Perusahaan atau organisasi bisnis, tak pelak telah menjadi institusi paling penting dalam era kapitalisme global seperti saat ini. Setiap hari, selama 24 jam tanpa henti, seribu satu jenis produk dari beragam perusahaan hadir menyapa dan menemani kita.
Derap bisnis mereka-lah yang mungkin terus menjaga roda peradaban modern terus menapak maju. Jutaan orang bekerja didalamnya, temasuk Anda dan saya juga. Jutaan orang merajut kinerja bisnis, memastikan bahwa sirkulasi ekonomis terus berputar.
Lalu, perusahaan raksasa manakah yang telah menjadi dewa dalam panggung kapitalisme global itu? Di hari Senin terakhir menjelang bulan Ramadhan ini, saya mau mengajak Anda semua untuk menjelajah lansekap bisnis mondial : menerawarng peringkat 10 perusahaan paling besar sejagat di tahun 2012 ini.
Setiap tahun majalah bisnis Fortune selalu menerbitkan peringkat 500 perusahaan terbesar di dunia, berdasarkan sales revenue-nya. Dalam daftar peringkat berikut ini, saya hanya akan menyajikan ranking 10 perusahaan terbesar. Kriteria terbesar dilihat dari sales revenue (pendapatan) yang dicapai pada tahun 2011 lalu. Dan angka pendapatan dibawah ini sudah saya konversi dalam rupiah.
1. Royal Dutch Shell —-> revenue 4.300 trilyun
2. Exxon Mobil ———> 4.050 T
3. Wal-Mart Store ——> 4.000 T
4. British Petroleum —-> 3.400 T
5. Sinopec Oil Group —-> 3.300 T
6. China National Petroleum –> 3.100 T
7. State Grid (PLN China) —-> 2.300 T
8. Chevron (dulu Caltex) —–> 2.200 T
9. ConocoPhillips ————-> 2.130 T
10. Toyota Motor ————> 2.100 T
Ada tiga catatan penting yang mau disajikan disini.
Pertama : sales revenue perusahaan raksasa itu benar-benar berada pada skala masif. Yang tertinggi adalah Shell dengan revenue : 4300 trilyun rupiah (empat ribu tiga ratus trilyun !!). Kalau Anda rajin membeli bensin atau oli Shell (Shell Helix), Anda ikut menyumbang pendapatan yang amat besar itu.
Jika perusahaan itu adalah sebuah negara, maka dengan mudah mereka melampaui perekonomian suatu negara. Revenue Shell yang 4300 trilyun itu berarti hampir tiga kali APBN Indonesia; atau cukup untuk membiaya semua belanja negera ini selama tiga tahun berturut – turut.
Dengan revenue yang mega trilyunan itu, perusahaan – perusahaan raksasa itu memang cenderung dengan mudah melakukan lobi untuk menekan kebijakan ekonomi sebuah negara. Big and Powerful.
Catatan kedua : ranking diatas menunjukkan fakta yang jelas namun getir – dunia ini makin ketagihan dengan minyak. Addicted to Oil.
Dari sepuluh daftar diatas, 7 diantaranya adalah perusahaan minyak !! Dua dua diantara juga rakus memakan minyak (yakni Toyoto Mobil) dan pembangkit listrik (State Grid atau PLN-nya China).
Bumi kian letih dan wajahnya makin muram. Kebijakan ekonomi di banyak negara (termasuk emerging market seperti China dan Indonesia) sangat mendorong penggunaan BBM yang berlebihan. Mobil-mobil dengan cc besar (think Alpahard, CRV or Mitsubishi Pajero) terus laris manis, dan aha, konsumsi BBM mereka juga amatlah boros.
Itulah yang menjelaskan kenapa permintaan minyak terus melambung. Itulah juga yang menyebabkan kenapa 7 dari 10 perusahaan terbesar di dunia di-dominasi perusahaan-perusahaan minyak. Tapi sampai kapan kecanduan akan minyak bumi ini terus berlangsung?
