Di era mobilitas tinggi seperti sekarang, memilih maskapai penerbangan bukan sekadar soal harga tiket. Kenyamanan, ketepatan waktu, pelayanan, hingga reputasi juga memainkan peran penting. Di antara maskapai penerbangan domestik yang paling sering wara-wiri di langit Indonesia, ada tiga nama yang kerap jadi pilihan utama: Citilink, Pelita Air, dan Lion Air.

Saya akan mencoba membandingkan ketiganya secara singkat, jujur, dan berbasis pengalaman langsung maupun data publik.

1. Harga Tiket: Lion Air Masih Juara Murah

Kalau bicara harga, Lion Air memang rajanya. Hampir di semua rute, harga tiket Lion biasanya lebih rendah dibanding Citilink dan Pelita Air. Ini bukan kebetulan. Model bisnis Lion memang low-cost carrier (LCC) sejati yang fokus ke volume penumpang, efisiensi biaya, dan rotasi armada yang cepat.

Citilink juga LCC, tapi pricing-nya relatif sedikit lebih tinggi. Wajar, karena mereka memberi lebih banyak kenyamanan dan pelayanan. Pelita Air, meski baru bermain di penerbangan komersial, harganya seringkali di antara Citilink dan Lion—tergantung rutenya.

Kesimpulan: Kalau Anda benar-benar ingin hemat, Lion Air bisa jadi pilihan. Tapi siap-siap dengan risikonya.

2. Ketepatan Waktu: Citilink Lebih Konsisten

Dalam hal on-time performance, Citilink cenderung lebih konsisten dan bisa diandalkan. Berdasarkan data dari beberapa bandara besar, tingkat keterlambatan Citilink jauh lebih rendah dibanding Lion Air. Pelita Air, karena masih terbatas jumlah rute dan armadanya, memang belum terlalu kelihatan rekam jejaknya, tapi sejauh ini cukup positif.

Lion Air? Jujur saja, delay adalah hal biasa. Bahkan kadang bisa molor sampai 1–2 jam tanpa kepastian. Ini jadi salah satu alasan kenapa banyak orang mulai beralih ke Citilink, meskipun harus bayar sedikit lebih mahal.

Kesimpulan: Untuk Anda yang menghargai waktu, Citilink lebih cocok. Pelita masih oke. Lion? Siapkan kesabaran.

3. Pelayanan dan Kenyamanan: Pelita Air Mengejutkan

Yang menarik, Pelita Air menghadirkan kejutan di aspek kenyamanan. Meski masih baru, kursi mereka terasa lebih lega. Interior kabin juga masih bersih dan segar, mungkin karena pesawatnya belum terlalu tua. Awak kabin pun cukup sigap dan sopan.

Citilink juga memberi pengalaman terbang yang cukup nyaman untuk ukuran LCC. Awak kabinnya terlatih, dan sistem boarding-nya biasanya lebih tertib dibanding Lion. Lion Air? Ya, jangan terlalu berharap banyak. Tempat duduk sempit, kabin kadang terasa semrawut, dan SOP awak kabinnya sering tidak seragam.

Kesimpulan: Di luar ekspektasi, Pelita Air layak diapresiasi. Citilink tetap solid. Lion Air harus berbenah.

4. Reputasi dan Kepercayaan Publik

Citilink selama ini dianggap sebagai versi “lebih santun” dari induknya, Garuda Indonesia. Meski Citilink adalah LCC, standar keamanannya cukup baik dan citranya cukup positif di mata penumpang reguler.

Pelita Air, meskipun dulu hanya melayani penerbangan carter dan migas, kini mulai menunjukkan bahwa mereka bisa dipercaya dalam penerbangan reguler. Meski masih butuh waktu, performanya cukup menjanjikan.

Sementara itu, Lion Air memang dikenal luas dan punya armada terbesar, tapi citranya di mata publik cenderung buruk. Terlalu banyak cerita soal delay, manajemen bagasi yang kacau, dan komunikasi yang minim saat ada gangguan operasional.

Kesimpulan: Untuk kepercayaan dan kenyamanan batin, Citilink dan Pelita lebih unggul. Lion menang di jumlah armada, tapi kalah di persepsi publik.

Penutup

Jadi, mana yang paling layak dipilih?

• Kalau Anda berburu harga murah dan tidak masalah soal delay atau kenyamanan: Lion Air.
• Jika Anda ingin kombinasi harga oke, waktu tepat, dan pelayanan cukup baik: Citilink.
• Dan kalau Anda ingin pengalaman baru dengan kabin nyaman dan pelayanan segar: Pelita Air layak dicoba.

Pada akhirnya, pilihan tergantung kebutuhan dan ekspektasi pribadi. Tapi satu hal pasti: saat naik pesawat, kita tidak hanya membeli tiket—kita membeli pengalaman. Maka, pilihlah dengan bijak.