3 Pilihan untuk Bisa Working @ Home

Dalam tulisan sebelumnya tentang teleworking (yang bisa dibaca disini), kita telah mendedahkan sejumlah manfaat atraktif yang bisa direngkuh dari konsep bekerja dari rumah. Selain mampu membuat kita terhindar dari kemacetan lalu lintas yang acap membikin stres, bekerja dari rumah juga membuat kita bisa lebih dekat dengan anak-anak di rumah. Bagi ibu-ibu yang masih punya anak kecil, duh alangkah eloknya jika bisa tetap bekerja mencari nafkah namun tetap dekat dengan si buah hati.

Sayangnya, tidak banyak atau bahkan nyaris tidak ada organisasi di tanah air yang berani mengadopsi pendekatan teleworking itu. Padahal dengan beban lalu lintas di kota besar yang kian membikin miris, konsep bekerja dari rumah adalah salah satu solusi jitu yang layak diterapkan.

Tapi okelah, kita toh juga tidak bisa memaksa organisasi atau perusahaan di tanah air untuk mengadopsi kebijakan bekerja dari rumah – sepanjang pola pikir mereka masih mengacu pada pendekatan konvensional dan tradisional. Hey, padahal zaman sudah berubah bung !

Nah persis dititik itulah, kita diminta untuk berani mengambil keputusan. Kalau perusahaan atau kantor kita masih belum “ngeh” dengan konsep bekerja dari rumah, mengapa Anda tidak mengambil inisiatif sendiri? Toh yang menentukan nasib atau masa depan Anda adalah Anda sendiri, bukan pihak lain, pihak manajemen perusahaan atau atasan di kantor Anda. Yes, you can create your own destiny. Mengapa Anda harus terus tergantung dengan kebijakan atasan Anda di kantor atau pihak manajemen perusahaan?

Nah, jika Anda sudah memiliki keberanian untuk mengambil inisiatif mandiri agar bisa bekerja dari rumah, berikut tiga pilihan yang mungkin bisa dilakoni.

Pilihan 1 : Menjadi pekerja freelance. Jika Anda memiliki skills yang unik dan layak dijual, maka pilihan ini merupakan opsi yang layak dipertimbangkan. Dengan menjadi freelance worker, kita bisa bebas menentukan waktu kerja, dan juga lokasi dimana kita akan menyelesaikan tugas.

Memang, pilihan menjadi freelance lebih terbuka bagi jenis pekerjaan yang knowledge-based seperti : menjadi konsultan pajak, penerjemah, penulis skenario/buku, penulis materi training, programmer, web designer, atau sejenisnya.

Nah, kalau Anda merasa memiliki skills yang bersifat knowledge-based seperti itu, maka freelance merupakan opsi yang layak dicoba. Bahkan kalau Anda bisa sedikit berbahasa Inggris, pilihan pekerjaan freelance ini nyaris tak terbatas. Coba kunjungi situs seperti www.elance.com – dan disitu Anda akan mendapatkan tawaran beraneka jenis pekerjaan freelance, yang siapa tahu, ada yang cocok dengan ketrampilan Anda.

Pilihan 2 : Membuka usaha atau bisnis sendiri. Kalau Anda sudah capek dengan pekerjaan di kantor, dan lelah pulang pergi ke kantor selama 2 – 3 jam setiap hari, mengapa tidak membuka usaha/bisnis yang bisa dijalankan dari rumah.

Misal : kalau pasangan Anda pandai masak, kenapa tidak buka usaha catering di sekitar rumah? Kalau Anda atau istri Anda suka fashion, kenapa tidak buka usaha bikin baju muslim desain sendiri? Atau kenapa tidak buka usaha kursus (apapun jenis kursus itu) di sekitar rumah? Pendeknya dengan menjalankan usaha sendiri, kita bisa dengan leluasa menentukan lokasi dimana kita akan bekerja, dan alangkah elok jika usaha itu bisa dijalankan dari rumah.

