The Art of Communication Skills a la Barack Obama

Beberapa hari lalu, melalui layar CNN, saya menyaksikan debat calon presiden Amerika antara Hillary Clinton dengan Barack Obama. Dan selama hampir dua jam itu, saya terhenyak menyaksikan sebuah parade komunikasi yang amat menggairahkan, inspiratif dan sekaligus sarat dengan pertarungan gagasan nan mengesankan.

Dalam drama komunikasi itu, Barack Obama kiranya kian meneguhkan dirinya sebagai one of the most outstanding communicators on earth. Melalui aura kecerdasan dan keterampilannnya merajut kalimat, penampilan Barack Obama sungguh menawarkan sederet kisah pembelajaran yang amat kaya tentang apa itu manajemen komunikasi. Lalu, apa saja pelajaran tentang the art of communication yang disuguhkan oleh bekas anak Menteng ini? Mari kita nikmati bersama.

Sebelum mengeksplorasi elemen-elemen teknis tentang communication skills yang telah diperagakan oleh Obama, tampaknya ada dua karakter dasar yang sejauh ini amat membantu dirinya menjadi sang komunikator ulung.

Yang pertama adalah ini : Obama adalah seseorang dengan pribadi yang hangat, santun, dan selalu berpenampilan kalem. Ia nyaris tak pernah memperlihatkan sikap agresif dan menujukkan mimik muka yang terkesan β€œmerendahkan” orang lain. Sebaliknya, ia selalu menawarkan aura kehangatan, rasa hormat pada mitra bicara, serta mampu menampilkan sosok yang tenang dan persuasif. Karakter semacam ini tak pelak, telah mampu menumbuhkan simpati orang lain bahkan sebelum ia mengeluarkan sepatah kata pun.

Yang kedua, well, Obama memang orang yang cerdas. Ia lulusan dari Harvard Law School dan bekas Pemred majalah mahasiswa prestisius di kampusnya itu. Dengan kata lain, Obama bukan komunikator asbun, atau hanya pandai beretorika layaknya penjual obat di pinggir jalanan. Obama pandai dan ia sangat menguasai tema-tema yang dibicarakannya. Dan oh ya, dua bukunya yang indah itu, The Audacity of Hope: Thoughts on Reclaiming the American Dream dan Dreams from My Father: A Story of Race and Inheritance dengan jelas juga menunjukkan kapasitas intelektual dia.

Kini kalau kita coba menelisik ketrampilan komunikasi Barack Obama secara lebih detil, maka setidaknya ada 5 elemen pelajaran yang bisa kita petik darinya. Lima elemen itu dalam manajemen komunikasi acap disebut sebagai 5 C : Complete, Concise, Consideration, Clarity, dan Courtesy.

Complete. Dalam debat menegangkan itu, Obama selalu mampu menyuguhkan gagasannya secara lengkap dan koheren; tidak parsial atau sepotong-potong. Elemen ini mengindikasikan bahwa kesempurnaan komunikasi yang kita bangun hanya bisa dicapai jika kita menyampaikannya dengan lengkap, dan tidak sepotong-potong. Mari kita ingat, berapa kali kita mengalami mis-komunikasi hanya gara-gara kita tidak menyampaikan informasi kepada rekan kerja atau kepada bos, dengan lengkap.

Concise. Ringkas dan padat. Tidak bertele-tele. Sadar bahwa efisiensi waktu amat penting, malam itu Obama selalu bisa menyampikan esensi gagasannya dengan ringkas namun padat. Audiens senang karena dengan demikian mereka mudah mencernanya, dan tidak bosan mendengar kalimat yang bertele-tele. Kita sama. Kita akan senang kalau mendengar orang lain menyampaikan gagasannya dengan ringkas dan jelas. Sayang, dimana-mana kita melihat orang acap melupakan elemen penting ini. Banyak orang bicara dengan boros, tidak efisien, mengulang-ulang, bertele-tele, dan membosankan lagi. Pliss deh…….

