Bagi sebagian besar orang, meniti karir sebagai pekerja profesional hingga ke puncak tangga prestasi merupakan sebuah impian yang layak dirawat dengan penuh kesetiaan. Sebab disana terbentang sebuah janji kemakmuran finansial yang layak dikejar. Sebab disana terbentang pula sebuah impian kehidupan yang mapan and a dream to build a happy family.
Namun tentu saja, pendakian menuju tangga karir yang makin menjulang bukan sebuah proses yang mudah. Sebagian orang mungkin bisa menembus jalan yang berliku itu, dan tiba pada destinasi karir yang diharapkan. Sebagian yang lain mungkin stuck on the middle of nowhere. Kita ndak tahu apakah Anda akan masuk kategori yang pertama, atau nyungsep pada golongan yang kedua.
Pertanyaan yang lebih fundamental mungkin adalah seperti ini : lalu kira-kira jalan karir semacam apa yang layak ditempuh, dan pada fase usia berapa saja career path itu harus dilalui?
Dari sejumlah studi mengenai career path (jalur karir) kita bisa membayangkan pergerakan karir seperti berikut ini.
Usia 22 – 25 tahun. Entry Level : staf, pelaksana, atau management trainee.
Ini adalah pintu gerbang pertama yang harus dilalui oleh semua orang yang mau merajut sebuah karir yang panjang. Dalam rentang usia itu, seseorang yang baru saja mendapat gelar Sarjana S-1 bisa masuk menjadi karyawan untuk posisi entry level; misal sebagai staf, officer atau masuk dalam program management trainee/management development program (sebuah program penyiapan kader pimpinan dan biasanya mempunyai pola career fast track – karirnya bisa cepat melaju).
Usia 26 – 29 tahun . First line leader : supervisor/asisten manajer.
Setalah dua atau tiga tahun menjadi staf, mestinya kita sudah bisa bergerak untuk menjadi asisten manajer (dalam usia 26 tahunan). Disini kita sudah mulai diuji kecakapan leadership-nya. Inilah sebuah fase dimana kita bisa mendapat bekal yang berharga untuk mendaki menuju karir yang lebih tinggi.
Usia 29 – 35 tahun. Middle Management : Manajer.
Dalam rentang usia ini, semestinya kita sudah harus menapak jalan karir sebagai manajer (entah menjadi Marketing/Brand manager, HR manager, Finance atau IT Manager). Kalau dalam rentang usia ini kita masih belum juga menjadi manajer, mungkin saatnya kita harus melakukan self exploration : dan kemudian merajut action plan apa yang harus segera dijalankan.
Usia 36 – 42 tahun. Senior Management : General Manager/VP/Senior Manager
Dalam rentang usia ini, kita telah bergerak menduduki posisi sebagai senior manajer (general manager atau vice president). Inilah fase usia menuju puncak kematangan; dan tentu saja limpahan fasilitas benefit dan gaji yang besar dari perusahaan.
Usia 42 tahun dan seterusnya. Top Management : Direktur/Managing Director/C-Level.
Dalam usia 40-an tahun, mestinya kita sudah bisa menjadi direktur. Beberapa bulan lalu, dua teman saya yang masing-masing masih berusia 39 tahun dipromosikan menjadi direktur pada dua perusahaan besar multinasional. Kalau kita baru menjadi direktur pada usia 47 atau 50 tahun, wah ya sudah terlalu tua ya.
Itulah peta atau jalur pergerakan karir yang mungkin harus kita lalui. Ada tiga catatan yang layak disampaikan berkaitan dengan jalur karir diatas. Yang pertama, jalan karir kita akan relatif lebih menjulang kalau kita bergabung pada perusahaan besar dengan skala region yang luas (kalau bisa skala global). Perusahaan semacam ini menjanjikan posisi karir yang lebih variatif, dan memudahkan kita melakukan mobilitas karir yang rancak.
Catatan kedua, peta karir diatas akan mudah terjadi pada perusahaan dengan kebijakan karir yang progresif, dan tidak melulu bersandar pada senioritas. Perusahaan yang meyakini bahwa setiap orang layak menjadi top talent tanpa memandang usia. Kalau ada anak muda yang kompetensinya sudah bagus, kenapa tidak kita langsung pilih dia menjadi managing director; meskipun usianya mungkin baru 38 tahun?
