Kini ketika konsep virtual office makin mengedepan, kehadiran notebook (atau laptop) dalam kehidupan profesional sebagian besar orang mungkin telah menghujam begitu dalam. Ditopang dengan kehadiran mobil internet connection yang kian mewabah, notebook tampaknya telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam dinamika kehidupan yang-serba-digital.
Bagi saya sendiri, yang bekerja sebagai seorang trainer, a professional blogger dan sekaligus an online entrepreneur, notebook rasanya telah menjelma menjadi part of my inner life. Saya tak bisa membayangkan apa yang terjadi jika suatu saat notebook dilenyapkan dari sejarah kehidupan saya. Mungkin saya bisa termehek-mehek dibuatnya, dan terkapar dalam ketidakberdayaan yang bersifat kronis.
Itulah mengapa saya merasa senang ketika minggu lalu saya berkesempatan menjajal notebook baru keluaran Hewlett Packard, produsen piranti komputer nomer satu di dunia. Ketika pertama kali melihat sosoknya, saya sudah langsung jatuh hati dengan modelnya. Elegan dan mengesankan sebagai piranti yang tangguh nan bandel, tampilan notebook ini terkesan unik dan beda kelas dengan kebanyakan notebook yang beredar di pasaran. Dibekali dengan bahan magnesium alloy chasis, notebook ini memang didesain khusus untuk para mobile professional yang aktif dan menghendaki piranti yang “tahan banting”.
Dengan layar ukuran 14.1 inci dan teknologi display berupa Illumi-Lite TFT, screen yang terpasang di notebook ini terasa amat kinclong dan mampu memantulkan gambar yang begitu tajam. Ketika saya mencoba mengoperasikan DVD, maka yang tampak di layar adalah sebuah gambar yang cemerlang, tajam dengan paduan sound yang terdengar begitu jernih. Saya jadi berpikir untuk segera menyaksikan DVD film Slumdog Millionaire (film unggulan piala Oscar 2009, kelak kalau dvd-nya sudah dirilis) atau DVD konser musik Casiopea melalui piranti notebook HP ini. Pengalaman multimedia yang mengesankan rasanya bisa dengan mudah direngkuh melalui notebook HP ini.
Dirilis dengan nama Elitebook 6930p, notebook ini dibekali dengan Intel® Core™2 Duo Processor P8400 dan 1 GB DDR2 SDRAM PC-6400, serta Intel® Graphics Media Accelerator 4500MHD 384MB (spesifikasi lain juga tersedia DISINI). Dengan spesifikasi semacam itu, notebook HP ini tak pelak mampu mengoperasikan beragam aplikasi secara powerfull dan dengan speed yang mengagumkan. Saya membayangkan, desain-desain presentasi saya yang selalu indah itu, barangkali akan tampak makin beautiful jika ditampilkan di layar notebook ini.
Papan keyboard dan mouse dari notebook ini juga terasa sangat user-friendly. Mudah digunakan dan terasa enak di jari-jari tangan. Selain itu, piranti ini juga dilengkapi dengan 3D Acceleromometer – sebuah teknologi pengaman hard drive jika sewaktu-waktu notebook terkena benturan keras. Dengan itu, maka data yang tersimpan bisa tetap aman dan tidak mengalami kerusakan. Dibandrol dengan harga sekitar US$ 1300-an, notebook ini hadir dengan dilengkapi Windows Vista Business. Anda bisa melihat spesifikasi lengkap notebook HP ini DISINI.
Melihat segenap fitur dan teknologi yang menaunginya, rasanya notebook ini akan mampu menjadikan dirinya sebagai best business partner dalam kehidupan profesional kita. Dan dengan tampilan yang elegan, piranti ini nisacaya akan mampu mengisi hari-hari produktif Anda secara mengesankan.
Disclosure : tulisan diatas merupakan advertorial untuk Hewlett Packard – sebuah produsen notebook terkemuka yang berkantor pusat di Silicon Valley, California, USA
Notebook memang sudah menjadi bagian dalam kehidupan di Indonesia setelah Handphone….kapan yah produksi lokal berjaya di negeri sendiri?seperti kata pak SBY industri kreatif merupakan corong perekonomian bangsa…..
diback-up aja om data²nya ke DVD ato hard disk eksternal, buat jaga². ya kan?
btw, ehm. jd pengen beli 😀
“Saya tak bisa membayangkan apa yang terjadi jika suatu saat notebook dilenyapkan dari sejarah kehidupan saya. Mungkin saya bisa termehek-mehek dibuatnya, dan terkapar dalam ketidakberdayaan yang bersifat kronis.”
saya suka gaya bahasa pak Yodhia yang lebay
😀
Di masa depan laptop tidak seperti itu lagi. Tidak pakai layar fisik dan tidak ada keyboard fisik. Nanti hanya seperti pulpen yg mepunyai penyorot, berfungsi seperti infocus. Penyorot ini membuat layar di hadapan kita dan mebuat keboard di depan kita. Kapan2 saya posting contoh picture-nya.
Wassalam,
Sebagian otak saya sepertinya sudah pindah ke notebook. Bahkan saya tidak berani memikirkan apa yang terjadi seandainya benda *kalo tidak pantas disebut alat* vital ini hilang, terkena virus, atau rusak.