Pilihan 3 : Menjalankan bisnis online. Sepanjang di rumah Anda ada koneksi speedy, kita bisa mencari uang secara online dari rumah. Kan katanya sekarang zaman Facebook dan digital live, kenapa kita hanya melulu menjadi konsumen pasif, dan tidak mencoba memanfaatkannya sebagai business opportunity?

Begitulah dari rumah Anda yang mungil, barangkali Anda bisa menggelar lapak online, mencoba menjual beragam pilihan produk riil seperti busana kaos, beragam desain batik; ataupun menjual produk digital (non-fisik) seperti produk slide presentasi dalam bentuk file powerpoint. Apapun pilihannya, media online saya kira merupakan salah satu opsi yang terbuka luas bagi mereka yang ngebet ingin bekerja dari rumah.

Demikianlah tiga pilihan yang mungkin bisa diambil jika kita hendak menjalankan konsep working @ home. Barangkali hidup kita akan menjadi lebih indah kalau saja kita bisa bekerja mencari nafkah sambil tetap tinggal di rumah.

Home sweet home. Rumahku istanaku. Sekarang mungkin harus ditambahkan lagi : rumahku, kantorku. Rumahku : tempat dimana kita bisa mengail sejumput rezeki yang barokah.

NOTE : Salah satu pilihan bisnis online yang bisa dikerjakan dari rumah, bisa Anda eksplorasi DISINI.

Photo credit by : callumchapman @flickr.com

Author: Yodhia Antariksa

Yodhia Antariksa

33 thoughts on “3 Pilihan untuk Bisa Working @ Home”

  1. tq Mas Yodhia utk terus memakmurkan dan mempromosikan teleworking, Anda contoh suksesnya, gagasan merupakan sumber kemakmuran, sumber kesuksesan, sumber kekayaan, sumber penemuan dan sumber prestasi, be urself, be apart of the solution, GBU 4 ever.

  2. Saya selalu menunggu senin pagi untuk membaca artikel mas Yod, selalu penasaran dengan “apa ya topik senin ini?” … ;p
    Kali ini sungguh luar biasa, semakin memantapkan hati untuk membuat jalan sendiri dalam hidup saya. Bukankah hidup harus bisa memilih, yang paling penting harus barokah buat keluarga…amiin

    salam//…

  3. Selama ini saya sering berkunjung ke tempatnya mas yodhia tapi baru kali ini saya memberikan komentar , saya berharap menjadi yang pertama untuk memberikan komentar tapi kalah duluan gak papa masih no 2 lumayan.
    menurut saya ide mempekerjakan karyawan di rumah lumayan ok juag , tapi kita harus punya parameter yang dapat meningkatkan add value, seperti Produktivitas kerja dari karyawan kita, terukur, dapat pihak – pihak yang kita pekerjakan juga punya rasa tanggung jawab yang tinggi. Masalahnya etos kerja kita yang belum bisa di ajak kerjasama ,kadang di kantor saja gak kerja apalagi di rumah bisa – bisa moor seharian . ya gak temen- temen . yuk main ke blogku juga mas yodhia nanti aku mau buat ulasan yang akan memberikan commen dari mas yang lebih banyak . kunjung aku di https://budiyunianto.wordpress.com.
    thx

  4. Sip lah Mas Yodhia, Inysaallah kita juga lagi pengen mengarah kesana …. kapan nih bisa ngasih pencerahan ke kita-kita secara langsung, ditunggu loh

  5. Quote:
    “Rumahku : tempat dimana kita bisa mengail sejumput rezeki yang barokah”

    Comment:
    I like that…
    Barokah/berkah adalah kebaikan yang berlipat-lipat (ziyadatul khair)

  6. Mas Yodh,Tambah memantapkan niatku…. untuk kembali bekerja free lance. saya baru bekerja rutin kembali “eight to Five” setahun terakhir. Tks untuk motivasinya..

