Kenapa Orang yang Keuangannya Terbatas Menjadi Mudah Marah dan Tersinggung?

Sensitivitas emosional pada individu dengan keterbatasan keuangan telah menjadi topik yang menarik untuk dipelajari dalam bidang psikologi. Orang-orang dengan keterbatasan keuangan cenderung lebih mudah tersinggung atau sensitif terhadap peristiwa sehari-hari.

Faktor-faktor sosial, psikologis, dan budaya memainkan peran penting dalam fenomena ini. Artikel ini akan membahas mengapa orang yang keuangannya terbatas memiliki tingkat sensitivitas emosional yang lebih tinggi dan dampaknya dalam kehidupan sehari-hari.

Continue reading “Kenapa Orang yang Keuangannya Terbatas Menjadi Mudah Marah dan Tersinggung?”

Kenapa Orang yang Penghasilannya Kecil maka Otaknya akan Makin Tulalit

Dalam sajian pagi ini saya akan menyajikan video ringkas yang saya upload di Youtube. Isi video saya ini membahas sebuah buku bagus berjudul Scarcity : Why Having Too Little Means So Much.

Buku tersebut ditulis oleh dua profesor ekonomi dari Yale dan Harvard University. Isi buku itu mengulas tentang berbagai dampak kekurangan (bisa kekurangan uang, kekurangan waktu, atau kekurangan keahlian) pada kehidupan kebanyakan orang.

Salah satu kesimpulan dalam buku itu kelam, utamanya tentang dampak kekurangan uang bagi kehidupan seseorang.

Dari riset yang dilakukan oleh kedua penulisnya terungkap : orang yang penghasilannya pas-pasan, maka pelan-pelan daya kognisi atau kecakapan otak orang ini akan makin nyungsep. Dengan kata lain, orang yang kondisi keuangannya serba kekurangan, maka kecerdasan otaknya lama-lama akan makin tulalit.

Continue reading “Kenapa Orang yang Penghasilannya Kecil maka Otaknya akan Makin Tulalit”