Law of Attraction : Jalan Terjal Menuju Nirvana Kebahagiaan (Bagian 2)

Dalam tulisan bagian pertama (jika Anda belum membacanya, silakan baca terlebih dahulu disini), kita telah membahas mengenai prinsip Law of Attraction (Hukum Tarik Menarik). Ide dasar dari pinsip ini adalah apa yang Anda pikirkan akan menarik pikiran-pikiran yang serupa dan kemudian memantulkannya kembali pada Anda. Pikiran yang sedang Anda bayangkan saat ini sedang menciptakan kehidupan masa depan Anda, demikian tulis Rhonda Byrne. Apa yang paling Anda pikirkan atau fokuskan akan muncul sebagai hidup Anda. Pikiran Anda akan menjadi sesuatu.

Demikianlah, jika yang mendominasi bayangan dan pikiran kita adalah hal-hal yang negatif – kecewa, gagal, marah, selalu menyalahkan orang lain, frustasi, ragu, merasa selalu kekurangan – maka gelombang pikiran itu akan memantul ke semesta, menarik pikiran-pikiran negatif yang serupa, dan lalu mengirim balik kepada Anda. Lingkaran kelam negativisme ini perlahan namun pasti akan membuat kita terpelanting dalam kisah hidup yang penuh kepiluan.

Sebaliknya, jika pikiran kita dipenuhi dengan visualisasi yang sarat dengan energi positif – tentang semangat hidup, tentang keyakinan untuk merengkuh sejumput keberhasilan, tentang kelimpah-ruahan, tentang kegairahan optimisme yang meluap, tentang ucapan syukur yang tak pernah berhenti mengalir – maka jejak kehidupan pasti akan membawa kita lebur dalam nirvana kebahagiaan yang hakiki.

Karena itulah, para pakar motivasi senantiasa menganjurkan kita untuk selalu merawat otak dan pikiran kita agar selalu berada pada ranah yang positif. Visualisasi dan luapan energi yang positif, dengan kata lain, perlu terus digodok dan diinjeksikan kedalam segenap sel saraf otak kita. Sebab dengan itulah, sketsa indah tentang keberhasilan dan kebahagiaan bisa mulai dilukiskan dengan penuh kesempurnaan.

Sesungguhnya, ide tentang korelasi antara spirit hidup yang positif dengan level keberhasilan individu pernah dielaborasi secara ekstensif oleh para akademisi jauh sebelum buku Law of Attraction yang menggemparkan itu terbit. Martin Seligman adalah salah satu tokohnya. Tokoh yang acap disebut sebagai Bapak Psikologi Positif ini, melalui bukunya yang bertajuk Learned Optimism telah memberikan elaborasi yang solid tentang betapa spirit optimisme dan pola pikir positif amat berpengaruh terhadap keberhasilan hidup.

Pertanyaannya sekarang adalah : bagaimana caranya agar perjalanan hidup kita selalu diselimuti oleh energi positif dan spirit optimisme yang menghentak serta terus mengalir.

Salah satu cara yang populer adalah melalui teknik visualisasi positif (saya pernah mengulas teknik tersebut DISINI, karena itu silakan kesitu jika Anda ingin membacanya).

Cara lain yang praktis mungkin adalah ini : tenggelamkan diri Anda dalam lingkaran pergaulan atau komunitas yang memiliki visi hidup positif. Mungkin kita bisa memulainya dari lingkungan terdekat, keluarga. Siramilah segenap interaksi dalam keluarga kita dengan energi positif, rajutlah komunikasi yang produktif dengan pasangan hidup kita (dan bukan membanjirinya dengan aneka keluhan seperti : Aduh Mama, kenapa lauknya asin banget? Atau : Mama gimana sih, kok celana dalam saya ndak ada yang kering?). Lalu, limpahilah jua anak-anak kita dengan pujian dan apreasiasi (dan bukan dengan rentetan kalimat negatif seperti : kenapa rapormu jelek, kenapa nilai matematika si Andi lebih baik dari kamu, dst).

