IQ atau Intelligence Quotient tak pelak merupakan salah satu pilar untuk merajut masa depan yang cemerlang.
IQ merupakan refleksi dari seberapa bagus kecerdasan otak Anda dalam menjahit solusi kreatif demi mengelola tantangan hidup yang terus datang bertubi.
Dalam sajian renyah pagi ini kita akan mengulas 3 bahaya yang mungkin bisa membuat IQ Anda makin jeblok, dan terpelanting dalam kenestapaan yang perih.
Jadi apa saja 3 hal yang bisa membuat kecerdasan otak kita makin kolaps?
Mari kita bedah satu demi satu, based on science.
Penyebab IQ Jeblok # 1 : Penghasilannya Tidak Memadai
Saya pernah menulis di blog ini tentang sebuah hasil riset behavior economics yang muram : orang yang penghasilannya pas-pasan dalam jangka memang kecerdasan otaknya akan makin jeblok.
Klik gambar untuk akses free KPI software.
Penelitinya menyebut, fenomena itu terjadi karena orang yang kekurangan finansial akan menjadi terlalu penuh beban pikirannya (overload brain).
Kapasitas otak manusia itu sejatinya terbatas. Kita mudah mengalami “decision fatigue” : pikiran kita menjadi tulalit karena terlalu banyak hal yang yang dipikir dan diputuskan tiap harinya.
Tiap hari otak kita dibebani ribuan hal yang butuh mikir : misal mikir bagaimana cara bayar cicilan, mikir bagaimana biaya sekolah anak, mikir bagaimana selesaikan banyak tugas dari atasan, mikir berita politik ekonomi, hingga mikir nanti lewat jalan mana yang nggak macet, atau mikir nanti siang mau makan apa.
Semua proses “think and decide” tersebut butuh energi. Dan saat beban pikiran terlalu banyak serta menumpuk, maka kapasitas memori otak Anda akan makin lemot (persis seperti hape yang lemot karena terlalu banyak beban aplikasi).
Nah riset menujukkan : salah satu beban pikiran yang menyedot energi paling banyak itu adalah saat Anda memikirkan situasi keuangan yang serba terbatas.
Stress karena memikirkan kondisi keuangan yang terbatas akan membuat otak Anda mudah mengalami kelelahan (brain fatigue).
Akibatnya kelam : saat otak Anda mengalami kelelahan karena memikirkan beban keuangan yang serba kekurangan, maka IQ Anda memang pelan-pelan akan makin jeblok.
Lingkarannya jadi perih : gaji kurang > bikin IQ jeblok > karena IQ jeblok maka nasib makin stagnan.
Lingkaran kelam itu yang menjelaskan kenapa banyak orang yang penghasilannya pas-pasan akan terus stuck hingga akhir hayatnya.
Penyebab IQ Jeblok # 2 : Terjebak Rutinitas yang Mematikan Pertumbuhan Skills
You are what you do. Anda adalah apa yang Anda kerjakan tiap hari.
Saat Anda bekerja tiap hari, namun terjebak dalam rutinitas yang monoton dan tanpa membuka ruang bagi self improvement, maka saat itu pula sejatinya potensi diri Anda telah dikebiri.
Kerja yang repetitif pada sebuah bidang memang akan bisa menghasilkan skills mastery. Anda akan makin ahli (atau makin cepat, makin efisien, makin trampil) dalam bidang itu. Namun hasil semacam ini hanya akan Anda peroleh jika dalam prosesnya Anda menerapkan “deliberate practice”.
Deliberate practice adalah proses dimana Anda mengerjakan sesuatu secara berulang, namun selalu disertai dengan target peningkatan skills, ada umpan balik kinerja, dan disertai dengan target improvement yang jelas. Dengan cara ini, maka pelan-pelan skills Anda dalam bidang itu akan tumbuh secara signifikan.
Deliberate practice akan membuat pengalaman kerja 5 tahun memang benar-benar meaningful, karena selama lima tahun itu, skills Anda terus tumbuh menjadi makin master.
Namun yang acap terjadi adalah ini : seseorang terjebak dalam rutinitas yang monoton, tanpa ada improvement, tanpa ada new skills creation, dan selalu begitu saja terus berulang-ulang.
Disini, ungkapan pengalaman kerja 5 tahun jadi meaningless.
Yang benar bukan pengalaman kerja 5 tahun. Yang benar : pengalaman Anda kerja hanya 1 tahun, namun diulang selama 5 kali. Sebab didalamnya tidak ada proses pertumbuhan skills sama sekali.
Apa yang terjadi saat Anda terperangkap dalam rutinitas kerja yang repetitif, dan sama sekali tidak disertai dengan skills improvement yang sistematis?
Skills Anda akan menjadi statis alias stagnan. Dan saat skills Anda stagnan, maka daya eksplorasi otak pelan-pelan akan ikut menurun.
Dan persis pada titik itulah, pelan-pelan IQ Anda juga akan menjadi ikut layu dalam kesunyian yang perih.
