Karnaval Kapitalisme Global dan Selebrasi Kolonialisme Modern

Pagi itu langit yang cerah membayangi sebuah kedai buku kecil di salah satu sudut kota.

Di kedai buku yang bersahaja itu, tampak seorang pria paruh baya tersenyum riang. Ia bahagia sebab, di pagi yang terang itu, buku yang telah ia kerjakan dengan sepenuh perjuangan akhirnya diluncurkan juga.

Tak ada kilatan lampu media. Tak ada acara book signing. Tak juga hadir selebriti penuh gaya. Hanya ada sang penulis buku sambil ditemani beberapa rekannya. Di sebuah kedai buku yg bersahaja.

Sejarah kemudian mencatat, buku yang dilucurkan dari kedai yang sederhana itu kelak dianggap sebagai salah satu buku paling dahsyat sumbangannya bagi peradaban modern. Continue reading