Membangun Peradaban Bisnis yang Bermartabat

Ketika badai Katrina menghantam dan meluluhlantakkan kota indah New Orleans, segenap jajaran pemerintah AS yang bertanggungjawab menangani bencana mengalami kepanikan dan gagap dalam mengambil tindakan penanggulangan yang responsif.

Namun persis pada momen itu, sejumlah perusahaan besar Amerika bergerak cepat dan serentak memberikan respon. Perusahaan Fedex yang ahli dalam logistik langsung bergerak dan dalam hitungan jam mampu mendistribusikan bantuan bagi jutaan penduduk yang terkena kemalangan. Sementara perusahaan retail raksasa Wal-mart langsung menginstruksikan jaringan hipermart disekitar kejadian bencana untuk memasok ribuan item bahan makanan bagi para korban.

Ilustrasi diatas membawa kita pada sebuah makna tentang corporate social responsibility (CSR) : yakni pesan bahwa sebuah perusahaan mesti juga menjadi entitas yang peduli pada lingkungan sosial dan masyarakat yang ada disekelilingnya. Inilah sebuah paradigma yang berpikir bahwa ada misi lain yang mesti diusung oleh suatu perusahaan, selain meraih profit seoptimal mungkin, yakni misi untuk memberikan manfaat bagi segenap komunitas masyarakat yang melingkupinya.

Secara garis besar, perwujudan perilaku corporate social responsibility yang baik dapat direfleksikan dalam dua tindakan utama. Yang pertama adalah melalui apa yang disebut sebagai corporate charity (upaya kedermawanan dari perusahaan). Dalam tindakan ini perusahaan mencoba memberikan kontribusinya bagi pengembangan masyarakat yang membutuhkan. Dalam banyak kasus, kontribusi ini berwujud dalam bentuk dana tunai semisal dana bantuan bencana alam, dana beasiswa pendidikan, ataupun dana pinjaman lunak bagi pengembangan ekonomi kelas kecil. Juga bisa berujud bantuan fisik semacam bantuan piranti komputer, tenda, buku, ataupun gedung perpustakaan, dll. Namun demikian, tidak jarang bantuan ini dapat berupa bantuan tenaga ahli. Sebagai misal, salah satu perusaaan teknologi besar di Amerika mewajibkan karyawannya untuk menjadi guru sukarelawan selama 40 jam dalam setahun – dan selama menjadi sukarelawan ini gaji karyawan tetap dibayarkan secara penuh.

Bentuk perilaku corporate social responsibility yang kedua adalah melalui apa yang disebut sebagai penerapan praktek good corporate governance dan etika bisnis yang baik. Sebuah perusahaan hanya layak disebut sebagai warga yang baik jika ia mampu mengelola segenap tindakan bisnisnya dalam bingkai tata kelola bisnis yang profesional dan penuh integritas. Serta juga dibarengi oleh kesungguhan untuk menegakkan etika bisnis secara konsisten dalam setiap langkah geraknya.

Lalu mengapa perusahaan mesti mempraktekkan corporate social responsibility yang baik? Sejumlah manfaat dapat dieksplorasi sebagai jawabannya. Manfaat yang pertama adalah untuk merajut dan membangun reputasi perusahaan (corporate reputation). Tidak ada yang lebih membahagiakan bagi para pelaku bisnis selain mendapati kenyataan bahwa perusahaannya memiliki reputasi yang positif dimata masyarakat dan para pelanggannya.

Manfaat yang kedua yang bisa dipetik dari praktek corporate social responsibility adalah tumbuhnya rasa kebanggaan (sense of pride) dari segenap karyawan perusahaan tersebut. Sebuah kebanggaan bahwa perusahaan tempatnya bekerja tidak hanya digerakkan oleh profit motive semata, namun juga didorong oleh keinginan untuk mempersembahkan something beyond just money. Sebuah kebanggan bahwa perusahaannya juga ikut berikhtiar untuk meringankan beban saudara-saudaranya yang diderita kemalangan. Dan rasa bangga akan kiprah perusahaan ini dalam jangka panjang akan mampu melentikkan spirit dan dedikasi para karyawan untuk juga mempersembahkan yang terbaik.

Pada akhirnya, praktek corporate social responsibility sesungguhnya juga berkaitan dengan nilai-nilai keluhuran yang sarat dengan moralitas kemanusiaan. Selembar prinsip yang ingin menunjukkan bahwa bisnis juga harus mampu berperan dalam membangun tata kehidupan yang baik dan mulia. Dan tata kehidupan ini, semoga saja, benar-benar bisa membawa kesejahteraan bagi segenap masyarakat dunia.

Note : Jika Anda ingin mendapatkan file powerpoint presentation mengenai management skills, strategy, marketing dan HR management, silakan datang KESINI.

Author: Yodhia Antariksa

Yodhia Antariksa

12 thoughts on “Membangun Peradaban Bisnis yang Bermartabat”

  1. setuju sekali dengan artikel di atas. mungkin dapat dilengkapi manfaat CSR selain yang dua tadi, yaitu business sustainability, kesinambungan usaha, dimana perusahaan melibatkan stakeholder sebagai bagian dari proses bisnisnya, sehingga ada saling ketergantungan antara perusahaan dengan stakeholdernya. pada akhirnya diharapkan kesinambungan usaha perusahaan juga menjadi concern para stakeholdernya. what do you think?

