

    Mereka yang bergaji pas UMR berpikir yang gajinya 7 juta enaknya….bisa beli mobil, rumah dll.

    Tapi ternyata berdasarkan tulisan di atas tidak juga. Kalau mau mengejar dunia, tidak akan ada habis-habisnya.

    Pasti selalu ada yang kurang… mungkin ini ada tulisan yang menarik agar kita tidak “puyeng” mikirin dunia.

    1.Bismillah memulai aktifitas
    2.Bersyukur atas segala nikmat Allah
    3.Berfikir positif terhadap Allah Swt
    4.Berorientasi akhirat
    5.Beribadah dan berdoa
    6.Konsisten dan komitmen
    7.Bercermin

    (The 7 Islamic Daily Habits, Dr. Harjani Hefni, Lc, MA.)

    Oleh-oleh dari orang tua murid (penulis buku) yang datang ke tempat aktivitasku di As Syifa Boarding School Subang

  6. Aryo (3) : Anda benar. Data menyebutkan harga rumah setiap tahun naik rata-rata 25%.

    Simpel penyebabnya : penduduk Indonesia banyaaak banget. Mereka semua butuh rumah. Permintaan tinggi; pasokan terbatas. Harga jadi melejit.

    Mestinya memang ada pajak progresif….rumah kedua, PBB harus jauh lebih mahal…..Kalau ndak, bisa kian timpang : yang kaya rumahnya sebelas, yang kelas middle kebawah termehek-mehek mau beli rumah 🙂

    Didin (4) : di Kemang Pratama, pekayon, Bekasi ya yang saya sebut diatas. Lebih mahal malah. Ukuran rumah 70 M2 sudah Rp 500 juta.

    Kompas hari ini menyebutkan, rata-rata harga rumah di Jabodetabek sekarang adalah Rp 6 juta per meter persegi.

  7. Saya lebih merekomendasikan membeli rumah second.

    Karena banyak hal bisa dinegosiasikan dengan pemilik rumah yang akan dibeli sebelum mengajukan KPR nya ke bank.

    Alhamdulillah saya pernah deal beli rumah lebih murah dari taksiran Bank, sehingga untuk DP bisa terbantu dari kelebihan tersebut. Intinya mau sedikit berusaha untuk mendata dan menganalisa sebelum memutuskan membeli.

    Intinya membeli rumah adalah membeli lingkungan, ada baiknya sebelum membeli rumah di suatu lokasi kita mengontrak dulu agak 2 ~ 3 bulan untuk menilai kecocokan lingkungannya dengan kebutuhan kita.

  8. Perumahan Margahayu Jaya di Bekasi Timur untuk yang standar harga masih berkisar antara Rp 200 ~ 300 Juta.

    Tapi rumah yang standar tersebut dibangun tahun 1988.

    Keuntungannya, akses transportasi Bus AKAP dan AKDP, dekat dengan pintu tol Bekasi Timur, pusat perbelanjaan (BTC & Carrefour), Sekolah dan RS Mitra Keluarga.

  9. Engga seserem itu ah kayanya…jangan putus harapan, segala sesuatu asal niat yang teguh pasti bisa,masa mau niat baik ga ditolong ALLOH SWT.

    Dulu pun saya ga kepikiran punya rumah. Tapi karna niat sungguh2 ya kelakon, walupun rumah kecil namun terasa berkah. yang penting sesuaikan dengan kebutuhan.

    yaa kalo penghasilan ga terlalu tinggi yoo jangan beli yang mahal – mahal toh…yang jual rumah murah masih banyak…tapi agak keujung – ujung siih he he…

  10. terima kasih mas, ternyata beli rumah itu perlu proses yang luar biasa lama waktunya…………solusinya memang cari kerjaan lain yg bisa menghasilkan cepat pula.

  11. Tulisan ini membuat saya langsung klik dan ingin tahu pembahasannya…., dan memang cukup membuka realita bagi kita semua…

    bahwa sulitnya bagi kaum middle class pada saat ini untuk memiliki rumah adalah suatu permasalahan yang memang benar apa adanya dan terjadi saat ini.