  7. terimkasih atas sarapan pagi yang sangat bermanfaat ini…

    mungkin mas ayodya bisa memberi contoh bagaimana penerapan freelance untuk saya, mahasiswa akuntansi.

  8. I always love this idea. Saya udah jalanin sistem ini beberapa bulan terakhir dengan menjadi penerjemah. Skarang sedang usaha pengembangan untuk bisnis lain dengan menerapkan konsep SOHO (small office home office)

  9. yang terpikir oleh saya ketika mendengar “bekerja dari rumah” adalah membuka usaha sendiri. tapi seringkali, hal tersebut tak semudah dengan pemikiran dan perencanaan..

  10. tidak semua pekerjaan dapat dihandle dari rumah, terutama bila dia seorang perawat yg bekerja di RSUD, justru kehadiranya sangat diharapkan oleh pasien.

  11. memilih tempat/kantor dengan lokasi yang nyaman, kemudian di desain senyaman mungkin sehingga serasa di rumah sendiri mungkin bisa pilihan juga.kalo dirumah terus bisa-bisa bosen sendiri..

  12. nambahin satu opsi buat pekerja kantoran

    kenapa nggak mencoba untuk mengusulkan ke manajemen untuk mengizinkan kerja di rumah ?

    saya perhatikan banyak dari kita yg bermimpi untuk kerja di rumah, tetapi tidak berani mengusulkan ke atasan… dan sudah terlanjur berasumsi duluan bahwa perusahaan akan menolak ide tsb, padahal kalau kita bisa membuktikan kalau bekerja di rumah bisa lebih menguntungkan perusaahan, sy kira perusahaan manapun juga tidak akan menghalang-halangi karyawannya tuk bekerja di rumah

  13. Sarapan senin pagi yang selalu saya nantikan.. 🙂 Saya masih jadi kuli perusahaan mas Yodh. Sejak 6 bulan lalu saya dan istri memulai dengan nomor 2. butuh modal memang. tapi lebih baik memulainya disaat kita masih punya “back up”. Alhamdulillah penghasilannya cukup lumayan. dan setiap bulan hasilnya selalu positif. sekarang lagi belajar yg nomor 3.
    Bagi saya, istri adalah partner kerja terbaik untuk bisnis rumahan.

  14. Mas Yodh, keren banggettt artikelnya…
    Makasiy yah! Saya emang merasa stuck di kantor, karena pekerjaan menjadi rutinitas dan hanya sedikit waktu untuk diri sendiri dan keluarga.
    Sebenernya kepengen jadi konsultan training ato komunikasi, sesuai passion n background, dan bisa kerja kapan aja kita mau dan dimana aja. Tapi masih berat ama comfy zone (finansial, pastinya).

    Astikel ini bikin saya semangat lagi untuk mewujudkan itu.
    Thanks Mas!

  15. Yang penting ilmunya dan praktenya. Banyak orang yang pengen bisnis tp langsung terjun aja gara2 baca buku self help tanpa tau detailnya dari menjalankan usaha. Ya detail bisa dipelajari sambil jalan, tp ada beberapa hal yang tidak bisa dikompromikan. Contohnya ilmu negosiasi. Saya 2 kali mendapat hasil buruk dalam negosiasi gara2 ga tau ilmunya. Saya punya speda harga 350rb kejual 30rb, komputer 1,4jt kejual 400rb, dan banyak hal2 menyebalkan lainnya. Saya sekarang harus hati2 jika orang memaksakan harga yang tidak rasional dan siap2 angkat kaki. Saya sudah belajar beberapa trik negosiasi untuk mendapat kesepakatan terbaik: win/win.

    Itulah kenapa 90% usaha gagal dalam tahun kedua, dan banyak yang medioker. Karena mereka hanya menumpuk buku self help begitu banyak tapi buku “how to” nya 0 BESAR.

