Meraih kebebasan finansial yang barokah tak pelak merupakan angan bagi kebanyakan orang.
Namun yang muram : tak banyak yang bisa meraihnya dengan gemilang. Sebagian besar orang acapkali tetap stuck nasibnya, dan level income-nya terus mengalami stagnasi.
Ada beragam variabel yang bisa menjelaskan kenapa sebagian orang tetap stuck kondisi finansialnya. Namun ada satu dimensi yang sejatinya juga punya peran besar dalam perjalanan seseorang meraih kemakmuran finansial yang diangankan. Continue reading →
Tiga sisi kelam itu adalah : makin hilangnya waktu produktif, makin pendeknya attention span dan kekuatan fokus karena terlalu asyik scroll-scroll hape, hingga tumbuhnya budaya instan yang serba ingin hasil cepat dan mengabaikan proses.
Merenungi bahaya kelam tersembunyi dari gejala smartphone addiction, membuat kita kudu segera menemukan solusi demi menaklukkannya. Continue reading →
Senyampang dengan ledakan digital yang kian merambah dalam berbagai aspek kehidupan manusia, maka rata-rata durasi pemakaian smartphone orang Indonesia kian meningkat pesat.
Sebuah survei menunjukkan orang Indonesia menatap layar hapenya rata-rata selama 4 jam tiap harinya. Sebuah angka durasi yang relatif panjang hanya demi sebuah gadget kecil kesayangan yang selalu tak lepas dari genggaman.
Smartphone addiction atau kecanduan memakai gadget smartphone mungkin pelan-pelan akan makin menjadi wabah penyakit yang melanda jutaan manusia di tanah air ini. Continue reading →
Perilaku dan kesuksesan seseorang itu lebih banyak ditentukan oleh faktor keturunan (nature) atau faktor lingkungan (nurture)?
Debat nature vs nurture dalam pembentukan perilaku dan kesuksesan seseorangs sejatinya sudah lama berlangsung. Beragam riset saintifik telah dilakukan untuk melacak peran dari faktor keturunan atau lingkungan dalam menentukan sukses masa depan.
Mari kita bedah tema ini dalam sajian renyah di pagi kali ini. Continue reading →
Sejalan dengan semakin menjamurnya perusahaan teknologi keuangan (financial technology) di tanah air, rasanya perlu perhatian khusus dari berbagai kalangan di negeri ini. Terhitung hingga saat ini sudah ada hampir sekitar 200 fintech terdaftar BI dan OJK.
Bahkan, fintech sempat diisukan ciptakan shadow banking yang merugikan perbankan dan badan keuangan konvensional lainnya.
Shadow banking sendiri mengacu kepada lembaga nonbank yang bertindak seolah seolah seperti perbankan. Khawatirnya, beberapa pihak justru menganggap fintech sebagai ancaman maupun kompetitor atau sampai menakutkan masyarakat di era digital sekarang ini.
Padahal, lahirnya fintech mengusung berbagai manfaat cerdas sebagai jawaban dari solusi yang belum terjawab lembaga keuangan konvensinal. Ditambah titel ‘syariah’, fintech semakin meyakinkan dalam tren gaya hidup halal belakangan ini. Terbukti, ini dia beberapa manfaat yang ditawarkan fintech syariah untuk umat : Continue reading →
Artikel ini merupakan kerjasama dengan Qazwa – layanan fintech peer to peer lending berbasis syariah.
Anda ingin menjalani investasi dengan potensi profit yang melimpah dan barokah? Mungkin kini saatnya Anda menjajal layanan fintech bernama peer to peer lending (sering juga disingkat dengan sebutan P2P).
Apa itu layanan online peer-to-peer lending? Dan bagaimana cara melakukan model investasi baru nan menguntungkan ini? Mari kita ulas di pagi yang cerah ini.
Selain digital payment (seperti Ovo dan Gopay), maka layanan fintech yang kini juga tumbuh pesat adalah produk yang disebut dengan peer-to-peer lending.
Revolusi fintech atau financial technology memang diprediksi akan kian cetar membahana. Dan layanan online peer-to-peer lending juga diramal akan kian melaju karena mampu menawarkan potensi profit yang melimpah bagi para penggunanya. Continue reading →