5 Solusi agar Garuda Indonesia Tak Jatuh pada Kebangkrutan

Garuda Indonesia, sebagai maskapai nasional kebanggaan bangsa, telah melalui berbagai tantangan berat dalam satu dekade terakhir. Dari tekanan finansial, utang menumpuk, beban operasional tinggi, hingga dampak pandemi yang menghantam industri penerbangan global, Garuda harus berjuang keras untuk bertahan.

Meski proses restrukturisasi utang dan efisiensi telah dilakukan, laporan keuangan perusahaan masih menunjukkan risiko kerugian yang terus mengintai.

Agar Garuda tidak lagi mencatatkan kerugian di masa mendatang, dibutuhkan solusi konkret dan terukur. Berikut adalah lima strategi yang bisa dijalankan agar kinerja keuangan perusahaan lebih sehat, kompetitif, dan berkelanjutan.

Continue reading

Kenapa Valuasi Gojek 12x Lebih tinggi Dibanding Garuda Indonesia?

Benar. Dalam putaran pendanaan yang terakhir, valuasi Gojek sudah dihargai oleh para investornya senilai Rp 75 triliun – sebuah angka yang epik untuk perusahaan yang baru berdiri beberapa tahun silam.

Sementara dari nilai saham yang ada, valuasi maskapai penerbangan Garuda Indonesia hanya Rp 6 triliun.

Itu artinya valuasi Gojek 12 kali lipat lebih berharga dibanding Garuda Indonesia.

Jadi nilai abang-abang ojek berjaket hijau dengan Honda Vario itu lebih mahal dong dibanding barisan pilot berdasi rapi dengan pesawat Airbus-nya 🙂 🙂

Ya bagaimana mungkin valuasi Gojek berlipat ganda diatas nilai Garuda Indonesia? Continue reading

Kepak Sayap Sang Garuda Menuju Jalan Kebangkrutan

Tahun 2017 lalu, maskapai kebanggan Garuda Indonesia mencatat kerugian sebesar Rp 2,8 triliun. Sebuah angka kerugian yang sangat masif.

Dan di tiga bulan pertama 2018 ini, Garuda sudah rugi Rp 868 milyar. Kalau tren berlanjut, dalam setahun akan rugi sekitar Rp 2,4 triliun lebih.

Dan jangan lupa, total utang (liabilities) Garuda Indonesia sudah mencapai Rp 42 triliun, sebuah angka utang yang agak mengerikan.

Dua tahun berturut-turut mengalami pendarahan, sementara utang menggunung, maka sayap-sayap sang burung Garuda makin terluka parah menanggung beban. Continue reading