Perusahaan atau korporasi kini tampaknya telah menjadi entitas yang sangat dekat dengan keseharian kita. Sejak dari bangun di keheningan fajar hingga kembali terlelap dalam kegelapan malam, kita senantiasa ditemani dengan beragam produk dari beragam merek dan perusahaan.
Demikianlah, ketika bangun pagi dan dan beranjak ke kamar mandi, kita mungkin segera disergap dengan sabun mandi Lifebouy dan pasta gigi Pepsodent produksi Unilever. Lalu, kita sarapan sereal dan minum susu dari Nestle. Kita kemudian berangkat ke kantor, mungkin dengan naik Grand Livina dari Nissan, sembari mendengarkan musik melalui audio Kenwood dengan alunan CD produksi Sony BMG.
Di kantor kita segera menyalakan komputer bermerk Acer, membuka aplikasi email produksi Microsoft Outlook serta memprint laporan dengan kertas PaperOne di printer merk Hewlett Packard. Siang-siang, kita bersama teman makan siang di Hoka-hoka Bento, ber-sms ria melalui ponsel Nokia sambil minum teh Botol Sosro.
Senja hari kita pulang ke rumah, sesampai dirumah leyeh-leyeh sambil nonton channel RCTI dari televisi merk Samsung. Saat makan malam kita mungkin ditemani sayur mayur yang kemarin dibeli dari Carrefour dan segelas air mineral produksi Aqua. Malam merambat, dan kemudian kita beranjak tidur sambil tak lupa mematikan lampu neon merk Phillips.
Hidup kita memang tak lagi bisa dipisahkan dari beragam merk yang mengitari kita. Dan kita tahu, semua produk dan merk itu dibangun oleh sebuah perusahaan. Oleh sebuah business company. Paparan diatas dengan segera juga menyadarkan kita betapa entitas perusahaan telah memberikan pengaruh yang sedemikian mendalam dalam setiap relung kehidupan kita.
Pikiran semacam itulah yang menggelayut di kepala saya ketika melihat sebuah buku bertajuk Companies that Changed the World. Sejarah dunia kini barangkali memang banyak ditentukan oleh dinamika perusahaan bisnis. Wajah perdaban manusia mungkin kian pekat diwarnai oleh motif bisnis yang menggerakkan jutaan perusahaan itu.
Dan memang, dibalik spirit untuk membentangkan profit yang melimpah, terdapat sejumlah perusahaan yang melalui perannya benar-benar telah merubah dunia. Inilah barisan perusahaan yang dengan gigih telah memberikan sumbangan penting bagi peradabahan manusia – for better or worse.
Dalam buku itu diulas mengenai 50 perusahaan dunia yang telah memberikan peran merubah jagat dimana kita tinggal. Dalam kolom ringkas ini saya hanya akan mendedahkan kisah tiga diantaranya. Tiga perusahaan yang menurut saya telah memberikan sumbangan amat penting bagi kemajuan zaman dan kehidupan umat manusia. Lalu, siapa saja tiga perusahaan legendaris ini?
Yang pertama tentu saja adalah sebuah perusahaan yang didirikan oleh anak muda dari kota Seattle yang kena DO dari Harvard. Jutaan pekerja kantoran di segenap penjuru langit barangkali memulai hari kerjanya dengan membuka aplikasi keluaran perusahaan ini – entah dalam bentuk aplikasi email, excel, word ataupun sekedar membuka program windows.
Ya, Microsoft – melalui produk office-nya yang mendominasi pasar aplikasi kantoran – tak pelak telah memberikan sumbangan yang amat berarti bagi peningkatan produktivitas jutaan manusia sejagat. Tak terbayang betapa orang jaman dulu bekerja sebelum ada komputer dan program office. Mereka mengetik dengan mesin ketik yang cetak cetok itu, plus kertas karbon hitam yang belepotan (sebelum ada printer dan teknik copy paste). Betapa “indahnya” masa lalu itu……
Perusahaan legendaris kedua adalah yang produknya barangkali sekarang ada di kantong baju Anda. Perusahaan asal Finlandia ini memang merupakan pioner teknologi GSM yang menjadi cikal bikal meledaknya produk ponsel di seluruh dunia. Nokia barangkali memang representasi dari inovasi teknologi ponsel — salah satu temuan teknologi terpenting dalam era modern ini. Produk ponsel – dan Nokia sebagai salah satu pionernya – tak pelak telah merubah cara kita berkomunikasi, dan juga cara kita membangun relasi dengan orang lain.