Consideration. Consideration means that you prepare every message with the recipient in mind and try to put yourself in his or her place. Dalam debat itu Obama tampil dengan sudah mengetahui apa yang ada dibenak rakyat Amerika. Apa yang mereka butuhkan, dan apa yang mereka dambakan. Ketika kita membangun komunikasi, kita mestinya juga melakukan hal serupa. Selalu berusaha memahami apa kebutuhan orang lain – dan bukan melulu minta dipahami. Selalu membangun empati pada apa yang dirasakan oleh mitra bicara kita dan mau mendengarkan isi hati orang lain.

Clarity. Obama mampu mendemonstrasikan elemen ini dengan amat memukau. Ia mampu memilin kata dan merajut kalimat dengan penuh presisi. Ia mampu mengartikulasikan gagasannya dengan jelas dan mengalir. Kita mungkin tak mesti harus seperti Obama. Namun alangkah eloknya, jika kita juga bisa mengekspresikan setiap jejak gagasan dan keinginan kita dengan penuh kejelasan. Dengan itu, sebuah relasi yang produktif mungkin bisa kita pahat dengan penuh keberhasilan.

Courtesy. Santun. Persuasif. Menumbuhkan respek. Elemen ini juga diperagakan dengan nyaris sempurna oleh Obama. Ia menawarkan gagasannya dengan santun dan elegan. Alunan kalimat yang membasahi bibirnya sungguh persuasif dan menumbuhkan respek. Kita kagum dan menaruh hormat dengan orang-orang yang seperti ini. Kita mungkin juga pernah menjumpainya. Inilah orang-orang yang selalu bisa berbicara dengan santun (tidak kasar), persuasif (tidak memaksa), dan menumbuhkan respek (dan bukan merendahkan).

Itulah pelajaran the art of communication a la Barack Obama. Bravo Obama. Viva for US President 2008.

Note : Jika Anda ingin mendapatkan file powerpoint presentation mengenai management skills, strategy, marketing dan HR management, silakan datang KESINI.

Author: Yodhia Antariksa

Yodhia Antariksa

40 thoughts on “The Art of Communication Skills a la Barack Obama”

  1. Wah sungguh sangat menarik tentang 5c tersebut. Tidak mudah mempunyai kemampuan komunikasi yang mencakup ke 5 unsur tersebut. Tapi jika memang seseorang mempunyai 5c dalam berkomunikasi itu menunjukkan sosok yang berwibawa

  2. Setuju banget, mas Yodhia!Obama memang nggak ada matinya. Nggak salah para mahasiswa itu bela-belain bolos kuliah hanya untuk mendengarkan orasinya yang sangat-sangat inspiratif…
    Kayaknya memang sudah saatnya AS punya presiden yang santun dan inspiratif.

  3. Salam kenal. Pak Yodhia ! Luar biasa, untuk pertama kalinya saya mendapat kiriman email dari Pak Yodhia, dan langsung mendapatkan ulasan Five of C’s dalam komunikasi yang sangat saya suka. Terima kasih Pak Yodhia, semoga ilmu yang dibagikan ini, menjadi amal ibadah yang berguna. Oh ya mau tanya pak, Apakah boleh materi Bapak yang berguna ini saya copy untuk saya publikasikan lagi? tentunya tetap menyebutkan sumber/penulisnya dong. Terimakasih sebelumnya pak Yodhia.

  4. Wowww sangat kerenn, tulisan yang sangat bermanfaat. Smoga saya bisa mempraktekkan untuk menjadi komunikator yang handal…

  5. Setuju banget bahwa salah satu kunci dalam meraih kesuksesan adalah dengan kemampuan komunikasi yang baik, apalagi ulasan Mas Yodhia dapat menambah wawasan kita dalam meningkatkan kemampuan seni berkomunikasi dan dengan 5C-nya Barrack Obama agar kita bisa mencontoh serta mengaplikasikannya pada kegiatan sehari-hari. Thanks

  6. Pak Yodhia, menurut bapak ada ngga pemimpin atau calon pemimpin yang minimal mendekati kemampuan Obama dalam berkomunikasi ? kalau saya lihat, pemimpin2 dikita kalau bicara membonsankan, ngga tau ya…apa perasaan sy aja gitu…
    oiya, terus untuk buku2 Obama, apa sudah ada bisa didapat di Indonesia ?
    trims

