Bagaimana Rasanya Bekerja di Google ?

Very fun and very productive…..begitu jawaban yang kira-kira akan diberikan jika judul tulisan ini ditujukan kepada para pekerja Google. Mungkin jawaban seperti inilah yang akhirnya menobatkan mereka sebagai jawara nomer satu dalam survei The Best Place To Work For, sebuah survei tahunan yang diselenggarakan oleh Majalah Fortune buat memilih perusahaan terbaik untuk dijadikan tempat bekerja.

Jika ditelisik lebih dalam mengapa para pekerja di Google begitu enjoy bekerja di perusahaan itu, maka mereka akan memberikan jawaban pada dua hal : fasilitas layanan karyawan yang amat menggiurkan dan – jangan kaget – mutu makanan yang luar biasa sedap. Continue reading

Mencetak Great People Melalui Corporate University

Sekolah bisnis mana yang layak disebut sebagai terbaik di dunia? Sebagian orang mungkin akan menyebut nama Harvard Business School, atau Wharton School of Business, atau mungkin MIT. Namun bagi sebagian yang lain, yang layak dianggap sekolah bisnis terbaik adalah GE Campus at Crottonville. Sebabnya sederhana: berdasar survei, kampus GE ini ternyata lebih banyak menghasilkan CEO dan business leaders hebat dibanding sekolah bisnis manapun di dunia ini. Continue reading

Merancang Manajemen SDM Berbasis Kompetensi

Pengembangan pribadi yang bermutu unggul secara sistematis boleh jadi merupakan salah satu strategi yang mesti diusung ketika suatu perusahaan bemimpi menjadi yang terbaik. Dalam kaitannya dengan hal ini, beberapa tahun terakhir ini merebak satu pendekatan baru dalam menata kinerja manusia, yang acap disebut sebagai competency-based HR management (CBHRM), atau manajemen pengelolaan SDM berbasis kompetensi. Dalam pendekatan ini, kosa kata kompetensi menjadi elemen kunci. Continue reading

The Death of HR People?

Our most important asset is our great people, begitu satu kalimat yang acap kita lihat di laporan tahunan sejumlah besar perusahaan. Sebuah kalimat yang mungkin sering jadi tergelincir menjadi klise, sebab spirit dibalik kalimat itu lebih kerap tak dijalankan. Dengan kata lain, kalimat itu lebih sering menjadi slogan belaka, yang tidak disertai dengan komitmen pengembangan sumber daya manusia yang kuat.

Pada sisi lain, kalimat mutiara itu juga merupakan tantangan bagi para pengelola SDM di setiap perusahaan, atau yang acap dikelompokkan dalam sebuah departemen SDM. Pada kenyataannya, kini makin kencang suara yang mempertanyakan kredibilitas para pengelola SDM dalam mengembangkan mutu para karyawan dan membawa laju perusahaan kedalam bahtera kejayaan. Continue reading

Dampak Training : Gone With the Wind?

Ditengah arus perubahan lingkungan bisnis yang kian melaju, banyak perusahaan yang kian sadar bahwa kompetensi karyawan yang unggul merupakan salah satu senjata andalan untuk merebut kemenangan. Perjalanan membangun keunggulan kompetensi SDM dengan kata lain, merupakan “jalur sutra” yang mesti ditempuh untuk menuju kejayaan sejati.

Dalam konteks ini, proses training atau pelatihan merupakan salah satu elemen yang paling banyak dilakukan untuk mendongkrak kompetensi para karyawan menuju level yang diharapkan. Faktanya, data best practices menunjukkan bahwa perusahaan kelas dunia rata-rata mengalokasikan dana sebesar US$ 1,612 per tahunnya untuk melatih setiap karyawan yang mereka miliki (untuk perusahaan di Asia rata-rata adalah US$ 543). Selain itu, rata-rata jumlah jam pelatihan yang diikuti oleh setiap karyawan perusahaan kelas dunia tersebut adalah 62 jam per tahun (sementara untuk rata-rata perusahaan di Asia adalah 40 jam per tahun). Continue reading

Taman Impian itu Bernama Learning Organization

Ketika ‘learning organization’ telah menjelmakan dirinya dalam wujud yang sempurna, maka ia ibarat sebuah taman impian. Itulah taman dimana semua penghuninya terangsang untuk terus menerus belajar, dan dengan penuh semangat saling berbagi pengetahuan serta pengalaman. Sebuah taman dimana semua anggotanya dinaungi spirit keriangan untuk selalu mempersembahkan karya terbaik.

Lalu, apa itu learning organization atau organisasi pembelajar ? Secara general, konsep ini dapat diartikan sebagai kemampuan suatu organisasi untuk terus menerus melakukan proses pembelajaran (self learning) – sehingga organisasi tersebut memiliki ‘kecepatan berpikir dan bertindak’ dalam merespon beragam perubahan yang muncul. Continue reading

Selamat Datang Era Talent War

Bayangkanlah sebuah skenario berikut. Perusahaan Anda memiliki seorang manajer yang kapabel, dan selama ini telah memberikan sumbangan yang besar bagi kemajuan serta profit perusahaan. Anda juga percaya, manajer ini akan sangat berperan dalam menentukan posisi perusahaan dalam pertempuran bisnis di masa depan. Mendadak di suatu pagi Anda mendengar berita mengejutkan dari Manajer SDM. Manajer hebat itu telah dibajak oleh perusahaan pesaing. Tidakkah berita ini merupakan pukulan telak bagi masa depan perusahaan Anda?

Dalam wacana bisnis, kita juga acap mendengar kisah pembajakan top talent seperti diatas. Kisah semacam ini tidak saja terjadi dalam industri perbankan, namun juga dalam industri lainnya, semacam industri farmasi, makanan, rokok, teknologi dan industri lainnya. Perusahaan acapkali tertegun ketika tiba-tiba salah satu top talent-nya dibajak melalui jaringan headhunter yang bergerilya dimana-mana. Continue reading