Lalu, bangun pula persahabatan dengan insan-insan yang selalu mampu menebarkan nyala kegigihan dalam setiap jejak langkahnya. Tebarkan interaksi dengan mereka yang selalu bisa memekarkan keyakinan untuk merengkuh keberhasilan; dan bukan dengan pribadi yang hanya bisa meletupkan energi negatif. Dan bentangkan sayap pergaulan kita dengan mereka yang selalu melihat masalah sebagai sebuah tantangan yang pasti bisa dituntaskan – dan tidak dengan orang-orang yang hanya menabur komplain, saling-menyalahkan dan mengeluarkan sembilu keluhan tanpa ujung.

Pada sisi lain, mungkin ada baiknya juga jika kita melimpahi hidup dengan bacaan dan pengetahuan yang inspiratif, menyegarkan serta mampu membawa pencerahan. Bacaan itu bisa kita gali dari buku-buku, majalah atau blog-blog bermutu (ya contohnya seperti blog yang sedang Anda baca ini….:):)). Pengetahun yang inspiratif ini barangkali dapat menopang dan membantu kita dalam merajut etos hidup yang dilimpahi oleh energi positif.

Pada akhirnya mesti dikatakan bahwa jalan menuju nirvana kebahagiaan sungguh merupakan jalan yang terjal nan berliku. Namun selalu hadapilah jalan yang panjang itu dengan sikap hidup positif, dengan spirit optimisme, dengan keyakinan yang menggumpal, dan dengan limpahan rasa syukur yang mengalir tanpa henti.

Juga dengan lantunan doa yang khusyu’ tanpa henti pada Sang Ilahi. Percayalah, seribu malaikat pasti akan selalu mendengar doa yang Anda bisikkan siang dan malam itu……..

Note : Jika Anda ingin mendapatkan file powerpoint presentation mengenai management skills, strategy, marketing dan HR management, silakan datang KESINI.

Photo Credit by Woodleywonderworks

Author: Yodhia Antariksa

Yodhia Antariksa

31 thoughts on “Law of Attraction : Jalan Terjal Menuju Nirvana Kebahagiaan (Bagian 2)”

  1. tenggelamkan diri Anda dalam lingkaran pergaulan atau komunitas yang memiliki visi hidup positif…

    Dan terakhir, “bergaul” dgn blog-blog yang positif 🙂
    Saya sungguh percaya, bila manusia itu dibentuk oleh lingkungan. Ini berlaku sebaliknya. Lingkungan itu bisa bernama media massa, media elektronik, teman sekantor, keluarga dan… blog(:internet)!
    Meski kini masih jomplang, saya juga percaya “keseimbangan” itu pasti terjadi. Suatu hari nanti.
    Tabik.

  2. Setuju bahkan ada pepatah yang mengatakan “Jika ada berkawan dengan penjual minyak wangi ada akan ikut semerbak ,tapi ketika anda bergaul dengan tukang sampah anda ikut bau sampah “. Bawah sadar juga bisa dibangun dilakukan bisa dengan DVD player, kaset ataupun self sugesti.Memang yang membedakan orang hebat dengan orang biasa-biasa saja cuma satu yakni Kebiasaan, come on Erik saya tunggu tulisan anda ,mengenai Law of Action .

    Salam Super Mantap,
    Indra R.Suhardi

  3. Saya menangkap, dalam beberapa point prinsipnya sama dengan bila kita berdoa kepada Tuhan, jadi bila kita berdoa sungguh2 pada Tuhan maka Tuhan akan mengabulkan doa kita. Bagaimana pendapat bapak ?

  4. Indra….saya suka sekali dengan pepatah sampean itu…..jenaka namun inspiratif :):)

    Ya, doa yang dilantunkan dengan keyakinan yang mendalam, dengan harapan (hope), dengan khusu’ dan dengan kepasrahan total pada Sang Pencipta selalu merupakan elemen penting dalam perjalanan merengkuh impian.

  5. Intinya berpikir positif bukan ? Tapi konsep ttg memohon pada Universe ala Rhonda Byrne sempat jadi kontroversi karena dianggap mengesampingkan Tuhan.

  6. iya bingung juga, sempet (baca the secret). klo konsep “daya tarik menarik di alam semesta-meminta dan mendapatkan” itu begitu trus pakabar sama doa…

    hehe science & agama memang punya tempat sendiri2 ya…

    klo meminta, mintalah yg jelas.
    klo berharap-harapkanlah yg jelas, katanya
    jangan pakai keraguan gitu.. soalnya alam semesta yg “translate” jd bingung ya, hehe.

    setuju : power of bersyukur & berpikir positif memang hebat kok.