    Meski Solusi untuk menambah income adalah suatu hal tidak bisa ditawar lagi, …namun yang menjadi ketertarikan saya adalah adanya “keberanian” dari seorang Yodhia untuk membahas permasalahan yang tepat mengena pada problem yang memang ‘terkini’…dan memang apa adanya…

    kedepan saya mengharapkan adanya permasalahan-permasalahan ‘terkini’ yang memang terjadi di tengah-tengah masyarakat …untuk dijadikan pembahasan

    yang …Insya Allah , jika kita bersama – sama mau membagi pemikiran atas problem yang ada, maka bisa didapatkan suatu solusi ataupun paling tidak suatu inspirasi untuk bergerak lebih lanjut ke arah yang lebih positif bagi kita semua…

    Wasalam 🙂

  12. Harus optimis dan punya perencanaan keuangan yang bagus mas. Saya percaya jika di daerah-daerah yang indeks biaya hidupnya rendah, penghasilan 7jt/bulan itu sudah lebih dari cukup.

  13. asalam mr yod,

    di wilayah bekasi GP + LEMBUR = 3,5 Jt loch….
    tp alhmdulillah nimbang nganggur pak….

    let’s grateful for culture.

  14. penghasilan 7juta bulan?

    apakah seorang fresh graduate dengan IP pas pasan bisa mendapatkan gaji segitu mas?
    dan apakah harus di perusahaan tambang atau minyak?

  15. Itu secara matematikanya ya mas.

    Memang bener, hidup harus realita, tetapi, buat yang sudah terlalu lama menjalani hidup, sdah berusaha sekuat tenaga, kepala buat kaki, kaki buat kepala ibaratnya, jangan berputus asa dengan membaca ini, apalgi sampai bunuh diri, kan ga lucu :D,

    jadikan tulisan ini sebagai “sebagian kecil” motivasi-motivasi dalam terus bisa menaikkan peringkat hidup ke arah yang lebih baik.

    Dan yang paling enak kalau kata anak-anak ABG sekarang, “Enaknya hidup yang pas-pasan, pas ga punya duit, eee … dapat duit, pas ga ada mobil, eee … dapat mobil hahaha *joke anak-anak :).

    Salam sukses selalu buat anda mas

  16. Ini artikel yang menarik.

    Rumah Mu adalah Istana Mu, Penutup kata yang pas dan tepat.
    Sebab besar kecilnya ukuran, letak dan jarak rumah mu, tetap itu adalah istana mu.

    Kita patut bangga dengan apa yang kita miliki, dibanding apa yang kita impikan. perbedaan pasti akan terus ada sampai akhir jaman, tinggal bagaimana kita menikmati setiap yang kita dapat dan miliki dengan penuh rasa bahagia dan terus bersyukur atas rahmatNYA.

    Alhamdulillah, saya dilimpahkan rizki, sehingga dapat membeli sebuah rumah. Insya Allah Kita semua dapat dilimpahkan rizki untuk juga memiliki rumah di bumi indonesia.

    sukses selalu untuk mas yodhia.

  17. maaf nih pak firman (7)
    kalo menurut saya, Rumah itu kebutuhan Pokok, bukan sekedar ‘kemauan’ atau ‘keinginan’.
    kebutuhan disini artinya kita mau tidak mau harus memenuhinya untuk tetap bertahan hidup.

    gak cuma beli rumah koq pak yang mahal, ngontrak aja juga semakin melangit.
    disini kita lebih cari solusi untuk membelinya, bukan menghindari.

    thanks pak

  18. untuk WRD 27

    maksud saya, bukan kita tidak perlu rumah. Rumah merupakan kebutuhan pokok bagi yang sudah berkeluarga ataupun yang belum.

    Seberapapun penghasilan kita, bila kita terus memenuhi hasrat keinginan kita terhadap “sesuatu” pasti tidak akan cukup. Satu terpenuhi, pasti akan muncul yang lainnya.

