Punya investasi yang tumbuh hingga 65 kali lipat atau 6500% sungguh merupakan berkah yang indah. Artinya, jika uang yang dulu Anda investasikan sebesar Rp 30 juta, maka sekarang jumlahnya sudah menjadi Rp 1,95 milyar. Anda bekerja sampai pensiun pun, mungkin tidak bisa menabung segede itu.
That’s the Power of Investing. Menginvestasikan uang pada tempat yang tepat memang salah satu senjata ampuh untuk mendapatkan financial reward yang melimpah.
Pertanyaannya : dimana sebaiknya kita menginvestasikan tabungan kita supaya mendapatkan hasil yang top markotop? Ini yang mau diulik dalam sajian pagi ini.
Kini sudah jelas, menabung saja tidak cukup. Bunga deposito tabungan terlalu kecil, dan dengan mudah dimakan oleh laju inflasi (bunga deposito hanya 7% per tahun, sementara inflasi tahun ini diperkirakan 8%. Maka kalau hanya menabung atau deposito, sebenarnya uang Anda malah menjadi MINUS 🙁 ).
Dalam jagat investasi, setidaknya terdapat 4 pilihan investasi yang lazim dilakukan : investasi untuk beli properti, beli emas, investasi untuk modal bisnis, dan yang terakhir : investasi reksadana. Karakteristik empat jenis investasi ini sudah pernah saya ulas DISINI.
Dalam sajian ini, saya ingin membahas secara khusus produk investasi REKSADANA. Jujur saja, inilah jenis instrumen investasi yang paling simpel, powerful, namun sialnya, paling diabaikan oleh publik tanah air.
Powerful sebab, salah satu produk reksadana (yakni yang bernama Panin Dana Maksima) mampu menghasilkan return 65 kali lipat (seperti yang saya tulis di judul postingan ini).
Harga produk reksadana Panin Dana Maksima ketika pertama kali dirilis pada tahun 1997 adalah Rp 1000 (semua harga produk Reksadana Saham ketika pertama kali di-luncurkan adalah Rp 1000). Sekarang harganya sudah mencapai Rp 65 ribu, atau naik 6500%. Bahkan dibanding pertumbuhan harga tanah (dalam kurun waktu yang sama), kenaikan ini tetap lebih tinggi dan lebih spektakuler.
Kenapa reksadana bisa tumbuh dengan pesat? Sederhana saja : ekonomi dan bisnis Indonesia terus tumbuh.
Tiap semester kita melihat laba Bank BRI yang terus menari-nari (setahun laba BRI sekitar Rp 20 triliunan). Begitu juga laba Astra International, Indofood, Telkomsel, Adira Finance, dan Bank Mandiri (makanya, harga saham Bank Mandiri naik 10 KALI LIPAT dalam 10 tahun terakhir. Gajimu bisa naik 10 kali lipat?)
Kita tak hanya ingin jadi penonton dan ngiler melihat para raksasa bisnis itu terus ekspansi dan terus tumbuh. Maka jalan satu-satunya untuk ikut menikmati pertumbuhan laba itu adalah dengan membeli saham mereka.
Membeli saham perusahaan-perusahaan top Indonesia melalui produk reksadana adalah : membeli masa depan ekonomi Indonesia dengan harga hari ini (dan ingat ya, tahun 2030 ekonomi Indonesia akan jadi peringkat 7 dunia).
Karena kita tidak ahli dalam memilih saham bagus, maka cara simpel adalah dengan membeli melalui produk reksadana saham.
Intinya reksadana saham itu adalah gabungan saham-saham yang dianggap bagus di tanah air. Yang mengelola disebut manajer investasi, dan orang inilah yang bertugas memilih dan membeli saham-saham unggulan. Serahkan pada ahlinya, begitu Foke pernah bilang.
Kini banyak produk reksadana yang ditawarkan. Peringkat produk dengan kinerja terbaik untuk periode waktu 1 s/d 3 tahun dapat dilihat pada situs www.InfoVesta.com.
Kabar baiknya : cukup dengan dana Rp 5 juta, kita sudah bisa membeli produk reksadana. Dan enaknya, kita bisa beli lewat bank (seperti Bank Mandiri, BNI, dan Bank Permata); sebab sekarang banyak Bank yang jadi agen penjualan reksadana. Mudah-mudahan suatu saat bisa dibeli di Indomaret juga 🙂
Beberapa produk reksadana yang bagus antara lain Panin Dana Maksima, Schroder Dana Prestasi, Trimegah Kapital dan Danareksa Mawar (di googling saja nama-nama produk ini jika ingin tahu lebih detil tentang mereka).