  7. wow sy baru tau kalo audacity of hope dah ada terjemahannya

    *masukin ke buy list

    kalo sy baca di salah satu buku ttng Obama, kenapa dia bisa empati, karena dari sejak awal dia lulus kuliah , dia mendedikasikan penuh hidupnya hanya untuk memecahkan masalah2 sosial

  8. Saya mengenal Barrack Obama melalui acara Winfrey Show, sebagaimana tulisan Mas Yodhia diatas, bahwa Obama memiliki aura yang memancar, bahkan hingga keruang TV dirumah saya sehingga saya merasa kagum dengan perjalanan hidupnya. Sekiranya saya bisa ikut memilih saya akan pilih Obama untuk menjadi presiden amerika berikutnya.

    Obama memang pantas untuk posisi tersebut dan sekaligus mencatat sejarah oang kulit hitam keturunan afrika pertama yang menjadi presiden di negeri Paman Sam.

  9. Saya sangat setuju dengan 5C of Communication.
    Cara komunikasi Obama seharusnya ditiru oleh pemimpin2 kita, anak2 muda jaman sekarang, dan juga kita sendiri, tentunya. πŸ™‚

    Salam,
    Lina

  10. Kira-kira Indonesia punya tidak calon pemimpin seperti ini untuk pemilu 2009 mendatang?
    Stok pemimpin yang ada sekarang ini semuanya old track.
    Seperti yang dikatakan dalam Orasi Politik Dr. Rizal Ramli, kita butuh pemimpin baru dan jalan baru, cocok tidak pemimpin tipe Obama untuk presiden mendatang?
    terimah kasih

  11. Salam kenal, Pak Yodhia. Saya sangat terkesan dengan pembahasan 5C in communication ini disamping tulisan-tulisan Pak Yodha lainnya.
    Semoga pemimpin negara dan organisasi kita bisa memiliki skill ini juga.

  12. kira2 kalau obama jadi presiden AS, kebijakan politiknya masih seperti yg dulu ga ya?
    suka perang dan mencampuri urusan RT negara lain πŸ™‚

  13. semoga dengan apa yang dimiliki barack obama dalam menajemen komunikasinya yang cukup mengagumkan merupakan refleksi dari dalam hatinya, sehingga pola kepemimpinannya nanti jika terpilih tidak seperti pendahulunya Bush.

  14. Betul sekali…
    Apakah beliau cocok jadi Presiden AS ? …mengingat AS selalu ingin jadi Hero dunia…Terlalu manis & baikkah dia ? kecuali jika rakyat AS sudah bosan dengan kedigdayaan…maka dunia akan tersenyum pada Obama…perang bisa banyak berhenti,anggaran akan beralih,damai…Indonesia akan lebih dihargai (kan SD nya sempat di ASISI , Menteng Dalam).

  15. Obama adalah sosok yang banyak diharapakan oleh orang Indonesia akan memimpin US, tapi apakah orang US berpikiran yang sama ? Kita tunggu saja
    btw, nampaknya lebih seru mengamati sepak terjang pemilihan (pendahuluan) di US daripada ngeliatin proses yang sama di Indonesia ya, tanya kenapa ?

  16. Kalau di mata saya, Obama punya likeability yang tinggi sementara Hilary kuat di credibility. Likeability vs credibility…biasanya sih menang likeability.

  17. Artikel yang sangat menarik Pak Yodhia, setiap orang besar adalah orang yang bisa menginspirasi. Dan kata-kata yang menginspirasi biasanya datang dari pengalaman hidup yang berharga. Begitu pendapat saya Pak, semoga Bapak diberi kesehatan untuk selalu bisa berbagi kebijaksanaan seperti tulisan diatas

  18. Saya sepakat pak Yodhia, pilihan kata dalam komunikasi menentukan pengaruh yang sangat signifikan. Syarat itu memang nampak terpenuhi dan nampak lebih unggul seperti yang pak Yod sebutkan.
    Semoga dengan komunikasi yang terlihat baik pada diri Obama, juga mampu membangun hubungan yang santun dengan berbagai pihak. Bukan dengan kecaman, ancaman,kebijakan yang berlebihan bahkan perang. jika memang dia Obama orangnya.

