Berdasar peringkat terkini Alexa Rank, maka peringkat trafik Facebook di Indonesia terjungkal secara cukup signifikan; dari peringkat 4 ke peringkat 12.
Kenapa trafik Facebook di tanah air turun secara drastis? What went wrong?
Dan apa pelajaran bisnis yang bisa dipetik dari fenomena ini?
Mari kita sima sajian pagi ini sambil ditemani secangkir kopi hangat plus seporsi pisang goreng kemriyuk.
Berdasar data peringkat trafik web di Indonesia yang dirilis oleh Alexa Rank, maka peringkat trafik Facebook melorot hingga hanya peringkat 12.
Padahal dulu mereka langganan lima besar, dan bahkan pernah menduduki peringkat 2 (hanya dibawah Google.com).
Berikut data peringkat termutakhir (November 2016) dari trafik web yang paling sering dikunjungi Netizen di Indonesia.
1. Google.com
2. Googel.co.id
3. Youtube
4. Detik.com
5. Tribunnews.com
6. Yahoo.com
7. Tokopedia
8. Liputan6
9. Kompas
10. Kaskus
11. Bukalapak
12. Facebook
13. Kapanlagi
14. WordPress
15. Merdeka.com
Dari data diatas terlihat trafik Facebook hanya ada di peringkat 12. Penurunan dari peringkat lima besar ke peringkat 12 adalah sebuah kemerosotan yang drastis. What went wrong?
Penurunan yang signifikan ini sebagian mungkin karena konten Facebook dianggap usernya kian menyebalkan. Berita-berita hoax acap kian dominan. Informasi katrok menyeruak. Lalu status yang sarat dengan kebencian dan aura permusuhan yang terus menggelegak.
Siapa yang tak jengah dengan konten yang tidak inspiring semacam itu?
Faktanya, sejumlah studi menulis : secara konstan terekspose dengan status yang penuh nada emosi dan aura kebencian semacam itu memang amat destruktif bagi kesehatan jiwa Anda. Sad but so true.
Fenomena konten Facebook yang kian menyebalkan ini ternyata juga terjadi di Amerika.
Minggu ini sejumlah analis di Amerika mengecam Mark Zuckerberg yang dianggap gagal memfilter konten di Facebook (dan ikut “membantu” Trump yang rasis terpilih sebagai Presiden Amerika).
Analis di berbagai insititusi yang kredibel memberikan statement yang kelam : Facebook ternyata hanya menghadirkan informasi sampah dan abal-abal; dan dalam jangka panjang bisa merusak kehidupan sosial yang sehat dan mencerahkan.
Mark Zuckerberg membela diri : algoritme di Facebook sudah optimal. Jangan salahkan kami jika ada banyak status penuh kebencian dan permusuhan masuk ke wall Facebook Anda.
Namun sejumlah engineer kunci di Facebook ternyata marah dan kecewa dengan sikap Mark Zuckerberg.
Minggu ini mereka melakukan “pertemuan informal dan melakukan gerilya” untuk bisa memodifikasi algoritme Facebook. Ancaman pemecatan menghadang sejumlah karyawan yang melakukan pembangkangan ini.
Terjadi semacam perpecahan di tubuh internal Facebook. Sebagian karyawan Facebook sendiri kecewa berat kenapa wall Facebook sekarang sarat dengan status katrok, abal-abal dan provokatif.
Para analis menduga sejatinya Facebook bisa melakukan semacam modifikasi algoritme agar konten-konten provokatif yang hanya menyebarkan aura kebencian bisa di-filter. Agar konten semacam ini tak terlalu mendominasi wall usernya.
Di saat konten Facebook kian menyebalkan dan penuh aura kebencian, ada 3 langkah yang bisa dilakukan oleh usernya.
Pertama, seperti yang saya lakukan : melakukan filter secara mandiri melalui fitur SEE FIRST.
