Genomics Revolution : Berjuang agar Manusia Hidup Hingga 250 Tahun Lamanya

stock-photo-smiles-happy-men-and-women-632427311 reAda 4 aspek kunci yang menentukan level kesehatan (dan kelak kematianmu), yakni : gaya hidup, pola makan, pola pikiran dan kode genetika dalam tubuh Anda.

Asyik makan junk food dan daging penuh kolesterol, tidak pernah olahraga, pikiran stress karena macet dan kerjaan kantor : inilah semua resep ampuh yang membuat ruangan UGD rumah sakit tidak pernah kekurangan pasien.

Lalu bagaimana mungkin manusia bisa hidup hingga 250 tahun lamanya?

Harap diingat, level produktivitas Anda dan kantor dimana Anda bekerja akan menurun drastis saat Anda sakit (bahkan sekedar sakit flu ringan) atau saat tubuh Anda tidak fit.

Hidden cost saat Anda atau rekan kerja Anda tidak dalam kondisi bugar itu sejatinya amat tinggi.

Seperti yang saya sebutkan diatas, level kebugaran tubuh Anda itu amat ditentukan oleh 1) gaya hidup, 2) pola makan, 3) pola pikiran dan 3) kode genetika (DNA) dalam tubuh biologis Anda (pada elemen terakhir inilah nanti kita akan berurusan dengan revolusi genetika yang mencengangkan).

Mari kita telisik satu demi satu faktor kunci penentu kebugaran tubuh biologis Anda.

Health Factor # 1 : Lifestyle
Gaya hidup para pegawai kantor yang jarang olahraga adalah sesuatu yang layak diratapi. Sebab olah tubuh ternyata tidak hanya bikin badan bugar, namun bisa juga meningkatkan ketajaman otak dan kreativitas Anda.

Usahakan agar minimal Anda berjalan kaki atau menggerakkan tubuh selama 15 menit tiap hari (sukur bisa naik pelan-pelan menjadi 30 menit). Kalau ndak punya fasilitas olahraga, ya cukup jalan kaki keliling kantor atau naik tangga 4 lantai bolak balik.

Akan lebih bagus, jika dua hari dalam seminggu gowes naik sepeda ke kantornya. Atau biasakan jalan kaki, jika jarak tempuh dibawah 2 KM – jangan cuma naik ojek dan malas gerak.

Ingat sekali lagi, penelitian membuktikan jika Anda malas gerak maka sel otak Anda akan mudah nyungsep dan Anda akan makin tulalit 🙁

Health Factor # 2 : Your Eating Habit
Pola makan yang ngawur juga menentukan usia kematian Anda. You are what you eat.

Cara makan sehat itu sederhana : jauhkan makanan junk food dan aneka camilan yang tidak sehat dari jangkauan tanganmu.

Lalu dekatkan makanan yang sehat (pisang, wortel, timun, brokoli, tomat, jeruk, apel, dll) dalam jangkauan tanganmu. Taruh sayur dan buah itu di dekat meja kerja Anda. Jadi kalau Anda mau camilan, makanlah aneka buah dan sayur ini. Mantap sekali.

Jangan lupa letakkan satu liter air mineral di dekat meja kerja Anda juga. Dan agar sehat dan irit, kalau makan siang, cukup makan gado-gado 🙂 🙂

Yang sering terjadi seperti ini : kalau mau camilan, makannya gorengan dan aneka snack yang tidak sehat.

Lalu pas makan siang makannya di rumah makan Padang dengan lauk yang penuh santan, lemak dan kolesterol. Sehabis makan rendang, lalu minum es teh manis, dan merokok dua batang. Aih, aih, amboi nian.

Tak heran jika rumah sakit selalu penuh dengan antrian 🙂

Health Factor # 3 : Your Mind
Pola pikiran juga menentukan level kesehatan Anda. Orang yang suka stress karena mikir kerjaan kantor dan macet di jalanan ternyata cenderung lemah daya imunitas tubuhnya. Makanya jadi sering sakit, pusing dan flu.

Yang lebih muram, karena stress memikirkan pekerjaan atau kondisi keuangan yang makin tipis, malah jadi susah tidur. Istirahat tidur jadi kurang. Padahal riset menunjukkan kurang tidur bersifat destruktif terhadap kesehatan tubuh dan otak kita. Kita jadi makin tulalit dan susah konsentrasi.

Kata ahli solusinya adalah perlu rajin meditasi, atau tafakur : duduk berdiam diri di Mesjid seraya dzikir, bersyukur kepada kebesaran Ilahi.

Lakukan ritual tafakur yang ampuh ini cukup lima menit tiap hari. Lakukan tiap selesai shalat berjamaah Isya atau Maghrib di Mesjid dekat kantor atau komplek perumahan Anda.

Sebab sejumlah riset ilmiah menunjukkan rajin meditasi atau tafakur akan membuat jiwa kita lebih bahagia, lebih sehat dan makin kuat daya resiliensi kita.