Perusahaan yang terakhir adalah sebuah pabrikan yang didirikan anak muda jebolan teknik mesin dari kota Tokyo di Jepang. Sejak muda ia selalu bermimpi bisa membuat kendaraan kecil yang bisa membuat orang melakukan perjalanan dengan cepat dan praktis. Anak muda yang punya impian indah itu adalah Soichiro Honda, dan kelak kita mengenal produk sepeda motor legendaris bermerk Honda. Dan kini, tiap pagi, kita melihat konvoi ribuan sepeda motor Honda meliuk-liuk di jalanan, menembus angin, dan berperan menjadi angkutan yang praktis dan murah bagi rakyat kebanyakan.
Demikianlah tiga produk dari tiga perusahaan yang saya kira telah berperan merubah dunia. Aplikasi Windows, ponsel Nokia, dan sepeda motor Honda telah merubah cara kita menjalani hidup dan juga cara kita bekerja. Ketiga produk ini dengan caranya masing-masing telah ikut membentuk wajah peradaban manusia.
Note : Jika Anda ingin mendapatlan slide powerpoint presentasi yang bagus tentang strategi bisnis dan management skills, silakan KLIK DISINI.
Photo credit by : thepress6 @flickr.com
Inspiratif.
Pak Yod, kalo boleh request, bikin tulisan tentang individual background dr aktor2 utama dibalik kesuksesan suatu perusaaan. Saya yakin, dibalik ide2 yg orisinal dan jenius, ada pengaaman hidup yg berperan membentuk karakter segagaimana dicontohkan di buku “outliers”.
Di antara semuanya mungkin Google yang paling muda dan paling berpengaruh. Karena tidak hanya orang secara personal, bahkan bisnis sendiri juga sangat terbantu dengan adanya Google.
Kalau di Indonesia perusahaan apa saja pak, paling tidak yang merubah wajah indonesia ?
Bagaimana dengan Facebbok-nya Mack Zuckerberg?
mendukung gagasan ridho,saya juga ingin melihat anak muda merubah indonesia, menjadi bangsa yang tidak dilecehkan malaysia, singapura, australia (itu baru bangsa yang dekat-dekat dng kita). ttp kayaknya kok belum ada atau belum/tidak diberi kesempatan oleh sistem negara ini. kemarin aja waktu pemilu pilpres- yang maju semua generasi senior. piye mas yodhia ?
Bener tuh…ketiga-tiganya menemani diriku dari pagi hingga petang…hehehe…
Untuk Indonesia, sudah dari jaman penjajah telah merubah dunia… bayangin aja, bangsa Indonesia yang sangat besar dengan kekayaan alam yang melimpah, bisa dijajah selama 14 generasi oleh negara kecil selama 350 tahun… diterusin sama negara yang juga ‘ngga besar-besar amat dan kekayaan alamnya juga sangat terbatas…
Saat ini masih terus berlangsung… mungkin sampai berabad ke depan… kekayaan alam Indonesia yang seharusnya bisa mensejahterakan rakyatnya, cuma lebih banyak kontribusinya untuk kesejahteraan dunia (negara lain)… yaah… memang turut merubah wajah dunia juga… dengan peran yang berbeda… ditulis sambil hati miris dengan wajah meringis…
nice bgt…
btw, kalo perusahaan asli Indo menurut mas yodh apa ya yang telah sgt beperan dalam merubah peradaban khususnya di Indonesia ?
dan akan selalu demikian (hidup dengan merk)… bahkan seluruh sisi kehidupan dilingkari oleh merk… motivasi, spiritual, dunia perbankan, politik…
Ketiga perusahaan yg disebut diatas adalah perusahaan produknya yg merupakan produk sejuta umat yach ?
Bagaimana dengan motorola yg mengawali radio yg hingga saat ini teknologi PTT (pust to talk) di pakai oleh orang banyak, khususnya bidang militer.
bang kalo di indonesia perush apa ya?
sama spt tulisan sy yg ini bang, tapi khusus tda https://didinrazani.blogspot.com/2009/04/kekuatan-brand.html
Orang Indonesia sendiri justru enjoy berkarya di luar. Pak Habibi krasan di Jerman. Dibalik film-film barat yang sukses ada anak-anak Indonesia yang membuat animasinya. Sementara anak2 muda Indonesia melihat karir yang paling menjanjikan adalah artis, bukan dengan karya ilmiah, dimulai dengan munculnya tv swasta indonesia tahun 1989.
Mungkinkah ini yg telah merubah mimpi dunia anak indonesia?
perusahaan/ Merk asli indonesia… apa yah.. PDAM, PLN, PERTAMINA, LPG, BLT, PNPM, BATIK, REOG, REFORMASI’98… itu kali… he.. he…
Pioneer – pioneer yg tetap eksis di tiap industri yg digunakan orang banyak bisa dikatakan merubah dunia. Klo lokal2 sih olympix, indofood, aqua, mungkin bisa dimasukkan.
Bung Yod,
Terima kasih sudah menyandingkan produk dari tempat saya bekerja dengan produk kelas dunia lain (walaupun cuma dalam pikiran Bung Yod). Saya jadi bangga nih he…he.. Ya, PaperOne adalah produk lokal. Tepatnya, diproduksi di provinsi Riau.