Caranya : saya memilih 15 akun inspiring seperti akun Bill Gates, Time Magazine, Huffington Post, Forbes, Business Insider, dll. Lalu saya datang ke tiap akun ini dan klik fitur “See First” (disebelah menu Follow) terhadap 15 akun ini.
Dengan fitur SEE FIRST ini, maka wall FB saya tidak pernah tercemar status abal-abal bin katrok bin hanya menyebarkan aura kebencian. Wall FB saya hanya terisi status-status inspiring dari 15 akun favorit saya tersebut (sejauh ini, akun Bill Gates yang paling mencerahkan).
Cara kedua ya mudah saja : unfollow dan unfriend teman atau orang yang suka share berita dan info yang menyebalkan.
Cara ketiga ya itu tadi : log out dan tidak pernah lagi mau membuka akun FB-nya. Inilah yang juga terjadi. Dan inilah yang mungkin menjelaskan kenapa peringkat trafik FB di tanah air terjungkal secara signifikan.
Mungkin banyak user FB di Indonesia yang kian jengah dan merasa tidak nyaman dengan wall FB mereka; dan lalu memilih rehat sejenak dari wall FB yang bising dan membuat jiwa mudah emosi.
Apa implikasi dan pelajaran bisnis dari fenomena diatas? Ada 3 pelajaran ringkas yang mungkin layak dikenang.
Facebook Lesson # 1 : Content is King.
Kehebatan sebuah platform social media ternyata juga sangat ditentukan oleh kekuatan konten dari usernya (user generated contents).
Jika konten dari sesama user bagus, maka ini akan bisa menarik jutaan member baru (lihat kasus Instagram dan Youtube dengan konten dari usernya yang selalu wow).
Sebaliknya jika konten dari user lebih banyak yang menyebalkan, maka jutaan member lama bisa jengah dan resign. Ini yang persis terjadi dengan Facebook, dan tren ini layak mereka waspadai.
Facebook Lesson # 2 : Keep Innovating
Tren penurunan trafik FB di Indonesia ini layak dicermati. Jika terus terjadi, bukan tak mungkin Facebook akan kian ditinggalkan usernya. Nasib Facebook kelak bisa seperti Friendster. Who knows.
Tim engineer Facebook harus bekerja keras memperbaiki algoritme mereka agar wall FB tidak mudah “dibajak” oleh status abal-abal nan menyebalkan dan hanya penuh aura permusuhan.
Inovasi harus terus mereka lakukan agar Facebook tetap relevan dan digemari usernya.
Sikap arogan terhadap perubahan keinginan pelanggan/user, hanya akan membuat sebuah bisnis terjungkal dalam kenestapaan yang perih.
Facebook Lesson # 3 : Company Image
Reputasi Facebook di Amerika saat ini tercemar lantaran dalam Pilpres USA kemarin dianggap gagal memfilter berita dan informasi yang kredibel.
Sebaliknya, algoritme FB dianggap lebih banyak memberikan tempat bagi berita abal-abal (fake news) yang provokatif dan hoax.
Fenomena seperti itu mungkin juga terjadi tanah air. Wall Facebook kadang lebih banyak dipenuhi informasi sampah, ujaran kebencian dari para haters dan berita hoax.
Citra semacam itu bisa membuat reputasi Facebook ternodai. Dan implikasinya kelam : brand-brand besar mungkin jadi enggan memasang iklan di Facebook sebab sekarang FB lebih identik dengan informasi abal-abal.
DEMIKIANLAH, 3 pelajaran bisnis yang layak dikenang dari drama kejatuhan trafik Facebook di Indonesia.
Terima kasih sudah menyimak. Dan jika tidak keberatan, silakan SHARE artikel ini di akun Facebook Anda 🙂 🙂
Mungkin dengan share artikel ini, maka wall FB Anda menjadi lebih inspiring dan tercerahkan. 🙂 🙂
dilema bagi FB ni, jika trafik g diperbaiki, Fitur FB ads bisa kena imbas nya..
jika ‘memaksa’ user yg lebih proaktif memfilter wall nya sendiri, tentu krng optimal
tapi yg bkin kaget saya bkn info ranking fb turun, tp ada yahoo yg nangkring diposisi 6.. well, yahoo masih sehat ternyata..
