Defisit Kalori adalah Koentji Diet yang Sukses

Artikel ini merupakan tulisan dari guest blogger Pakar Diet – akun Twitternya bisa Anda follow DISINI.

Siapa yang gak kepingin punya tubuh yang bugar, otak yang cerdas, serta mental yang terpelihara dengan baik? Kesehatan badan, pikiran, dan mental itu saling mempengaruhi dan melengkapi satu sama lain, paket lengkap body, mind, and soul ini sah kalau dibilang jadi dambaan setiap orang, namun sayangnya gak sedikit orang yang mendambakan paket lengkap ini sudah terperosok dan tidak tahu bagaimana caranya untuk kembali on track.

Dalam kesempatan kali ini aku akan mengulik khusus tentang diet, bagaimana mereka atau mungkin kamu yang sudah terperosok bisa comeback. Diet adalah tentang pola makan. “You are what you eat”. Yes, seperti kata pepatah yang tidak asing bagi pembaca setia blog legendaris ini.

Bicara makanan berarti juga bicara kalori, kalori merupakan satuan energi yang terkandung dalam makanan dan minuman. Jika kamu mengonsumsi kaloridengan jumlah lebih sedikit daripada yang digunakan, tubuhmu akan mengalami kondisi defisit kalori/defkal yang kalau diteruskan membuat berat badanmu turun. Jadi, defkal adalah koentji.

Kamu bisa mulai dengan mencari tahu berapa kalori yang digunakan tubuhmu saat ini, caranya dengan menghitung Total Daily Energy Expenditure (TDEE) atau kebutuhan kalori harian, yaitu kalori yang dibakar tubuhmu setiap hari, kemudian calorie intakenyadikurangi supaya terjadi defkal.

Cara gampangnya adalah dengan menggunakan TDEE Calculator yang bisa dicari di Google atau dengan mengakses https://www.calculator.net/tdee-calculator.html. Tinggal isi jenis kelamin, usia, tinggi dan berat badan serta tingkat aktivitasmu. Simsalabim akan muncul angkanya.

Sebagai simulasi, profilmu sama dengan seorang cowok eksmud berusia 25 tahun dengan tinggi 165 cm, berat 80 kg dan aktivitasnya di tingkat moderate (olahraga sekitar 4-5x seminggu), maka akan dapat TDEEnya 2.500 kalori per hari.

“Berapa nguranginnya supaya defkal?” Berdasarkan riset, defkal yang gak bikin rasa lapar signifikan adalah mengurangi 500 kalori per hari yang kalau dilakukan konsisten bisa membuat berat badan turun sekitar 0,5 kg dalam seminggu.

Kembali ke simulasi, berarti kamu akan membuat calorie intakenya menjadi 2.000 (2.500 – 500). Sesuai dengan riset, untuk memastikan bahwa kamu bisa tetap sehat walafiat saat defkal, pastikan calorie intake tidak kurang dari 1.500 untuk cowok dan tidak kurang dari 1.200 untuk cewek.

Next, gimana cara supaya makan dan minum kamu sesuai dengan target (simulasi) calorie intake 2.000 tadi? Kamu bisa pakai dua cara. Cara pertama adalah dengan mengetahui jumlah kalori makanan dan minumanmu dengan melihatnya di kemasan atau googling, timbang kalau perlu, download aplikasi calorie counter di hp kemudian catat dan pantau. Cara ini lebih cocok digunakan kalau kamu pribadi yang perfeksionis.

Cara kedua untuk kamu yang santuy adalah dengan “ngurangin”. “Apa yang dikurangin?”

  • minuman berpemanis dan berkalori tinggi, contohnya minuman kalengan, jus buah kotakan, soda, dan alkohol.
  • kue-kue manis, junk food, dan gorengan.

FYI, segelas kopi susu kekinian ditambah sepotong donat topping manis yang tengahnya bolong itu bisa mengandung lebih dari 500 kalori, apalagi kalau tengahnya gak bolong. Kebayang kan manjurnya “ngurangin”?

Selain dengan mengonsumsi lebih sedikit kalori, defisit kalori juga bisa dilakukan dengan meningkatkan tingkat aktivitasmu seperti berolahraga supaya kalori yang terbakar lebih banyak, atau dengan melakukan keduanya. Menurut riset, defisit kalori dengan cara diet lebih mudah dan lebih berkelanjutan daripada hanya dengan berolahraga karena olahraga tidak membakar kalori sebanyak yang diyakini banyak orang.

“Oh, jadi defkal/diet buat turunin berat badan itu cuma kalori masuk < kalori keluar ya?”

Jawaban cepatnya: Iya.

Jawaban lengkapnya: Iya, tapi sehat itu lebih dari sekadar jumlah calories in vs calories out. Perlu diperhatikan asupan nutrisi/gizinya. Sebagai contoh, makan buah apel 90 kalori jauh lebih cetar gizinya dan lebih efektif mengurangi rasa lapar yang bisa bantu diet kamu daripada makan permen rasa apel yang 90 kalori juga.

Pola makan/diet yang buruk memang tidak hanya akan membawa badanmu jauh dari sehat, tapi juga bisa bikin otakmu tulalit dan membuat mentalmu termehek-mehek, namun percayalah dirimu punya kemampuan untuk menuju ke arah yang lebih baik untuk menggapai paket body, mind, and soul tadi.

“Just start it now, start small.”