Catatan ketiga, peta karir diatas dengan mudah bisa dicapai jika kita bisa bergabung dengan perusahaan/anak perusahaan atau unit bisnis yang tengah tumbuh. Artinya kita terlibat sejak perusahaan ini kecil lalu tumbuh menjadi raksasa. Banyak kisah dimana profesional muda yang karirnya melesat lantaran ia turut membidani proses tumbuhnya perusahaan itu sejak kecil hingga menjadi besar. Karir Anda tumbuh sejalan dengan melesatnya bisnis perusahaan dimana Anda berkarir.
Selamat hari Senin, teman. Selamat bekerja dengan produktif. Dan semoga perjalanan karir Anda selalu dilimpahi keberkahan oleh Sang Maha Penentu Karir.
Note : Jika Anda ingin mendownload slide presentasi brilian tentang HR management, management skills dan marketing strategy, silakan KLIK DISINI.
Photo credit by : Pippowashere @Flickr.com
Tiada KAta yang terucap selain , luar biasa dan menggugah setiap orang yang membacanya.
See You at The Top !!!!
Pingback: Twitter Trackbacks for Career Plan : Jalur Karir yang Harus Anda Tempuh | blog strategi + manajemen [strategimanajemen.net] on Topsy.com
Thanks for a great post, I never thought of it like that before.
Usia 36 – 42 tahun. Senior Management : General Manager/VP/Senior Manager, Wah saya sekarang sudah usia 40 tahun seharusnya sudah pada level ini ya……..hehehe. Nice Posting Boss……..
Numpang ya Boss Erick, buat temen-temen kalau minat pada berbagai ragam tulisan silahkan mampir ke lapak saya di https://www.kompasiana.com/rofiq70
saya masih 16 tahun, jadi masih bisa untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja yang penuh dengan politik dan intrik 🙂
Ada baiknya pola career fast track dibuatkan dalam bentuk yang paling sederhana untuk membantu perusahaan2 kecil yang ingin membesar sehingga dapat menjadikan pekerja menjadi Human Kapital atas produktivitas yang mereka lakukan… Thanks Mas Yodhia atas inspirasinya di senin yang cerah
Thanks Mr. Yodhie, your article was so inspirative as always…love to read it. I’m 21 years old right now, So, it’s best for me to fast track my career,hmmm… become CEO in age of 30 was my dream and plan, InshaALLAH
wah usia saya udah 41, harus pake strategi apa ya mas,supaya on the track lagi, rasanya memang sudah terlambat, berat untuk bersaing dengan orang2 muda, but live is must go on, bismillah
Track yang lebih panjang akan dilalui oleh PNS, dengan berbagai level pangkat dan jabatan yang berjenjang-jenjang. Ada hal luar biasa jika usia 40an sudah berada di level top, misalnya sebagai Kepala Biro. Berbeda memang antara berkarir di swasta dan sebagai PNS.
ehhhm…my age : 33 thn and now i’m junior manager…msh ada 3 tahun spy masuk ke rumus umur 36 at least be manajer….sepertinya harus segera lompat setelah 7 tahun di perusahaan sekarang….lompat biasanya tindakan super untuk meraih sesuatu…..maling saja harus lompat pagar supaya sukses,karena kalo memanjat akan keburu ketahuan orang….hehhehee
jalur karir ideal. tapi tidak semua orang mendapatkan jalur karir ideal seperti gambaran diatas. banyak orang yang mengalami karir yang mentok. jalur karir yang tidak ideal. kalau seseorang bisa mengalami jalur karir ideal patut bersyukur dan berbangga.
tapi realitas banyak orang yg mengalami jalur karir yg tidak normal. sudah berusia 36 tahun tetap aja sbg staf terus. tidak ada perubahan. sekarang masalahnya orang career path nya on track lebih sedikit daripada orang yg career path nya melenceng lebih banyak.
bpk yodya mohon strategi manajemen apa lagi untuk melejitkan para pejalan karir yang mentok ini biar tidak mentok walaupun sudah tidak on track lagi bisa lebih baik lagi.
karena kenyataan banyak org mengalami nasib tdk on track. walaupun pendidikannya s1 teknik sipil eeh dia diterima di perusahaan farmasi. dan masih banyak contoh2 jalur karir yg abnormal.