    Jadi pelajari beberapa hal mendasar sebelum membuka usaha: Negosiasi(Geting to Yes: William Ury), cara menentukan harga, manajemen karyawan (First Break All the Rules: Marcus Buckingham; Ten Commandments: Bill Fromm).

    Kunjungi my blog di indomanajer21.wordpress.com untuk dapat tips2 NYATA dalam penjualan, manajemen dan bisnis

    Semoga Bermanfaat…

  16. Luar biasaaa……..kayaknya bisa dicoba nih……….yang penting adalah hidup menjadi lebih bahagia dan barokah, amin.

    salam Segomegono

  17. Bekerja di rumah, malalui bisnis online, merupakan trend life style kehidupan mendatang. Kemampuan memanage diri sendiri untuk tumbuh dan berkembang, seiring dengan kondisi di luar yang kian sesak dengan berbagai situasi dan kondisi yang sangat memprihatinkan, bisnis ini dipandang sangat prospektif. Asal kita kreatif, mampu memanfaatkan peluang yang ada,memiliki ide original, saya percaya bahwa bisnis online akan tumbuh pesat dimasa-masa yang akan datang. Dan lagi, kedekatan kita dengan anggota keluarga akan lebih terjaga.Sooo….dicoba aja tidak ada salahnya kok!

  18. Kenapa teleworking gagal adalah persepsi (dan mungkin juga realitas) bahwa karyawan itu harus di pantengin 8 to 5. Jadi, mesti datang ke kantor. Ditambah lagi, takut resiko kalau teleworking kerjanya jadi ngga benar.
    Kalau kita baca Maverick karangan Ricardo Semler, dia menetapkan konsep bahwa orang harus kerja sesuai dengan jam biologisnya. sehingga karyawan masuk sesuai dengan jam yang diinginkan (tetap 8 jam). Bahkan, dia berprinsip, jangan sampai waktu kerja mengganngu kesenagan pribadi karyawan. Well…ini kayanya masih mimpi terjadi di indonesia

  19. 1 kunci sukses transisi agar kita bisa bekerja dari rumah : DELEGASI.
    Sebelum kita fully in charge, mau tidak mau kita harus mencari personal yg bisa di develop sebagai kepanjangan tangan kita. PIC tsb haruslah yg jujur dan mau bekerja keras. Seperti susah dimasa sekarang mencari kriteria ini, tapi jika kita mau berusaha pasti ada dan bisa.

    Salam SUKSES!

    http://www.lintahindonesia.co.cc

  20. Untuk saat ini mungkin belum begitu banyak masyarakat kita yang terjun di bisnis online, disamping masih asing, juga masyarakat kita saat ini masih belum bisa memanfaatkan IT secara maksimal. Namun saya percaya 5 – 10 tahun yang akan datang pelaku online akan semakin bertambah banyak dan sudah tidak asing lagi dengan transaksi online.
    Yeah… seperti pemunculan hp dimana barang tsb pertama kali dianggap sebagai barang mewah, namun dengan berjalannya waktu (saat ini) barang tsb sudang tidak asing lagi bahkan anak2 SD sudah pinter memainkannya.

    Mudah2an kedepan masyarakat kita sudah maju dalam memanfaatkan IT terutama yg berhubungan dengan dunia online. Dengan begitu maka potensi bangsa kita yang sangat besar seperti Kerajinan Batik, furnitur, anyaman, dll, akan semakin lebih dikenal baik dalam maupun luar negeri. Dan ini tentunya akan memberi nilai positif kepada para pengrajinnya dan masyarakat sekitarnya.

  21. Saya suka gagasan untuk working at home. jadi mantab meneruskan langkah buat jd designer freelance (pilihan 1) 😀

    walaupun buat saya pribadi, tantangan manajemen buat self employed itu berat skali.

    Makasih buat artikelnya.

Comments are closed.