Kenapa Orang Itu Lebih Sukses Dibanding Saya, Padahal Kemampuan Kami Sama?

Ya, kenapa orang lain bisa jauh lebih sukses dibanding saya, padahal kemampuan dia sejatinya relatif sama dengan saya. Ataupun kalau beda, hanya beti atau beda tipis.

Minggu lalu saya menulis artikel tentang salah satu hukum sukses, yakni kinerja antar orang itu sejatinya tida begitu jauh berbeda, namun sukses orang-orang ini bisa berbeda bagaikan bumi dan langit.

Apakah realitas dunia ini memang tidak adil? Lalu kenapa kenyataan muram ini bisa terjadi?

Mari kita ulas di pagi hari ini sambil ditemani secangkir kopi susu hangat.

Jadi salah satu temuan dari riset yang dilakukan oleh penulis buku The Science Behind Why People Succeed or Fail berbunyi seperti ini : performance is bounded, but sucess is unbounded.

Makna kalimat itu kira-kira seperti ini : level kemampuan dan kinerja Anda dengan teman Anda saya itu ada batasnya. Dan karena ada batasnya (bounded), maka perbedaan level kemampuan dan kinerja Anda dengan rekan Anda itu sejatinya tidak begitu jauh. Hanya beda tipis saja.

Namun saat bicara tentang sukses (misal sukses karir atau sukses finansial), maka level kesuksesan rekan Anda itu bisa ratusan kali lipat dibanding Anda.

Dengan kata lain, beda level kemampuan dan kinerja Anda dengan rekan Anda itu mungkin hanya 1 poin saja. Tipis perbedaannya. Namun level sukses dia bisa 100 kali dibanding Anda.

Tidakkah itu sebuah realitas yang amat muram?

Kenapa kemampuan kinerja saya dengan dia hanya beda 1 poin, namun kok dia bisa 100 kali lebih sukses dibanding dengan saya?

Bagaimana bisa?

Apa boleh buat, itulah kenyataannya. Itulah hasil dari riset Profesor Alberto Barabasi setelah meneliti ribuan data dan variabel tentang kinerja dan kesuksesan.

Pertanyaannya, kenapa fenomena yang rada kurang fair itu bisa terjadi?

Setidaknya ada dua faktor utama yang barangkali bisa menjelaskan kenyataan itu. Mari kita bedah satu demi satu.

Faktor #1 : Winner Effect

Dalam ilmu tentang human behavior ada sebuah konsep yang disebut dengan Winner Effect – atau seseorang bisa meraih sukses dan kemenangan secara akumulatif karena disebabkan sukses pertama yang dia raih, betapapun kecilnya sukses ini.

Kenapa itu terjadi? Sebab sukses awal yang terjadi itu membuat dia merasa makin percaya diri. Kemenangan atau sukses awal itu juga bisa membuat dia menjadi punya sumber daya sedikit lebih baik (misal uangnya jadi sedikit lebih banyak karena sukses awal ini).

Semua hal tersebut kemudian membuat dia bisa meraih sukses kedua. Dan kemudian sukses kedua ini juga akan membuat dia makin percaya diri, makin optimis, makin resourceful, dan akhirnya bisa membuat dia meraih sukses ketiga. Demikian seterusnya.

Itulah yang disebut Winner Effect. Atau success breeds success. Sebuah sukses pasti akan melahirkan rentetan sukses berikutnya.

Sukses awal akan benar-benar menjadi driving force yang membuat seseorang akan bisa makin sukses lagi.

Nah itulah yang terjadi dengan dua orang yang sejatinya hanya beda tipis kinerja dan kemampuannya dengan kita, namun akhirnya meraih sukses yang puluhan kali lipat dibanding kita.

Maksudnya, orang yang level kinerja dan kemampuannya sedikit lebih baik itu (yang hanya unggul 1 point lebih baik), akan bisa lebih cepat meraih sukses awal. Namun sukses awal ini kemudian bisa menjadi batu loncatan untuk menciptakan renteten kesuksesan berikutnya (success breeds success).

Dengan kata lain, orang itu bisa kemudian meraih sukses yang luar biasa karena mendapat dukungan dari sukses pertama yang ia raih. Sukses-sukses berikutnya bisa ia raih karena adanya winner effect tersebut. Bukan karena kinerja dan kemampuan dia yang melompat 10 kali lipat.

Kinerja dan kemampuan dia sebenarnya tetap tidak beda jauh dengan Anda. Namun sukses awal yang bisa ia raih, membuat ia mendapatkan winner effect : success breeds success.