Revenue perusahana minyak yang gila-gilaan itu mungkin menyisakan sebuah kesenduan : polusi udara kian menyergap, dan bumi kian tersengal-sengal nafasnya. No problem. Sebab kapitalisme global memang tak pernah mengenal belas kasihan.
Catatan terakhir merupakan sebuah pertanyaan filosofis. Revenue perusahaan-perusahaan top dunia itu mencapai ribuan trilyun setahun; dan mungkin sebentar lagi menyentuh angka 10 ribu trilyun atau 20 ribu tilyun. Namun semuanya demi apa?
Demi sebuah pemenuhan materialistik yang tak pernah terpuaskan? Demi konsumsi semua isi perut bumi hingga tetes yang paling terakhir? Dan apakah ambisi mengejar revenue hingga ribuan trilyun itu membuat peradaban tempat kita berpijak makin menapak menuju kemuliaan atau sebaliknya?
Pertanyaan-pertanyaan eksistensial itu layak terus kita renungkan. Saya sendiri saya tak tahu jawabannya dengan pasti. Maka mari coba kita tanyakan jawabannya pada rumput yang bergoyang.
Sudah saatnya ketergantungan minyak dikurangi.yang paling dekat sebagai pengganti adalah listrik. Teknologi minyak seharusnya lbh susah dibanding listrik.memang mahal di investasi awal, namun lambat laun pergerakan harga minyak dunia bukan lg jd hantu yg menakutkan.
Salam,
Wahyudi
http://www.whsiswanto.com
Semoga oil smelly company tidak trlalu berjaya kedepannya Pak Yodh, salah satu artikel FastCompany tentang “Why millenials don’t want to buy stuff” menceritakan salah satu kebiasaan generasi Y yang agak nyeleneh.
Mereka tidak terlalu suka memiliki barang (sprt mobil) kalau mereka tdk bgitu sberapa urgent keperluannya.
Mereka lebih addict membeli hal-hal yang berhubungan dngan ide-ide baru. Let say smartphone, game, aplikasi dll. Kdepannya yg ikut menyusul perusahaan2 oil smelly sprtinya adlh perusahaan2 digital taste sprti apple, samsung, google, rovio, zynga dll.
Tapi kalo ngalahin nilai proyek pershaan minyak yg uedan-edanan yaa….nanti dulu 🙂
Tadinya mau no comment. Tapi benar, jawabannya ada pada diri sendiri 🙂
Teknologi Minyak Jarak sudah ditemukan sebagai pengganti bensin, tapi belum digunakan.
Jawabannya mungkin Lobi-lobi?. Sarana transportasi massal yang kian amburadul dan tidak nyaman, mengakibatkan semua orang2 di Indonesia, khususnya Jakarta, memilih bawa kendaraan pribadi. Akibatnya ? Konsumsi Bensin sangat tidak efesien.
Jumlah pertumbuhan motor di Jakarta juga sangat tinggi, dan akibatnya : konsumsi bensin yang tinggi.
Expatriat melihat Indonesia, hanya geleng2 kepala dan tertawa.
Sadarlah wahai Indonesia, kita punya potensi pasar yang sangat besar yang diidam2kan oleh dunia Internasional.
Wahai pemerintah..berubahlah, hanya kebijakan Anda yang akan menyelamatkan Indonesia.
Dari tulisan ini baru tahu kalo perusahaan minyak memang kaya raya.
Bisa 3x APBN negara……..
Sebenarnya indo lebih kaya, tapi sayang cepu dipegang exxon dan shell sedangkan Gunung Emas Papua dikuasai oleh Amerika.
Selagi Orang Indonesia Konsumtif tapi tidak kreatif, maka sampai tujuh turunanpun kita hanya sebagai penonton dan pembeli di negerinya sendiri..
Ayo teman kita berjuang untuk yang lebih baik,Jangan suka Fban, smsan, twitteran, jalan2, dan berleha-leha kalau semua itu tidak bener2 crusial..
