3 Kasus Nyata Personal Branding dari Para Freelancers yang Sukses

Di era digital dan ledakan internet ini, sejatinya relatif mudah untuk membangun personal branding demi tegaknya reputasi keahlian yang Anda miliki dan ingin Anda pasarkan. Ada begitu banyak channel yang bisa Anda manfaatkan untuk mengedukasi dan memasarkan layanan yang ingin Anda promosikan, antara lain melalui layanan social media seperti Instagram, Facebook, Twitter, Youtube, Tiktok hingga blog dan email marketing.

Apapun media digital yang dipilih untuk membangun personal branding, namun ada sebuah prinsip fundamental yang kudu dijalani, yakni gigih melakoni apa yang disebut dengan “content marketing”.

Content marketing saat ini telah disepakati oleh semua pakar digital marketing sebagai sebuah strategi kunci untuk memenangkan benak para calon pelanggan yang doyan nongkrong pada aneka social media.

Content marketing pada dasarnya adalah sebuah proses untuk membangun relasi dengan calon pelanggan melalui kekuatan konten online yang super berfaedah dan disajikan dengan konsisten.

Kekuatan konten digital yang dihadirkan bisa berupa kekuatan teks seperti artikel, panduan praktis, makalah mendalam, atau juga berupa aneka foto yang indah, video tutorial yang aplikatif, hingga sajian podcast (konten audio yang bermanfaat).

Content marketing yang kuat akan mampu menjadi medium yang super ampuh bagi Anda untuk dapat dikenal oleh calon pelanggan Anda, dan kemudian pelan-pelan mereka bisa Anda ajak untuk menjajal layanan atau jasa yang Anda jual. 

DIKENAL. Ini adalah sebuah kata magis yang akan amat menentukan sukses finansial Anda dalam dunia Gig Economy.

Saat nama dan reputasi Anda makin dikenal oleh makin banyak orang (idealnya orang ini juga merupakan target market yang Anda bidik), maka jalan menuju kebebasan finansial niscaya bisa Anda tapaki.

Dan kosa kata DIKENAL BANYAK ORANG hanya akan terjadi jika Anda mampu menjalankan Content Marketing yang kokoh dan konsisten.

Berikut ini saya ingin menyajikan tiga studi kasus content marketing strategy yang mampu membawa sukses dan hasilkan income melimpah.

Studi kasus yang pertama kebetulan adalah apa yang selama ini saya lakukan untuk memasarkan keahlian saya dalam jasa konsultan manajemen kinerja.

Content marketing yang saya lakukan adalah melalui blog bernama www.ManajemenKinerja.Com. Melalui blog ini, saya menghadirkan begitu banyak artikel bermanfaat tentang dunia manajemen kinerja (performance management).

Selain beragam artikel, dalam blog itu saya juga memberikan panduan gratis tentang berbagai tools dan template untuk keperluan penilaian kinerja karyawan.

Karena isinya bagus, pelan-pelan blog itu mampu menduduki peringkat bagus dalam hasil pencarian di Google untuk kata kunci konsultan penyusunan KPI, pelatihan KPI (key performance indicators) hingga kata kunci konsultan manajemen kinerja (semua adalah kata kunci yang memang saya bidik untuk menjadi no. 1 dalam hasil pencarian Google).

Melalui proses content marketing seperti diatas, pelan-pelan nama saya makin dikenal sebagai ahli konsultan manajemen kinerja. Karena makin dikenal, maka saya cukup mudah mendapatkan klien baru.

Semua hasil ini saya dapatkan setelah saya gigih melakukan Content Marketing melalui sebuah blog yang saya isi dengan beragam konten artikel dan panduan yang sangat berfaedah.

Contoh kasus yang kedua adalah apa yang dilakukan oleh seorang trainer korporat bernama Mohamad Noer. 

Dulu Mohomad Noer ini bekerja sebagai Manajer Training di sebuah Consumer Goods Company bertaraf global. Disela pekerjaannya, ia kemudian membuat blog tentang dunia presentasi dengan segenap seluk beluknya. Nama blognya adalah www.Presentasi.Net.

Demikianlah, diwaktu senggang Noer tekun mengisi blog itu dengan aneka konten yang berfaedah tinggi, seperti panduan membuat materi presentasi hingga video tentang cara melakukan presentasi dengan jitu.

Pelan-pelan nama Noer dikenal oleh para praktisi bisnis yang membutuhkan keahlian presentasi. Ia lalu mulai menjual layanan training tentang presentasi di setiap akhir pekan – agar tak menganggu hari kerjanya.

Lama-lama pelanggan atau kliennya makin banyak, dan kemudian dia memutuskan untuk resign dan full time menekuni dunia training dalam bidang presentation skills. Kini ia menjual jasa in house training tentang Presentation Skills dengan durasi selama dua hari ke berbagai klien perusahaan, dan dengan harga jual Rp 40 juta. Rata-rata setiap bulan ia bisa mendapatkan dua order kegiatan training.

Keberhasilan Mohamad Noer dalam mendapatkan klien untuk jasanya adalah karena dia tekun melakukan content marketing melalui blognya. Dari konten blog yang diisi dengan konsisten ini, pelan-pelan nama dia makin dikenal sebagai pakar presentasi. Ia lalu mampu membangun personal branding yang efektif, dan akhirnya mampu menghasilkan income yang maknyuss.

Contoh kasus yang ketiga terjadi pada seorang warga Pekalongan (kota kelahiran saya) yang bernama Yusuf Anggara. Pekerjaan dia adalah fotografer pernikahan, keluarga dan aneka event.

Dia kemudian melakukan content marketing melalui Instagram untuk memasarkan jasanya. Ia membuat akun di IG dengan nama @ucupers_studio. Target market yang ia bidik adalah warga kota Pekalongan yang membutuhkan jasa fotograsi pernikahan, keluarga dan aneka event.

Begitulah, ia rajin mengupload hasil jepretan fotonya di IG dengan beragam hashtag misal hashtag #StudioFotoPekalongan dan #PekalonganHits – ia banyak menulis hahstag dengan kata Pekalongan sebab target market dia memang hanya untuk wilayah geografis kota Pekalongan.

Berkat promosi content marketing di IG, ia mampu mendulang banyak followers. Namanya kian dikenal oleh para warga Pekalongan yang membutuhkan jasa fotografi.

Pelan-pelan ia makin banyak mendapatkan pelanggan. Rezekinya terus mengalir, dan akhirnya ia bisa mampu membeli sebuah mobil Toyota Yaris – sebuah pencapaian yang bagus untuk seorang warga yang tinggal di sebuah kota kecil (ia bahkan tinggalnya bukan di kota namun di Desa Pekajangan, sebuah desa di pinggiran kota Pekalongan).

Dari contoh kasus diatas, kita bisa melihat bahwa semuanya berhasil membangun personal branding melalui kekuatan content marketing di berbagai channel digital yang kini makin mudah didapatkan.

Pertanyaan selanjutnya adalah strategi apa saja yang layak dijalani untuk menjalankan strategi content marketing yang cetar membahana, agar jalan kebebasan finansial kemudian bisa dipeluk dengan hangat dan erat? Kita akan mengulasanya dalam sajian minggu depan ya. Stay tuned.