Jika kantor Anda membutuhkan Jasa Konsultan Balanced Scorecard (Konsultan BSC), silakan kontak kami dengan contact person : Yodhia Antariksa (phone : 0817 482 3235) dan email : antariksa@explorehr.org.
Apakah Anda memiliki sebuah perusahaan? Sudah berapa lama pengoperasiannya? Selama ini, prospek apa saja yang sudah tercapai? Menurut Anda pribadi, apakah performa perusahaan atau organisasi tersebut sudah cukup memuaskan atau belum?
Seringkali pemilik perusahaan atau mereka yang berada di jajaran eksekutif beranggapan bahwa organisasi yang dijalankannya sudah berhasil karena tingginya tingkat profit yang masuk.
Nilai investasi yang ditanamkan sebelumnya dapat kembali atau bahkan mencapai surplus. Tentu ini menjadikan kepuasan tersendiri baik bagi pemilik tunggal, pemegang saham dan siapa saja yang menikmati keberhasilan tersebut.
Namun, apakah performa sebuah perusahaan hanya dapat dinilai dari sudut pandang keuangan seperti tingginya penapaian profit?
Jika kantor Anda membutuhkan Jasa Konsultan KPI dan bonus GRATIS SOFTWARE KPI, silakan kunjungi web kami DISINI.
Perkembangan sebuah perusahaan atau organisasi itu dinamis. Performanya sangat perlu dilakukan penilaian untuk mengetahui apakah tujuan-tujuannya sudah terapai. Selain itu, dengan dialakukannya penilaian yang komprehensif, sebuah perusahaan dapat lebih mudah merancang dan merencanakan kebijakan-kebijakan penting untuk kemajuan organisasi tersebut.
Pada awalnya, pengukuran performa sebuah perusahaan difokuskan pada bagian keuangan. Mengapa?
Jawabannya adalah kesederhanaan dalam melihat angka pada perspektif finansial, dimana proses penghitungan dan penganalisaan dapat dilakukan dengan lebih mudah. Namun, kemudian, muncullah metode lain yang juga menganalisa perspektif non keuangan dalam proses penilaian kinerja perusahaan.
Metode tersebut adalah BSC – BALANCED SCORECARD (Balanced Score Card). Karena tidak semua perusahaan menggunakan alat ukur ini, maka jasa Konsultan BSC – Konsultan BALANCED SCORECARD menjadi sangat krusial pada awal penerapan.
Konsep atau metode BSC – BALANCED SCORECARD mulai diperkenalkan pada awal tahun 1990 di Amerika oleh Robert Naplan dan David P Norton. BSC – BALANCED SCORECARD atau balanced scorecard terdiri dari dua kata. Kata pertama “balanced” diartikan dengan kinerja yang diukur secara berimbang dari dua sisi yaitu sisi keuangan dan non keuangan, mencakup jangka pendek dan jangka panjang serta melibatkan bagian internal dan eksternal.
Sedangkan kata yang kedua yaitu “scorecard” adalah kartu skor yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja baik kondisi sekarang maupun untuk perencanaan di masa yang akan datang.
Jika kantor Anda membutuhkan Jasa Konsultan Balanced Scorecard (Konsultan BSC), silakan kontak kami dengan contact person : Yodhia Antariksa (phone : 0817 482 3235) dan email : antariksa@explorehr.org.
Pada awalnya penggunaan metode BSC – BALANCED SCORECARD ini hanya diterapkan untuk memperbaiki kinerja sistem pengukuran kinerja eksekutif, dimana penilaiannya hanya sebatas dari perspektif keuangan. Kemudian, pada perkembangannya setelah dilakukannya riset yang lebih komprehensif oleh kedua ahli tersebut, diperlukan empat perspektif untuk mengukur kinerja masa depan.perspektif-perspektif tersebut adalah:
1) Perspektif keuangan (financial perspective)
Perspektif ini fokus pada bagaimana perusahaan dapat menghasilkan profit. Pengukuran pada sisi keuangan menunjukkan apakah ada perbaikan mendasar dari perencanaan, implementasi dan pelaksanaan dari strategi.
Kaplan dan Norton membagi siklus hidup bisnis menjadi tiga bagian dimana penerapan metode penilaian dari pespektif keuangan menjadi berbeda-beda, yaitu:
• Growth (Bertumbuh): Ini merupakan siklus awal dari sebuah kehidupan bisnis dimana perusahaan berusaha untuk menggunakan sumber daya yang dimiliki untuk meningkatkan pertumbuhan bisnisnya. Pada tahap ini, kemungkinan besar perusahaan akan mengalami kerugian karena proses penanaman investasi yang ditujukan untuk hasil jangka panjang.
• Sustain (Bertahan): Pada tahap ini, investor biasanya masih tertarik untuk menanamkan modal pada perusahaan. Perusahaan mempertahankan pangsa pasar yang sudah dimiliki dan harus memperhatikan perkembangan kinerja, baik pada kualitas produk maupun pelayanan. Tujuan utamanya berorientasi pada profitabilitas.
• Harvest (Menuai): Ini merupakan tahap pendewasaan pada perusahaan dimana perusahaan tinggal menuai hasil dari investasi yang sudah ditanamkan sebelumnya. Yang harus dilakukan adalah memelihara agar kinerja perusahaan tetap baik.