  19. Halo, salam kenal Pak Yodhia. Dari dulu juga saya udah berharap moga-moga Obama bisa jadi Presiden AS, moga-moga bisa membawa dunia ke arah yang lebih baik. Kenalin, nama saya Andi, saya dokter spesialis, tapi suka bisnis, tinggal dan berbisnis di Bandung. Malahan, bisnis adalah pilihan hidup utama saya.
    Baru awal Maret ini saya bikin blog, tentang visi dan bisnis saya. Kalo Pak Yodhia & temen-temen laen ada waktu, tolong kritik/saran/komentar/etc-nya dong, di https://andisinan.blogspot.com. Makasih banyak yah.

  20. Pak Yodhia, ulasannya ok punya… saya juga setuju ama rekan2 yg lain kalo Obama, terutama orasi2nya amat inspiratif, saya gak pernah melewatkan orasi2 Obama terutama setiap sesaat setelah pengumuman hasil primary election di tiap negara2 bagian… ok bgt, apalagi kalo dia sedang memberi inspirasi tentang ‘hope’… kereeen abis.

    Oh ya, Pak Yodhia mungkin bisa mengulas tentang tag line-nya Obama “yes we can”, soalnya lagi nge-trend banget nih

    between us and our dreams, there is hope, that motivate us to reach our dreams. With hope, we can make our dreams come true… yes we can!!

    Terima kasih

  21. Salam kenal Pak Yodhia, blog yang luar biasa! terima kasih atas semua sharingnya. Oya Pak Yodhia, menurut Bapak, adakah korelasi antara kecerdasan emosi (khususnya Barack Obama), dengan kecerdasan komunikasi? ditunggu jawabannya. terima kasih (agusmupla.wordpress.com)

  22. # Agus, ya saya kira ada korelasi yang kuat. Sebab memang elemen paling penting dari communication skills, pertama-tama, adalah good self-esteem atau juga self-awareness. Tanpa self esteem dan emotional awareness yang kuat, kita mungkin akan sulit membangun communication skills yang excellent.

  23. Asyik banget ulasannya, mas.
    Jadi pembelajaran buat saya untuk membuat komunikasi yang baik.
    Salam

  24. Pak Yodhia Antariksa,

    Luar biasa !
    Saya mengagumi orang2 hebat. Ternyata Bapak salah salah satunya.
    Wawasan Bapak luas.

    Salam kenal, saya AndreasFK!
    (dosen, praktisi Advertising & Communications, instructor)

    Best Regards,

  25. SAlam Buat M Yodie, Mantap dan lugas dari berbagai ulasannya minimal bisa memberi gambaran kepada saya yg ga mengamati langsung. terima kasih. Salam sukses Selalu

  26. Kungjungan pertama yang begitu menggoda,…. pembahsan yang lugas dan menarik pak Yodia,…. sangat menginspirasi dan mudah dicerna,…. izinkan saya untuk link blog Bapak,…

  27. Sebenarnya semua orang/ pemimpin bisa seperti Obama, dengan syarat kita harus consistent dalam segala hal .
    kita harus di jadikan contoh jangan selalu mencontoh orang lain

  28. Sungguh menarik ulasan tentang bahasan 5c tersebut yang menggambarkan sesosok barak obama.melalui ulasan ini saya sangat tertarik untuk mencoba dan mengapresiasikan seperti yang dilakukan barak obama.hal ini tentunya akan menjadi motivasi bagi kita untuk terutama yang ingin berkecipung dan berhubungan dengan publik.

  29. saya salud dengan pak obama. seorang presideb amerika yang berwibawa dan murah senyum untuk masyarakat. sepertinya dia bisa membawa dunia untuk perdamaian.

  30. salut…memang obama sosok orang yang mampu memahami dan membuat perbedaan menjadi sesuatu yang indah untuk disimak bersama…pemimpin yang mau dan mampu memposisikan diri sebagai rakyat bawah sehingga mampu memahami apa yg dibutuhkan rakyat…

Comments are closed.