Di sebuah pagi yang teduh, di tepi pantai dengan ombak yang mengalun lirih, tampak sepasang muda mudi tengah memadu kasih.
Sambil bergandengan tangan, mereka berdua berjalan menyusuri tepi pantai : menatap bayang-bayang matahari pagi yang terasa begitu megah.
Mungkin benar jika ada pepatah : saat dimabuk cinta, dunia seolah milik anda berdua.
Problemnya : dua anak manusia yang tengah pacaran di tepi pantai, di pagi yang teduh itu, bukan orang sembarangan.
Sang lelaki adalah Sergey Brin, pendiri Google, yang sudah punya istri resmi. Yang wanÍta : Amanda Rosenberg, Marketing Manager Google Glass. Skandal cinta mereka bulan lalu mengguncang kantor pusat Google di Palo Alto, California.
Perselingkuhan memang tak kenal status : entah anda bilioner pendiri raksasa teknologi, atau makelar tanah, semua tergoda untk melakukannya.
Karena skandal perselingkuhan itu, Sergey Brin harus berpisah dengan istri resminya, Anne Wojcicki. Padahal Anna dan adiknya yang bernama Susan Wojcicki adalah pahlawan yang begitu krusial perannya dalam sejarah Google.
Duet kakak beradik Anne dan Susan inilah yang merelakan apartemennya dijadikan kantor pertama Google. Saat itu, Google masih belum apa-apa, dan karyawannya baru 4 orang. Saat Google masih kere, duet Susan/Anne yang menjadi dewi penyelamat bagi mereka.
Kini, ketika Google telah menjelma menjadi raksasa teknologi, peran Anne yang krusial itu seperti diabaikan oleh suaminya, Sergei Brin, sang pendiri Google.
Orang yang berselingkuh biasanya memang cenderung melupakan sejarah. Habis manis sepah dibuang. Buangnya ke laut lagi 🙁
Extra marital love affair (bahasa simpelnya : perselingkuhan) pada akhirnya adalah bayang-bayang kelam yang selalu menghantui dunia kerja (workplace).
Studi yang pernah dirilis oleh Journal of Couple Therapy menyebut fakta suram : 40% karyawan/wati di Amerika pernah berselingkuh dengan rekan kerjanya.
Berapa angka extra marital love affair di kantor-kantor atau tempat kerja di tanah air? Belum ada angka yang dirilis. Hanya bisa diduga-duga, dan bersembunyi dibalik bisik-bisik perbincangan pas makan siang.
Kenapa extra marital love affair selalu menyelinap di balik sudut ruang-ruang kantor?
Mungkin karena interaksi yang intens antar karyawan/watinya. Durasi pertemuan dengan pasangan resmi di rumah mungkin hanya 2 jam saat pagi, dan 2 jam menjelang tidur. Sementara durasi pertemuan dengan rekan kerja (lain jenis) di kantor bisa lebih dari 8 jam setiap hari.
Witing tresno jalaran soko kulino. Setiap hari bertemu dengan durasi yang panjang, membuka segala kemungkinan.
Merebaknya media social seperti Facebook mungkin juga membuka ruang untuk merajut extra marital love affair. Gara-gara Facebook, mungkin kita bisa kembali bersua dengan teman lama, dan aha, pacar lama juga (pacar pas dulu saat di SMA atau SMP).
Mendadak kita mungkin kembali terngiang-ngiang dengan nostalgia indah bersama pacar lama itu. Dan kadang, momen ini sudah cukup untuk mendorong mereka yang terngiang-ngiang itu untuk “berselingkuh” dengan pacar lamanya.
Ada faktor-faktor lain yang lebih saintifik, kenapa extramarital love affair marak terjadi di sudut-sudut ruang kantor.
Salah satunya dipicu oleh desire for additional sexual encounters (Atwood, Journal of Couple Therapy, 2002). Sexual encounters dengan lawan jenis memang selalu merupakan “makanan jasmani” yang digandrungi sejak ribuan tahun silam.
Faktor lain yang juga jadi pemicu : lack of emotional satisfaction dengan pasangannya. Lenyapnya relasi emosi yang intim bisa membuat hubungan suami istri menjadi hambar. Yang lalu muncul adalah fenomena “communication breakdown” : saat percakapan indah antar pasangan menjadi sebuah kemewahan.
Atwood menulis faktor lain yang memicu perselingkuhan : boredom dan kehendak untuk mencari excitement. Dalam sejumlah kasus, seseorang masih happy dengan pasangannya. Ia hanya ingin mencari “petualangan baru” yang bisa meremajakan spiritnya (doh).
Relasi yang lama kadang memang memunculkan kejenuhan. Extra marital love affair adalah siasat untk menemukan excitement baru.
Pada akhirnya, hingga kapanpun, extra marital affair mungkin akan terus menghantui dunia kerja (workplace).
Skandal cinta Sergei Brin (pediri Google) dengan Amanda (Marketing Manager Google Glass) seolah menjadi reminder : godaan untk menghianati kesetiaan selalu mengintai, dan sewaktu-waktu bisa membuat kita terlena.
Selamat bekerja teman. Salam hangat dari saya untuk pacar atau pasangan hidup Anda yang tercinta.
Mungkin selain kondisi diatas jg karena lemahnya spiritual dan jg bnyak saya temui kondisi lingkungan kerja mayoritas memang mendukung sehingga menyebabkan adanya extra marital love affair…
wow, ternyata dugaan saya selama ini ga salah. hal ini juga yang membuat saya ga akan mengizinkan istri saya kelak kerja di kantor orang, misal istri minta kerja pun ya mesti di kantor sendiri, perusahaan sendiri.