Penyebab IQ Jeblok # 3 : Terjebak Dogmatisme dan Confirmation Bias
Penyebab IQ jeblok yang ketiga ini rada kelam dan ironis. Maksudnya tak jarang orang yang pandai dan punya daya intelektualitas bagus namun mendadak menjadi tulalit karena terkena sindrom confirmation bias dan dogmatisme berlebihan.
Confirmation bias adalah istilah dalam ilmu human behavior yang merujuk pada fakta : Anda akan sulit berpikir secara jernih, rasional dan obyektif begitu Anda sudah punya preferensi terhadap sesuatu.
Preferensi atau pilihan Anda terhadap sesuatu (apalagi jika disertai dengan fanatisme berlebihan yag dogmatik) akan membuat daya nalar menjadi rapuh. Confirmation bias akan membuat IQ seseorang mendadak menjadi menjadi termehek-mehek.
Di tengah situasi kampanye seperti saat ini, banyak orang di negeri ini yang terjebak sindrom confirmation bias. Preferensi yang berlebihan pada pilihannya acapkali membuat pikiran yang jernih dan obyektif menjadi lenyap ditelan fatamorgana.
Confirmation bias terjadi tidak hanya di negeri ini, namun di seluruh dunia bahkan juga di banyak negara maju. Ini adalah fenomena universal yang telah banyak diteliti dalam ilmu human behavior.
Solusi agar terhindar dari jebakan confirmation bias ini relatif simpel. Jangan pernah membiarkan diri kita terperangkap dalam fanatisme berlebihan. Sebab, studi-studi menunjukkan, saat Anda masuk dalam perangkap ini, maka daya nalar menjadi tidak rasional dan IQ kita akan menjadi sedikit tulalit.
DEMIKIANLAH, tiga hal kelam yang bisa membuat IQ kita menjadi jeblok beberapa poin. Ketiga faktor itu adalah :
1. Penghasilan yang Pas-pasan
2. Terjebak dalam Rutinitas Kerja yang Monoton
3. Terperangkap dalam Jebakan Confirmation Bias
Solusinya ada 3 juga :
1. Increase Your Income
2. Find Challenging and Meaningful Tasks
3. Keep Calm and Think Wisely
Bergizi banget nih artikel.
Dari poin pertama dapat dikatakan pendapatan yang PAS-PASAN, akan menjadikan kecerdasan otak pun semakin pas-pasan.
Pas mikir kreatif, pas lemot, batal deh.
Pas mikir jalan-jalan asik, pas dana mepet, batal deh.
Pas mikir belajar/training/baca buku, pas mikir mahal.
ya udah lah nikmatin aja, apa kata nanti aja 🙂
dan katanya “hidup adalah pilihan-pilihan” semua kembali ke mana kita akan memilih.
Salam sukses penuh keberkahan.
| manajemenkeuangan.net | SOP + Accounting Tools |
poin 1 dan 2 ada benernya nih. orang dengan bakat kayak apapun, klo penghasilannya pas2an dan terjebak dengan pekerjaan yg gak menggunakan kapasitasnya, IQ nya jadi percuma banget
https://internetbermanfaat.com/mengapa-rupiah-melemah-sampai-menyentuh-15-ribu-seri-memahami-pelemahan-rupiah-1/
Sajian yang sangat GURIHH untuk lanjut sebelum mengerjakan deadline yang sangat kursiaal..
terimakasih artikelnya yang selalu menarik
terasa tertampar setelah baca artikel ini
mantab,
poin 1, pasti..
poin 2, waspada zona nyaman
poin 3, baca buku dan olahraga
Ya Roby inilah artikel yang sedang saya alami sekarang
Terjebak dalam dunia karyawan pabrik dengan gaji (UMR) belum dipotong BPJS dan BTN . OMG tertusuk buat mikirnya .
Maaf kalo pertanyaannya agak konyol namun saya penasaran apakah point no 1 jika dibalik misal “apakah peningkatan penghasilan yang masif dapat meningkatkan IQ yang telanjur turun karena sebelumnya pernah mengalami kejatuhan penghasilan yang masif pula?”
Ya bisa….jika income naik, maka IQ bisa naik juga….karena pikiran jadi lebih lega….
Keep Calm and Think Wisely. Selalu berusaha dan ikhtiar
Pak Yodhia,
Bila Income sudah “lebih” tapi begitu di test Psi ternyata IQ nya standart..bagaimana ya?
Ya nggak masalah juga……harus banyak belajar lagi…..ambil kursus….
Masih di poin “Terjebak dalam Rutinitas Kerja yang Monoton”
semoga bisa menjalankan aktifitas lain yang menarik dan income nambah.
Ulasan yang luar biasa ,kebanyakan kita pernah merasakan sebuah fenomena pikiran kok cuthel ,dan tak tahu penyebab utamanya…., ulasan #1#2#3 barangkali penyebabnya, terimakasih pak Yodhia…