Cara Mudah untuk Membangun Kecakapan Delayed Gratification Skills

Salah satu cara mudah untuk mengembangkan kecakapan delayed gratification skills ternyata terdiri dari ritual yang amat simpel, yakni selalu gerakkan tubuh Anda (always move your body).

Stud-studi tentang human performance menunjukkan modal utama agar kita mampu menjalankan delayed gratification skills (kecakapan menunda kesenangan demi sukses hari esok), serta mampu mempraktekan kekuatan fokus dan rentang atensi yang panjang adalah apa yang disebut sebagai “willpower” (kekuatan tekad). Kita akan mampu menunda kesenangan, mampu menjaga kekuatan fokus, dan mampu memperpanjang rentang atensi kita, jika kita memiliki cadangan willpower yang melimpah dalam diri kita.

Profesor Roy Baumeister dalam buku yang ia tulis dengan judul Willpower (Baumeister, 2011), menyebutkan saat kita memiliki cadangan willpower yang melimpah, maka otomatis kita akan lebih mampu menahan diri dari godaan instant gratification, dan juga akan lebih mudah membangun fokus yang mendalam serta rentang atensi yang panjang. Jadi memiliki cadangan willpower yang memadai ini merupakan bekal kunci agar kita bisa makin bisa mengembangkan kecakapan delayed gratification skills, kekuatan fokus dan daya rentang atensi kita.

Continue reading

3 Faktor yang Menghancurkan Daya Motivasi dan Willpower Anda

WillpowerPada akhirnya, motivasi atau kemauan kuat (willpower) Anda-lah yang akan menjadi salah satu penentu apakah Anda bisa meraih sukses dalam hidup; atau sebaliknya stuck alias going nowhere.

Banyak orang punya impian indah tentang masa depannya. Namun sayang, kebanyakan acap terjebak dalam sikap malas dan kurang gigih memperjuangkan harapannya.

Alhasil, sebagian besar orang mengalami nasib yang muram dan tenggelam dalam rasa penyesalan.

Kenapa bisa begitu? Kenapa daya kegigihan itu kadang lenyap ditengah jalan? Continue reading

Willpower Trap : Sepotong Ilusi tentang Kekuatan Motivasi

Ketika kita menemui orang yang tidak mau terlibat dalam proses perubahan di organisasinya, kita menyebut orang itu resisten. Ketika kita menjumpai orang yang malas-malasan dalam bekerja, kita menyebut orang itu tidak punya ketangguhan motivasi. Dan ketika kita bersua dengan orang yang kurang tekun meraih aspirasinya, kita menyebutnya sebagai orang yang tidak punya kemauan kuat untuk sukses.

Pak Mamat itu mah orangnya resisten, ndak mau berubah. Kalau Mas Dodo itu memang ndak punya motivasi untuk bekerja. Wah, kalau mbak Siti memang dari dulu ndak punya kemauan tinggi untuk berhasil.

Ah, betapa seringnya kita menjumpai ucapan seperti itu. Dan harap sodara-sodara ketahui : semua ucapan itu wrong, wrong and wrong. Semua kalimat itu adalah sejenis kutukan yang akan membawa kita jatuh dalam willpower trap. Continue reading