Kenapa Hidup Anda Stuck dan Stagnan?

Kenapa hidup saya stuck dan stagnan? Pertanyaan seperti ini acap saya terima dari sejumlah followers yang mengirimkan DM (direct message) kepada saya.

Ya kenapa ada sebagian orang yang merasa hidupnya stuck dan stagnan?

Mari kita ulik jawabannya di pagi yang cerah ini.

Salah satu penyebab kenapa sejumlah orang hidupnya stuck adalah karena corak mindset yang ada dalam benaknya. Disinilah lalu kita berkenalan dengan dua jenis mindset yang saling berlawanan, yakni Growth Mindset vs Fixed Mindset.

Konsep tentang Growth Mindset diuilas dalam buku terkenal berjudul Mindset – The New Psychology of Success karangan Profesor Carol Dweck (Guru Besar Psikologi dari Univertsity of Stanford).

Growth mindset intinya merujuk pada mindset seseorang yang selalu fokus pada upaya untuk menumbuhkan kecakapan dirinya.

Lawan dari Growth Mindset adalah orang dengan Fixed Mindset – atau mereka yang cenderung menganggap kemampuan dirinya fixed, dan sulit untuk mengembangkan dirinya lagi.

Orang dengan growth mindset, saat menemui kendala dan problem, langsung fokus pada solusi. Sebaliknya orang dengan Fixed Mindset langsung fokus pada kesulitan itu sendiri, dan mudah stuck saat problem makin rumit.

Orang dengan Fixed Mindset cenderung mudah menyerah saat menemui kendala yang dianggapnya terlalu sulit; dan akhirnya nasibnya tetap stagnan.

Orang dengan Fixed Mindset saat menghadapi tantangan dan yang sulit ketika mau action, langsung bilang : saya kayaknya tidak bisa; sulit bagi saya melakukannya.

Misal orang ini mau mulai bisnis online, namun saat melihat kerumitan harus belajar banyak hal tentang ilmu instagram marketing dan online selling skills, langsung surut langkahnya, dan akhirnya tidak kunjung mulai action. Komentarnya : wah sulit ya. Saya ndak bisa melakukannya.

Orang ini langsung menganggap semua ilmu teknis itu rumit dan sulit dilakukan. Akhirnya, dia menyerah dan tidak pernah action.

Sebaliknya orang dengan Growth Mindset, saat menghadapi kendala dan kesulitan, selalu fokus pada solusi. Apa yang harus saya pelajari agar saya bisa melakukannya?

Misal saat mau mulai bisnis, orang ini menemui banyak kendala, misal kendala modal yang terbatas, kendala belum punya pengalaman, kendala belum paham tentang selling skills, dll.

Namun orang dengan Growth Mindset tidak akan menyerah. Meski menghadapi banyak kendala, dia tetap akan terus berjuang menemukan solusi. Dia akan terus belajar dan terus gigih melakukan praktek dan action. Dia tak pernah menyerah berjuang menemukan SOLUSI.

Sementara orang dengan Fixed Mindset, saat menemui beragam kendalam seperti diatas, akan langsung surut semangatnya, dan langsung menyerah.

Dalam hati dia akan bilang : saya gak punya modal, gak punya pengalaman, gak punya kehalian. Saya pasti akan sulit menjalaninya. Akhirnya kelam : orang ini nasibnya akan terus stagnan.

Orang dengan Growth Mindset akan bisa terus maju dan meraih sukses. Sebab saat menghadapi kendala dan problem, dia terus berjuang untuk belajar dan melakukan action demi menemukan solusi.

Orang dengan Fixed Mindset akan stuck nasibnya. Sebab saat menghadapi kendala dan problem, dia hanya bisa mengeluh, dan mudah menyerah. Langkahnya tidak konsisten dan tidak tekun, karena pikirannya selalu fokus pada kesulitan.

Bagaimana Cara Melatih Growth Mindset?

Untuk menjawab pertanyaan diatas, kita bisa menengok pada isi buku bagus bertajuk : Go Put Your Strengths yang ditulis oleh Marcus Buckingham, seorang peneliti dari Gallup Organization.

Inti dari isi buku ini adalah : sebaiknya Anda fokus pada potensi dan kekuatan Anda. Curahkan perhatian dan pikiran agar potensi dan kekuatan Anda bisa tumbuh makin optimal.

Jadi bukan melulu mencurahkan pikiran untuk memikirkan dan memperbaiki kekuranganmu. Atau apalagi terus merasa bahwa diri Anda tidak mampu.

Yang sering terjadi : banyak orang lebih sibuk memikirkan kekurangan, keterbatasan dan apa yang keliru dalam dirinya. Orang ini selalu merasa dirinya penuh dengan kekurangan dan kesulitan.

Marcus Buckingham menuliskan : kalau Anda mau menumbuhkan growth mindset, maka sebaiknya mulai sekarang Anda mencurahkan pikiran untuk mengembangkan kekuatan dan potensi yang ada dalam diri Anda.

Dan bukan melulu memikirkan kekurangan-diri dan kesulitan.

Pertanyaannya : Apakah Anda sudah tahu apa kelebihan, kekuatan dan potensi diri Anda?

Berikut sejumlah cara simpel untuk memahami dan menemukan kekuatan dan potensi diri Anda :

1. Renungkan pencapaian-pencapaian yang pernah Anda alami di masa lalu. Pencapaian ini mungkin indikasi potensi kekuatanmu. Pencapaian (accomplishment) tidak mesti yang besar skalanya; pencapaian kecil pun tetap berharga untuk diapresiasi. Pencapaian maksudnya Anda berhasil melakukan sesuatu dengan tuntas (apapun jenis sesuatu itu).

2. Apa minat, hobi atau passion Anda? Apakah minat atau hobi ini punya potensi memberikan penghasilan yang melimpah? Kalau ya, ini juga indikasi potensi kekuatanmu.

3. Apa pengalaman kerjamu selama ini? Dari pengalaman kerja ini, Anda tahu dimana kekuatanmu.

4. Apa prestasi kecil yang pernah Anda raih di masa lalu. Kalau ada, sudah pasti ini merupakan kekuatan dan potensimu. Prestasinya kecil pun tetap bermakna, apalagi yang besar skalanya.

5. Apa impian dan harapanmu tentang masa depan. Ini juga indikasi kekuatan dan potensimu.

Renungkan 5 hal di atas. Kalau sudah ketemu jawabannya, Anda bisa mulai memahami dimana letak kekuatan dan potensi dirimu.

Setelah paham, curahkan waktu, energi dan pikiran agar Anda bisa merealisasikan kekuatan Anda itu di masa depan. Dan persis dalam proses inilah, maka pelan-pelan Anda akan bisa menumbuhkan growth mindset dalam diri Anda.

Jadi mulai saat ini mulailah fokus pada potensi dan kekuatan yang ada dalam diri Anda. Dengan begitu, mindset Anda juga akan tumbuh bergerak ke arah yang lebih positif.

5 thoughts on “Kenapa Hidup Anda Stuck dan Stagnan?”

  1. Saya sudah mulai memikirkan ke lima hal yang pak Pak Yodhia sebutkan di atas.. dan alhamdulillah sudah menemukan. tinggal konsistensi aja yang harus terus diasah.. agar makin cetar membahana. salam sukses berkah pak Yodhia

  2. Pak Yodhia, kenapa sudah jarang membahas perusahaan yang bermasalah dari segi performa seperti tulisan pak Yodhia tentang kinerja Telkom dulu. Lumayan untuk memancing sentimen publik dan menambah kunjungan pengunjung di blog.

    Salam

Comments are closed.