Sukses awal dia akan mampu menerbangkan dia untuk bisa meraih sukses-sukses berikutnya yang masif – yang ratusan kali lipat hasilnya. Dan sekali lagi ini bukan karena kinerja dan kemampuan dia yang juga naik 100 kali.

Jadi faktor Winner Effect atau Success Breeds Success inilah yang bisa menjelaskan kenapa seseorang bisa 100 kali lipat lebih sukses dibanding Anda, meski sejatinya level kinerja dan kemampuan Anda dengan dia tidak begitu jauh berbeda (tidak sampai 100 poin perbedaannya).

Faktor #2 : You Are in The Wrong Place

Sangat banyak terjadi orang yang punya level kinerja dan kemampuan yang relatif sama, namun jalan rezekinya bagaikan bumi dan langit.

Faktor kedua ini bisa dicontohkan dalam sampel yang sederhana berikut ini.

Ada dua orang yang jika di-ases kecakapan dan kinerjanya, sebenarnya tidak jauh berbeda. Relatif sama. Namun yang satu bekerja di sebuah perusahaan multinasional yang bonafid, dan satunya bekerja di sebuah perusahaan biasa-biasa saja.

Dalam 10 tahun, level kesuksesan finansial dan karir dua orang itu bisa beda jauh sekali. Bisa ratusan kali lipat perbedaan level saldo tabungan di antara kedua orang itu. Padahal sekali lagi, level kecakapan dan kinerja dua orang ini nyaris tidak ada bedanya.

Ingat prinsip, performance is bounded.

Riset ilmiah benar-benar membuktikan bahwa level performance dua orang (misal sesama manajer) itu sejatinya tidak beda jauh.

Jadi jangan pernah pikir bahwa Manajer di Unilever, Pertamina atau Telkomsel itu JAUH LEBIH HEBAT level performance-nya dibanding manajer yang bekerja pada perusahaan biasa-biasa saja. Wrong. Tidak benar. Mereka semua sama saja level kinerjanya, hanya beda tipis.

Namun sukses finansial mereka bisa beda bagaikan langit dengan bumi.

Manajer yang kerja di Telkomsel gajinya 40 juta dengan bonus 10 kali gaji, sementara yang kerja pada perusahaan biasa-biasa saja gajinya belum sampai 15 juta/bulan, dan tidak ada bonus sama sekali.

Padahal sekali lagi : level peformance dua orang itu TIDAK BEDA JAUH. Namun lingkungan di sekitarlah yang membuat sukses dua orang ini beda jauh.

Pelajarannya : sukses finansial Anda acapkali bukan ditentukan oleh level kecakapan atau level kinerja Anda (or your performance level). Namun jalan rezeki Anda acapkali ditentukan dimana Anda bekerja, atau dengan siapa Anda mencari nafkah.

Manajer-manajer yang bekerja di perusahaan ternama seperti Pertamina dan Telkomsel ini (yang sekali lagi, level kinerjanya tidak beda jauh dengan kita semua), pada akhirnya akan juga menikmati Winner Effect : karena sukses yang mereka dapatkan, mereka bisa mendapatkan penghasilan yang melimpah.

Dan kemudian dengan penghasilan melimpah ini, mereka bisa melakukan aneka investasi yang menghasilkan side income yang besar, dan akhirnya mereka bisa meraih sukses finansial yang makin besar. Dan karena uangnya makin banyak, mereka bisa invest lebih banyak lagi. Dan akhirnya dapat untung lebih besar lagi. Demikian seterusnya. Winner Effect bekerja disini.

Akhirnya, sukses mereka bisa ratusan kali lipat dibanding manajer-manajer lain – meski sejatinya level kinerja antar mereka tidak begitu jauh berbeda (hanya 1 point perbedaannya).

Contoh lain lagi. Ada dua orang yang sejatinya level kinerja dan kecakapannya relatif sama. Namun yang satu menekuni bisnis yang relatif mudah dilakukan (cepat hasilnya, laba oke, dan kompetisi agak longgar). Sebaliknya yang satu menekuni bisnis yang rumit dan kompleks (misal banyak regulasi, supplier langka, atau kompetisinya sangat berat).

Orang yang pertama akan bisa meraih sukses awal. Dan kemudian dengan sukses awal ini dia bisa melakukan ekspansi bisnis, dan meraih keuntungan lagi. Dan kemudian dia bisa membuka lagi bisnisnya dengan lebih banyak. Demikian seterusnya. Tercipta winner effect.

Sebaliknya, orang yang kedua mungkin akan menemui bisnis yang stagnan. Dan akhirnya sukses dia akan jauh tertinggal dibanding rekannya tadi.