  7. Wah menarik,
    saya kebetulan baca dan nonton film the secret,.. sempat juga sharing dengan beberapa rekan soal materi yang ada di buku/film ini,.. sangat menarik,..

    Lebih dahsyat nya,.. saya langsung mempraktekkan apa yang ada dalam film tersebut,.. dan saya berhasil,..
    seperti di film the secret,.. saya sebut saja apa yang saya inginkan,.. dan saya lalu fokus pada goal tersebut,tidak begitu concren ke cara,. karena menurut saya bagi alam ini cara/methode dan waktu bukanlah soal besar,..
    dan diakhir tahun 2007 yang lalu,.. saya dapatkan semuanya,..

    ” saya percaya alam akan memberikan jawaban atas semua pertanyaan yang kita(manusia) ajukan.”

    salam,
    sigit-b

  8. wah… akhirnya keluar juga versi lanjutannya. Saya sedang menerapkan dari berpikiran positif yang ditulis oleh pak yodhia ( beda ” h – a ” dengan nama saya yodi hehehe )

    Setelah saya coba, hasilnya luar biasa. Akhirnya yang menjadi tantangan berikutnya adalah mempertahankan pemikiran positif tersebut, karena memang tidak bisa disangkal terkadang muncul kejadian luar biasa yang bisa menjatuhkan fisik dan mental kita.
    Pada saat itu, kita bisa jadi lupa akan segi pemikiran positif dan akan berdampak buruk.

    wah, request tentang bagaimana mempertahankan pemikiran positif dalam kondisi yang buruk sekalipun. Tentunya seorang motivator adalah manusia biasa yang memiliki segudang aneka masalah. Bisa jadi seorang motivator yang dengan senyum dan semangat menggugah hati para audience tapi dibalik itu dia sedang ada masalah besar dengan istrinya. Lalu bagaimana ya kiat mereka? itu sangat penting hehehehe…

  9. Yodi, kiat untuk mempertahankan dan merawat energi positif secara permanen memang butuh perjuangan. Kita akan mengeskplorasi kiat ini secara lebih detil in my future post right in this inspiring blog….:):). So, keep visiting, bro !!

  10. Salut pak… baru kali ini saya baca blog yang sangat percaya diri di setiap kalimatnya. Do’a saya… semoga konsisten terus…. dalam menulis…. bravo! (ini bagian dr penyemangat kan? hehehe… brarti positif)

  11. Bung Yohia, apakah dengan tidak menonton, membaca dan mendengar barita2 kriminalitas itu juga bisa menambah pikiran positif kita?

  12. Ya….sebab media amat berpengaruh terhadap pembentukan persepsi kitas atas dunia sekitar. Coba saja, baca halaman depan Pos Kota tuju hari bertutut-turut, maka seketika persepsi Anda tentang dunia sekitar akan mendadak berubah kelam dan mengerikan.

    Karena itulah, saya hampir tidak pernah mau membaca dan menonton berita/acara kriminalitas. Berita-berita semacam itu hanya akan meracuni sel saraf otak Anda.

  13. Tenggelamkan, meleburlah ke lingkungan yang posistif. sepertinya kita juga mesti berkhayal yang positif dalam mengembangkan imajenasi untuk mendapat ide kreatif yang juga posistif. Kalau kita mengaharapkannya itu dapat terjadi, sesuai dengan keinginan kita, tentunya akan sempurna bila disertai dengan doa yang tulus agar semua yang kemudian di hasilkan mampu menghidupkan pancaran dan ruh kebaikan yang lebih mendalam. Begitukan pak Yodhia?