Health Factor # 4 : Your DNA
Nah akhirnya kita sampai pada elemen yang terakhir, yang amat menentukan panjang tidaknya usia Anda, yakni kode genetika atau DNA dalam tubuh biologis Anda.

Dua penyakit silent killer yang amat banyak jumlahnya di Indonesia itu adalah : diabetes dan hipertensi. Saya menduga ada diantara keluarga besar Anda yang punya dua penyakit maut itu.

Faktanya, stroke (yang dipicu oleh hipertensi) memang pembunuh no. 1 di Indonesia, lalu disusul sakit jantung, dan di urutan 3 komplikasi diabetes.

Nah selain dipicu oleh tiga faktor diatas, hipertensi/stroke dan diabetes itu juga amat dipengaruhi oleh gen keturunan keluarga besar Anda.

Dengan kata lain, jutaan manusia lahir sudah dengan kode gen keturunan yang punya riwayat penyakit (entah diabetes, hipertensi, kanker, alzheimer, dll). Ada yang lahir sudah dengan membawa benih penyakit keturunan.

Nah, disinilah lalu muncul Genomics Revolution.

Ada perkembangan baru yang amat mencengangkan dalam ilmu genetika manusia atau ilmu genomics.

Intinya, saat ini para ahli genetika sudah bisa memformat ulang kode genetika manusia. Artinya, embrio bayi yang akan lahir, bisa di-utak utik kode genetik-nya. Ini temuan yang agak gila.

Temuan ini agak gila karena ibaratnya kini kita bisa “mencetak bayi manusia” sesuai selera kita. Kita tinggal mengutak-utik kode genetika dalam sel telur embrio itu, dan abrakadabra akan lahir bayi sesuai keinginan kita.

Misal : kita ingin bayinya kelak bertubuh langsing, berambut indah dan secantik Raissa; kita tinggal utak utik kode genetika-nya.

Atau kita ingin kelak bayinya punya otak secerdas Einstein dan larinya secepat Usain Bolt, maka kita tinggal format kode genetikanya.

Tidakkah itu revolusi genetika yang amat menggetarkan?

Kita lalu membayangkan kelak akan muncul “bisnis bayi pesanan” : Anda tinggal pesan jenis bayi seperti apa yang ingin Anda lahirkan dari rahim istri Anda, kita siap meracik kode genetika-nya.

Kode genetika bentuk wajahnya, level kecerdasannya, dan kekuatan ototnya, bisa kita format sesuai pesanan yang Anda inginkan.

Revolusi genomik membuat kemungkinan gila diatas akan terjadi.

Pada sisi lain, revolusi genomik juga punya manfaat yang amat dramatis bagi masa depan peradaban manusia.

Begini ceritanya. Tadi sudah disebut, bahwa jutaan orang lahir dengan kode penyakit keturunan seperti hipertensi dan diabetes. Ingat, ini dua penyakit yang diam-diam amat mematikan.

Nah, dengan rekayasa genetika tadi, maka dimungkinkan agar jabang bayi yang akan lahir ini diubah kode DNA-nya, sehingga benih penyakit diabetes dan hipertensi ini hilang dari tubuhnya.

Tidakkah itu pencapaian yang amat epik.

Sebab dengan demikian, kita bisa melahirkan jutaan bayi dengan kode genetika yang sehat dan “bersih” dari benih penyakit bawaan atau keturunan.

Kita bisa lahirkan jutaan bayi dengan gen yang super sehat, dan tidak harus menemui “kutukan penyakit keturunan”.

Dan revolusi genetika yang menggetarkan ini akan membawa kita pada pencapaian berikutnya yang tak kalah epik : kita kelak akan sanggup membuat manusia bisa hidup panjang hingga 250 tahun lamanya.

Begini teman-teman. Beragam riset tentang “gerontologi” (ilmu penuaan) ternyata telah menemukan sejumlah faktor kunci genetika yang membuat manusia bisa berusia panjang hingga usia 150 – 200 tahun.

Berdasar temuan itu, para ahli rekayasa genetika bisa memformat kode genetika yang paling sempurna, dan di-install-kan pada sel telur bayi yang akan lahir.

Hasilnya akan lahir bayi dengan gen yang super sehat, dan kelak bisa dengan mudah mencapai usia 200 hingga 250 tahun lamanya. Amazing.

Para ahli sendiri memprediksi, bayi-bayi yang lahir pada tahun 2050, akan banyak yang bisa bertahan hingga usia 150 tahun.

Dengan kemajuan ilmu genetika, maka usia bayi-bayi itu kelak bahkan bisa mencapai usia 250 tahun. Sebuah keajaiban biologis yang menggetarkan.

Itulah secuil Revolusi Genetika yang layak kita renungkan.

Selamat sarapan sehat. Selamat olahraga. Semoga usia Anda bisa menembus 150 tahun.

18 thoughts on “Genomics Revolution : Berjuang agar Manusia Hidup Hingga 250 Tahun Lamanya”

  1. Divergent era jadi nya..
    Tp setiap perubahan yg dilakukan manusia, meski sukses tetap menuai efek samping yg blm diketahui..