Tetap saja hukum besi investasi berlaku : Low Risk, Low Return. High Risk, High Return.
Jadi kalau ada orang menawarkan produk investasi dengan janji : high return dengan zero risk, maka ada dua kemungkinan. Pertama, ia sedang halusinasi. Kedua, fatamorgana.
Demikian juga dengan reksadana ini. Pasti ada risiko penurunan harga. Investasi ini memang lebih ditujukan untuk yang punya “perspektif jangka panjang” : investasi secara teratur tiap bulan, dan baru akan diambil kelak 30 tahun lagi, kalau anak-anak sudah mau menikah (wah lama sekali ya).
Justru itu kekuatan investasi yang amat powerful : jangka waktu. Makin dini kita melakukan investasi, maka waktu akan berpihak pada kita. Makin telat kita investasi, maka makin kita kehilangan kesempatan (ingat prinsip : opportunity lost).
So, Invest Today for Your Future Happiness.
Mengingatkan pada sebuah kutipan berikut :
“Investasi terbaik tahun 2014”
Bukan di bisnis.
Bukan di saham.
Bukan di properti.
Bukan di reksadana.
Bukan di option.
Jadi, apa investasi terbaik di 2014?
YOU.
Invest in YOU.
Berinvestasilah untuk diri sendiri. Investasikanlah uang, pikiran dan waktu anda untuk wilayah “leher ke atas”.
Menarik sekali Pak Yod, memang banyak sekali produk investasi yang saat ini memiliki return cukup menggiurkan, salah satunya adalah reksadana. Tapi menilik kenaikan properti yang akhir-akhir ini juga semakin membabi buta sepertinya menjadi pilihan investasi jangka menengah.
Halal gak?
Ada referensi dari sisi agama?
pak yodia, apakah investasi reksadana halal?? apalah artinya bila banyak tapi riba
Terima kasih Pak atas inspirasi dan referensinya.
Investasi secara fisik dan non fisik, kedua-duanya diperlukan untuk keseimbangan dalam hidup.
Apakah investasi reksadana itu halal?
Pertanyaan yg sama seperti menabung di bank, kalau menabung di bank pada umum nya, maka bunganya adalah riba. Kalau menabung di bank syariah maka insya allah sesuai syariat.
Begitu juga dgn reksadana, ada juga reksadana syariah. Pilihan ada di tangan anda sendiri!
Pagi pak yodhia,,,
Sebagai seorang muslim saya sepakat dengan pak Agus,, Dalam menentukan jenis investasi faktor kehalalan harus diperhatikan karena terkait dengan keberkahan harta yg kita makan,,,,
Ditunggu ulasan manajemen selalu pak yod… 🙂
Ass, salam……
Terimakasih atas informasinya, semoga Allah SWT merahmati anda yg telah memberikan kebaikan ke semua orang. Amin. Saya tertarik dgn hal ini insyaallah ingin mencoba reksa dana syariah, semoga halalan toyiban. Amin, wass…..
Reksadana Syariah. Yes. Trims Pak Yodh.
Reksadana itu harus rutin setor tiap bulan pak ya?
sorry kita masih awam banget
Jamrianto (4) : ya, banyak juga produk reksadana syariah yang ditawarkan. Dengan demikian produknya sudah melalui kriteria syariah yang ketat, dan di verifikasi oleh MUI. Namun pilihan terakhir tetap di tangan Anda 🙂
Wrd (11) : ndak harus setiap bulan. Beli sekali, dalam jumlah banyak juga bisa. Atau ditabung dulu sendiri uangnya, kalau sudah banyak dibelikan.
Jawaban halal atau tidaknya transaksi ini,
dan bahayanya memakan harta yang tidak jelas hukum nya
apalagi yang haram,
bisa dicari jawabannya
di http://www.pengusahamuslim.com
Informasinya sangat menarik pak Yodhia. Dibanding harus investasi saham, saya juga lebih memilih untuk memulai investasi di reksadana apalagi sekarang banyak sudah pilihan reksadana syariah.