    Maka perlu dilakukan pemetaan skala prioritas atas kebutuhan hidup, melakukan perencaan keuangan yang bagus.

    Toh kita tidak akan tahu kondisi kita kedepan. Hari ini kita masih punya penghasilan, tapi besok, minggu besok atau tahun depan tidak ada yang bisa menjamin kita masih punya penghasilan seperti sekarang.

  19. Aamiin..

    Harga di jabodetabek mahal sekali ya, untuk yang tinggal di daerah lebih aman, 70 juta untuk membangun rumah yang layak, 25 jt untuk beli tanah.

    Di daerah yang cukup ramai, cicilan 1 juta/ bulan masih cukup banyak.

  20. Saya sementara ini ngontrak dlu ngga masalah, yg penting lingkungan cocok dan nyaman. Soalnya memang masih belum sanggup beli sih, hehe..
    Tentunya diiringi dgn usaha utk beli rumah jg. Tapi prosesnya dinikmati, daripada bikin stress 😀

  21. aamiiin doanya mas Yodh……… seperti cambuk bagi saya untuk terus meningkatkan kinerja….krn selama ini sy masih tinggal di pondok mertua indah…

  22. mungkin ada yang salah dengan kepala saya. baca-baca artikel di sini sungguh nambah wawasan, tapi kok saya jadi makin stres mikir hidup, karena hidup (ternyata) memang tak semudah omongan mario teguh. 😀

  23. sebenarnya saya lebih cenderung setuju ke pak firman(7)

    Kehidupan apalagi seperti di Jakarta membuat stress, tambah stress kalo kita mikirin kebutuhan yang gak akan pernah sesuai dengan pendapatan, baiknya kita jalani dan mengikuti tipsnya pak firman(7)

    yakin, pasti deh solusi akan muncul

  24. 7 juta emang bukan penghasilan yg rendah, tapi realitanya kita emang harus bisa dapat lebih dari itu, karena banyak sekali kebutuhan yg harus dipenuhi.

  25. Inflasi di Indonesia tidak terkendali. Pemerintah harusnya mengendalikan harga rumah agar tidak naik gila-gilan. Sebagian besar rumah yang dibeli, tidak untuk ditempati, tetapi untuk dijual kembali. Perhatikan banyak rumah yang ditinggal kosong, tetapi rumah baru terus dibangun.

    Jika kebutuhan pokok sudah menjadi komoditi, maka hasilnya menjadi chaos tak terkendali.

  26. kayaknya pembahasanya terlalu pesimis. harusnya di ulas dengan penghasilan dan besaran cicilannya. kalau penghasilan 7 juta mau beli istana di pluit ya susah.

    tapi kalu rumah di bekasi atau depok dsktarnya ya bisa . jadi ini terlalu muluk2 pembahsannya. ya tho.

    orang penghasilan 2,5 jt aja ada yang punya rumah tentu yang sederhana tetapi punya rumah. jadi judul diatas di ganti yang lebih bijaksana. terimakasih

  27. qiqiqiqiqiqii………….. isi artikelnya pas banget dengan isi kantong aku …………….

  28. KALO ANE BERPIKIRAN:

    LEBIH BAIK NGONTRAK RUMAH BAGUS, DARI PADA NYICIL RUMAH JELEK TAPI MAHAL.
    BIAYA NGONTRAK RUMAH BAGUS PALING 1 JUTA SEBULAN. KALO BELI RUMAH HARUS BUTUT BAYAR 3 JUTA SEBULAN.
    toh nanti rumah juga akan ditinggalkan oleh kita. anak cucu pastilah punya rezekinya masing2.

    mampir yah di http://www.aladinstiker.com JaGONYA bikin stiker se INDONESIA

  29. artikel ini membuat kita lebih termotivasi untuk bekerja dengan lebih giat, dan bisa membuat perencanaan masa depan yang lebih matang dan rapi. Stay positive.

