Hari-hari ini dihadapan kita tengah dibentangkan sebuah festival sepakbola Eropa yang acap penuh dengan drama dan parade keindahan.
Demikianlah, kita melihat bagaimana David Silva terus menari-nari di lapangan bak seorang pebalet kelas dunia. Disana pula kita menyaksikan, sang veteran Andre Pirlo terus berusaha menjadi jendral tua yang tak kenal lelah. Dan lihat, anak imigran Turki bernama Mesut Oezil itu selalu menjadi inspirator untuk membuktikan kebenaran kalimat : Deutschland Uber Alles.
Pada akhirnya, permainan sepakbola sungguh memiliki ke-senyawa-an yang kuat dengan strategi bisnis : disitu kita mengenal spirit kerjasama, leadership, taktik menghadapi kompetitor, dan tentu saja racikan strategi yang cemerlang untuk memenangkan sebuah pertempuran.
Di Senin yang cerah ini, ditengah rasa kantuk karena semalam begadang, kita mau mengulik sebuah tema tentang management lessons yang mungkin bisa direngkuh dari soccerland. Supaya ndak ngantuk, monggo di-seruput dulu kopi-nya.
Sebelum kita lanjutkan diskusi ini, ada baiknya saya memberi sedikit catatan personal. Sebagaimana jutaan penduduk di penjuru jagat (dan mungkin juga seperti sebagian besar dari Anda), saya memiliki minat yang mendalam dengan pertandingan sepakbola.
Itulah kenapa salah satu impian saya adalah ini : melakukan kunjungan ke tiga tempat indah dalam sepakbola. Tiga lokasi yang kudu di-datangi oleh setiap fans sepakbola : Stadion Old Trafford. Stadion San Siro. Dan Stadion Santiago Bernabeu. Saya merasa hidup saya akan paripurna jika saya bisa mencium dinding di tiga stadion dahsyat itu 🙂
Kembali ke soal Piala Eropa. Berikut ini, kita mau mencoba mengulik pelajaran manajemen dan strategi dari dua tim rakasasa : yakni tim Der Panzer dan tim La Furia Roja (Espanola).
Der Panzer, kita semua tahu, merupakan tim tangguh yang mencerminkan organisasi permainan yang solid dan staying power yang tiada pernah habis.
Dalam banyak hal, Der Panzer memang merupakan cermin nyata dari budaya manajemen khas Jerman. Disitu kita melihat : disiplin tim yang kuat, organisasi permainan yang kokoh, penuh presisi dan ketangguhan mental untuk menaklukkan setiap tantangan.
Faktanya, budaya manajemen dan gaya semacam itu telah membuat Jerman menjadi digdaya : tim sepakbola mereka langganan juara; sementara tata ekonomi bisnis mereka tetap tangguh meski disekelilingnya tengah terjadi krisis Euro.
Disini kita memang melihat fakta menarik : sebuah tim nasional sepakbola pada akhirnya akan selalu mencerminkan budaya kerja khas negara mereka masing-masing. Menyaksikan Der Panzer bermain kita selalu diingatkan akan hal ini : tentang disiplin kerja yang kokoh, tentang soliditas kerjasama tim yang kuat, dan juga tentang ketangguhan mental sang juara.
Lalu apa yang bisa kita pelajari dari tim Espanola La Furia Roja. Ah, betapa mempesonanya gaya permainan mereka (perpaduan antara daya gedor sang matador dengan kelincahan sang balerina). Tim Espanola mungkin punya filosofi ini : menang itu penting, namun menang dengan cara yang indah akan jauh lebih berharga.
Sungguh, kita akan salut jika kita bisa menyaksikan sebuah organisasi bisnis yang juga memperagakan filosofi Fernando Torres cs : bahwa membuat bisnis tumbuh terus itu penting, namun tumbuh dengan cara yang elegan dan memukau akan selalu lebih dikenang.
Begitu keren dan tajam daya gedor tim La Furia Roja, hingga musuh-musuhnya pun tak segan melemparkan pujian kepadanya. Tentu reputasi sebuah bisnis juga akan menjulang jika menampilkan prestasi semacam itu : jika para kompetitor-pun tak segan melayangkan rasa salut dan hormat.
Dan seperti tim Espanola, reputasi semacam itu hanya bisa diraih dengan pola strategi bermain yang sarat dengan daya pesona. Dengan kata lain : produk-produk indah harus terus diracik, kerjasama tim manajemen harus selalu memukau, dan filosofi bisnis yang mengedepankan karya unggul nan elegan harus selalu bergema.
Demikianlah pelajaran strategi yang bisa dipetik dari dua tim rakasasa itu.
Dua-duanya tim tangguh yang lapar kemenangan. Karena itu, slogan mereka harus di-suarakan bersama-sama :
Der Panzer Uber Alles. Espanola La Furia Roja – Campeones de Futbol.
Akhirnya bisa nongol pada comment pertama di blog ini.
Kesebelasan Sepakbola memang syarat dengan ilmu manajemen pak, terutama cerminan sebuah kerjasama. Berbagai skill yang dimiliki pemain, bisa maksimal dengan adanya peranan coach yang mengatur strateginya.