Nah, saya akan cari buku ini sebab resensi Bung Yod biasanya “Jaminan Mutu”.
Thanks Guru.
Robin
Bang Robin rupanya tinggal di Riau ya…
Tepatnya dimana bung? kalo awak di Pku..
Kapan ya Indonesia bisa bikin sepeda motor sendiri, mobil sendiri. Kabarnya IPTN gimana ya? Padahal dulu sepertinya kita sudah bisa bikin pesawat terbang.
Kapan ya Indonesia bisa mandiri? Bangga dengan produk dalam negeri?
Jawabannya mungkin dijawab dengan 3 pertanyaan ini :
1. Kapan Indonesia bebas dari Korupsi?
2. Kapan kekayaan alam kita bisa kita nikmati sendiri?
3. Kapan kita punya pemimpin yang bisa membawa bangsa kita maju?
Saat semua itu terpenuhi, saat itulah Indonesia akan menjadi bangsa yang maju. Setuju gak?
ada beberapa yang bisa saya ambil dari tulisan mas yod
1. Bagaimana produk perusahaan harus bisa berguna dan mempunyai prestige
2. bisnis yang bisa menghasilkan bisnis baru
3.menyoroti microsoft.. meskipun di DO dari Harvard ternyata ia mampu lebih besar dan berguna dibanding lulusan yang menggantungkan dari ijazah, semua dimulai dari kemandirian dan keberanian untuk ngak klemer klemer pada teori dan zona aman saja..
3 perusahaan itu mungkin mengubah dunia secara global dengan cara dan bidangnya masing2.
tapi cita2 terbesar saya tentunya juga ingin memiliki perusahaan yang dapat mengubah dunia, setidaknya mengubah dunia bagi beberapa orang agar menjadi lebih baik tanpa merugikan yang lain.
SEMANGAT!
seiring dunia yang semakin “datar”.. perubahan besar itu bukan lagi hanya dibuat perusahaan-perusahaan.. tapi dari individu-individu sepert anda dan saya.. 🙂
Malam Pak Yod.
Kok terasa tulisan kali ini masih ‘menggantung’ ya
perlu dibuat jilid 2 nya tuh.
hehehehe…
Persis ke 3 nya saya gunakan sehari2 🙂
Kenapa orang-orang pintar made in Indonesia tidak tertarik untuk mengembangkan Indonesia ya, jadi rada prihatin, atau karena regulasi di Indonesia yang tidak mem back-up ?
Anas (#20)…setuju dengan Anda…..the world is flat…
Heru (# 21)….ya memang dibikin pendek saja…keep coming bro !!
hidup kita memang gak bisa lepas dari entitas perusahaan2 tsb
bagus artikelnya..
Sebenarnya Indonesia selain mengandung kekayan yg laur biasa besarnya juga kekayaan intelektual yang gik bisa dianggap enteng. Buktinya pak habibi dan para pemenang olimpiade dan kontes karya ilmiah tingkat dunia.
Bagi sy mereka adalah potensi yang harus di manfaatkan sesai disiplin ilmunya sehingga menjadi barometer dunia….
memang ada orang orang yang telah membentuk muka peradaban manusia. kita sebagai generasi muda juga harus ikut membentuk peradaban dunia ini. jangan hanya menjadi sampah yang tak berguna
imagine world without them, today..
ga nge-net sehari aja rasanya gimana gitu
merk, uang dari merk2 itu lari ke luar negeri atau dalam negeti ya?
Dunia memang berubah secara revolusioner, sayang metafisik kita juga hanyut ikut berubah. Solideritas, budi pekerti, kesabaran, kejujuran dan keimanan jadi banyak merosot. Manusia lebih cenderung mengembangkan materi dan rasio terkadang lupa menjaga nilai luhur peradaban.
artikel yang bagus dan sangat bermanfaat, semoga penulisnya semakin sukses dan ditambahkah ilmu dan pengetahuannya karena suka berbagi, trims
Luar biasa !!!
mantabz..! 🙂
nice post
Linus Torvalds dan Sir Tim Berners -Lee gak masuk mas Yod?beliau berdua masuk dalam Millenium Technology Prize Awards, karena menghasilkan teknologi yang merubah dunia juga, Linus Torvalds dengan sistem operasi Linux nya, yang juga banyak dipakai di dunia teknologi informasi, bahkan menjadi standard de facto, Sir Tim Berners-Lee dengan menciptakan world wide web nya (www),.
Hey there, You have done an excellent job. I’ll definitely digg it and personally recommend to my friends. I am confident they will be benefited from this site.
Inspiratif, pemilik dari tiga perusahaan tersebut sangatlah patut diinspirasi.