Semakin kita konsumtif dan kecanduan semakin kayalah mereka. Saya kira penyumbang kekayaan terbesar dari semua perusahaan itu adalah Cina, India dan Indonesia….
Wahyudi (1) : pengganti minyak bukan listrik (sebab bahan baku listrik ya paling besar minyak juga, selain batu bara. Semua tidak renewable).
Energi terbarukan yang paling menjanjikan untuk mengganti minyak adalah : matahari, tenaga ombak laut dan tenaga angin.
Indonesia berlimpah dengan dua sumber pertama. Di prediksi, tenaga-tenaga energi altenatif itu baru bisa menggantikan minyak sekitar 300 tahun mendatang. Ah lama nian ya. Kita semua sudah di dunia lain.
Saiful (2) : saya kira Anda benar. Ke depan perusahaan2 techno life sepert samsung dan apple yang akan jadi juara.
Jangan salah, revenue Samsung dan Apple juga sudah sangat besar. Samsung = 1500 trilyun dan Apple = 900 tilyun. Dalam waktu yang tak terlalu lama, big oil companies itu akan tersisih. Sebab bisnisnya juga tak renewable.
Tofazain (6) : cadangan minyak terbesar di dunia ada di Arab Saudi dan Iran serta Irak, lalu Ameriksa Serikat dan Kanada.
Layaknya kaidah ekonomi, bahwa keinginan manusia itu tidak ada batasnya dan alat pemenuhan kebutuhan yang kian terbatas. Sebentar lagi datang bulan puasa, yang mengingatkan kita untuk menahan diri dari keinginan yang berlebihan, seyogyanya kita memanfaatkan moment tersebut.
Bangsa Indonesia harus menjadi Bangsa yang Produktif dan Kreatif, seumpama kita bisa mengelola sumber daya yang kita miliki di negeri ini, mungkin kemakmuran bisa terwujud.
rasanya miris juga ya pak..
btw kalo Google, microsoft dll itu perusahaan terbaik di bidang apa ya
(9) Wahyu. Dia dibidang Informasi Teknologi..
Menambah lapangan kerja pak Yud..
Seperti yg dituliskan Karl marx, Perusahaan2 itu terus dan pasti akan menggurita menghantam & meluluh lantakkan company2 lainnya.
Terjadilah konsentrasi modal yg berujung pada ambruknya kapitalisme. Krisis ekonomi di sebagian negara eropa sbg indikatornya shg terjadi Chaos Global u/ memperebutkan sumber daya alam “invasi negara adidaya” ke negara lainnya.
Yunani begitu mengenaskan akhir2 ini yg akan segera disusul Italia, spanyol dll.
Kita hanya bisa berusaha maksimal sembari berserah diri padaNya
Kenapa perusahaan besar ini bisa menguasai tambang minyak,gas, mineral sehingga penghasilannya melebihi APBN Indonesia ?
Jawabnya akibat diterapkannya sistem kapitalisme yg meniscayakan kebebasan kepemilikan, termasuk kepemilikan umum (tambang, hutan dan sumber air).
Akibatnya para pemilik modal semakin rakus dan menguasai segala sumber hajat hidup orang banyak, bahkan bisa mengatur kebijakan sebuah negara.
Kapitalisme = Pengusaha (kapital) = penguasa yang sesungguhnya. Karenanya perlu perubahan sistem. Mengganti sistem yang rusak (kapitalisme) dengan sistem yang mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh rakyat.
Sistem yg memiliki aturan bagaimana kekayaan alam dibagi dan didistribusikan secara merata kepada seluruh rakyat. Kapitalisme membuat rakyat jd sengsara. Sosialisme terbukti menjadikan rakyat merana.
Saatnya menatap masa depan cerah dengan sistem Ekonomi Islam.
Betul sekali, saya jadi ikut mikir buat apa ya duit sebanyak itu kalau ternyata nggak jadi berkah buat orang lain? Cuman disimpen di bank, buat kepuasan nafsu hedonism semata.
