5 Alasan Tersembunyi Mengapa Bisnis UKM dan Start Up Gagal dan Mati

Terdapat sebuah penelitian dari sebuah lembaga keuangan di Amerika, kalau ternyata 82% bisnis kelas UKM dan start up gagal karena alasan yang sebenarnya jarang diperhatikan, yakni Arus Kas.

Ada sebuah pepatah yang menyebut : profit is queen, cash is KING.

Profit acap hanya ada diatas kertas, namun yang amat menentukan kelangsungan hidup bisnis UKM atau start up adalah UANG CASH.

Maka slogannya adalah : Show me the money. Show me fresh cash.

Secara lebih rinci, survei dari lembaga keuangan tadi menyebut fakta bahwa kebanyakan bisnis UKM dan start up gagal karena alasan berikut :

1. 82% GAGAL karena Manajemen Kas yang BURUK
2. 79% GAGAL karena mulai dengan uang yang sangat sedikit
3. 78% GAGAL karena kurangnya business plan yang baik dan kurang analisis sebelum memulai
4. 77% GAGAL karena pricing yang kurang strategis
5. 70% GAGAL karena tidak paham apa yang seharusnya dilakukan dan tidak mencari SOLUSI akan hal itu

Dari data diatas dapat dilihat, sejatinya lima penyebab kegagalan diatas bisa dirangkum menjadi dua pilar, yakni Kegagalan Keuangan (faktor 1, 2 dan 4) dan Kegagalan SDM (3, 4, 5).

Itulah kenapa  bagi sebuah bisnis UKM atau start up, amat penting untuk mengelola elemen KEUANGAN dan SDM dengan sangat jitu.

Ibaratnya, keuangan itu adalah oksigen bagi sebuah bisnis, sementara SDM yang solid adalah jantungnya.

Klik gambar di bawah untuk mendapatkan materinya secara gratis!!

Kombinasi pengelolaan UANG dan SDM yang cetar membahana akan membuat start up atau bisnis UKM bisa  tumbuh jadi bisnis ratusan miliar.

Dalam soal KEUANGAN, problem bagi kebanyakan bisnis UKM dan Start Up adalah mereka belum tekun melacaknya melalui proses pembukuan yang rapi.

Mungkin karena mereka merasa skalanya masih kecil, sehingga pembukuan keuangan dilakukan seadanya. Bahkan catatan keuangan ini sering tidak dilakukan sama sekali, sehingga pengeluaran uang sama sekali tidak terlacak. Ancaman kematian bisnis sering bermula dari kekacauan pencatatan keuangan ini.

Proses pembukuan keuangan seadanya dan tidak rapi itu acap memunculkan bom waktu : sebab sering pemilik UKM atau Start Up tidak lagi bisa membedakan mana cash untuk biaya modal dan mana cash sebagai keuntungan.

Akibatnya tak jarang, pengelola UKM secara sembarangan menggunakan uang masuk sebagai profit. Dengan kata lain, semua pemasukan dari pelanggan dibelanjakan secara serampangan dan boros.

Giliran para supplier melakukan penagihan, ternyata uang CASH sudah ZERO. Minggu depan, bendera putih kekalahan bisnis siap dikibarkan dengan penuh kepiluan 🙁 🙁

Problem bagi kebanyakan UKM atau Start Up dalam melakukan pembukuan keuangan yang rapi adalah karena mereka merasa belum menemukan aplikasi keuangan dan akuntasi yang simpel dan user friendly. Kalaupun ada, harganya relatif mahal dan tidak terjangkau bagi kebanyakan UKM dan Start Up.

Demikian juga dalam soal pengelolaan administrasi SDM. Kebanyakan UKM atau Start Up belum memiliki pencatatan yang baik tentang data administrasi karyawannya. Semua masih dilakukan secara manual via Excel yang jadul.

Data tentang gaji karyawan, absensi, jatah cuti, proses pengajuan cuti, pembayaran pajak karyawan dan iuran BPJS, acap semua dilakukan secara manual, tanpa otomasi yang cerdas dan jitu.

Pencatatan manual via excel ini tentu saja menghabiskan banyak waktu dan tidak efisien. Sebab semua data tidak bisa dikendalikan secara otomatis.

Bayangkan betapa indahnya, jika proses pengajuan cuti atau monitoring proses reimbursement uang di kantor Anda bisa dengan mudah dilacak melalui smartphone Anda.

Bayangkan betapa efisiennya proses pengelolaan keuangan, jika cara mengajukan invoice bagi supplier, atau cara mengajukan permintaan kas untuk biaya perjalanan dinas, semua dilakukan secara digital hanya melalui klik-klik di layar smartphone Anda.

Yang terjadi, kebanyakan UKM, bahkan bisnis skala menengah pun, masih menggunakan cara jadul pakai kertas, sekedar untuk mengajukan permintaan dana buat perjalanan dinas. Wah, agak ketinggalan jaman dong. Kan sekarang adalah era Digital Smartphone.

Demikian juga : pengelolaan data absensi, gaji karyawan dan data HRIS semua masih dikelola hanya dengan Excel dan tidak bisa serba otomatis.

Kabar baiknya : kini telah tersedia aplikasi Keuangan dan SDM yang sangat simpel, serba otomatis, user friendly, dan dengan biaya yang sangat terjangkau bagi UKM – bahkan gratis untuk masa awal pemakaian.