Padahal, sekali lagi kinerja dan kecakapan dua itu sejatinta tidak beda jauh. Namun perbedaan lingkungan bisnis membuat mereka meraih sukses yang bagaikan bumi dengan langit.

Performance is bounded. But success is unbounded.

Kinerja itu ada batasnya (bounded), dan perbedaan kinerja antar orang itu hanya sedikit. Namun sukses dua orang ini bisa beda jauh, bagaikan bumi dan langit.

DEMIKIANLAH, penjelasan ringkas mengenai kenapa orang lain bisa jauh lebih sukses dibanding saya, padahal kemampuan dan kinerja dia hanya beda tipis dengan saya.

Winner Effect adalah sebuah fenomena universal yang juga menjelaskan kenapa orang yang sukses akan makin sukses, atau kenapa orang yang kaya akan makin kaya.

Selamat bekerja teman. Semoga Anda kelak akan bisa mendapatkan Anugerah Winner Effect.

Yodhia Antariksa – Profil Konsultan Manajemen Terbaik Indonesia

9 thoughts on “Kenapa Orang Itu Lebih Sukses Dibanding Saya, Padahal Kemampuan Kami Sama?”

  1. Selalu WOW dan mencerahkan serta menggugah inspirasi baru!

    Memang tak ada ruginya tiap Senin pagi sejenak mampir ke sini, sembari menikmati secangkir kopi+gorengan.

    Kayaknya KUDU cari tempat yang pas agar bisa meraih sukses

    Mirip waktu sekolah, posisi menentukan prestasi 🙂

    Ternyata ada ilmunya juga.

    Salam sukses penuh keberkahan

    | Accounting Tools & SOP Finance | https://manajemenkeuangan.net/ |

  2. Mencerahkan pikiran di pagi hari..
    Salah branding dan salah jalan bisa menjadi penyebab juga. Ibarat balapan ,rider dan mesin nya sama, settingan dan persiapan nya jelas berbeda..

    Sukses untuk kita semua

  3. Mencerahkan… dan artikel diatas terbukti, pernah melihat sendiri… dari orang yang pemalas ga niat kuliah, iseng-iseng bangun bisnis dan GATAUNYA sukses, sekarang nett profitnya 100jt-an perbulan.

    Kemudian dia tambah tekun dan membangun “pintu rezeki” lainnya, dan mulai menjadi “bola salju”.

    Padahal banyak yg lebih pinter dari dia pas kuliah, dan bahkan lebih rajin masuk kuliah! (pada pas kuliah)

  4. Keren sekali artikelnya, sangat merasakan winner effect yang awalnya iseng bisnis dikonveksi, tp karena ada keberhasilan kecil2 dialami jadi berlanjut dan akhirnya ditekuni, walaupun hasilnya masih dari jauh kata maksimal, tp sudah terus merasakan winner effect kecil2 jadi masih semangat

    Thanks suhu

    Salam
    https://seragam-kerja.com

  5. Menurut saya mental sangat berpengaruh dalam kesuksesan.. Punya kemampuan luar biasa tetapi tidak bisa mencari peluang dan punya keinginan untuk sukses hanya menjadikan seseorang berada di belakang orang lainnya..

    1. Setuju saya dengan pernyataan ini, MENTAL sangat mempengaruhi kesuksesan seseorang, tentunya selain sekian faktor diatas.

      Bagaimana dengan fenomena, ada beberapa orang yang memiliki skill dan knowledge bagus (pernah menduduki posisi-posisi tinggi dalam suatu perusahaan, tetapi mengalami kesulitan ketika ingin membuka usaha sendiri), tetapi mereka yang dulunya bekerja dengan posisi biasa-biasa saja, saat membuka usaha sendiri malah lebih berhasil.

      Mungkin Pak Yodhia bersedia membahas fenomena ini ….

      Thanks …

  6. Yang sekarang belum sukses; teori ini bisa bikin lebih semangat karena ternyata kita pun punya kesempatan yang insyaAllah besar, asal ngerti cara mainnya.

    Yang sudah sukses; teori ini bisa bikin sadar dan gak bangga diri, karena ternyata ada faktor X yang bikin dia sukses..

    Inspiring!!!

  7. Setuju sekali dengan tulisan Bang Yodhia kali ini. Kalo di tarik kepolitik Jokowins Effect memang terjadi hehe. banyangkan saja 2x di solo 1x jakarta dan 2x presiden. Dan terjawab sudah misteri yang jadi pertanyaan saya selama ini. kenapa orang sukses akan semakin sukses. dan yang gagal akan sulit mengejar.

Comments are closed.