    Yin dan Yang

    Cara aman nya tetap rajin 4 poin di atas.. Hidup Sehat, Segar, Bugar dan Ibadah

  2. menitik beratkan pada kebiasaan 1-3. mari kita banyak melakukan perbaikan diri. untuk kesehatan. bisa melakukan puasa senin-kamis, donor darah (bisa menurunkan potensi serangan jantung), kalau makan diluar cukup pesan minum air hangat, ditambah olahraga ringan. kebiasaan tersebut memang sederhana namun jika dilakukan dalam jangka panjang akan sangat membantu

  3. Terima kasih sajian renyah di Senin pagi yang bikin semangat hidup makin bertambah, bertambah dan bertambah.

    Ternyata ada 4 point prnting yang mempengaruhi kebugaran tubuh.

    Bila merasa sulit dilakukan, saya kira point ke#3 relatif mudah untuk dikendalikan dan dijalankan, ‘duduk doang’ beberapa menit 🙂

    So, untuk kehidupan yang lebih baik, ndak hanya pendapatan saja yang seabrek, namun bisa menikmati pendapatan yang gede tersebut, perhatikan 3 point tersebut, kalau DNA kan kita ndak bisa memilih 🙂

    Maturnuwun pencerahanya Kang Yod, mugo-mugo BAROKAH.

    Salam
    ingin mendapatkan materi & referensi GRATIS tentang manajemen, keuangan, akuntansi dan SOP akuntansi keuangan+accounting tools >>>> https://manajemenkeuangan.net/

  4. Kalau “Ngedit” DNA saya sudah pernah baca sebelumnya di website sains, dan perkembangannya pada waktu saya baca masih dalam tahap mau dilakukan percobaan kepada manusia.

    Selain membawa manfaat (bisa memilih cetakan bayi dengan Gen yang sangat baik), ngedit DNA juga ternyata bisa membawa malapetaka, yaitu ketika kode yang di-install-kan pada si jabang bayi bisa saja salah, dan akhirnya bayi yang lahir sesuai cetakan yang salah, tapi yang namanya kecelakaan ya memang sesuatu yang tidak diharapkan sih :D.

    Btw, jika dilihat dari sudut pandang Agama, rata-rata usia umat Nabi Muhammad kisaran 60 Tahun, apakah ketika ada kemungkinan usia manusia dipanjangkan hingga > 150 tahun itu artinya umat (kalau jaman sekarang bahasanya “Follower”) Nabi Muhammad pada saat itu sudah “menipis”?, dan berganti dengan yang lain? 😐

  5. Sedikit koreksi untuk tulisan bagus ini.

    Pak yodhia, dari beberapa artikel yang dibaca dan diskusi dengan teman yang pernah konsultasi dgn dokter bahwa diabetes dan hipertensi bukan penyakit menurun.

    Pola hidup orang tuanya lah yang menurun ke anaknya. Orang tua yang suka makan makanan manis, anak-anaknya cenderung doyan manis mengikuti gaya orang tuanya.

    Saya penikmat tulisan pak yodhia setiap senin pagi. Terima kasih.

    1. Kalo Diabetes jelas menurun, hanya saja tidak langsung kena, tapi meningkatkan resiko hingga 6x lipat, saya sudah saya buktikan real dari melihat teman-teman saya yang diabetes rata-rata begitu ortunya diabetes, bukan sekedar baca-baca aja.

      Kalau hipertensi ga tau.

  6. Genomik : Pesen deh Otak anak saya kelak 2 X dari Einstien

    Bagaimana dengan ramalan -/+ 1500 Hijriah ?

    Thank YOu mas Yodhia Inspirasi Paginya

  7. kalau ngga salah, bukannya ilmuwan sedang ke tahap pengembangan manusia abadi yg bisa hidup berjuta-juta tahun dan ngga mati-mati.

    jadi ngga cuma berhenti di usia 250 tahun saja. tapi abadi.

    kalau ngga salah. Google sudah bikin anak perusahaan namanya Calico. mereka pengen bikin manusia hidup abadi.

  8. Kalau memang ada rata-rata usia manusia 150 -250tahun, maka akan ada masa harga property makin melambung mungkin tak terbeli bagian sebagian besar orang, karena lahan makin sempit akibat penduduk yang lama matinya, akan ada juga masanya yang bisa bertahan hingga 200an tahun akan rindu pada temennya di usia 20-60an. yang sudah berangkat duluan karena gak mampu mengotak atik genetika

    wallahualam bishawab.

  9. Kebiasaan berolah raga harus di mulai sejak dini, tidak bisa serta merta sadar saat mulai terjangkit penyakit. Sayangnya karena kesibukan akhirmya abai terhadap kebiasaan olah raga.

    Sport life…! Olah raga menjadi bagian dari hidup.selain jalan kaki mungkin renang adalah olah raga yg sangat di rekomendasikan oleh para dokter.

    Sport life, eat health and wellness

Comments are closed.