Insiden nyemplungnya pesawat Boieng 737 seri 800 milik Lion Air tak pelak menempatkan airline agresif itu dalam sorotan dunia penerbangan global.
Baru beberapa minggu lalu, Lion Air mengguncang bisnis airline dunia kala memesan pesawat Airbus sebanyak 230 biji (satu unit harganya sekitar Rp 700 milyar). Jauh hari sebelumnya, mereka juga mengehentak markas besar Boeing saat memutuskan memborong pesawatnya sebanyak 178 unit (Boeing 737 seri 900 ER).
Ambisi bisnis Lion Air memang melambung jauh di langit. Namun tanpa ditopang oleh kepiawaian meracik standar safety kelas dunia, mungkin slogan mereka kudu diganti. Bukan lagi we make everyone fly. Tapi we make everyone nyemplung ke laut. Continue reading