Tambahan mas, peluang karir fast-track bisa juga didapat kalo perusahaan mengalami masalah yang serius dan kita bisa menanganinya dengan cemerlang. Alhamdulillah pernah jadi manajer di usia 27, target 40 th (10 th dari sekarang) sudah bisa pensiun, angon kerbau sama sawah di kampung. Bismillah
Sekarang dah 36th, posisi Manajer Senior, masa kerja 7th, agak telat sih, habis masuk jalur MT udah umur 29th… Masih ada waktu untuk ngejar ketinggalan biar cita2 jadi CEO bisa terwujud, amien…
Thanks atas tulisannya yang selalu menginspirasi.
salam
Itu saya kira pemahaman yg terlalu idealis karena pada kenyataannya hampir 80% bahkan lebih para employee dengan latar belakang pendidikan yang memadai belum tentu bisa mencapai pada tahap tersebut,bukan krn kita malas ato bodoh tetapi dlm kenyataanya antara posisi dengan kandidat perbandingannya sangat tdk realistis.mungkin klo di negara maju baru bisa terwujud? kadang teori memang lebih mudah daripada kenyataan???
Pada perusahaan yang sudah mapan, biasanya perbandingan antara posisi dengan kandidat tidak realistis, karena banyaknya kandidat yang tertarik. Itulah sebabnya banyak orang2 muda yang sukses itu karena turut membidani tumbuhnya perusahaan itu, atau menjadi kutu loncat.
Banyak dari kita yang terlalu cinta pada perusahaan yang membesarkan kita, sampai maunya promosi jabatan juga di perusahaan semula.
Love your job, not your company – because you never know when your company betrayed you. Between birth and die there is a time, define your time! You have freedom of choices eventhough you have to consider the consequences.
Changing life, you must changing your mind first. Life is a gift, dont trash. Love what you do, and never forget the reason you do it.
I believe you can fly, bro!
Wahhhh,
Great Career Mas. U can get Manager at young age 27. Can I share with u ? I haver so many topic that i have to discuss with u, especially about career path.
kalau untuk pekerjaan di lapangan, yang gajinya lebih besar di lapangan ketimbang kantoran, pastinya aturan umur kurang berlaku.
sementara itu, untuk lulusan D3, ada kalanya ketentuan umur juga kurang berlaku. kenapa? karena ‘kalah’ oleh lulusan S1.
Jalur karir berdasarkan umur? ya…
Cameron Johnson dah jadi CEO umur 13th
Teman saya 20th jg dah jadi CEO
Masalahnya adalah kepercayaan bahwa kita harus mendaki dengan cara yang normal, maka hasilnya juga normal.
Saya akan beritahu cara cepatnya: buatlah inisiatif
Besok sebarkan memo atau tulisan tentang bagaimana perusahaan Anda berjalan supaya lebih baik.
Orang-orang yang “mikir” akan melihat potensi Anda dan Anda tidak perlu menaiki tangga karir, tetapi melompatinya.
Saya pernah melakukannya.
Waktu itu saya membuat lamaran pekerjaan.
Saya meriset tentang perusahaan yang ingin saya masuki.
Ternyata benyak sekali hal-hal yang sia-sia di sana.
Saya membuat surat lamaran lain daripada yang lain.
Dalam lampiran saya menuliskan tentang masalah-masalah perusahaan tersebut dan bagaimana memecahkannya.
Walhasil saya bisa “melompat”
Saat Patrick Naughton mendirikan JAVA yang sekarang buat bikin program2 web dan komputer pun sama.
Dia melakukan inisiatif, membuat memo tentang bagaimana Sun Microsystem seharusnya membuat antar muka komputer seperti punya appel.
Direkturnya menolak mentah-mentah.