Yahoo peringkat masih tinggi karena emailnya masih banyak dipakai.
Jadi peringkat yahoo tinggi di mata Alexa ini murni karena pengaruh email yahoo. Bukan trafik ke web yahoo. Atau portal yahoo.
Era skarang memang banjir Informasi, dan 80% kontennya adalah negatif, hoax, pornografi, kebencian..
Kita harus bijak dalam memilah2 mana informasi yg bermanfaat.
Kemampuan untuk FOKUS dan berani berkata TIDAK kepada konten2 yg tdk berkaitan dngn Pengembangan diri kita, Menjadi sengat penting !
Salam,
http://www.SonyTrade.com
Now Everyone Can Profit
Content is King.
Bila konten yang ada sudah tidak sesuai dengan kebutuhan user, secara perlahan media sosial tersebut akan ditinggalkan.
Hal ini tentu diperburuk dengan penuhnya wall fb kita dengan sharing link yang tidak pas dengan keinginan kita.
https://aksi2manajemen.com/
dari 2 tahun yang lalu sudah tidak pernah bikin status di fb, dan menggunakan fb hanya untuk “login dengan fb” karna saya malas terkadang sebuah situs mengharuskan daftar dahulu
Tepat! Saya menganggap hal ini perlu penindakan lebih lanjut dari pihak Facebook. Menjumpai konten penipuan, rasis dan berbau pornografi sudah terlalu masif, baik di beranda ataupun di grup. Miris lihatnya padahal tidak pernah berlangganan atau klik situs berbau negatif tersebut. Untung ada fitur See First yang sudah saya gunakan untuk melihat konten yang sesuai interest di awal halaman.
Bagaimana jika tidak ada dan masih memakai algoritma lama ? Kemungkinan penggunanya akan non aktif dalam waktu yang relatif lama.
Dilain hal, Facebook sudah ditinggal oleh remaja di Indonesia beberapa waktu silam semenjak kemunculan Path, Instagram, Snapchat, dan sebagainya.
Jadi, kita lihat perkembangan dan inovasi baru Facebook untuk membenahi konten mereka yang ramah untuk seluruh usernya.
https://www.ardiandinar.net
Blog Pengembangan Diri
Setuju timeline Facebook akhir2 ini memang cepat sekali menyebarkan berita2 hoax bikin gerah usernya.. Alias cepat sekali terjadi adu domba
salam
garmen studio
https://garmenstudio.com/seragam-trans-tv-desain/
Yahoo masih di 10 besar…!
Amazing banget..
Pdhal saya nyaris gak pernah buka itu situs.. meski email di ponsel saya pakai Yahoo 😀
Memang benar adanya kecenderungan isi abal2 di wall facebook ttg politik dan hate speech. Salah satunya digunakan media utk traffic viral dan mengangkat income dri iklan.
Saya pribadi tdk recommend melihat Alexa utk sebuah ranking. Karena mereka tidak akurat. Alexa ranking hanya didapat dri browser yg ada alexa tools embed didalamnya.
http://tortueyoga.com – Premium Yoga Gear.
Ada sesuatu yang menurut saya cukup menarik, yaitu tentang sikap Mark yang menurut kisah2 sebelumnya ada lah orang yang sangat dekat dengan karyawannya. Tapi artikel di atas menyebutkan bahwa Facebook bukan tidak mungkin akan melaukan pemecatan besar-besaran karena isu pembangkangan.