Wah kalau duit sebanyak itu, 10% nya sajalah dipakai untuk amal, untuk bantu negara2 berkembang, bantu orang2 miskin supaya bisa punya kerjaan, bantu petani2 supaya bisa punya sawah, wuih pasti luarbiasa ya dampaknya.
Bumi kita akan sejahtera.
Mmmm.. Menyentuh kebijakan pemerintah yang bisa dibeli.
Pantasan tidak ada pembatasan mobil yang dijual. Yang ada pemakaian pajak untuk pelebaran jalan, underpass, flyover dan mrt.. Tapi ga ada solusi juga.
Kalo ga dibatasi mobil yang dijual yah akan ada pembangunan underpass below underpass dan flyover over flyover…
Melihat 7 (tujuh) dari 10 (sepuluh) perusahaan terbesar di dunia adalah perusahaan minyak dan gas bumi, mari kita lihat Royal Dutch Shell sudah beroperasi didunia +/- mungkin 80 – 90 tahun terutama di Indonesia Shell pernah jaya sampai tahun 1965 semasa kita masih di jajah Belanda
Chevron (Caltex) terutama di Indonesia yang terbesar menghasilkan minyak mentah (crude Oil) sampai 80% dr total produksi 1.5 Juta barrel/hari pada saat Indonesia sedang jaya2 nya tahun 1970 an
BP (British Petroleum) di Indonesia penghasil gas terbesar kita yang di export ke Jepang, Korea, Cina dll
ConocoPhilips di Indonesia juga penghasil gas dari wilayah Kepulauan Natuna yang di export ke Singapore.
Sementara perusahaan2 International ini beroprerasi di seluruh dunia, dari mulai Timur Tengah, Amerika Selatan, sampai Asia Tenggara, (Indonesia, Malaysia, Brunei Darusalam dll) .
Cina dengan Sinopec nya termasuk perusahaan baru muncul setelah Cina menggeliat ekonominya setelah menerapkan ” Kapilatisme untuk Industri dan perdangan dan Komunisme didalam mengatur Negaranya dengan rakyatnya yang 2 milyard, kombinasi yg baik mereka terapkan dalam mengelola negerinya.
Indonesia belum bisa menerapkan ” Pancasila” didalam mengelola negeri ini, tetapi yang jelas perangkatnya sudah ada, pemimpin negara nya yang belum bisa meng applied nya, tinggal manusia Indonesia saja yang akan terpilih nanti 2014, mau atau tidak membesarkan negeri ini, karena Manusianya (populasi) cukup, resources nya lengkap (minyak bumi, batu bara, tembaga, emas dll), tenaga ahli nya cukup banyak dan capable.
Mudah2 an 2014 mendatang negeri kita ini akan menjadi ” Macan Asia ” berikut nya, Amin
Mas Yodhia,
Perusahaan-perusahaan migas yg disebutkan di atas juga sedang menjalankan program konversinya. Mereka sedang mencari beragam alternatif energi untuk diekplorasi dan kemudian dieksploitasi.
Saya sepenuhnya setuju bahwa tenaga-tenaga terbarukan seperti penggunaan tenaga matahari, angin, dan gerak tubuh harus mulai menjadi alternatif dalam konsumsi energi kita.
Dan tentu saja, langkah-langkah personal untuk melakukan efisiensi tenaga listrik harus semakin dilakukan dengan memprioritaskan produktivitas.
Beberapa langkah yang sudah saya lakukan antara lain:
1) menggunakan laptop yang lebih minim konsumsi energinya dibandingkan Desktop
2) mendesain rumah agar banyak mendapatkan pencahayaan matahari sehingga mengurangi konsumsi listrik (lampu)
3) menggunakan lampu LED
4) mencuci pakaian secara berkala (menggunakan mesin cuci) setelah jumlah kilogram yang efektif terpenuhi.