Tetapi ada 5 orang yang tertarik dan tahu bahwa Patrick benar.
Kemudaia ke enam orang itu: Patrick Naughton, James Gosling, Bill Joy dan lainnya bekerja keras.
Akhirnya lahirlah Java.
“Kecil” berarti Anda mampu fleksibel berubah
“Kecil” berarti Anda terlibat membuat keputusan
Java dibangun oleh 6 orang
Banyak keluhan tentang XL
apa provider XL berubah jadi lebih baik?
Tidak, karyawan XL sudah melakukan sesuai dengan teknis jadi buat apa minta maaf kalau konsumen mengeluh dalam blog maupun twitter.
Besar berarti susah untuk berubah.
Jika Anda bekerja di perusahaan besar, itu adalah kesempatan
Hari ini buatlah memo atau tulisan tentang bagaimana menangani masalah di perusahaan Anda, lalu sebarkan
Dan bersiap-siaplah untuk “melompat” tangga karir
Cobalah sekali-sekali berinisiatif, jangan melulu harus disuruh bos
Saya tunggu kabar Anda di puncak karir
Salam… 🙂
https://www.leechamber.blogspot.com
CAREER IS DEATH
Saya pernah sampaikan dalam sebuah diskusi kecil tentang Karir dan saya sampaikan CAREER IS DEATH (sebuah buku saya lupa pengarangnya)
Pada intinya kalau kita bekerja maka seperti pada artikel diatas adalah sangat tepat. Lalu bagaimana bagaimana dengan yang bekerja di perusahaan kecil.atau sebagai entrepreneur yang sedikit atau jenjangnya jabatannya tidak ada.
Bagaimana dengan SEBUAH JABATAN IBU RUMAH TANGGA. Punyakah dia karir? hmm. Kalau karir di anggap sebuah jabatan dari spesialis ke supervisor lalu manajer dan General manajer dan vice president dst. maka Ibu rumah tangga tadi tidak punya karir.
Namun kalau karir dipandang sebagai peningkatan keahlian dan pengalaman (peningkatan kompetensi) dan sekarang lazim disebut dengan portofolio maka seorang dengan jabatan ibu rumah tangga memiliki karir. Dari bagaimana mengurus anak hingga dewasa dan menjadi seorang pemimpin.
Saya sangat setuju dengan career stage. Career stage dengan usia merupakan rujukan yang bermanfaat dalam memberikan tugas kepada pegawai sesuai dengan usianya sehingga bisa lebih produktif. Sbg contoh seseorang berusia 45 keatas lebih cenderung senang membagikan informasi atau menjadi mentor sehingga pada usia tersebut apabila seseorang tersebut menjadi mentor maka akan sangat senang orang tersebut melakukan pekerjaannya.
Jadi, kalau karir dilihat dari kenaikan jabatan maka suatu saat anda akan mendapatkan CAREER IS DEATH, dimana tidak ada jabatan lagi diatasnya atau menunggu orang diatasnya pindah atau keluar dari jabatan yang ada. Namun apabila Career dipandang sebagai peningkatan keahlian atau keterampilan maka it will be long live career.
selamat berkarya.
Zaky (18) : setuju dengan anda. think beyond ordinary.
Appreciate your comment.
jika perusahaan anda perusahaan nasional tapi milik keluarga…ya siap2 lah stagnan..karena posisi puncak hanya akan diisi oleh saudara2 dari pemilik….
Wah, sekarang saya berusia 25 tahun dan masih di posisi officer.Berarti taon besok musti ngebut ngejar jadi supervisor ato assisten manajer nie..
hehe, thanks ya, bermanfaat sangat nie artikelnya 🙂
@mba Eva
pertanyaan saya adalah:
Kenapa musti nunggu tahun besok?
