Real estate adalah salah satu industri paling kompetitif saat ini. Tanpa strategi jangka panjang, akan sangat sulit untuk bertahan. Namun faktanya, membangun pondasi bisnis dan mempertahankannya bukanlah hal yang mudah.
Jika Anda pelaku bisnis real estate, penting sekali untuk memahami dinamika pasar dan mengelola portofolio dengan bijak. Selain itu, Anda juga harus menjalin koneksi baik dengan mitra bisnis.
Tentunya ada hal-hal lain yang perlu diperhatikan. Kami telah merangkum sejumlah strategi manajemen bisnis real estate yang bisa Anda terapkan untuk bertahan di era teknologi yang kompetitif, terlebih jika Anda baru memulai bisnis di Industri ini.
#1. Memahami Pasar dan Kebutuhan Klien
Pasar real-estate sangat dinamis, kondisinya tergantung banyak hal termasuk lokasi geografis dan target klien. Maka dari itu, memahami pasar sangatlah diperlukan. Anda dapat mengidentifikasi tren pasar, harga properti yang wajar, serta daerah-daerah yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi.
Selain itu, ketahui juga kebutuhan klien untuk memberikan solusi properti terbaik untuk mereka. Misalnya, saat ini banyak orang cenderung memilih properti yang ramah lingkungan dan dilengkapi teknologi pintar. Anda bisa menyesuaikan bisnis terhadap trend tersebut.
Anda bisa mengelompokkan klien berdasarkan preferensi serta anggaran mereka. Strategi ini membantu Anda menyasar kebutuhan spesifik mereka, baik itu investor besar, pembeli rumah pertama kali, atau penyewa properti komersial.
#2. Diversifikasi Portofolio Real Estate
Diversifikasi adalah strategi untuk mengurangi risiko dalam bisnis real estate. Lebih spesifiknya, diversifikasi portofolio melindungi bisnis Anda dari fluktuasi pasar di satu sektor properti.
Anda bisa memulai investasi di berbagai jenis properti, seperti hunian, komersial, dan properti industri. Jika pasar hunian sedang lesu, sektor komersial atau industri mungkin tetap stabil, sehingga mengurangi dampak negatif pada keseluruhan bisnis Anda.
Strategi diversifikasi ini juga bisa Anda lakukan dengan berinvestasi properti di sejumlah wilayah berbeda. Hal ini bertujuan melindungi bisnis Anda dari risiko pasar lokal yang menurun.
Selain lokasi dan jenis properti, diversifikasi bisa mencakup segmen pasar yang berbeda. Misalnya, properti mewah, properti untuk mahasiswa, atau properti sewa jangka pendek untuk wisatawan.
#3. Efisiensi Operasional
Sebagai pegiat bisnis, Anda perlu menjalankan bisnis dengan cara yang paling hemat biaya dan waktu, namun tetap menjaga kualitas layanan. Di industri real estate, efisiensi bisa didapatkan menggunakan teknologi.
Anda bisa memanfaatkan sosial media sebagai media marketing atau menggunakan Teknologi IoT (Internet of Things) untuk mempercepat proses manajemen data dan pemasaran.
Selain itu, kelola properti Anda dengan baik, seperti furniture rumah dan lift penumpang secara berkala untuk menghindari kerusakan berat yang bisa menelan biasa besar. Properti yang dikelola dengan baik lebih mungkin untuk mempertahankan atau meningkatkan nilainya.
#4. Manajemen Keuangan yang Solid
Tentunya Anda harus memiliki manajemen keuangan yang kuat. Tanpa keuangan yang teratur, bisnis bisa mengalami masalah likuiditas, risiko keuangan, dan bahkan kebangkrutan. Pastikan Anda memiliki perencanaan anggaran yang terstruktur dan detail.
Susun anggaran secara detail yang mencakup semua biaya operasional, investasi, pemeliharaan, hingga pengeluaran tak terduga. Jika mampu, Anda bisa meminimalkan utang karena bisa menjadi bumerang saat pasar sedang lesu.
Karena real estate adalah bisnis jangka panjang, investasi harus dilakukan dengan perhitungan matang. Anda bisa bekerjasama dengan investment advisor untuk memastikan investasi menghasilkan hasil yang maksimal.
#5. Bangun Koneksi dengan Stakeholders
Stakeholders bisa mencakup berbagai pihak seperti investor, penyewa, pengembang, pemerintah lokal, dan masyarakat sekitar. Membangun hubungan baik dengan mereka sangat penting untuk mempertahankan kepercayaan, mengembangkan jaringan, dan memperkuat posisi bisnis.
Dalam berkomunikasi dengan investor, Anda harus memastikan transparansi. Komunikasi terbuka dan transparansi keuangan dapat menarik dan mempertahankan investor. Laporan kinerja yang akurat dan tepat waktu meningkatkan kepercayaan mereka terhadap kemampuan manajerial Anda.
Bangun juga koneksi yang baik dengan semua mitra bisnis, termasuk klien, kontraktor, pemasok, agen real estate, dan konsultan. Tanggapi kebutuhan mereka dengan sikap profesional. Layanan pelanggan yang baik dapat meningkatkan reputasi Anda di kalangan penyewa potensial.
#6. Adaptasi terhadap Perubahan Regulasi dan Teknologi
Seperti yang kami sampaikan di awal artikel, industri real estate selalu berubah. Agar tetap kompetitif, Anda harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan regulasi maupun teknologi.
Misalnya, pemerintah sering memperkenalkan aturan baru terkait zonasi, pajak, lingkungan, dan properti komersial. Pantau perubahan regulasi secara berkala dan sesuaikan bisnis Anda untuk tetap patuh pada hukum yang berlaku.
Sedangkan mengadopsi teknologi baru akan memberi Anda keunggulan kompetitif dalam mengelola properti dan memuaskan penyewa. Anda bisa memulai investasi dengan menggunakan perangkat pintar hingga perangkat lunak manajemen properti.
Kesimpulan
Kesuksesan bukanlah suatu hal yang bisa dicapai dalam semalam. Perencanaan dan pengelolaan yang cermat sangat dibutuhkan untuk tetap kompetitif di industri ini.
Tips di atas adalah beberapa hal yang sebaiknya Anda pikirkan saat memulai bisnis real estate. Penerapan secara konsisten dengan adaptasi yang baik dapat memastikan pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang.
Pingback: Strategi Manajemen Bisnis Real Estate yang Menjamin Sukses Jangka Panjang – vip kamikaze