Kenapa Harga Tanah dan Rumah Terus Naik Gila-gilaan?

Ya, kenapa harga rumah sekarang makin melangit? Pergerakan kenaikan harga tanah dan rumah memang suka bikin orang yang tidak punya banyak uang, jadi pening dan termehek-mehek.

Kini tak jarang rumah dengan ukuran hanya 60M2 di daerah pinggiran kota Bekasi atau Tangerang harganya sudah tembus Rp 500 juta. Sering dalam hitungan bulan, harga rumah naik 30%.

Ini berita yang muram bagi pasangan yang baru menikah atau menikah sudah lama tapi masih tinggal di rumah kontrakan. Puluhan juta orang bisa tak pernah sanggup beli rumah seuumur hidupnya. Nebeng terus di rumah orang tuanya sampai ajal menjemput. Doh. Continue reading “Kenapa Harga Tanah dan Rumah Terus Naik Gila-gilaan?”

Business War : Taman Kematian bagi Bad Management Skills

Padang kurusetra bernama perang bisnis itu selalu saja meninggalkan duka bagi mereka yang terluka. Microsoft sudah lama mengalami stagnasi. Dell kini limbung setengah kolaps. Produsen printer raksasa Hewlett Packard seperti prajurit pikun yang bingung mau kemana. Nokia terpanah penuh luka. Dan Sony terus saja mengalami pendarahan.

Kalimat yang biasanya segera bergema adalah ini : mereka semua tertatih-tatih dalam padang peperangan lantaran gagal melakukan inovasi, right? Wrong. Sejarah panjang tentang laga kompetisi bisnis dengan jelas menunjukkan bahwa ini bukan soal kegagalan inovasi. Ini juga bukan soal lemahnya R&D, lemahnya kreativitas, atau product development yang abal-abal. Bukan.

Itu semua adalah soal kegagalan manajerial. Soal buruknya management capabilities. Soal management skills yang sekarat.

Apakah orang Apple lebih pintar dan kreatif dibanding orang Microsoft? Tidak. Dan apakah orang Sony lebih bodoh dibanding orang Samsung? Sama sekali tidak. Again : disini bukan soal creative or not, soal smart or not.

Tulisan pagi ini mau membedah soal itu : sepotong kisah tentang raksasa yang terluka lantaran kegagalan manajerial. Continue reading “Business War : Taman Kematian bagi Bad Management Skills”