Sukses Itu Terjadi Karena Faktor Keturunan atau Faktor Lingkungan?

Perilaku dan kesuksesan seseorang itu lebih banyak ditentukan oleh faktor keturunan (nature) atau faktor lingkungan (nurture)?

Debat nature vs nurture dalam pembentukan perilaku dan kesuksesan seseorangs sejatinya sudah lama berlangsung. Beragam riset saintifik telah dilakukan untuk melacak peran dari faktor keturunan atau lingkungan dalam menentukan sukses masa depan.

Mari kita bedah tema ini dalam sajian renyah di pagi kali ini.

Mazhab Nature atau faktor keturunan (hereditary) beranggapan bahwa siapa orang tua Anda itu akan lebih menentukan sukses masa depan Anda. Faktor genetika dianggap punya impak krusial dalam penentuan perilaku dan sukses Anda.

Sebaliknya, Mazhab Nurture percaya bahwa faktor lingkungan-lah yang lebih menentukan nasib dan masa depan sukses Anda. Lingungan di mana Anda dibesarkan, lingkungan di mana Anda sekolah atau lingkungan di mana Anda bekerja akan jauh lebih berperan dalam pembentukan sukses Anda.

Untuk menemukan jawaban peran nature vs nurture ini, saya akan mendedahkan temuan riset ilmiah dalam dua jenis sukses, yakni sukses akademik dan sukses finansial.

Sukses Akademik

Sukses akademik tak pelak merupakan salah satu penentu sukses hidup. Orang yang pandai cenderung punya peluang lebih tinggi untuk sukses dibanding orang yang bodoh atau tulalit.

Nah kini pertanyaannya adalah : sukses akademik itu buah dari faktor keturunan atau faktor lingungan.

Jawabannya berdasar riset empirik adalah ini : faktor keturunan atau genetika ternyata jauh lebih menentukan prestasi akademismu, di banding faktor lingkungan.

Dengan kata lain, anak yang lahir dari ayah dan ibu yang cerdas, akan memiliki peluang jauh lebih tinggi untuk juga menjadi cerdas dan sukses secara akademik (sumber hasil penelitiannya ada di sini).

Iya benar, ternyata faktor genetika orang tua Anda memiliki peran yang lebih krusial dalam menentukan level kecedasan dan IQ kamu. Sekali lagi ini adalah hasil sebuah riset yang melibatkan ribuan responden dan telah diuji secara ilmiah.

Apa pelajarannya? Bagi Anda yag belum menikah, maka selayaknya melakukan pengecekan dulu berapa skor IQ calon pasanganmu. Atau bagaimana prestasi akademik saat dulu sekolah atau kuliah? Kalau skor IQ calon pasangan hidupmu jelek, mungkin sebaiknya Anda mencari pasangan alternatif πŸ™‚ πŸ™‚

Jika Anda adalah seorang ayah yang sudah berkeluarga dan punya anak, lalu merasa prestasi anak di sekolah hanya kelas rata-rata saja, maka mungkin bisa mulai berpikir untuk mencari istri kedua yang cerdas (demi perbaikan keturunan masa depan) πŸ™‚ πŸ™‚

Saya beberapa kali menyaksikan fenomena faktor genetika ini. Misal ada tetangga yang anak-anaknya semua pintar dan diterima kuliah di PTN terbaik. Ternyata dulu ayah dan ibunya memang juga pintar dan kuliah di kampus yang sama.

Demikian juga, acapkali kita melihat seorang anak yang jadi dokter, karena ayahnya juga seorang dokter. Atau ada juga anak-anaknya yang kuliah S2 atau S3 semua, karena orang tuanya ternyata seorang guru besar atau dosen.

Sukses Finansial

Kalau dalam sukses akademik seperti yang diuraikan di atas, ternyata faktor keturunan punya peran yang lebh krusial. Lalu bagaimana kalau dalam sukses finansial?

Sukses finansial ini bagi sebagian orang mungkin dianggap lebih penting daripada sekadar sukses akademik. Mungkin mereka beranggapan, lebih baik kepandaian kelas rata-rata tapi kaya raya, daripada skor IQ 200 tapi kondisi keuangan agak nestapa.

Nah dalam sukses finansial ini, apakah faktor keturunan atau faktor lingkungan yang lebih menentukan?

Jawabannya berdasar studi-studi ilmiah menunjukkan adanya kombinasi peran. Artinya ada peran keturunan, namun faktor lingkungan juga menentukan.

Sebuah studi dengan konklusif menunjukkan : lahir dari orang tua kaya akan membuat peluang Anda menjadi kaya jauh lebih tinggi, dibanding lahir dari keluarga miskin.

Bahkan sebuah studi menujukkan hasil yang agak mengejutkan : lebih baik lahir dengan IQ goblok tapi dari orang tua kaya, daripada lahir dengan IQ jenius tapi dari keluarga miskin.

Dalam studi itu terungkap, orang yang kecerdasannya berada pada ranking 25 terbawah (kategori goblok) namun dari keluarga kaya, akan punya peluang 71% untuk sukses secara finansial saat usianya 35 tahun.