Salam, MasNovanJogja
mari kita ciptakan energi alternative untuk mengurangi ketergantungan terhadap minyak
Sebenarnya gampang saja utk mengurangi ketergantungan dari minyak bumi jika ada niatan dari pemerintah.
Tiru saja seperti brazil yg sudah jamak memakai bensin ethanol (E25-E75, Bensin campuran 25-75%ethanol dgn oktan 120 yg bisa bikin mobil anda ngacirrr..tanpa nglitik) yang bahan bakunya dari limbah gula(molase)atau singkong/jagung.
Bikin kebijakan tanam singkong di lahan2 nganggur, hasilnya dibeli pemerintah untuk bahan ethanol.
Penduduk kota senang dpt BBM berkualitas dengan murah, penduduk desa senang karena bisa menanam singkong dengan harga dan pasar yang pasti dari pemerintah.
Btw sales revenuenya shell nilainya benar2 menakjubkan ya pak…
empat ribu tiga ratus trilyun..!!
Kalo buat beli sarung, bisa buat nyarungin seluruh penduduk negara kita tuh pak…
Sales dan Managemet yamaha,honda dan oli shell sering membaca blog Pak Yodhia akhirnya menjadi terinspirasi termotivasi …so’ penjualan mereka naik drastis,namajemen mereka jadi bagus …jadi secara tidak langsung blog ini jg menyumbang ribuan kendaraan baru yg turun kejalan setiap bulannya … hehehe becanda Pak 🙂
biar bagaimana pun seperti dikatakan Robert T Kiyosaki dalam salah satu bukunya, beliau mengatakan, kenapa berinvestasi dalam perminyakan, jawabanya sebenarny juga tidak mau makin merusak alam, tetapi orang yang paling peduli tentang alam pun menggunakannya…
ya bener juga, katakanlah pemerhati lingkungan atau yang peduli tentang alam, tetep mengkonsumsin minyak dengan kendaraan mobilnya atau motornya yang memakai bensin, karena mobil listrik sekarang juga harganya masih mak nyoss 🙂
Menambahkan saja Pak Yodhia …
Sampah di sekitar kita juga merupakan bahan baku energi terbarukan. Bila diolah dengan sistem biodigester, outputnya berupa biogas untuk memasak (skala kecil) hingga pembangkit tenaga listrik (skala lebih besar); dan pupuk organik yang lebih ramah lingkungan.
Ke depan energi terbarukan akan semakin menggeser minyak bumi. Rasanya malu kalau baru jadi konsumen di negeri sendiri, belum jadi tuan rumah di negeri yang kaya sumber daya alam yang luar biasa ini.
Sya setuju dengan anda. Memang banyak atau hampir semua negara/ perusahaan kaya itu kebanyakan mengan dalkan minyak sebagai sumebr pendapatan. Seharusnya kita (negara indonesia) Lebih mementingkan untuk tidak terlalu mengexploitasi berlebih.
Naufal zaki
Facebook : Naufal zaki haidar
Blog: http://artikelmotivasipemuda.blogspot.com
Wah,miris.Melihat ternyata perusahan terkaya adalah perusahaan2 perusak bumi yang kita tinggali.
Selama belum tercapainya kesepakatan dalam penggunaan energi terbarukan, energi hijau, maka mereka akan semakin kaya dalam pendapatan dan semakin lama semakin terpusat uang2 yg telah diraihnya.
Kenapa orang2 amerika dan eropa yg menguasai minyak, kenapa bukan negara2 penghasil minyak seperti indonesia??? apakah ini penjajahan jenis baru!!! Semoga indonesia lebih baik…
Pastinya ini bukan inspirasi untuk buka usaha minyak iya? Hehehee, kidding.