Pada penelitian di setiap tahap dalam siklus kehidupan bisnis tersebut, Kaplan dan Norton menemukan tiga tema pokok, yaitu bauran dan pertumbuhan pendapatan, penghematan biaya produktivitas dan pemanfaatan aktiva investasi.
Jika kantor Anda membutuhkan Jasa Konsultan KPI dan bonus GRATIS SOFTWARE KPI, silakan kunjungi web kami DISINI.
2) Perspektif Pelanggan/Konsumen (customer perspective)
Sebuah perusahaan tentu tidak akan berjalan dengan baik tanpa memiliki konsumen yang setia menggunakan jasa atau barang yang ditawarkannya. Jadi, konsumen tersebut tentu berperan penting dalam kesinambungan siklus kehidupan bisnis dimana loyalitasnya dapat diukur berdasarkan:
• Core measurement group, yang terdiri dari pangsa pasar, pemerolehan pelanggan, kesetiaan pelanggan, tingkat kepuasan pelanggan dan profitabilitas pelanggan.
• Customer value proportion, yaitu konsep dalam memahami factor pendorong core measurement group dengan menggunakan atribut produk/jasa, atribut yang berhubungan dengan konsumen serta atribut citra dan reputasi.
3. Perspektif Proses Internal Bisnis (internal business process perspective)
Ada tiga tahap yang terkait dalam perspektif ini, yaitu:
• Tahap inovasi atau penciptaan produk baru, dimana perusahaan berupaya keras menciptakan produk sesuai dengan keinginan konsumen. Pengukurannya dipusatkan pada indikator hasil secara teknis, keuntungan penjualan dan penilaian keberhasilan masing-masing individu proyek.
• Tahap operasi yang mencerminkan aktivitas perusahaan dari mulai penerimaan order sampai pengiriman jasa/produk ke konsumen. Pengukurannya dilakukan berdasarkan kualitas, biaya dan waktu.
• Tahap purna jual dimana perusahaan memberikan manfaat tambahan terhadap pelanggan agar tercipta loyalitas kepada perusahaan itu sendiri. Pengukurannya biasanya dilakukan dengan cara yang mencakup tingkat tingkat efisiensi per pelayanan purna jual, jangka waktu penyelesaian perselisihan, dan kadar limbah berbau yang dihasilkan perusahaan.
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (learning and growth perspective)
Tujuan dari perspektif ini adalah menyediakan infrastruktur yang memungkinkan tujuan yang berkaitan dengan ketiga perspektif lainnya terwujud. Ada tiga faktor penting pada perspektif ini yaitu kemampuan karyawan, kemampuan sistem informasi serta motivasi, pemberdayaan dan keselerasan.
Ada beberapa manfaat penerapan balanced scorecard dalam perusahaan, yaitu:
• Menjelaskan visi organisasi
• Menyelaraskan organisasi untuk mencapai visi itu
• Mengintegrasikan perencanaan strategis dan alokasi sumber daya
• Meningkatkan efektivitas manajemen dengan menyediakan informasi yang tepat untuk mengarahkan perubahan
Penggunaan metode BSC – BALANCED SCORECARD dalam manajemen strategis ternyata mampu mengungguli manfaat yang didapatkan dari metode tradisional.
Dengan bantuan Konsultan BSC – Konsultan BALANCED SCORECARD, maka penerapan BSC akan menjadi lebih terarah. Juga akan lebih unggul karena mampu menghasilkan rencana strategis yang lebih komprehensif, koheren, berimbang dan terukur.
Namun, menyusun balanced scorecard ternyata tidak mudah. Kegagalan bias saja terjadi pada saat penerapan metode ini untuk pertama kalinya.
Ada banyak kemungkinan penyebabnya seperti tidak ada komitmen pimpinan, terlalu sedikit staf terlibat, scorecard disimpan saja, proses penyusunan yang lama dan sekali jadi, menganggap balanced scorecard sebagai sebuah proyek atau menggunakan balanced scorecard hanya untuk keperluan pemberian kompensasi.
Itulah mengapa pelayanan dari konsultan BSC – BALANCED SCORECARD atau konsultan Balanced Scorecard yang benar-benar handal sangat dibutuhkan, karena tidak menutup kemungkinan bahwa kesalahan dalam memilih konsultan juga berpengaruh pada kegagalan dalam menerapkan metode BSC – BALANCED SCORECARD ini.
Pilihlah perusahaan konsultan balanced scorecard yang memiliki praktisi di bidangnya dan memiliki track record yang dapat dipercaya. Harga tentu dapat menjadi salah satu pertimbangan.
Akan tetapi sebaiknya Anda tidak mudah tergiur pada patokan harga yang jauh lebih murah dari pasaran. Teliti lebih lanjut mengenai perusahaan konsultan tersebut karena jasa yang ditawarkan tentu akan berpengaruh pada kinerja perusahaan Anda ke depannya.
Jika kantor Anda membutuhkan Jasa Konsultan Balanced Scorecard (Konsultan BSC), silakan kontak kami dengan contact person : Yodhia Antariksa (phone : 0817 482 3235) dan email : antariksa@explorehr.org.