Jika Anda memang punya kemampuan dalam jabatan tersebut, katakan pada atasan Anda
Atasan Anda lebih suka orang yang berinisiatif
Menunggu…
Menunggu…
Menunggu…
Tidak ada tahun depan, tahun depan tidak akan datang
Sekarang lakukan inisiatif, beri kontribusi pada perusahaan
Tunjukan pada mereka : “Saya seharusnya mendapatkan jabatan ini”
ane punya beda pola pikir mas..saya punya impian bangun bisnis sendiri 🙂
Untuk yg usianya udah kelewat, setuju Pak Anton Medianto, career bukan hanya diukur dengan jabatan, namun diukur dengan peningkatan keahlian dan ketrampilan, krn di perusahaan saya banyak sekali org yg mau naik jabatan nunggu org di atasnya naik, pensiun, pindah, atau bahkan bisa jadi extrimnya nyumpahin bos nya mampus baru bisa naek jabatan…
Untuk Zaky setuju pendapat anda namun berlaku untuk situasi di perusahaan yg open management, tp seringkali pengungkapan masalah dan solusi kadang2 bisa jadi bumerang, kalo situasi di perusahaan tidak mendukung…
Hmmm… postingan rekan2 ini mengena sekali terhadap diriku.
Ketika usia saya 30 tahun saya sangat ingin sekali mendapatkan Jabatan Karir yang Bagus…. tapi sekian tahun menunggu kesempatan ini tidak saya dapatkan…
Selanjutnya saya merubah haluan… bagi saya Jabatan itu tidak Penting lagi, saya lebih baik mengembangkan Nilai Tambah utk diriku sendiri dan Keluarga toh jabatan ada batasan waktunya jika masih sbg kuli diperusahaan org lain… Sehingga sejak itu saya mulai melakukan “Sesuatu” diluar Status saya sebagai Karyawan… dan sampai berhasil..
Singkatnya.. Ketika Sesuatu yang saya kerjakan itu telah menghasilkan… atasan saya yang baru menawarkan Jabatan yang selama ini saya impikan….
tapi maaf seribu maaf dengan sangat halus saya menolak penawarannya dan tetap bertahan dengan posisi yang lama… karena saya sudah memutuskan utk lebih mengembangkan SESUATU yang telah saya kerjakan dan sudah menghasilkan serta Sangat Yakin bahwa Sesuatu itu lebih Menjanjikan….
menuju karir yang kita inginkan bukan lah hal yang mudah untuk ditempuk setiap orang, butuh perjuangan yang besar untuk menembus rintangan yang ada, salain kta melihat tangga karir tersebut untuk melihat jalan karir yang harus ditempuh tetapi jg dengan melihat tangga karir, kita dapat memotivasi dirikita pada usia berapa kita harus menungkatkan kekarir kita, dengan motivasi berikut perjuanga kita akan semakin lebih besar untuk menuju karir yang kita inginkan…..
……..Salam sukses……………………
semakin karer ya tinggi semakin berarat tantangan ya kali yayayay butuh pengorbanan juga air mata kali maka tetap semangat kali ya cayo
Memang dalam mengejar karir banyak sekali tantangan menghadang, apalagi bila karir kita tersendat karena posisi level yang lebih atas masih penuh,belum ada replacement. Tapi disisi lain saya pandang lebih dalam pada diri sendiri, bahwa peningkatan jenjang karir tergantung pada diri kita sendiri, siapa yang memang sudah tepat dan layak kompetensinya, untuk menduduki jabatan tertentu, secara alami akan menduduki posisi sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya, tidak tergantung pada usia. Tetapi tulisan diatas bisa menjadi acuan untuk kita lebih waspada dan lebih semangat dalam mengejar karir pekerjaan kita. Terima kasih.
Peluang Itu Jauh ada Di Hadapan kita Bukan???Dimana Ada Niat Dan Skill Yang Bisa Di Kembangkan.Lanjutkan dong..!!
cita-cita mah seperti itu.. Tapi bayangkan, rekan kerja yang seangkatan saya di suatu perusahaan 100 orang. Kalau semuanya sudah mencapai usia di atas 42 thn, apakah direkturnya ada 100 orang juga… Sungguh naif, tidak mungkin itu terjadi, apalagi jumlah angkatan kerja baru jumlahnya membludak tidak sebanding dengan tumbuhnya perusahaan-2 baru. Pada akhirnya seleksi alam yang akan menentukan, untuk mencapai kondisi yang benar-2 ideal dikembalikan kepada masing-2 individu.