  14. Saya sudah menyaksikan DVD dokumenter film the Secret, walaupu belum membaca text book nya. Pada beberapa hal saya setuju dengan buku itu, yaitu kekuatan mimpi dan keinginan memang luar biasa berpengaruh kepada kehidupan kita. Tapi kita, manusia, tidak boleh hanya sebatas mempunyai mimpi, pikiran positif, dan keinginan yang kuat tapi juga harus berusaha dan berdoa. Usaha dan doa inilah yang tidak dibahas dalam buku The Secret. buku itu terlalu materialis dengan mengenyampingkan faktor Tuhan. Padahal justru faktor Tuhan ini adalah yang paling signifikan. karena Dia lah penentu segalanya. Sebagai penyeimbang buku The Secret silahkan baca buku Quantum Ikhlas karya Erbe Sentanu agar kita tidak jadi manusia yang terlalu sombong dengan kekuatannya sendiri.

  15. Dalam pergaulan sehari-hari dengan banyak orang dan berbagai tipe, saya menemukan dua kecenderungan dalam motivasi.

    Pertama, mereka yang punya nyala motivasi sendiri tanpa pernah mati. Setiap kali ketemu dengan mereka, semangat hidupnya selalu tinggi, meski ada masalah yang mereka hadapi. Hidupnya terlihat penuh semangat. Nyaris ndak pernah mengeluh. Mereka ini seolah tak perlu pancaran motivasi orang lain untuk menyalakan motivasi dan cara berpikir positifnya. Bisa jadi, secara alamiah mereka memang begitu, atau mereka memang tipe2 E (dalam MBTI) yang memang suka gaul dengan siapapun sehingga sering ketemu orang sejenis sehingga saling menyalakan cara berpikir positifnya.

    Kedua, orang yang punya nyala motiasi redup, dan perlu pancaran nyala dari pihak lain agar motivasinya terus benderang.

    Sayangnya, lebih banyak tipe kedua ketimbang tipe pertama. Barangkali, itu sebabnya training motivasi dan buku-buku motivasi begitu laris.

    Beberapa hari lalu saya ketemu web yang menarik, dengan introductions seperti ini:

    MOTIVATION. Psychology tells us that motivation- true, lasting motivation- can only come from within. Common sense tells us it can’t be manufactured or productized. So how is it that a multi-billion dollar industry thrives through the sale of motivational commodities and services? Because, in our world of instant gratification, people desperately want to believe that there are simple solutions to complex problems. And when desperation has disposable income, market opportunities abound.

    AT DESPAIR, INC., we believe motivational products create unrealistic expectations, raising hopes only to dash them. That’s why we created our soul-crushingly depressing Demotivators® designs, so you can skip the delusions that motivational products induce and head straight for the disappointments that follow!

    Gimana menurut mas Yodhia?

  16. Hahahaha……saya sudah mampir juga ke https://despair.com Sarkastis banget. Idenya mungkin mau seperti Dilbert yang selalu bikin joke nyinyir tentang dunia kerja. Tapi gila banget produknya…..mungkin benar-benar bisa bikin demotivasi.

    Saya percaya bahwa inner power selalu yang akan menjadi triger. Namun tetap, sometimes kita perlu external forces untuk menyemangati kita. Maka saya rasa kita tetap butuh buku-buku motivasi (juga blog motivasi ) — yang perlu kita baca setiap kali kita merasa down.

    Kita mungkin juga butuh komunitas yang saling menyemangati. Makanya, TDA-nya uda Roni Yuzirman itu luar biasa banget. Menebarkan virus positif pada semua anggotanya.

  17. Hi Pak Yodhia, sukses selalu ya. 🙂

    Mengenai The Secret : Law Attraction memang benar 100%, saya sering *bahkan terlalu sering* mengalami sendiri manfaatnya. Saya mempunyai DVD dan bukunya, dan saya memberikan DVD kepada orang2 terdekat saya agar mereka juga merasakan manfaatnya, dan saya juga pernah membahas di blog saya, meski saya tidak mengulasnya agar mereka membaca/menontonnya sendiri disini https://orangemood.wordpress.com/2007/11/23/next-topic-power-of-positive-thinking/

    Seperti yang saya katakan diatas, saya sangat merasakan manfaatnya, itulah kenapa saya juga selalu berusaha se-positif mungkin. Mungkin awalnya susah, tetapi nantinya akan terbiasa, saran saya untuk yang lain, mulailah dari hal2 kecil, atau setidaknya ingatkanlah diri anda selalu jika menemukan/merasakan sesuatu yang negatif, setelah mengingat menghindarlah/menghapuskannya dari pikiran kita.