Sebaliknya, orang yang skor kecerdasannya berada pada ranking 25 tertinggi (kategori pintar) namun lahir dari orang tua miskin, hanya punya peluang 30% untik meriah sukses finansial saat usianya 35 tahun.

See? Anda bisa lihat perbandingannya. 71% dibanding 30% peluang keberhasilannya.

Artinya peluang anak goblok tapi lahir dari orang tua kaya untuk meraih sukses finansal, lebih dari dua kali lipat tingginya. Sebuah gap yang amat tinggi.

Dari paparan di atas, maka dapat dikatakan faktor keturunan punya peran penting dalam menentukan sukses seseorang di masa depan.

Artinya kalau Anda dilahirkan dari orang tua yang relatif mapan, maka kemungkinan besar Anda akan sukses juga (ukuran orang tua mapan itu sederhana, yakni bisa menyekolahkan anaknya hingga bangku kuliah S1).

Tapi pertanyaan lebih detilnya adalah begini : kenapa anak orang kaya lebih mungkin untuk sukses secara finasial?

Apakah itu karena faktor genetika ayah dan ibunya (misal karena ayahnya punya bakat pandai mencari uang, maka anaknya juga akan punya bakat yang sama?)

Atau anak orang kaya akan lebih sukses karena pengaruh faktor lingkungan di mana ia dibesarkan?

Sebuah studi menunjukkan ternyata faktor lingkungan yang kemudian lebih berpengaruh dalam pembentukan sukses finansial seorang anak. Bukan faktor gentika ayah atau ibunya yang kaya.

Faktor lingkungan misalnya berwujud dalam hal seperti ini : karena orang tuanya kaya, maka gizi dan makanan anak itu menjadi jauh lebih baik (dan gizi makanan saat kecil itu ternyata punya peran sangat krusial bagi pengembangan daya kognitif Anda).

Atau karena orangtuanya mampu, maka anak-anak itu bisa disekolahkan di tempat yang bagus dan berkualitas.

Atau juga anak-anak orang kaya ini bisa membeli buku-buku bagus dengan mudah, atau juga mendapatkan kesempatan untuk mengikuti berbagai les atau kegiatan ekskul yang bagus. Atau bahkan sang anak ini dikuliahkan di luar negeri.

Semua contoh di atas adalah faktor lingkungan. Karena sang anak dibesarkan dalam lingkungan yang kondusif, maka kelak ketika mereka dewasa, akan cenderung lebih tinggi peluangnya untuk meraih sukses finansial.

Dengan kata lain, anak ini kelak akan menjadi sukses bukan karena bawaan lahir atau faktor keturunan. Atau bukan karena faktor genetika mewarisi bakat kekayaan ayah atau ibunya.

Anak itu menjadi sukses karena faktor lingkungan di mana ia dibesarkan. Dan karena orang tuanya kaya, maka mereka bisa menyiapkan faktor lingkungan yang optimal untuk masa depan sukses anaknya.

Namun memang jika ditarik lebih awal lagi, maka juga bisa dibilang bahwa anak itu sukses secara finansial karena faktor keturunan juga. Maksudnya, ia bisa mendapatkan lingkungan yang kondusif, karena dulu kebetulan dilahirkan dari ayah atau ibu yang relatif mapan.

Kesimpulannya, dalam sukses finansial ini, maka peran faktor keturunan dan faktor lingkungan saling berkaitan. Keduanya punya peran yang sama pentingnya bagi peluang meraih sukses finansial.

16 thoughts on “Sukses Itu Terjadi Karena Faktor Keturunan atau Faktor Lingkungan?”

  1. Menarik pak..

    Idealnya memang lahir di keluarga mapan sehingga bisa menempatkan kita di lingkungan yang baik..

    Namun bagi yang lahir dari keluarga miskin dan lingkungan yang tidak terlalu baik, masih ada peluang untuk sukses 30% kok.. Persentasi yang cukup besar menurut saya..

    Always be positive.. Hehe

  2. Setuju banget, Keluarga mapan terencana menghasilkan lingkungan yg komprehensif.

    Ambil contoh Muhammad Al fatih, sejak dini sudah disiapkan menjadi tokoh besar dengan fasilitas yang mumpuni..

  3. fakta kebanyakan emang seperti itu,
    banyak orang yang hidup dilingkungan kumuh, padat, gak teratur kondisinya, anak-anaknya sekolahnya ya ‘gitu-gitu aja’

    entar kerjanya juga ‘gitu-gitu aja’

    ya emang selalu ada pengecualian, tapi persentasenya kueeecillllllll bangettttt.

    biasanya hanya ada di seminar dan workshop motivasi πŸ™‚

    kadang ceritanya malah dikarang dan dibumbui macam-macam, ‘biar semakin dramatis dan LUAR BIASA’

    padahal ZONkkkkkk πŸ™‚

    so, ortunya kaya, anaknya juga kaya. itu pasti!

    ortunya raja, anaknya juga raja, kecuali dilengserkan/kudeta, seperti cerita-cerita legenda jaman OLD.

    tinggal ntar si anak bisa menggunakan kekayaan itu ada tidak.