Faktor lamanya pertemuan itu menurut saya krusial sekali, apalagi misal ngerjain proyek berdua.
Semoga usaha saya dilancarkan, aamiin, biar bisa nglarang istri kerja, 😀
kalo dalam aturan agama, memang mengatur karyawan dan karyawati tidak boleh banyak berinteraksi..
yg sejenis dikumpulkan dengan yang sejenis…biar aman…
bisa di kasih link jurnal masing2 artikel yang disebutkan mas?
Dalam agama Islam, maaf, memang laki2 dan perempuan yang bukan mahromnya, tidak boleh berinteraksi berdua-duaan saja, harus ada orang ketiga yang menemani mereka, Kalau tidak maka godaan untuk berinteraksi lebih jauh tinggal menunggu waktu.
Godaan wanita lebih dahsyat dp godaan setan.Walaupun pihak ketiga yang menemani mereka yang sering berdua duaan yang bukan sejenis adalah si setan itu sendiri.
Wallohu’alam.
Back to person…smua kembali ke individu…affair tidak bs dilihat dari satui sisi tapi juga harus melihat sisi pak pendiri google..dan hanya dia n tuhan yang tahu…
Semoga kita semua bisa istiqomah dalam merengkuh rizki dari Allah SWT. Aamiin.
Menurut pengalaman empiris, tidak ada cara yang paling efektif untuk mencegah perselingkuhan, karena ini sudah menjadi kodrat manusia mempunyai sifat kebinatangan (Homo sapiens = binatang yang berpikir), tinggal lebih cenderung ke arah “kebinatangannya” ataukah logikanya…
ada dorongan/ passion untuk melakukan perselingkuhan (saya yakin semua orang yang normal pasti ada keinginan untuk ini), tinggal sekarang nafsu binatangnya yang menang ataukah logikanya…???
apakah kegiatan berselingkuh ini ada pengaruhnya dengan produktivitas/kinerja seseorang di tempat kerja ya.. Sepertinya bisa jadi bahan riset yg menarik, mengingat kegiatan ini akan selalu muncul di tempat kerja
terima kasih sharingnya p yod! yang ketemu teman SMP/SMA itu istilah “kerennya”: CLBK :))
Febri (4) : link-nya disini – https://www.futurescopes.com/affairs-and-infidelity/3052/extramarital-affair-statistics-revealed
CLBK : Codet Lama Borokan Kembali
mas Yodhia,
masalah yg mas yod kemukakan adalah problem kemanusiaan. universal sifatnya. disini dan disana. diseluruh penjuru mata angin, sejauh ditinggali bani adam. pejabat atau rakyat jelata. pemilik modal atau pekerja. si kaya atau si papah. orang berilmu atau yg sedang cari ilmu.
tapi yg diatas langit sana -the real creator- tahu persis karakter bani adam.
lalu memberitahu kita bahwa iblis dan bala tentaranya (i-bt) mengepung anak adam dari muka dan belakangnya. dan dari kanan maupun kirinya.
pendeknya tak ada sudut ruang dan waktu yg disia-siakan oleh i-bt utk mengajak pd jalan pendek-instan tapi berdampak kerusakan dibelakang hari. i-bt punya trik ‘bagus’.
maksudnya, hal-hal buruk dan berdampak sangat buruk itu dibikin oleh i-bt seolah-olah indah, bagus.
tapi logika tidaklah cukup. artinya tidak bisa diandalkan sendirian utk menangkal gombalnya i-bt.
Baik, preventif, menjaga pandangan, tidak berduaan, apa lagi persentuhan.
Tapi kadang aliran listrik itu masih bisa nyetrum tanpa itu semua lho.
Jika itu masih mental bgmn solusinya Om Yodha? #Racuuunracuuun 🙂
Pertebal iman hindari hal2 yg memdekati perzinahan insyaAllah aman
ijin share,,
Baru tau kalau Extra marital love affair itu artinya perselingkuhan.. panjang beut ya istilahnya..semoga kita dihindarkan dari hal2 zalim itu..kalau saya memilih bekerja bersama suami, jadi yg saya temui tiap hari..ya..suami..ga di kantor, ga di rumah..hehe
kuncinya iman dan professionalitas. tidak pernah berbicara atau berdiskusi (apalagi curhat) masalah pribadi dengan teman kerja lelaki.
komunikasi hanya sebatas masalah pekerjaan.
saya dan boss2 saya yang lelaki tidak pernah berdiskusi apalagi curhat masalah pribadi dan juga tidak berteman di sosial media seperti facebook atau twitter.
meskipun saya sudah bekerja beberapa tahun dengan beliau saya tidak tau apa2 tentang masalah pribadinya, keluarganya, rumahnya dan sebaliknya.
cukup itu saja, InsyaAlloh menghindarkan kita dari dosa.
wanita boleh aja bekerja, asal jgn sampai melampaui batas.
Ya disinilah peran Iman sebagai pondasi dari pola pikir dan tingkah laku sehari-hari kita.
saya sendiri belum berkeluarga, tapi benar-benar berniat cari yang “the best” supaya besok-besok sudah gak ngelirik cewe-cewe bening yg berseliweran di kanan kiri.
Mohon doa supaya terkabul.
hehe 😉