5 Kesalahan Fatal dalam Menulis Email secara Sopan, Elegan dan Persuasif

Sudah banyak yang komplain dengan kualitas email yang dikirim dedek-dedek muda generasi milenial. Isinya sering nggak sopan dan acap susah dipahami karena pakai bahasa alay. Seringkali mereka menulis email formal dengan gaya seperti chat dengan teman-temannya.

Sejumlah pihak menyebut etika penulisan email yang sopan dan profesional sama sekali tidak dipahami oleh anak-anak muda generasi milenial.

Saya sendiri terus terang sering menerima email yang acap isinya mengandung sejumlah kesalahan serius dalam tata komunikasi yang profesional.

Ingat, cara penulisan email yang buruk — apalagi email untuk mengirim lamaran kerja – dengan segera akan membuat nama Anda tersingkir.

Berikut 5 kesalahan fatal dalam penulisan email, baik email untuk urusan pekerjaan ataupun untuk lamaran kerja. Continue reading

7 Kesalahan Fatal dalam Membangun Habit dan Perilaku yang Produktif

Pada akhirnya, perjalanan merajut bentangan kesuksesan itu mungkin amatlah sederhana. Just develop good habits, and you can change your life forever. Mau kaya? Rajinlah menabung. Mau pintar? Rajinlah belajar. Mau sehat? Rajinlah berolahraga. Mau masuk surga? Rajinlah shalat tahajud dan bersedekah.

Simple bukan? Ya, memahat kemakmuran dunia akherat itu memang sederhana. Yang rumit : bagaimana menginstal kata “RAJIN” itu dalam relung jiwa kita secara konstan.

Sajian renyah kali ini mau menghidangkan menu tentang 7 kesalahan fatal yang tanpa sadar acap kita lakukan, ketika mau membangun “sikap rajin”, habit dan perilaku produktif dalam hidup kita.

7 kesalahan atau mitos yang mau dipaparkan disini didasarkan pada riset perilaku yang ekstensif yang telah dilakukan oleh Stanford University Persuasive Lab (sebuah lembaga terkemuka yang dengan getol mempelajari seluk-beluk perilaku manusia). Dus dengan kata lain, daftar kesalahan ini bukan karangan belaka (atau sekedar opini bebas), namun proven, dan berbasis ribuan data empiris. Continue reading

3 Kesalahan Fatal dalam Membuat Slide Presentasi

“…menggunakan PowerPoint itu seperti menaruh senapan mesin AK-47 yang terkokang di atas meja: kita bisa melakukan hal-hal yang sangat buruk dengan aplikasi ini.Peter Norvig, Direktur Riset Google.

Membuat slide presentasi dengan powerpoint kini mungkin telah menjadi satu ketrampilan yang perlu dikuasai oleh banyak orang – entah Anda seorang mahasiswa, dosen, trainer, pekerja kantoran, atau seorang wirausahawan seperti Bill Gates.

Problemnya, hingga hari ini saya masih acap menyaksikan mutu slide presentasi yang pas-pasan, untuk tidak mengatakan berantakan.

Beberapa waktu lalu misalnya, saya menyaksikan tayangan presentasi dari seorang petinggi dari sebuah organisasi pemerintahan; dan sesaat setelah melihat halaman pertama slide, nafsu saya mendengarkan ceramahnya mendadak lenyap.

Penyebabnya: mutu slide presentasi yang ditayangkan benar-benar memilukan. Continue reading