Aplikasi Keuangan dan SDM itu bernama SLEEKR Accounting and SLEEKR HR. Anda bisa KLIK DISINI untuk mencobanya secara GRATIS.

Sleekr sendiri juga merupakan sebuah start up yang fokus menyediakan aplikasi keuangan dan SDM bagi strat up dan UKM.

Aplikasi SLEEKR ini dibangun dengan berbasis cloud computing – sehingga bisa diakses kapan saja, dimana saja, hanya dengan smartphone Anda.

Dengan aplikasi SLEEKR yang mudah digunakan via smartphone Anda ini, maka semua data keuangan dan data karyawan di kantor Anda bisa dikelola secara otomatis, efisien, dan anti-ribet.

Waktu Anda kadang habis hanya untuk mengurusi administrasi keuangan dan administrasi karyawan yang ribet karena tidak bersifat otomatis dan serba manual.

Melalui aplikasi cloud computing a la SLEEKR ini, Anda bisa mengatasi PROBLEM pengelolaan adminsitrasi keuangan dan SDM dengan tuntas dan super easy.

Bagi Anda pengelola bisnis baik skala UKM, Start Up ataupun skala Menengah, aplikasi keuangan dan SDM seperti SLEEKR ini sangat layak dicoba.

Anda bisa mencoba dan menggunakanya secara GRATIS untuk merasakan kemudahan dan efisiensi yang mereka sediakan.

KLIK DISINI untuk menemukan pengalaman Digitalisasi Data Keuangan dan SDM Anda.

Digitalisasi proses pengelolaan karyawan dan keuangan di kantor Anda merupakan salah satu pilar untuk mendorong produktivitas dan efisiensi. Dan di era smartphone ini, maka UKM atau bisnis yang tidak go digital, bisa pelan-pelan digilas kemajuan zaman.

Klik gambar di bawah untuk dapatkan GRATIS 7 buku yang amazing !!

8 comments on “5 Alasan Tersembunyi Mengapa Bisnis UKM dan Start Up Gagal dan Mati
  1. Cash flow memang sangat penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, apalagi jika perusahaan tersebut baru berdiri.

    Salah satu aktivitas mengelola cash flow adalah monitoring, sehingga kemudahan melakukan monitoring dan kecepatan tracking atas cash in dan cash out sangatlah penting.

    Penggunaan aplikasi memang sudah menjadi keharusan, bagi setiap perusahaan yang tidak ingin tergilas oleh kecepatan data informasi transaksi yang tidak ter-monitoring, apalagi melacak sumber-sumber akun yang abnormal, karena ketiadaan alat untuk mengelola transaksi-transaksi tersebut.

    Dan setuju banget, jika perusahaan menggunakan aplikasi yang bersifat mobile, sehingga monitoring dan akses data bisa dilakukan dengan menggunakan smartphone, sehingga flexibilitas juga akan bertambah.

    Saya pribadi belum pernah mencoba aplikasi di atas (SLEEKR) apa hanya untuk akuntasi dan HR saja. apa ada modul lainnya, misal untuk mengelola persediaan, penjualan dan piutang, Karena saat ini banyak juga bisnis UKM yang melibatkan persediaan yang lumayan banyak kuantitas dan itemnya.

  2. Keuangan penting dan kadang menjadi sumber konflik dan perpecahan dalam kerjasama StartUp..

    Sikap acuh dan meremehkan sektor cash ini selalu Saya jumpai tatkala ikut bekerja sama membangun startup Investasi Bitcoin. Sayang saat itu g kepikiran tentang aplikasi spt SLEEKR ini

  3. Ternyata perlu banget menggunakan alat bantu untuk mengelola sebuah bisnis.

    Apapun alat bantunya, akan lebih powerful bila pengelola bisnis mengetahui akuntansi keuangan, tidak sampai yang njilmet dan ndekik-ndekik cukup bisa membaca dan menganalisa Laporan Keuangan yang merupakan ujung dari semua proses bisnis.

    Dan, bila ingin tahu dan paham manajemen keuangan, banyak tersedia sumber-sumbernya, salah satu yang lengkap dan gratis ada di https://manajemenkeuangan.net/

    Terima kasih

  4. Dan kebetulan sekali saya sedang mencari software seperti ini untuk memperbaiki manajemen toko saya.

    Karena memang benar, manajemen cashflow dan SDM sangat penting.

  5. Halo. Saya kesini karean youtube BAMnya Rico. Setuju banget dengan ke 5 struktur gagal yang harus diubah jadi keberhasilan :
    1. Manajemen Kas
    2. uang yang sangat sedikit “modal”
    3. business plan
    4. pricing
    5. SOLUSI

    Saya lagi dalam tahap memperkuat pondasi, ada blog ini bisa belajar strategi manajemen yang lebih baik..

    Salam sukses.

  6. “penelitian dari sebuah lembaga keuangan di Amerika: 82% bisnis kelas UKM dan start up gagal karena masalah arus kas”

    Kalau UMKM di Indonesia mungkin masalahnya tidak jauh berbeda. Kadang pelaku usaha perdagangan / industri mikro merasa “bisnis kecil saja kok… ngapain repot-repot pakai aplikasi segala”

    Padahal sekecil apapun usaha kalau sistem pencatatannya bagus akan berdampak positif bagi kelangsungan bisnis

Comments are closed.