Menurut hemat saya, karir profesi(keahlian) jauh lebih penting dari pada karir posisi…
Tidak semua orang berbakat dalam manajerial, tetapi mungkin cemerlang kalau dimanfaatkan keahliannya dan lebih bermanfaat bagi perusahaan maupun orang lain. Dus, jangan memaksakan atau dipaksakan semua orang untuk bisa menjadi direktur…
Salam sukses selalu…
Wow, saya sudah sesuai. Di usia saya 36 tahun saya sudah di posisi Regional Manager di sebuah perusahaan swasta nasional. Tapi namanya boring ya planning ke depan 2-3 tahun lagi tetap bisnis sendiri.
Salam sukses buat semua
saya berusia 30 th, skarang posisi sbg manager di perusahaan kecil, kemudian saya ada tawaran u posisi staf di perusahaan besar multinasional, kira kira ambil gak ya?
Bagaimana ceritanya karir menjulang di usia muda? saya tengah berjuang merintis karir. TErima kasih Pak Yodhia Antariksa
Kalau acuannya seperti artikel diatas, berarti nantinya akan jauh lebih banyak orang yg dikatakan karirnya “tidak bagus”. Secara logika sederhana sj contoh : entry level tiap perusahaan rata2 20 orang tiap tahun, posisi VP ada 3. Kalaupun ke-20 orang tsb kualitasnya sama baik dan sama2 20 thn disana tetap hanya 3 orang yg jadi VP. Kalaupun pindah kerja akan menghadapi “saingan” dari internal perusahaan yg dituju.
Jd sy kurang setuju acuan title/jabatan sbg indikator keberhasilan karir. Akan lebih logis kalau kompetensi atau gaji. Krn belum tentu gaji manager di tmpt A > gaji VP di tmpt B. Sy sendiri “hanya” manager tp gaji > rata2 gaji VP bank papan atas di Jkt (data survey Kelly 2014)
jalur karir di atas bisa berbeda2 tergntung profesi dan bidang yg ditekuni..
bagi yg berkecimpung di dunia marketing dan sales, bukan hal yang aneh mnjadi direktur di bwh usia 40thn.. 3 perusahaan yang pernah jadi tmpat sy nguli, direktur MKT dan sales biasanya di late 30 atw early 40., usia 25-28 jd manager adalah hal lumrah.. oh iya, industri sya adalah fmcg..
mskipun ga smua harus sperti itu, namun ini merupakan gambaran yang sangat efekti untuk merencanakan masa depan
Noted.
Usia 26 – 29 tahun . First line leader : supervisor/asisten manajer.
Setalah dua atau tiga tahun menjadi staf, mestinya kita sudah bisa bergerak untuk menjadi asisten manajer (dalam usia 26 tahunan).
Disini kita sudah mulai diuji kecakapan leadership-nya.
Inilah sebuah fase dimana kita bisa mendapat bekal yang berharga untuk mendaki menuju karir yang lebih tinggi.
Kalo untuk anak Lulusan SMA bagaimana??
Apakah lebih sulit lagi??
Pak Yodya… artikel menarik. Saya sudah jadi manajer di perusahaan multinasional sejak umur 26 tahun.
Sekarang mandeg di posisi yg sama meskipun scope pekerjaan jauh lebih luas di umur 32 tahun.
Untuk mengkompensasi tambahan pekerjaan gaji disesuaikan meskipun posisi tetap.
Mau lompat pagar ternyata posisi senior manajer mayoritas gaji setahunnya dibawah dari yg saya terima sekarang.
Mohon pencerahannya.
Ya tetap saja di posisi Anda sekarang…..bilang ke atasan, apakah bisa saya naik karir dan naik jabatan….
Atau perlu diciptakan jabatan baru untuk adjust scope pekerjaan Anda yang makin luas….
wah saya udah 32 tahun nih pak hehe, tapi insyaAllah bisalah umur 35 general manager
memang saya merasa sering kebalap dengan orang-orang yang umurnya lebih muda dari saya tapi jabatannya sudah tinggi