3 Buku Bisnis Terbaik di tahun 2015

Cover REApa saja buku bisnis terbaik yang ditulis oleh penulis Indonesia dan terbit di sepanjang tahun 2015 ini? Dan buku bisnis hebat apa yang paling layak dinobatkan sebagai Business Book of the Year 2015.

Dalam sajian pagi ini, kita akan menjelajah tiga buku bisnis terbaik yang layak dinominasikan sebagai Business Book of the Year 2015.

Apa saja tiga buku bisnis yang inspiring itu? Dan apa saja isinya? Kita coba bedah satu demi satu dengan renyah.

Ada banyak buku bisnis dan personal development karya penulis Indonesia yang terbit di tahun 2015. Kalau Anda rutin pergi ke toko buku Gramedia, pasti setiap minggu akan banyak buku baru jenis bisnis/personal development yang hadir di rak depan.

Dari sekian banyak buku bisnis/personal development itu, ada 3 buku yang layak dinominasikan sebagai Business Book of the Year 2015.

sharing2 reBuku pertama yang layak dijadikan kandidiat adalah buku berjudul #Sharing2. Buku ini merupakan buku kedua karya Handry Satriago, CEO GE Indonesia.

Handry sendiri kita tahu, sejak SMA divonis kanker dan sejak saat itu pula kemana-mana harus naik krusi roda. Namun toh ia tetap bisa jadi CEO Hebat. Impossible is Nothing.

Seperti juga #Sharing jilid pertama, buku #Sharing yang kedua ini merupakan kompilasi dari serial twit-twit cerdas dan bernas yang rajin di-share oleh Handry di akun twitternya.

Isi buku #Sharing2 sangat memikat, berkisah tentang pemikiran-pemikiran Handry dalam area life skills, creativity, corporate life hingga global talent war.

Ada banyak kalimat inspiring nan menggugah yang muncul dalam buku #Sharing 2. Berikut beberapa petikannya. Sungguh layak direnungkan.

“Kesuksesan yang terus menerus tanpa kehadiran kegagalan acap membuat kita lupa terhadap banyak hal, terutama pentingnya belajar dan mendengar”.

“Kegagalan bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Yang perlu ditakuti adalah tidak memiliki keberanian untuk mencoba dan memulai”

“Kunci dari daya resiliensi ada 3 :
1. Percaya bahwa selalu ada jalan
2. Belajar, menerima, belajar lagi
3. Selalu ada ide untk perbaikan”

“Mentalitas cari excuse itulah yg membuat orang tidak kuat berjuang, tidak tahan banting, tidak kreatif, dan tidak maju-maju”.

“Kebahagiaan itu adanya di hati. Didatangkan oleh sang Pencipta. Hati yg tertutup pesimisme dan dengki tidak akan tersentuh oleh kebahagiaan”.

“Mampu bertahan dari kesulitan itu agak mudah. Yg sulit, mampu belajar dari proses itu dan make improvement agar bisa bangkit. Jadi daya resiliensi itu proses berantai : Bertahan > terima kondisi > learning > improving > bouncing back!”

Demikianlah beberapa petikan kalimat menggugah yang ada di buku #Sharing 2 – karya memukau dari Handry Satriago. Inspiring dan sarat dengan wisdom yang renyah, membuat buku #Sharing2 karya Handry Santriago layak dinominasikan menjadi Business Book of the Year 2015.

sucess reKandidat buku bisnis kedua yang layak dipilih sebagai Business Book of the Year adalah buku terbaru Ippho Santoso berjudul Success Protocol.

Buku Ippho Santoso terbaru ini secara eksploratif mendedahkan 7 pilar kunci untk merajut peak performance demi kinerja yang cemerlang. Mari kita bedah satu demi satu dengan ringkas dan renyah.

Pilar#1 : Work with Worship (ikhtiar). Sebuah “teologi kerja” yang menempatkan spirit bekerja juga sebagai pengabdian intens pada Sang Ilahi. Bekerja adalah juga ibadah. Bekerja tidak hanya demi sesuap nasi, namun juga sebagai wujud dedikasi untuk menjadi khalifah terbaik di muka bumi.