Jadi teman-teman tidak usah ragu untuk memulai investasi atau terlalu lama menimbang halal haram karena sudah banyak investasi syariah di tawarkan. Jangankan berinvestasi di reksadana syariah. Berinvestasi di saham pun sekarang sudah bisa dilakukan terhadap saham-saham yang tercantum dalam daftar efek syariah.
Pembahasan tentang
status hukum Reksadana “Syariah”
yg pembahasannya berdasarkan
hukum Alloh dan Rosul-Nya.
Dibahas oleh ustadz Dr. M. Arifin Badri MA.
Beliau adalah salah satu ustadz pembina di Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI), yang mempunyai tagline:
“Sukses Berbisnis Dunia Akhirat”.
Simak di:
https://www.konsultasisyariah.com/reksadana-syariat-dalam-sorotan/
Atau di:
https://pengusahamuslim.com/tanya-jawab-hukum-dan-cara-perhitungan-zakat-reksadana-syariah
Terima kasih atas sharingnya…
Sangat bermanfaat sekali buat saya 😉
kalo tidak diambil/ untuk jangka panjang memang bagusnya di reksadana
Saya milih investasi ilmu dan bisnis.
Meski ga terlihat jelas perkembangannya dlm bentuk uang, tp saya cukup menikmatinya.
blog didamu saya thanks for visiting.
aku invest ditempat yang bisa kasih 700 x lipat aja mas Yodhia (pastilah sudah tahu kan…), lebih pasti dan menentramkan.
Yang terbaik adalah mengikuti asuransi investasi yaitu gabugan dari asuransi dan investasi.
Sisi asuransi akan membantu beban kita saat kita mengalami musibah, misal sakit dan harus mengeluarkan biaya perawatan yang ajubilah mahal saat ini, atau saat kita mengalami kecelakaan atau meninggal dunia.
Bila terjadi salah satu dari musibah-musibah diatas, ada proteksi atas biaya atau warisan untuk keluarga yang ditinggalkan.
Bila kita masih sehatpun, investasi menggiurkan bisa dicapai daripada modal untuk modal usaha yang resikonya lebih besar dan lebih memakan waktu dan energi kita. Perusahaan terbaik nomor 1 di Indonesia untuk kategori Asuransi adalah Prudential.
Prudential syariah diperuntukkan bagi umat Muslim dengan prinsip-prinsip agama yang benar.
Hubungi kami di email jemmypurwanto@gmail.com untuk kontak lebih lanjut atau bagi saudara/i yang berdomisili di wilayah surabaya atau sidoarjo bisa membuat janji ketemu untuk penjelasan produk kami.
Jemmy
Finansial advisor Prudential
Always listening always understanding.
Disiplin! Itu kunci investasi. Namun, banyak yang tidak bisa disiplin ketika berinvestasi, terutama pada saat pasar saham anjlok, seperti saat ini. Melihat nilai saham berguguran, banyak yang buru-buru menjual saham atau menjual reksadana. Padahal, dengan menjual saham, investor justru merealisasikan kerugian.
saya kritisi pernyataan: “Tetap saja hukum besi investasi berlaku : Low Risk, Low Return. High Risk, High Return.”
itu pernyataan yg percaya pasar itu efisien. padahal teori itu sudah dibantah oleh si penemunya: Eugene Fama.
jadi saya bingung, kalau yg menemukan teori dan memberikan bukti empiris sudah membantah teorinya sendiri, mengapa orang masih percaya???
mungkin krn yg percaya tidak mengikuti perkembangan riset terbaru??? silah googling: Fama & French “Dissecting anomalies”. untuk tulisan ringan lihat juga Howard Mark,”the most important thing” (atau download di https://www.oaktreecapital.com/memo.aspx dari memo tahun 1994, 2004, dan 2006 mengenai risiko).
Artikel menarik, perlu dicoa
Bagaimana cara investasi reksadana, dan apakah investasi tersebut harus disetor rutin tiap bulan ?
Bagaimana cara mengcontrol investasi tersebut, hingga kita tahu kalau sudah meningkat jumlahnya.
Saya setuju mas, reksadana relatif mudah, beda kalo kita investasi sendiri di pasar saham, krn saya bekerja jd agak kerepotan kl harus melototin kabar bursa. Unt inv di reksadana harus pinter juga memilih jenis reksadana.
Terima kasih mas..