    Setuju banget artikelnya Pak.

    luar biasaaaaaaaa…..

    Maturnuwun

  4. Saya sepakat sekali dengan tulisan diatas min. Namun saya pribadi LINGKUNGAN sangat menentukan sekali min. Kenapa?

    Karena lingkungan membentuk mental diri dalam kita. Jujur saya lahir bukan dari anak orang kaya, namun akibat saya bergaul dengan orang yang baik, orang yang memiliki banyak ide serta relasi membuat saya ketularan.

    Saya dari desa dan masih tinggal di desa. Dulu saya beranggapan naik pesawat hanya impian belakang dalam hidupku min, tetapi berkat bergaul dengan lingkungan orang kreatif, membaca blog anda, sekarang hampir tiap tandang ke Kota borang bisa menggunakan pesawat min.

    Dan paling layak untuk disyukuri saya bisa mewujudkan tandang ke Luar Negeri tiap tahun, istilahnya staudy banding. Untuk belajar tata Krama, di negara-negara maju. Harapannya supaya ketularan semangat dalam gigih meraih prestasi hidup yang lebih barokah dan mapan finansial. Saat ini umur saya masih 23, insyallah tahun depan saya mau renovasi rumah. Doakan min, supaya terwujud. Aamiin

    Bravo pak Yodhia..

  5. Sip, saya sepakat dengan bang Yodh. Memang benar kecerdasan asli dari keturunan ayah ibunya. Banyak sekali yang orang tua dan anaknya sekeluarga PNS semua, dosen semua, dokter semua, jaksa semua, tentara/polisi semua.
    Ibarat buah jatuh tidak jauh dari pohonnya sudah ketentuan alam.

    Sementara untuk finansial ini memang misteri, peluang tiap orang berbeda2, tapi faktor lingkungan sangat menentukan. Contoh saya dari kecil hidup di lingkungan cluster perumahan pengusaha jadi tiap kali kumpul paguyuban cluster ceritanya seputar usaha, mindset dan ide kita banyak berkembang disitu.
    Saya sendiri berasal dari keluarga mapan tapi tidak kaya raya, saya merasa chance meraih sukses finansial berada dikisaran 80-90%.

    Intinya berimbang antara orang tua cerdas dan mapan walau tak kaya raya sudah cukup menjadi sukses akademik dan finansial.

  6. Faktor keturunan berpengaruh banget, tapi bagi yang berasal dari keturunan biasa aja maka jangan putus harapan karena faktor lingkungan pun bisa menentukan masa depan.. gitu kira2 ya? πŸ™‚

  7. Bener juga. Namun yg agak sulit adalah anak dari keluarga non pengusaha tp anaknya menjadi pengusaha besar. Mindset dan lingkungannya beda…

  8. Saya coba kutip hadits nabi, berkaitan dgn lingkungan yang membentuk karakter dan kesuksesan.

    β€œPerumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhori & Muslim).

  9. Ulasan yang menarik….

    membacanya memang membuat tersentak dan ini fakta dan mungkin saya atau bahkan pembaca lain juga mengalami…

    Sukses akademik memang ditentukan lingkungan, jika lingkungan sekolah bagus, fasilitas lengkap, guru oke, persentasi keberhasilan juga besar..makanya banyak orang tua berlomba menyekolahkan anaknya di sekolah swasta ternama yang mahal

    Ada juga ortu yang menyekolakan anak di sekolah biasa, sukses juga baik secara akademik maupun finansial, capaiannya kecil alias tidak signifikan…ya mungkin keduanya memang berpengaruh…

    Saya sendiri meyakini bahwa ortu saya jaman old, tentu punya pemikiran untuk menyekolahkan anaknya ditempat yang baik, apa daya tinggalnya di pelosok yang terisolir tidak ada PLN dan jalan yang bagus…

    setidaknya, ketika generasi kedua dari saya tidak mengalami hal seperti saya…itu sudah bagus dan puji tuhan…

    Semoga menjadi pencerahan yang baik untuk semua pembaca…

  10. Kita bisa hidup seperti sekarang karena perjuangan pendahulu kita ,sukses atau tidak adalah tergantung orang tersebut (melanjutkan tongkat estafet saja atau mencari yg baru)…seperti kemerdekaan bangsa yg diwariskan bagaimana kita mengisinya

  11. Setujuh. Namun menurut saya yg paling berpengaruh adalah cara orang tua menanamkan (bisa langsung atau melalui perantara) midset kaya/sukses kepada anaknya.. Dimana mindset ini sudah dilalui oleh orang tua yg berhasil kaya

  12. Saya setuju bahwa keturunan berpengaruh dengan kesuksesan seseorang krn dengan lahir dari keturunan yang sudah sukses, si orang tua mampu menyediakan 50% kebutuhan si anak untuk menuju jalan suksesnya. Tapi masih ada 50% lagi dari si anak itu sendiri, apakah dia mampu melanjutkan kesuksesan orang tuanya tsb.

Comments are closed.