  2. Benar, pada akhirnya CSR juga akan memberikan dampak penting bagi business sustainability. Jika suatu bisnis tak peduli pada lingkungannya, pada akhirnya bisnis itu bisa terpelanting. Contoh buruk: Inti Idorayon Utama (dulu) dan juga Kasus Newmont.

    Sebaliknya, jika perusahaan itu peduli dengan lingkungan sekitarnya, pasti segenap masyarakat luas dimana perusahaan itu berdiri pasti akan mendkung. Contoh : Gudang Garam dan masyarakat Kediri. Seluruh masyarakat Kediri pasti akan sangat concern dengan kelangsung hidup perusahaan GudangGaram.

  3. good point guys…lebih dalam CSR dan business sustainability ini menjadi paket yang dahsyat apabila konten dan konteksnya tepat..dalam public relation, reputasi sangat vital. ’Apa yang kita katakan dan kita lakukan untuk publik’, serta ‘Apa yang publik katakan tentang kita’ itulah reputasi. Public Relations is all about Reputation.

  4. CSR … sebenarnya adalah bagian daripada bisnis itu sendiri, “berilah … maka kamu akan di beri ” … sepengetahuan saya perusahaan yang juga membawa misi sosial di samping visi bisnis, rata-rata bisa bertahan di tengah gempuran persaingan yang semakin ketat.

  5. bagaimana perusahaan di negeri kita bs berbicara dan consern dgn CSR, kepada karywannya sendiri sj mayoritas perusahaan blm punya “responsibilities” yang di harapkan. Blm termasuk “pusing dgn biaya siluman” dari para aparat pemerintahan dimana mayoritas perusahaan di negeri ini msh padat karya.. .Masyarakat kita pun memahami CSR secara parsial. Mereka tdk melihat kondisi perusahan ybs, pokoknya “nyumbang”… dan tdk jarang berbuat anarkis. Tak jarang CSR mereka terjemahkan dgn memberi pekerjaan atau order proyek, ini rela yg terjadi! Karenanya, masing2 phk baik perusahaan, masyarakat dan pemerintah HARUS utuh memposisikan CSR…

  6. oelie, masih bingung sebenarnya CSR itu termasuk strategi perusahaan juga gak sih??? maksudnya ada kaitannya antara CSR, dengan produk dari perusahaan tersebut. maksudnya, ambil contoh MCD yang akhirnya mencantumkan nutrition fact sebagai bentuk CSR yang dulunya gak ada. pada akhirnya masyarakat sadar kalo mereka akan membeli sebuah produk yang jelas kandungan didalamnya…..(lebih banyak pembeli yang sadar akan kandungan makanan yang akan mereka konsumsi)

  7. Ya Olie, pada sejumlah perusahaan CSR tidak dijadikan sekedar sebagai kegiatan terpisah — namun benar-benar diintegrasikan dengan core strategy perusahaan. Contohnya, perusahaan minyak Shell yang banyak melakukan inisiatif green business. Ini tidak hanya sekedar sebagai CSR mereka, namun juga diperlakukan sebagai bagian integral dari strategi masa depan bisnis mereka.

    Jadi menurut saya, CSR ini bukan beban, namun justru kebutuhan tak terpisahkan jika memang suatu perusahaan ingin terus eksis.

  8. tolong dibahas tentang draf peraturan pemerintah tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan yang diatur dalam pasal 74 uu perseroan terbatas no 40 tahun 2007…..
    apakah rancangan pp ini sudah disahkan oleh dpr???????
    apakah dalam uu perbankan ada mengatur tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan???????? bila ada pada pasal berapa???
    selain pasal 74 uu no 40 tahun 2007 tentang pt menjadi dasar hukum csr , adakah peraturan hukum lain yang mengaturnya?????/
    tolong dibalas ke email saya……..
    saya sedang menyusun skripsi tentang csr
    terima kasih sebelumnya saya ucapkan……..

  9. Bagaimana tips-tips membuat slide presentasi yang baik, singkat dan jelas? saya sedang menyusun materi csr? yang nantinya akan mengerucut pada pembahasan csr perusahaan tempat saya bekerjamohon bantuannya ya. terima kasih

  10. # Ika, Anda bisa lihat di menu presentation slides. Disitu ada sejumlah contoh presentation slides yang bagus…dan bisa dijadikan referensi dalam pembuatan slide yang jelas dan efektif.

  11. Sependapat dengan tulisan Pak Yodhia. Keberhasilan perusahaan tidak terlepas dari masyarakat. CSR merupakan etika bisnis. Melalui prinsip 3P: People, Planet & Profit akan menghasilkan keseimbangan dengan lingkungan, keharmonisan dengan masyarakat baik internal maupun eksternal perusahaan, dan juga pembangunan yang berkelajutan.

  12. cuma masalahnya kalo di Indonesia, CSR hanya untuk cari muka saja atau bahkan untuk menutupi ketidak etisan bisnisnya. ambil contoh: Bakrie Group melakukan aksi sosial untuk mengalihkan perhatian publik atas kasus LAPINDO. CSR dalam tingkat individu, S** Puji memberikan zakat 1,3 milyar untuk menutupi bisnis phedophilianya. tapi apapun motifnya, setiap tindakan CSR patut untuk diapresiasi

Comments are closed.