Work with worship memberikan spirit kemuliaan dalam makna bekerja. Work hard. Pray hard.

Pilar#2 : Work with Network (ittihad). Bekerja sembari membangun silaturahmi dan jaringan. Demi kebaikan kolektif.

Networking itu mungkin kunci dalam dunia kerja/bisnis. Sebab dari sini acap Anda akan menemukan rezeki dari arah yang tak terduga-duga.

Namun bangunlah network yang berkualitas. Sebab ada pepatah : kualitas hidupmu akan ditentukan oleh kualitas lima teman terdekatmu.

Pikar #3 : Perfection for Satisfaction (itqan). Persembahkan proses kerja yg ekselen, demi self pride and satisfaction. Sebab inner satisfaction hanya bisa diringkus manakala kita bisa mempersembahkan proses dan hasil kerja yang ekselen. Yang cetar membahana.

Pilar #4 : Reflection for Improvement (i’tikaf). Terus menerus berjuang untuk improving. Demi masa depanmu yg lebih baik.

Btw, ini sudah akhir tahun. Improvement terbesar apa yg sudah anda jalani di tahun 2015? Apakah Anda merasa skills Anda makin meningkat? Berapa banyak?

Renungkan momen-momen krusial dalam hidup Anda di sepanjang tahun ini. Dan pelajaran apa yang bisa Anda petik darinya. And how can you improve?

Pilar # 5 : Consistency and Persistency (indibath). Pada akhirnya, elemen kunci penentu keberhasilan itu adalah daya resiliensi, kegigihan. Daya resiliensi adlh ketekunan untk menjalani apa yg Anda yakini, dengan tuntas dan finish. Meski ada beragam tantangan menghadang.

Daya resiliensi adalah muncul dengan solusi kreatif. Dan bukan excuse. Muncul dengan action inovatif. Dan bukan komplen, plus plonga plongo.

Lalu apa kunci daya resiliensi? Simpel : rajin bersyukur. Rajin olahraga. Dan berprasangka baik terhadap masa depan.

Pilar # 6 : Productivity with Spirituality. Sudah produktif. Lalu disertai dengan etos spiritialitas yang kokoh. Ini sungguh kombinasi yang maut.

Produktivitas + spiritualitas ini mungkin fenomena menarik. Saya punya hipotesa : semakin anda kaya, Anda akan makin religius.

Saya sendiri beberapa kali menyaksikan pemandangan indah seperti ini : di beberapa perumahan mewah, mesjidnya kalo subuh selalu full. Yang parkir, Alphard, Mercedes Benz, hingga Range Rover Evoque. Setiap subuh.

Maka muncul formula dan siklus seperti ini :

Makin kaya > makin rajin bersyukur > makin senang bersedekah > makin rajin sholat subuh di mesjid > makin produktif.

Pilar #7 : Productivity with Sincerity (ikram). Bekerja dengan produktif dengan semangat keikhlasan. Demi salary dan juga demi hidup sesudah mati.

Demikianlah seringkas isi buku Success Protocol karya Ippho Santoso yang layak dijadikan sebagai salah satu nominasi Business Book of the Year 2015.

Cover-8-Wajah-Kelas-Menengah-Final reBuku berikutnya yang layak jadi nominasi Business Book of the Year adalah “8 Wajah Kelas Menengah Indonesia“.

Ini buku fenomenal karya Yuswohady (pakar pemasaran) dan Kemal Effendi Gani (pemimpin redaksi Majalah SWA). Saya kira, buku 8 Wajah Kelas Menengah ini merupakan studi yang paling lengkap dan terbaik tentang kelas menengah di indonesia.

Faktanya, jumlah kelas menengah di tanah air melesat dramatis, dari 45 juta di thn 2000 menjadi 100 juta di thn 2014. Middle class explosion.

Indomart explosion. Android explosion. Avanza explosion. Ini mungkin 3 simbol untuk menandai ledakan jumlah kelas menengah di tanah air.

Consumption spending dari kelas menengah itulah yang selama ini menggerakkan ekonomi indonesia : membuat parkir mal penuh setiap week end.

