Data terkini dari Kemenkeu RI menyebut anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 ini mencapai Rp 500 TRILIUN (!!). Dan angka ini akan tembus Rp 700 triliun pada akhir tahun jika kebijakan aneh bin ajaib ini tidak segera dihentikan bulan ini. Alamakk.
Subsidi segede gaban itu adalah untuk membayari selisih biaya produksi Solar, Pertalite dan Gas 3KG dengan harga jual kepada publik. Misal harga produksi solar itu seharusnya Rp 14 ribu, namun saat ini harga dijual hanya Rp 5.200. Artinya setiap liter solar, pemerintah memberi subsidi Rp 8.800. Kalikan saja dengan jutaan liter.
Demikian juga Pertalite. Biaya produksi BBM ini seharusnya Rp 14.450. Namun dijual dengan hanya Rp 7.650. Ada subsidi Rp 6.800 per liter.
Continue reading