Pertarungan Seru antara Google Bard vs ChatGPT by Open AI

Artikel ini ditulis oleh Fajar Tri – Co Founder JARVISAI.ID – sebuah start up AI yang sangat dahsyat di tanah air. Visit Jarvis AI – ID untuk merasakan kehebatan AI untuk bisnis Anda.

Masa depan kecerdasan buatan (AI) sangatlah cerah. Teknologi AI saat ini telah berkembang pesat dan telah banyak digunakan dalam berbagai bidang, seperti kesehatan, keuangan, manufaktur, dan transportasi. Di masa depan, AI diperkirakan akan semakin berkembang dan menjadi lebih canggih.

Salah satu perkembangan AI yang paling menarik adalah kemunculan kecerdasan umum buatan (atau Artificial General Intelligence disingkat AGI).

AGI adalah jenis AI yang dapat berpikir dan bertindak seperti manusia. AGI diyakini akan memiliki dampak yang sangat besar pada kehidupan manusia, dan dapat membantu kita memecahkan beberapa masalah paling kompleks yang kita hadapi saat ini.

Selain AGI, ada juga beberapa perkembangan AI lainnya yang menarik untuk disimak. Misalnya, perkembangan AI dalam bidang bahasa alami (atau Natural Languange Processing disingkat NLP). NLP adalah bidang AI yang mempelajari bagaimana komputer dapat memahami dan memanipulasi bahasa manusia. 

Perkembangan NLP dapat memungkinkan kita untuk berinteraksi dengan komputer dalam cara yang lebih alami, dan dapat membuka berbagai kemungkinan baru dalam hal komunikasi dan pembelajaran.

Perkembangan AI yang lain adalah dalam bidang kecerdasan buatan yang dapat diandalkan (trustworthy AI). Trustworthy AI adalah jenis AI yang dirancang untuk dapat diandalkan dan aman untuk digunakan. Perkembangan trustworthy AI sangat penting untuk memastikan bahwa AI dapat digunakan secara positif dan tidak menimbulkan bahaya bagi manusia.

Secara keseluruhan, masa depan AI sangatlah cerah. Teknologi AI saat ini telah berkembang pesat dan telah banyak digunakan dalam berbagai bidang. Di masa depan, AI diperkirakan akan semakin berkembang dan menjadi lebih canggih. 

Perkembangan AI ini akan memiliki dampak yang sangat besar pada kehidupan manusia, dan dapat membantu kita memecahkan beberapa masalah paling kompleks yang kita hadapi saat ini.

Kelebihan dan Kekurangan AI

AI memiliki sejumlah kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Berikut adalah beberapa poin penting:

Kelebihan AI:

  • Kapasitas Pemrosesan yang Tinggi: AI mampu memproses dan menganalisis jumlah data yang sangat besar dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini memungkinkan AI untuk menemukan pola, tren, dan wawasan yang sulit terdeteksi oleh manusia.
  • Kemampuan Pembelajaran: AI dapat belajar dan meningkatkan kinerjanya dari pengalaman. Dengan menggunakan algoritma pembelajaran mesin, AI dapat mengenali pola dari data yang diberikan dan membuat prediksi yang akurat.
  • Tidak Terpengaruh Emosi: AI tidak terpengaruh oleh emosi atau kelelahan, yang dapat mempengaruhi kinerja manusia. Hal ini membuat AI konsisten dalam memberikan hasil dan mampu bekerja tanpa henti selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu.
  • Otomatisasi Tugas: AI dapat digunakan untuk otomatisasi tugas-tugas yang monoton, berulang, dan membosankan. Ini memungkinkan manusia untuk fokus pada tugas yang lebih kompleks dan kreatif.

Kekurangan AI:

  • Keterbatasan Pemahaman Konteks: Meskipun AI mampu memproses data dalam jumlah besar, mereka seringkali kesulitan dalam memahami konteks secara mendalam. AI cenderung mengandalkan pola dan asosiasi yang ditemukan dalam data, tanpa memahami makna yang sebenarnya.
  • Kurangnya Penalaran Abstrak: AI cenderung berkinerja baik dalam tugas-tugas yang terstruktur dengan aturan yang jelas, tetapi masih menghadapi kesulitan dalam penalaran abstrak dan pengambilan keputusan kompleks yang membutuhkan pemahaman konsep yang lebih tinggi.
  • Ketergantungan pada Data yang Berkualitas: Performa AI sangat bergantung pada kualitas dan kuantitas data yang digunakan untuk pelatihan. Data yang tidak representatif atau bias dapat menghasilkan kesimpulan yang salah atau prasangka yang tidak diinginkan dalam keputusan yang dibuat oleh AI.
  • Masalah Etika dan Privasi: AI yang diberdayakan untuk mengumpulkan, memproses, dan menganalisis data dapat menimbulkan masalah privasi yang serius. Penggunaan AI juga dapat menimbulkan pertanyaan etis tentang keadilan, diskriminasi, dan pengawasan yang perlu diperhatikan secara seksama.

Perlu diingat bahwa kelebihan dan kekurangan AI ini dapat bervariasi tergantung pada jenis AI yang digunakan, konteks penggunaannya, dan perkembangan teknologi AI di masa depan.

Saat ini ada duo raksasa AI saling bersaing satu sama lain yaitu Bard milik Google dan ChatGPT milik OpenAI.

Google Bard vs. ChatGPT

Bard dan ChatGPT adalah dua sistem AI yang berbeda dengan tujuan dan fokus yang berbeda. Berikut adalah perbandingan antara keduanya:

Bard:

  • Fokus pada Kreativitas Musik: Bard dikembangkan oleh OpenAI dengan fokus utama pada penciptaan musik. Tujuannya adalah untuk menghasilkan lirik lagu yang bermakna dan harmoni musik yang cocok. Bard dilatih menggunakan dataset yang terdiri dari lirik lagu, akord, dan melodi.
  • Terbatas pada Domain Musik: Bard memiliki pengetahuan yang spesifik tentang musik dan fokus pada penciptaan musik. Ia tidak dirancang untuk memberikan jawaban atau informasi umum di luar konteks musik.

ChatGPT:

  • Sistem Percakapan Serba Guna: ChatGPT, seperti yang digunakan di sini, adalah model AI yang dikembangkan untuk menyediakan bantuan dan informasi dalam berbagai domain. ChatGPT memiliki pengetahuan yang lebih luas dan dapat digunakan untuk berbagai macam pertanyaan dan topik.
  • Kemampuan Bahasa yang Kuat: ChatGPT dilatih pada dataset yang beragam dan luas, memungkinkannya untuk memahami dan menghasilkan teks yang bervariasi. Ini termasuk menjawab pertanyaan, memberikan penjelasan, dan berdiskusi tentang topik yang berbeda.

Kesimpulannya, Bard dan ChatGPT memiliki fokus yang berbeda. Bard khusus untuk penciptaan musik, sementara ChatGPT adalah sistem percakapan serbaguna yang dapat digunakan untuk berbagai macam pertanyaan dan topik. Pemilihan antara keduanya tergantung pada kebutuhan dan preferensi pengguna.

Tentang penulis: Fajar Tri seorang pegiat digital marketing dan Co-Founder dari Jarvis AI – Asisten AI resmi yang membantu Anda membuat beragam konten: teks, pemrograman, suara, gambar, dan asisten personal (chat). disertai manajemen konten yang user friendly.