  30. Salam Kenal Pak Yodhia

    Saya baca artikel ini jadi agak serem juga yah… kalo 7jt perbln juga blum bisa beli rumah. Kalo menurut saya, gak usah maksa beli rumah buru2… kalo ngontrak ya ngontrak aja.. karna jauh lebih murah dg ngontrak, contohya dibekasi dg 15-20 juta per tahun sudah bisa dapat kontrakan rumah yang lumayan bagus.

    Nah utk akselerasi karir, saya pengen nanya nih.. kalo pekerjaannya sbg PNS gimana.. kan karirnya tergantung golongan dan lama bekerja (DUK)? utk mengejar 15 juta perbulan gimana caranya, mesti berbisnis ?

  31. setuju dengan isi artikel ini. Tidak sedikit orang, khususnya di Jakarta, yang hanya mampu membeli rumah di daerah pinggiran atau di luar jakarta seperti bekasi, tangerang, bogor, dsb, dengan harga yang lebih miring dibanding harus membeli rumah di wilayah Jakarta.

  32. 7 Juta, syukuri dan nikmati hidup, hidup cuma 1x toh,,tp jgn lupa, ente kudu sedekah. Jgn liat keatas terus, liat jg dibawah ente,boro2 7jt/bln,, buat yg di makan aja senin kemis.

    Jangan buang energi dan waktu buat mikirin Pemerintah ini itu, bunga bank ini itu, harga tanah naik tiap tahun. Cape sendiri makan ati. Jalani aja dan Bismillah, Insya Allah ada jalannya.

    Rumahmu surgamu (kata rumahmu bukan kata ke pemilikan, tp tempat hunian) yg ngontrak bs jg kok.

    Sebesar dan semegah apapun Istana yg dibangun, tak ada yg abadi. Dan tdk bs jg diandalkan warisan untuk anak cucu, tp berilah mereka ilmu pengetahuan, pendidikan dan agama.

    Ya Allah untuk yang komen positif dimudahkan untuk punya rumah, dan yang sudah punya rumah dimudah kan lg punya rumah. Amin ya Allah

  33. tidak ad yg tidak bisa.. selama memiliki keyakinan dan masih mampu bekerja.. ttp berusaha dan berdoa

  34. Untuk saat ini untuk penghasilan yang segitu masih harus berpikir keras lagi, karena tidak seimbangnya harga barang dan pengluaran dalam tiap bulannya terutama untuk di kota besar

  35. Aaammiinn Ya Raabb..

    Bagus2 postinganya mas,, tapi saran kalau pengen cepet kita berubah jangan dilupakan Sedekahnya, nanti InsyAlloh kalau cuma rumah harga 500juta mah bisa banget.. Tapi ya Sedekahnya ya harus sesuai,,heee

  36. pak, padahal klo mau mah uangnya trading di reksadana, nanti returna bisa buat nyicil rumah

  37. Kalau yang gajinya 7juta aja gambarannya udah sesuram itu, gimana lagi dengan yang gajinya di bawah 7juta?

    Jangan tunggu gaji naik, jangan tunggu karir naik, pilihannya adalah akselerasi dengan berusaha menambah income.

    Yang karyawan kemudian akan mengeluh kehabisan waktu, tidak sempat lagi cari tambahan, tidak ada bakat berbisnis, tidak ada modal dll dll.

    Dunia online membuka kesempatan luas utk menjawab keluhan2 itu, yang diperlukan adalah niat dan komitmen.

  38. Berarti satu satunya jalan harus akselerasi penghasilan, menambah income dengan menjalankan beberapa bisnis sampingan atau berinvestasi jika sudah punya uang/tabungan yang tak bergerak…

  39. Selama di indonesia tidak mempunyai aturan bahwa rumah adalah kebutuhan pokok dan harus ditempati (bukan sebagai investasi mengingat masih banyak orang tak mampu yg tak punya rumah). maka selamanya banyak orang miskin yg sulit punya rumah.karena hukum rimba/binatang yg berlaku…

    siapa yg kaya itu yg menang.ironis meenjadikan rumah sebagai investasi seperti halnya berspekulasi dgn beras dan air minum.hmnnnn

  40. kalo mau beli rumah sih sy rasa cukup2 aja. rumah yg diperkampungan (bukan perumahan) misalnya didaerah Depok untuk skala perumahan harganya sekitar 300-500 jutaan tapi kalo mo cari yg diperkampungan harga yg terendah mulai dari 80 jutaan sampai 200 jutaan udah dpt bangunan yg bagus dengan SHM. tapi perlu diingat jg; harga jual rumah & tanah itu selalu naik.