Dan lihat data ini : pada tahun 2030 nanti, nilai konsumsi kelas menengah Indonesia akan jadi terbesar no 4 di dunia (!). Setelah India, China dan USA. Sungguh peluang bisnis yang sangat masif.

Dlm karyanya yang memukau itu, Yuswohady menelisik wajah kelas menengah indonesia dengan pendekatan psikografis.

Dari analisanya terhadap dinamika konsumen kelas menengah Indonesia, berdasar metode psikografis, muncul 8 tiplogi konsumen kelas menengah Indonesia.

8 tipe konsumen kelas menengah Indonesia adalah sebagai berikut :

Expert
Aspirator
Settler
Trendsetter
Climber
Performer
Flow-er
Follower

Dalam buku terseebut lalu dibahas analisa yang detil tentang 8 tipologi itu, dan apa implikasinya bagi para pelaku bisnis.

Misalnya tipe expert digambarkan sebagai tipe kelas menengah yang berpendidikan tinggi, high resources, but less socially-connected. Figur expert lebih menekankan aspek penguasaan dan totalitas pekerjaan. Sosok ini lebih mengutamakan pekerjaan daripada memikirkan relasi sosial.

Sementara, figur trendsetter digambarkan sebagai sosok yang ingin disegani melalui aspek penampilan fisik : fashion, gadget, lifestyle. Mereka sosok yang sangat internet-savvy dan tech-savvy.

Tak pelak, buku 8 wajah kelas menengah ini wajib dibaca oleh Anda yang ingin memahami dinamika konsumen terkini di tanah air.

DEMIKIANLAH, ulasan mengenai 3 buku bisnis bagus yang menjadi nominasi untuk Business Book of the Year 2015. Ketiga buku ini bagus, layak dibeli, dan dibaca karena mampu memberikan inspirasi dalam beragam tema bisnis dan personal development.

Atas sejumlah pertimbangan, maka buku 8 Wajah Kelas Menengah karya Yuswohady dan Kemal Gani yang layak dinobatkan sebagai BUSINESS BOOK of the YEAR 2015.

Keep reading inspiring books
Keep learning
Keep taking bold actions

Photo credit by : Magic4Walls

26 thoughts on “3 Buku Bisnis Terbaik di tahun 2015”

  1. Saya penasaran dengan buku Success Protocol dan berniat membacanya. Resensi buku yang ditulis di blog ini memberikan informasi yang cukup untuk melihat keseluruhan isinya.

  2. Mantap review-nya Kang.

    Jebolan Mark Plus memang banyak yang jadi orang hebat, salah satunya Yuswohady.

    Guru yang hebat bisa melahirkan murid-murid yang hebat!

  3. Saya suka baca tulisan-tulisan Mas Ippho Santosa. serba positve cara berfikirnya. mungkin benar, positif adanya di otak kanan.

    dan yg namanya proses, memang banyak pahitnya terlebih soal MENTALITY.

    ga berasa udah 2th (setelah resign dr BUMN) & memutuskan berbisnis, skr banyak perubahan besar positive yg saya alami.

  4. wow… tahun-tahun sebelumnya masih buku-buku luar negeri.

    sekarang sudah buku-buku dalam negeri yang dibahas di blog ini.

    ide pembahasan Mas Yodhia, jika ada buku-buku dalam negeri yang berhasil dikagumi di luar negeri coba dibahas, mas.

    terimakasih.

  5. Buku ippho santosa yang success protokol saya sudah punya, malah yang bikin penasaran itu buku #sharing2, oia alamat yang valid twitternya mas handry apa ya ? thx

  6. Semua buku Ippho sangat bangus untuk dijadikan referensi untuk memulai berbisnis, karena Semua bukunya mengandung unsur agama didalamnya.

    saya selalu membeli buku yang mas yodhia ulas di website ini.

    thanks

  7. Pernah mengikuti kegiatan di mana Handry Satriago, CEO GE Indonesia menjadi salah satu pematerinya. Sungguh menginspirasi..

Comments are closed.