Kondisi Kesebelasan Timnas Kita, juga cerminan keadaan negara kita.
Semoga lebih baik
Bila bermain sepakbola itu diartikan kebahagian tidak akan ada kartu kuning bahkan kartu merah. Dan bila “permainan” sepakbola itu diterapkan pada entitas bisnis akan menghasilkan prestasi yang luar biasa. Terimakasih Pak Yodh.
MANTAAAAPPPP…
Wah…senin yang menyenangkan karena mendapat spirit tentang bagaimana kita menjalankan organisasi kita yang perlu sarat dengan kerjasama.
Saya jadi ingat salah satu ungkapan seorang pelatih salah satu cabang olahraga Casey Stengel yang mengatakan bahwa ” mendapatkan pemain bagus itu mudah.Tetapi yang susah adalah membuat mereka bekerjasama”.
Makasih Pak Yodh….
Masing masing bangsa/nation punya gaya manajemen sendiri ya… lah Indonesia gaya manajemennya opo yo..?
spain memang keren. mereka nggak cuma punya skill individual yang mumpuni, merata di tiap lini, bahkan pemain cadangan merekaa pun bagus-bagus banget, tapi kerjasama mereka juga nggak kalah apik.
saya selalu berdecak kagum menyaksikan permainan spanyol.
hasil mereka sangat bagus.
kadang-kadang saya bertanya-tanya apakah permainan bagus akan selalu berhasil dengan efektif, tapi mereka membuktikannya. mereka sempurna dari proses hingga hasil akhir. mereka berhasil membuat “image” yg bagus dihadapan lawan dan para suporter,berorientasi pada proses dan menuai hasil yang gemilang. Daebak!!!
Lalu, bagaimana pendapat bapak denga Portugal? Saya memang tidak terlalu memperhatikan portugal akhir-akhir ini, namun apa yang saya tahu sejak beberapa tahun silam, mereka mempunyai gaya bermain yang agak cenderung mengedepankan skill individual dan kerjasama-nya nggak seapik spanyol. adakah yang bisa mita ambil dari mereka??
Go der panzer, semua pemainnya bagus, strateginya bagus, team management bagus, Semua itu butuh persiapan yang matang, semua timnya terbina dari team U 14 sd U21. mereka terbentuk solid dari usia dini, hingga club dan team nasionalnya..Wah luar biasa memang. thnk so much…
Tiffany (6) : Tim Portugal tadi malam bermain dengan sangat baik. Kerjasama tim bagus. CR 7 juga bermain cemerlang.
wahh sepertinya akan sangat indah kalau Jerman vs Spanyol di final nanti.
dan terima kasih buat pak Yodhia atas refleksinya, benar kata beliau bahwa kekuatan sepak bola mencerminkan budaya kerja suatu negara.
Saya mendukung Yu’Nani dan Kro Asia tampil di Final EURO 2012. Aamiin
Mantap Pak Yodh…!
Sy menilai manusia simpel aja Pak:
KOMITMENT & KOMPETENSI
Jerman & Spanyol memiliki keduanya u/ bs jd Champion, bandingkan dengan timnas kita, yg ada kayaknya hanya kepentingan pribadi atau golongan tertentu aja.
Matursuwun Pak Yodh. Pagi & Artikel yg menarik.
final euro: Jerman vs perancis… (perancis juara). hehehe
Manajemen sepakbola adalah yang paling fair di dunia. Nyaris tak ada kepentingan yang berbeda kecuali sebuah kemenangan. Kita akan terpacu terus untuk tetap exist di dalamnya. Seoarang pelatih yg kemarin juara pun bisa di pecat kalo hari ini gagal. Reward dan punishmennya aplaing fair dan atractive di banding manajemen manapun.
Salam,
Wahyudi
http://www.whsiswanto.com
Selama Euro 2012 ini bergulir, saya sama sekali belum menonton pertandingannya. satu pun belum ada, hehe…
Tapi jempol banget nih Pak pelajaran yg sudah Bapak petik dari dua tim besar itu….
inspiring sekali untuk yang menang dengan cara indah..
wow mantab, memang kerjasama tim, disiplin dalam berlatih serta satu tujuan merupakan faktor dari penentu sebuah tim untuk menjadi juara, thanks ms semoga kita menjadi pribadi yg indah & dapat memberikan lebih banyak manfaat, ^^
kadang dari sepakbola juga yang akhirnya menarik minat orang untuk datang ke negara yang bersangkutan,,.,. 🙂
sayang jerman harus kalah dengan italy, namun perjuangan tidak kenal menyerah dan belum pernah kalah sejak awal pertandingan akhirnya harus pulang. Pelajaran baik apapun bisa dipetik dari pertandingan euro tahun ini pak. 😀
membaca tulisan pak yodhia selalu serasa hadir dan tenggelam bersama apa yang dituturkannya… renyah, tajam, menggeltik dan cerdas.
saya termasuk yang mengagumi jerman dan spanyol. berharap mereka bertemu di final, tapi ada kekuasaan maha dahsyat yang menyebabkannya angkat koper duluan.
selalu ada yang MAHA MENENTUKAN dalam kegigihan dan kehebatan kita. tak pantas kita untuk tinggi hati