  41. maaf mas, sekedar masukan, kiranya penulis jangan terlalu sering selalu membuat mindset yang negatif, mas sendiri yang bilang alam bawah sadar ikut mempengaruhi.

    pembaca yang lagi onfire kan secara tidak sengaja ikut membaca dan menimbulkan mindset yang negatif

    hehee terima kasih, maaf kalo menyinggung,,

  42. hehe…. memang kita harus merasa puas dengan apa yang kita miliki sekarang

    Tapi jangan lupa kita juga harus berusaha.

    Yang jadi persoalan adalah kalau anda mengambil jalan yang sama seperti orang kebanyakan, ya hasilnya tidak akan beda jauh.

    Wong cara sama, tapi hasil ingin beda. Mimpi

    Mulailah memperluas pengetahuan dan pergaulan anda. Zaman sekarang punya prestasi tapi cuma ga ada koneksi ya susah juga.

    Coba cari tahu kenapa teman anda / saudara anda bisa punya penghasilan besar sampai bisa beli rumah.

    Contek, tiru, modifikasi dengan kemampuan anda.

    Ini saya bagikan informasi tentang bagaimana seorang miliarder bisa membuat anda membeli rumah.

    https://justmyhobby.wordpress.com/2014/05/05/bagaimana-agar-anda-dapat-membeli-rumah-dan-mobil-dalam-waktu-5-tahun/

    Semoga kita semua bisa mendapatkan apa yang kita cita-citakan

  43. mmm…kayaknya emang musti realistis..gaji 7 juta memang benar2 tidak bisa kok buat beli rumah..

    jangan lupa kalo kita masih kental dengan adat timur..keluarga adalah tanggungan..

    gaji yang kita punya..mungkin teralokasi lebih dari 50% untuk keluarga..

    jadi untuk mengumpulkan dana dp nya saja sudah tidak memungkinkan..#$%&*

  44. Selain membangun pola pikir “canggih” semacam di atas sebenarnya ada satu informasi yang bisa membuat kita damai dalam meraih impian, misalnya impian mempunyai rumah.

    Informasi yang dibawa oleh Nabi bahwasannya semakin mendekati akhir zaman semakin bergelimang harga.

    Saya yakin semakin hari sebenarnya keadaan finansial manusia secara umum lebih baik dibandingkan dengan 20-30 tahun yang lalu.

    Untuk hal yang mekanis seperti bagaimana mendapatkan rumah, saya menggunakan teknik investasi. Ya, investasikan uang sejumlah DP (atau lebih sedikit) untuk membeli tanah di daerah-daerah potensial.

    Biasanya hanya 3 atau 5 tahun kemudian kita bisa membangun/membeli rumah (cash) dari hasil jual kembali tanah tersebut. Malah bisa ada sisa.

    Cara ini sangat efektif secara finansial dan tentunya bisa menghindarkan diri kita dari riba.

  45. Waduh hebat banget mas 15 perbulan, kalau boleh tau mas Yodhia penghasilannya berapa ya sebulan ? hehehe..

    Menurut saya kalau belum bisa beli rumah, ya ngontrak .. Hidup gak harus maksa

  46. Alhamdulillah…
    Saat ini saya dengan 1 istri dan 1 orang anak dengan gaji 7,2 juta/bulan sudah beli rumah sejak tahun lalu.

    Kuncinya: Berani dan Sedikit mau Hidup Susah

    Harga Rumah 96 m2 = Rp 320 jt (setahun yg lalu) di sekitar Cinangka-Depok (dekat Pamulang)

    DP rumah: Pinjem Bank lwt Ortu 40 jt (dicicil 3 thn) –> 1,5 jt/bln.