    Misalnya jika anda macet di tengah jalan, ketika anda akan mulai marah, ingatlah bahwa hal itu negatif, lalu usahakanlah untuk mengubah suasana hati anda, lalu arahkanlah ke hal yang positif. Itu adalah start yang baik.

    Cara lain yang bisa membantu adalah anda meminta bantuan pasangan anda/teman anda, jadi jika diantara kita ada yang mulai negatif, maka ingatkanlah.

    Mungkin ada yang bertanya apa yang pernah saya alami? jika anda membaca blog saya di awal2 tahun, saat itu saya sedang di titik terendah dalam hidup saya, dimana saat itu saya sedang kehilangan pekerjaan, kehilangan bisnis, kehilangan pasangan, dsb.

    Dan saat itu saya tetap berpikiran positif bahkan saya memimpikan memiliki sebuah rumah pribadi, dan hanya dalam waktu……..

  18. Saya beberapa kali mempraktekkan dalam kehidupan sejak membaca bukunya.
    1. “Mintalah padaku niscaya aku beri”
    2. “Aku seperti apa yang kamu sangkakan”

    Terima kasi banyak – ini pencerahan yang indah.
    Saya juga sedang mensyukuri nikmat yang telah saya terima…..

  19. Saya menemukan kalimat-kalimat yang juga memberikan energi positif. Berikut saya kutipkan selengkapnya :

    There’s no thrill in easy sailing when the skies are clear blue. There’s no joy in merely doing things which anyone can do. But there is some satisfaction that is mighty sweet to take, when you reach a destination that you thought you’d never make (By : Spirela)

    Sukses untuk Mas Yodhia ….

  20. Lalu, limpahilah jua anak-anak kita dengan pujian dan apreasiasi (dan bukan dengan rentetan kalimat negatif seperti : kenapa rapormu jelek, kenapa nilai matematika si Andi lebih baik dari kamu, dst).

    Halo..
    membaca paragraf yang saya copy kan diatas, sangatlah mudah untuk memberikan contoh yang negatif ya…
    tapi contoh positifnya seperti apa…..

  21. Good article! Sudah seringkali saya membaca buku maupun artikel seperti ini, tapi sulit sekali menerapkannya. Mungkin hanya berlangsung beberapa hari setelah saya membacanya. Selanjutnya, pikiran negatif kembali muncul.

    Di atas, Mas Yodhia menganjurkan :”tenggelamkan diri Anda dalam lingkaran pergaulan atau komunitas yang memiliki visi hidup positif”

    Bagaiman kalau kita terlanjur berada di lingkungan yang tidak sehat? berdampingan dengan orang yang jahat (kata ekstrim-nya). Tapi kita ingin merubah pola pikirnya menjai lebih baik tanpa menyalahkan tindakannya.

  22. artikel yang bagus mas Yhod, saya pernah menonton VCD dokumenter nya,saya mempraktekkan sendiri teori law of atraction ini dan its work on me, seperti yang saya tuliskan di blog saya
    https://tulabi.blogspot.com/2008/09/rahasia-para-pejuang-hidup.html

    tapi menurut saya kekuarangannya adalah teori ini menjadi terlalu matrialistis dan tidak mengakui tuhan sebagai faktor utama yang menentukan keberhasilan seseorang atau tidaknya. dalam kepercayaan saya ada sebuah hadits (perkataan nabi) Dari Abu Hurairah ra,ia berkata; Rasukukkah SAW bersabda;sesungguhnya Allah
    berfirman;”Aku seperti persangkaan hambaKu kepadaKu, dan Aku beserta hambaKu
    bila ia (berdo’a) memanggilKu”.

    jika kita berfikir tuhan itu baik,maka itu yang akan terjadi. dan sebaliknya.. setidaknya hadits ini telah mendahului teori law of atraction 15 abad yang lalu.

    anyway,tulisan2nya bagus. keep movin.

  23. Lingkaran negativisme memang menakutkan..

    kalau kata tung desem waringin.. usahakan puasa berkata negatif dan berusaha berkata positif hal ini sulit jika lingkungan tidak mendukung tapinya.. cara ampuh memang harus berkumpul dengan orang-orang positif lagi..

    http://www.bayuwin.com

Comments are closed.