Yap, saya pasti menangis – dari tiang ke tiang sambil tari perut – dibuatnya.
bentuknya ellegance sekali yaa…
keren nih notebook…
*itung2 uang di rekening dulu
hehe, pak yodhia dibayar berapa sama HP ? atau lagi ada bisnis affiliate program nih… Btw laptop memang udah menjadi kebutuhan tersendiri bagi mereka yang web mania. kalo saya yang baru lulus kuliah masih mending internetan dari warnet ajah, dihitung2 masih lebih murah. CMIW
laptop saya juga hp mas..dari 2005 gak ganti2..heee
komputer dah jadi bagian hidup saya sejak saya berkenalan dengannya tahun 95 lalu… dan langsung jatuh cinta
dan dengan adanya laptop… wah rasanya susah jika harus berpisah dengannya pak… jadi.. gimana yaaa hehe
kemarin laptop saya sempet rusak… (baru sekali ini lo rusaknya) rasanya jadi bingung menyalurkan hobi & pemikiran, tapi syukur alhamdulillah laptop saya sekarang dah sehat kembali 🙂
oh iya.. laptop saya keluaran dell 2003 nih… dah rada kuno ya? 🙁
ada yg berminat nukerin laptop saya dengan keluaran terbaru? 😀
Sayang Mas kok yang dipromosikan layarnya gede (14 inchi), saya suka yang layar kecil 12 inchi kebawah (misal 8,9 inchi).
Keren….tapi saya tetep cinta Mac 🙂
Wah, habis baca posting Pak Yodhia ini saya jadi mikir. Sebagai pengguna laptop Acer, kapan ya Acer minta saya untuk menguji coba laptop keluaran terbarunya? 😀
Memang kesan profesional ada pada notebook merk HP. Gk tau saya koq juga jadi pingin memiliki notebook merk ini.
hihihi 🙂 mas yodhia ko mau iklanin sih! aku juga pengen beli HP kemarin tapi duitnya kaga cukup. akhirnya Acer 12″ harga 10.3jt yang saya ambil. selama ini juga pake HP dan 3 tahun tanpa masalah baru kemarin mouse touchnya luncat wae! and i Cant live without laptop and internet
Sekarang bukannya netbook yang sedang ngetren? Seru juga menyimak strategi HP Mini series untuk merebut pasar Asus EEE PC. Ditambah lagi ada Acer Aspire One, Lenovo IdeaPad, dan terakhir Sony Vaio P Series.
kebetulan saya lagi mo ganti laptop dari acer aspire 4710 ke acer aspire one 3G. Waktu baca ini sempat tergoda sih, tapi waktu liat dompet saya malah termehek-mehek dan tak berdaya secara kronis. Krena dana seret hehehehe.
Sebuah “alat” yang sudah menjadi bagian hidup atau mungkin “komponen hidup”,kali ya? Asal, jangan sampai “sekarat” aja ketika tidak berada di sisi kita.
Saya ngga punya laptop, yg ada punya kantor, pengen beli tapi ngga pernah kebeli ….doakan saya bisa beli laptop seperti itu ..tp saya pengen yg dibawah 10 inch, supaya ngga kayak nenteng beras kemana-mana …simple dan tekhis gitu …dan bisa mobile kemana-mana …sementara terpaksa pake Blackberry dan nokia E61 dulu …supaya tetap bisa mobile…
Pernah nonton film Wall-E? Di bagian tengah film itu menceritakan masadepan bumi dimana semua manusia berkomunkasi secara maya, online menggunakan layar monitor di depan wajahnya. Bahkan tanpa menyadari hal-hal yang terjadi di sekeliling nya.
Hmm… sepertinya jaman itu akan segera terjadi. Buktinya, mas yodhia sendiri bisa kronis kalo tidak ada notebook ^^.
@krachmat : iya tuh, wall-e kena banget. Awalnya saya beli vcdnya buat si sulung, tapi waktu ditonton bersama, ternyata lebih cocok untuk perenungan orang dewasa yang sudah mulai autis kalo bergaul di dunia maya.
Jadi inget temen2 kantor yang keranjingan facebook. Udah ketemu setiap hari, dari jam8-17 lagi. Eh lha kok teriak2,”Add gue ya! Add gue ya!”
Ampun deh. Saya kan ngakak dengernya.
Kebetulan saya juga mendapat laptop HP dari kantor yang menjadi tentengan sehari-hari. Sangat membantu terutama ketika sedang dalam perjalanan. Seperti ketika membaca tulisan ini sambil menunggu jadwal penerbangan di lounge 🙂
Wah kalau soal note book pokoknya it’s my life… gak kebayang dech kalo sehari saja gak sentuh note book kesayanganku gatel rasanya karena di note book inilah segala inpirasi tercurah tempat berkarya sekaligus nyari duwiiit.
Pingback: Manajemen SDM « Djokokristianto’s Blog
emang mantap mas produk luar, tapi kabarnya yang saya pake dah skitar 2tahun ini produk lokal. byon simanis yang setia tahan pukul, bisa 12jaman lho ane hidupin dalam sehari. Maaf ni mas kalo boleh numpang skalian ngumumin ada sayembara meski dengan oleh2 yang kecil….