5 Lembaga Penyedia Beasiswa S2 Luar Negeri dan Tips Mendapatkannya

Melanjutkan kuliah hingga jenjang S2 tak pelak merupakan salah satu cara untuk memperbaiki level kesejahtareaan dan kondisi keuangan masa depan seseorang (selain tentu saja juga mendapatkan bekal ilmu yang makin mendalam).

Memiliki gelar S2 yang relevan juga akan membuat perjalanan karir Anda kian melesat.

Kini banyak perusahaan yang berharap posisi GM hingga Direkturnya diisi oleh mereka yang sudah memiliki gelar S2 yang relevan. Artinya jika Anda punya gelar S2, maka peluang karir Anda akan menjadi lebih terbuka.

Apalagi jika S2 itu Anda dapatkan dari kampus di luar negeri. Masa depan Anda dijamin akan makin top markotop.

Hanya saja memang kendala kuliah S2 di luar negeri itu adalah biayanya yang mahal.

Misal untuk menyelesaikan S2 MBA di Harvard atau Stanford University, biaya kuliahnya saja sekitar Rp 1 milyar/tahun. Kalau dua tahun buat menyelesaikan MBA artinya butuh dana Rp 2 milyar. Belum biaya hidupnya yang butuh sekitar Rp 20 – 30 juta/bulan.

Total bisa habis biaya hampir Rp 3M untuk mendapatkan gelar MBA dari kampus top tapi mahal di Amerika.

Sementara untuk biaya kuliah S2 di Inggris dan Australia (dan kampus Amerika lainnya yang lebih murah) biayanya sekitar Rp Rp 500 juta – 700 juta/tahun.

Di Inggris, kuliah S2 biasanya hanya 1 tahun, sedangkan di Amerika dan Australia sekitar 18 – 24  bulan.

Intinya adalah kalau mengandalkan biaya sendiri, maka terlalu mahal biayanya untuk bisa kuliah S2 di luar negeri. 

Agak berat bagi kita untuk bisa kuliah S2 di luar negeri dengan biaya sendiri, kecuali orang tua Anda memang tajir melintir.

Karena itu, solusi yang efektif ya tentu saja mencari beasiswa kuliah S2 di luar negeri.

Kiat Mendapatkan Beasiswa S2 Luar Negeri

Pertanyaannya adalah : lalu bagaimana kita untuk mendapatkan beaiswa S2 di luar negeri?

Tentu saja syarat utamanya adalah TOEFL atau IELTS Anda memenuhi syarat (misal skor minimal TOEFL adalah 550). Kemampuan bahasa Inggris yang bagus adalah mutlak diperlkukan untuk mendapatkan beasiswa S2 di luar negeri.

Namun selain syarat bahasa ini, maka ada satu elemen kunci untuk sukses mendapatkan beasiswa S2 di luar negeri, yakni : Anda memang pernah menorehkan pencapaian yang epik selama kuliah S1.

Pencapaian epik misalmnya adalah, selama mahasiswa S1 Anda rajin mengikuti lomba karya ilmiah (atau lomba kreativitas; lomba business plan; lomba menulis esai, lomba menulis artikel blog, atau sejenisnya) dan memenangkannya.

Pencapaian epik lain adalah : misalnya selama kuliah S1 Anda sudah aktif dalam berbagai organisasi ekstrakurikuler dan pernah melakukan berbagai kegiatan yang keren (misal menjadi pioner komunitas go green; atau melakukan pendampingan UKM; atau mengembangkan komunitas online yang sukses; hingga menjadi volunteer dalam aneka kegiatan kemanusiaan).

Intinya adalah : selama kuliah S1, Anda memang sudah pernah melakukan berbagai pencapaian yang mengesankan dan menggetarkan. Dan pencapain ini sama sekali bukan tentang IP – namun pencapaian yang berdampak luas bagi masyarakat luas.

Dulu saya mendapatkan beasiswa S2 Fulbright di Amerika mungkin karena sejak semester awal kuliah S1, saya sudah aktif di berbagai LSM, pernah memenangkan beberapa lomba penelitian; rutin menulis artikel di berbagai media besar di tanah air; dan pernah mendapatkan beasiswa dana riset dari Kompas-Gramedia untuk penulisan skripsi S1 (amat jarang penulisan skripsi mahasiswa S1 yang mendapatkan dana penelitian dari sebuah lembaga besar seperti Kompas-Gramedia).

