Hasil Survei : Hanya 30 % Orang yang Berhasil Mengubah Nasibnya

Lumrah jika banyak orang berkeinginan mengubah nasibnya : setidaknya dari yang penghasilannya pas-pasan naik kelas ke golongan penghasilan menengah (midle income), atau syukur-syukur ke kelas menengah atas (high income class).

Namun survey yang dilakukan oleh sebuah lembaga terkemuka bernama Pew Institute, menunjukkan fakta yang layak dicermati : hanya 30 % orang yang berhasil mengubah nasibnya ke arah yang lebih sejahtera. 70 % lainnya gagal, dan tetap termehek-mehek tertahan di golongan pendapatan rendah alias hanya pas-pasan untuk hidup.

Dari 30% yang berhasil itu, sejumlah 4% sukses melompat dari kelas low income ke kelas milioner (dari bisa beli Honda Vario menjadi bisa beli BMW). Dan 26% sukses melompat ke kelas pendapatan menengah (bisa beli Toyota Avanza).

Survey itu dilakukan terhadap ratusan ribu responden dan kemudian perjalanan hidup responden itu dilacak selama 30 tahun. Melalui data pendapatan, perjalanan hidup dari ratusan ribu responden itu dilacak, untuk mengetahui apakah mereka benar-benar bisa mengubah nasibnya dan naik kelas atau stagnan – going nowhere.

Survey itu memang dilakukan terhadap penduduk di Amerika Serikat. Namun saya menduga, hasil statistiknya akan mirip jika dilakukan di negara-negara lain, termasuk di Indonesia.

Sekali lagi : 4 % bisa naik kelas ke kelas BMW. 26% bisa naik kelas ke kelas Avanza. Dan 70% tidak berhasil naik kelas : selama hidupnya tetap naik sepeda motor roda dua dan sesekali, angkot.

Apa yang bisa kita baca dari hasil survei yang berlangsung ekstensif itu? Ada dua poin kunci pembelajaran yang layak di-stabilo disini.

Poin #1 : 30% is Fair and Challenging. Angka temuan dari survei itu saya kira merupakan “angka yang fair and challenging”. Artinya : 30% adalah angka peluang keberhasilan yang pas : tidak mudah dicapai, namun juga bukan hal yang mustahil diraih.

Jadi jika saya dibilang : hei Yodhia, kalau kamu mau mengubah nasib jadi orang makmur, kemungkinan kamu berhasil adalah 30%; maka saya akan menganggap angka probabilitas ini sebagai “angka yang pas dan challenging”.

Saya tidak mau terlalu fokus pada angka 70% yang gagal (ini cara pandang kaum pesimis). Saya lebih suka melihat bahwa kemungkinan saya berhasil adalah 30% (see, orang optimis lebih suka melihat peluang keberhasilan).

Dan orang yang punya positive mindset bahkan akan melihat begini : oh ternyata peluang menjadi milioner 4% ya, relatif tinggi juga peluang keberhasilannya (dulu mungkin kita menduga hanya 0,1 atau 0,5 % peluang keberhasilannya).

Artinya dari 1000 orang yang berjuang menjadi kaya raya seperti Sahabat Nabi, Abu Bakar ash Sidiq atau Ustman bin Affan itu, ada 40 yang berhasil. (Abu Bakar dan Usman adalah milioner besar pada jamannya. Sudah kaya raya, dijamin masuk surga 🙂 ).

Orang optimis akan bilang : wah banyak juga ya, 40 orang. Orang pesimis : ah kecil banget, HANYA 40 orang yang berhasil. Tergantung Anda mau pilih cara pandang yang mana.

Poin # 2 : Changing Your Destiniy is Not an Easy Task. Meski peluang keberhasilannya 30%, mengubah nasib ke arah yang lebih baik tetap bukan perjalanan yang mudah. Ada banyak keringat yang harus diperas dan menetes. Juga doa dan ikhtiar tanpa lelah. Serta mungkin tangis keletihan yang tak kunjung usai.

Jangan kuatir. Sebab selama ini saya sudah banyak mendedahkan beragam cara untuk mengulik perubahan nasib yang sukses.