    Sisa cicilan: 280 jt (dicicil 15 thn) –> 3,7 jt/bln

    Sisa Gaji/bulan = Rp 2 jt

    Cara membagi per bulan:

    1. Susu+Pampers anak : 500 rb (saran:beli di agen).
    2. Listrik dan Gas : 300 rb
    3. Bayar BPJS : 180 rb

    4. Sampah dan dana RT : 50 rb
    5. Belanja bulanan (sabun, minyak odol, dsb) : 250 rb

    6. Buat makan sehari-hari : sisanya (720 rb)

    Catatan makan sehari2: lauk dan sayur (harus masak sendiri –> jauh lebih muraah), ke kantor bawa bekel dr rumah.

    Biaya lain-lain: Bensin (kadang-kadang ngambil dr biaya makan sehari-hari).

    Alhamdulillah, asal kita yakin masih ada Alloh SWT, krn kalau diatas kertas memang ga cukup.

    ## Pernah suatu bulan, gara2 gajian terlambat, sisa uang tinggal 2 ribu (Sakitnya tuh DISINI), terpaksa minjem mertua…hehe

    BERANI BERANI BERANI

  47. Bener banget mas Yodhia, Alhamdullilah yang punya gaji 7 juta sebenarnya harus bersyukur

    masa saya yg gak punya gaji aja bisa punya rumah townhouse type 180m2

    waktu dulu beli cash bertahap harga 300 jt sekarang udah 7 tahun harganya mencapai 800jtan mana bisa 1M

    saya gak punya kerjaan tetap, karena prinsip saya “cari uang halal” bukan cari kerja

    modalnya cuma negosiasi aja ke developernya n juga sedikit bersusah payah membantu menjual rumah yang tersisa

    Alhamdullilah rumah idaman pun didapat rezeki uang juga dapat… hanya dalam waktu 3 bulan saja.

    Tetapi saya udah tinggal dirumah ini di 2 bulan pertama (kebetulan rumah idaman ready stok) jadi 1 bulan dapat rezeki jual rumah udah bisa bayar dp n angsuran cash bertahannya..hehehe

    saya gak pake kredit bank… ya semoga bagi rekan2 yg mau punya rumah termotivasi ..

    ingat jangan ambil rumah di pinggiran kota jauuuh lage..

    kalo ada di tengah kota rumah secondpun jadi gan yg paling penting hindarilah kredit bank karena ngutang itu gak enak..walau kadang promonya enak……

  48. Kalau di Solo gaji 7 juta sebulan bisa beli rumah cash kalau nabung 2 tahun. Hehe.

    Emang idealnya kalau mau semua terpenuhi, harus dapet 15 juta per bulan. Cara paling kongkrit ya bikin usaha.

  49. Masalahnya tiap orang itu hanya kedapatan waktu 24 jam setiap hari.

    Apa anda2 mampu kerja rangkap kantor dan bisnis sampingan? Hati2 anda bisa di pecat dari kantor gara2 tidak fokus bekerja.

    Lalu jika sudha nikah, manfaatin tuh istri. Maaf lho yah, daripada hanya ongkang2 kaki dirumah, mending bisa diwakilin sama dia buat jualan online, atau cari duit lewat internet.

    Hari gini, suami istri bekerja baru bisa sukses.

    Jangan mimpi kayak orang kaya / konglomerat, mereka sudah kaya sejak bawaan sehingga istri2 mereka tinggal ngabisin uang saja hehe

  50. Terima kasih mas Yodhia, sebuah contoh kehidupan di jakarta yg hrs cepet merespon meraih 15 jt/bulan.

    (rumah 600 jt, mobil 200 jt – jika saya masih dibawah gaji tersebut ya harus kontrak, nebeng, beli tanah dulu

    saya doakan buat rekan2 semua bisa meraih impian

    amin

  51. Iyah dari tahun ke tahun harga rumah semakin naik 🙁 tapi kita harus tetap berusaha agar bisa mendapatkan apa yang kita ingin kan 🙂

Comments are closed.