3 Alasan Menolak MBG vs 3 Alasan Pro MBG

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu usulan kebijakan populer di Indonesia, terutama menjelang pemilu. Tujuannya mulia: memberikan akses makanan bergizi secara gratis kepada anak-anak sekolah atau kelompok masyarakat rentan demi memperbaiki gizi, menurunkan angka stunting, dan meningkatkan kualitas pendidikan serta kesehatan nasional.

Namun seperti kebijakan publik lainnya, MBG menimbulkan pro dan kontra. Sebagian melihatnya sebagai langkah strategis untuk membangun SDM unggul. Namun tak sedikit pula yang menilainya terlalu ambisius, mahal, atau berisiko dalam implementasinya.

Berikut adalah tiga alasan umum menolak MBG dan tiga alasan kuat mendukung program tersebut.

Continue reading

Kenapa BBM Shell Makin Digemari Masyarakat?

Dalam beberapa tahun terakhir, makin banyak masyarakat yang memilih BBM Shell. Padahal kompetitornya bukan main banyak. Tapi Shell justru makin ramai. SPBU-nya bertambah. Antrean makin panjang. Loyalitas konsumennya juga tumbuh.

Apa yang membuat Shell makin disukai? Jawabannya bukan semata soal harga. Tapi karena ada lima alasan utama yang membuat orang makin percaya dan betah pakai Shell.

Continue reading

5 Faktor Kunci Kesuksesan Kafe FORE

FORE Coffee kini sudah jadi nama besar di dunia kopi lokal. Dari awalnya hanya pemain baru di tengah dominasi Starbucks dan kopi-kopi lokal lain, FORE berhasil jadi salah satu brand F&B paling berkembang di Indonesia.

Apa rahasianya? Berikut lima faktor utama yang menjelaskan kenapa FORE bisa melesat, bahkan saat banyak kafe lain justru tumbang.

Continue reading

Lima Tantangan Besar yang Menghadang Menteri Keuangan Baru RI

Indonesia punya nakhoda baru di Kementerian Keuangan. Siapa pun dia, tugasnya tidak akan ringan. Di tengah dinamika global yang makin tak menentu, serta tekanan domestik yang makin kompleks, posisi Menkeu adalah salah satu kursi paling panas di kabinet.

Berikut lima tantangan utama yang hampir pasti menanti sang Menkeu baru.

Continue reading

Apa Itu Headhunter? Mengapa Penting Menggunakannya di Jakarta?

Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif, kualitas talenta kepemimpinan senior sering kali menjadi faktor penentu keberhasilan atau kegagalan sebuah perusahaan. Strategi pemasaran bisa ditiru, teknologi dapat dibeli, bahkan modal bisa dicari. Namun, menemukan pemimpin yang tepat tidaklah semudah itu.

Di sinilah headhunter Jakarta memiliki peran penting—sebagai jembatan yang menghubungkan perusahaan dengan kandidat-kandidat senior terbaik yang tidak akan pernah ditemukan melalui iklan lowongan kerja.

Jakarta, sebagai pusat bisnis terbesar di Indonesia, adalah medan utama di mana perusahaan saling bersaing untuk mendapatkan talenta senior terbaik. Karena itu, menggunakan jasa headhunter bukan sekadar pilihan, melainkan sebuah kebutuhan strategis.

Continue reading

10 Headhunter yang Sebenarnya untuk Rekrutmen Eksekutif di Indonesia

Dalam lanskap bisnis yang sangat kompetitif saat ini, perekrutan pemimpin terbaik tidak bisa dilakukan dengan cara yang sama seperti mencari staf operasional di level menengah atau junior.

Seorang CEO, CFO, direktur, general manager, atau senior manager yang tepat dapat secara positif mengubah arah sebuah perusahaan. Pada saat yang sama, kesalahan dalam merekrut pemimpin senior bisa sangat mahal—dari sisi finansial, reputasi, hingga budaya organisasi.

Di sinilah peran headhunter Indonesia yang sebenarnya menjadi krusial untuk perekrutan kepemimpinan yang sukses.

Tetapi, sayangnya, istilah headhunter sering disalahgunakan di Indonesia.

Continue reading

5 Pelajaran Bisnis Penting dari Sukses FamilyMart Indonesia

Dalam beberapa tahun terakhir, kehadiran FamilyMart di Indonesia semakin mencolok. Dari sekadar toko swalayan waralaba asal Jepang, FamilyMart menjelma menjadi gaya hidup baru di kalangan urban muda.
Gerainya makin menjamur di Jakarta dan kota penyangga, bukan hanya jadi tempat belanja kebutuhan ringan, tapi juga tempat nongkrong cepat, makan praktis, dan ngopi sambil isi ulang energi.

Kesuksesan FamilyMart di Indonesia patut dicermati, karena mereka datang ke pasar yang sebenarnya sudah penuh sesak. Ada minimarket besar seperti Indomaret dan Alfamart, ada juga convenience store seperti 7-Eleven (yang ironisnya justru gagal di Indonesia).

Tapi FamilyMart tampil dengan pendekatan yang berbeda, dan berhasil menemukan ceruk yang pas. Dari sinilah kita bisa mengambil lima pelajaran bisnis yang sangat relevan.

Continue reading