Setidaknya kita mulai dari diri sendiri dulu. Baru diperluas perlahn ke keluarga, teman dekat, rekan, dll. Kemudian minta mereka juga untuk menyebarkan info ini. Semoga dengan begitu kita semua jadi lebih termotivasi untuk menghemat minyak. 🙂
Apabila cadangan minyak mulai menipis, apa yang akan 7 perusahaan minyak di atas lakukan untuk tetap bertahan? Apakah 20 tahun lagi mereka masih bisa bertahan, ketika konsumsi BBM untuk kendaraan bermotor berkurang karena kendaraan telah menggunakan listrik ataupun teknologi hibrid? Lalu apakah pak Yodhia bisa membagikan analisanya, kenapa PERTAMINA tidak membesar dan berkembang seperti mereka? Bagaimana dengan Medco atau perusahaan minyak Indonesia lainnya?
Terima kasih atas sharingnya
Salam
http://www.ayahsafa.blogspot.com
Wah, ternyata 7 dari 10 perusahaan dengan penghasilan terbesar berasal dari ‘oil company’.
Sungguh miris di tengah-tengah gencarnya penggunaan energi terbarukan (bio-energi, hidro-energi dll.) sejak awal abad 21, ternyata sampai tahun ke-12 ini dunia masih bergantung kepada minyak.
Semoga teknologi energi terbarukan tidak berhenti pada ide dan sensasi awal saja, atau penggunaan yang tidak sampai 25% dari keseluruhan pemakaian energi, sehingga kita tidak menunggu sampai tetes minyak terakhir habis baru kelimpungan mencari penggantinya.
Bagaimana caranya kita bisa bekerja di perusahaan terbesar di dunia??apakah kita bisa bersaing dengan orang luar negri yg sudah bisa lebih maju??terima kasih
terimakasih atas informasi nya 🙂
Benar2 dah kalo revenue shell yang 4300 T itu di beliin cendol dengan asumsi 3 ribu per gelas,wah bisa kelelep jakarta
sebenarnya ketergantungan kita pada minyak dikarenakan kemajuan zaman dan tehnologi yg membuat kita merasa nyaman dengan keadaan ini
kita jadi biasa menggunakan motor / mobil saat keluar rumah waloupn jarakx sangat dekat, berjalan kakipun masih bisa ditempuh. nah itu yang jadi masalah, 1) kenapa kita harus menunggu orang laen merubah kebiasaan?. 2) Kenapa kita harus menyalahkan pemerintah yang tidak melaksanakan kebijakan?
seharusnya kita awali dari diri kita sendiri, belajar untuk membuang kebiasaan kita menggunakan energi yg berlebihan dengan begitu setidaknya sedikit mengurangi pemborosan penggunaan energi walaupun cuma 0, —%
sekarang coba kita bayangkan
jika di suatu perumahan elit ada 200 unit rumah dan disetiap rumah setidaknya ada yang memiliki 2 hingga 3 mobil dan tiap harinya mengahbiskan sedikitnya 20liter bensin (untuk berangkat kerja dan aktuvitas laennya)
nah inilah hitunganx
200rumah X 2mobil = 400mobil x 20liter = 8.000liter X Rp 4.500 = Rp 36.000.000
wawww sungguh nilai yg sangat besar
itu hanya sebagai kecil penggunaan energi di indonesia
sedangkan di indonesia sangat padat akan motor dan mobil jumlahnya pun bisa mencapai ribuan unit
jadi kesimpulannya kita mulai perubahan itu dari diri sendiri
sekecil apapun perubahan itu akan berdampak pada perkembangan negeri kita
Minyak sebagai sumber kejayaan di negara -negara timur bro,
mari kita lihat indonesia ke depan
sudah saatnya PBB menghentikan pengurasan sda ini sebelum terlambat
semoga suatu saat nanti perusahaan tsb bisa lebih maju
yoman, gua jadi punya cita-cita ingin mengakuisisi itu semua, untuk mengendalikan kebijakan negara kearah yang lebih baik, mengembalikan sistem demokrasi terpimpin, menguasai negara ini, dan pada akhirnya menguasai seluruh dunia ini, wuahahahaha
Sumber datanya dari mana yah ?
keren banget majemen prusahaan nya..!!