Cara pertama misalnya : dengan memanfaatkan the power of X Factor. Apa itu X Factor dan cara menjalaninya, bisa dibaca disini : Jika Anda ingin Kaya, Silakan Baca Tulisan Maut ini.

Cara kedua, dengan cara mengejar pekerjaan yang menjadi passion-mu. Logikanya, jika kita bekerja pada profesi yang kita cintai dengan sepenuh sukma, kita pasti akan lebih happy. Lebih happy pasti akan lebih produktif. Dan lebih produktif pasti akan mendatangkan income yang mak nyus.

Cara mengejar pekerjaan yang menjadi passion-mu bisa dibaca disini : 3 Cara Ampuh Menemukan Passion dan Hidup Happy.

Cara terakhir adalah dengan jalan melakukan “brainwash” (cuci otak). Segala benih pikiran negatif, kotor, mesum dan ngeres dicuci bersih dengan Rinso. Bagaimana cara membersihkan virus pikiran negatif itu, bisa dibaca disini : Law of Attraction – You Can if You THINK You Can.

Pertanyaan terakhir yang layak direnungkan : jadi angka persentase apa yang Anda pilih? Yang 4%, 26% atau yang 70%? Silakan direnungkan dengan penuh kesungguhan.

Selamat bekerja, teman. Dan selamat merenung (asal jangan lama-lama merenung. Kalau kelamaan, kapan kerjanya dong).

Download DISINI – ebook maut tentang passion and mindset….

Photo credit by : Earl Wilkinson @flickr.com

Author: Yodhia Antariksa

Yodhia Antariksa

27 thoughts on “Hasil Survei : Hanya 30 % Orang yang Berhasil Mengubah Nasibnya”

  1. Terimakasih lho Pak Yodhia, malam2 seperti ini membuka hari untuk esok dengan sajian renyah nan bergizi. Dengan lantang saya akan mengejar yang 4%! InsyaAllah, Amiin.

  2. Pak ni lagi terus cuci otak agar terus percaya diri tidak gagal dalam meristis usaha dan lebih semangat untuk belajar strategi marketing…

  3. Mas-Yodhia…salam kenal, very2 inspiring utk pagi yg grimis ini..30% is so-high value and is not too hard to reach….many thanks.

  4. Inspiratif Pak Yodhia… as always. 😀

    4 % ya…. hm, hitungan kasar dari 200 juta org penduduk indonesia, berarti ada 8 juta org calon milyuner. insyaallah saya salah satuny… amiiin 😀

    Terima kasih Pak…

  5. maknyus…, target besar sbg upaya motivasi menuju kondisi idealis. pandangan objektif jg perlu supaya lebih realistis. Mohon pencerahannya pak…

  6. Semoga saya bisa masuk golongan yang 4%,aku bisa…aku bisa… pasti bisa
    makasih pak yodhia…atas inspirasinya di pagi ini.

  7. Sahabat Terkasih,

    Di mulai dari melakukan hal yang kecil untuk meraih sesuatu yang besar di perlukan tekat dalam hati untuk meraihnya.

    Semangat dan optimisme berfikir positif menjadi hal mutlak untuk meraih kesuksesan.

    Terus belajar dan berlatih agar target skill terpenuhi di imbangi oleh iman yang kuat dan berdoa kepadaNya.

    Semoga kita meraih kesuksesan di dunia dan kedamaian di akhirat.

    Salam,
    Pras

  8. Selain motivasi sukses, kita juga perlu fair dgn kemampuan kita sendiri.

    Jika kita bisa tahu batas kemampuan karyawan yg kita miliki, kita jg seharusnya tahu batas kemampuan diri kita sendiri. Sampai batas mana impian itu bisa jadi realitas, dan batas mana ia jd sekedar mimpi dan angan – angan.

    Sekedar optimisme saja bisa bikin orang masuk RSJ. Para caleg ato calon2 kades itu contoh mudahnya.

  9. langkah pertama menuju sukses adalah bagaimana kita mencintai pekerjaan sekecil apapun penghasilan yang kita dapat dari pekerjaan tersebut sehingga kita merasa nyaman dan happy (point 2 benar-benar terbukti di saya).

    Saya merasa di selalu mendapat pembelajaran ketika saya membaca tulisan pak yod.

    Semangat terus dan sukses

Comments are closed.