Poinnya adalah : agak terlambat jika mikir ingin dapat beasiswa S2 di luar negeri setelah lulus S1. Too late. Kenapa?

Sebab bekal untuk mendapatkan beasiswa S2 itu harus dimulai sejak semester awal kita kuliah S1. Sejak saat inilah, hingga semester akhir kita kuliah S1, maka kita mesti rajin mengukir pencapaian yang mengesankan.

Selama 4 – 5 tahun kita kuliah S1 ini, kita jangan hanya mengejar IP tinggi. Namun yang jauh lebih penting adalah : selama masa kuliah S1 ini, kita berhasil melakukan “pencapaian yang epik dan menggetarkan”.

Sebab hanya dengan itu, maka panitia beasiswa akan menjadi terkesan dengan jalan hidup Anda. Dan lalu dengan senang hati mau memberikan beasiswa S2 di luar negeri.

Daftar Penyedia Beasiswa S2 Luar Negeri yang Prestisius

Oke, kalau memang Anda berminat serius melamar beasiswa S2 di luar negeri, maka di tanah air ada lima jenis beasiswa sekolah S2 di luar negeri yang sangat terkenal dan prestisius.

Berikut lima jenis beasiswa itu (Anda bisa klik namanya untuk visit alamat website mereka).

Chevening Award – Inggris

Chevening adalah salah satu jenis beasiswa untuk kuliah di Inggris. Penerima beasiswa Chevening ini hanya dibatasi 70 penerima setiap tahunnya. Banyak tokoh terkenal kita yang jebolan beasiswa Chevening Award ini. Ada sepupu saya yang menerima beasiswa ini, dan menyelesaikan kuliah di jurusan Computer Science, University of Manchester.

AMINEF/Fulbright Scholarship – USA

AMINEF adalah lembaga pengelola beasiswa Fullbright yang merupakan beasiswa pemerintah Amerika Serikat. Beasiswa Fulbright adalah salah satu jenis beasiswa yang paling prestisius; dan untuk Indonesia, hanya diberikan jatah sekitar 40 orang saja tiap tahunnya.

Kebetulan saya dulu menerima beasiswa Fulbright ini, untuk melanjutkan S2 HR Management di kampus Amerika.

Australia Development Scholarships (ADS)

Seperti namanya, beasiswa Australia Awards ini ditujukan untuk mereka yang ingin belajar di Australia. Beasiswa ini khusus ditujukan untuk negara-negara berkembang di berbagai belahan dunia. Selain memberikan tunjangan untuk biaya kuliah, beasiswa ini juga menanggung keseluruhan biaya hidup selama di Australia termasuk tempat tinggal dan asuransi kesehatan. Jatah beasiswa ADS relatif lebih besar yakni sekitar 100 – 200 orang per tahunnya.

Beasiswa DAAD – JERMAN

Bila anda berkeinginan untuk belajar di Jerman, anda bisa mencoba beasiswa DAAD. Beasiswa DAAD ini ditawarkan untuk mahasiswa internasional terutama di negara-negara berkembang.

LPDP (LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN)

LPDP adalah salah satu beasiswa yang disediakan pemerintah melalui Kementerian Keuangan bagi mereka yang ingin melanjutkan kuliah baik di luar dan dalam negeri. Untuk beasiswa S2 di luar negeri, jumlah yang disediakan sekitar 1500 per tahun (banyak sekali alokasinya).

Syarat LPDP yang lumayan berat adalah Anda harus diterima di kampus luar negeri yang masuk papan atas (yakni Top 20). Jadi kampusnya tidak bisa sembarangan; namun benar-benar harus memiliki reputasi yang amat bagus.

DEMIKIANLAH, lima lembaga penyedia beasiswa S2 di luar negeri dan tips mendapatkannya. Bagi Anda yang masih muda, semoga kelak bisa berhasil mewujudkan impian sekolah S2 di luar negeri dengan GRATIS.