Mungkinkah jika sekelas facebook akan senasib dengan friendster atau myspace? Bisa jadi. Jika dilihat kejadian yang seperti ini, di mana Facebook dianggap kurang mampu memelihara pelanggannya. Bukan tidak mungkin bagi social media baru semacam path, instagram, atau yang lainnya, akan mengalami nasib yang sama jika tidak segera melakukan tidakan.
Untunglah masih ada forum seperti kaskus, di mana di setiap kontennya diawasi oleh moderator dan setiap pengguna bisa saling mengawasi.
1. mungkin agak jauh dari tumbang facebook ini, karena menurut saya facebook belum ada saingan saat ini,
2. kaskus, karena skala masih nasional, walau klaim user jutaan, itu semua klonengan.
jadi masih enak manage nya, susah mau naik karena kaskus kurang user friendly untuk beberapa kalangan
menurut saya selain dari content facebook yang begitu, penyebab lain adanya social media yang lain seperti twitter, instagram dan lain – lain.
Kalau kita lihat setiap social media ada masa jaya dan masa suramnya.
dulu ada friendster, digantikan multiply,kemudian ada facebook, kemudian ada twitter. Sekarang teman – teman saya yang jauh dibilang lebih mudah jarang sekali memakai facebook. Mereka memakai media social yang lain.
Boleh dibilang, kalau ada istilah musik zaman saya muda, bakalan ada social media zaman saya muda he he he
ya memang benar , saya paling anti untuk bulan -bulan ini khususnya bermain facebook
akun fb saya sudah di nonaktifkan ,karena penggunanya memang kebanyakan update status galau , hoax dan info yang ga kredible .
@AbdoeJalal
Suplier bahan biji plastik dengan kualitas terbaik kelas dunia .
hub : 083870038075
Dilema yang serba salah ini.
Di satu sisi Facebook bukanlah sebuah media konvensional. Jadi, sebagai user, harusnya tiap orang tahu kalau mau informasi yang benar dan kredibel, ya andalkanlah media yang tepat. Jangan sembarangan hanya percaya berita di Facebook. Apalagi kadang berita di media konvensional pun bisa juga diatur sedemikian rupa. Lakukan pengecekan ulang.
Di sisi lain, Facebook juga harus memperhatikan kepentingan user mereka. Sebab itulah core bisnis mereka. Kalau sampai usernya ngambek dan gak mau lagi pakai Facebook, ya sudah, siap-siap saja lupakan Facebook.
Petinggi-petiinggi Facebook juga harus mendengarkan tim mereka, cari solusi terbaik.
Dinamika seperti ini harusnya memperkuat perusahaan, bukan memperlemah dan kemudian menjadikan perusahaan ditinggalkan usernya.
Saya setuju sekali dengan artikel ini, entah mengapa saat ini banyak berrita yang kebanyakan hoax tersebar di facebook
ditambah lagi juga ada satu hal yang perlu dipertimbangkan. Yaitu migrasi besar-besaran anak muda ke path, line dan Instagram. 3 sosial media itu saat ini adalah sosial media yang paling digandrungi oleh anak muda. Perlahan tapi pasti banyak anak muda yang memilih untuk meninggalkan facebook yang saat ini lebih banyak dipenuhi oleh anak-anak (yang menurut mereka) alay
http://www.teknologipikiran.com
Paling terasa memang buat pemilik blog viral ya, Pak. Saya sendiri akhir2 ini sering klik ‘Unfollow friend’ karena sering lihat hate speech yang memang mengganggu ketenangan
Saya cek hari ini 21 nov 2016 malah peringkat 13.
Maaf pak Yodhia, ini juga mungkin karena ada pengaruh dari Alexa itu sendiri, saya gak akan banyak komen, lampirkan saja biar langsung merujuk ke sumbernya, hehe… https://blog.alexa.com/alexa-global-traffic-panel-increases-again/ dan ini juga ada yang kupas https://www.mybloggertricks.com/2016/05/alexa-rank-dropping-fast.html
Web2 saya banyak yang drop secara drastis Alexa Rank-nya padahal lalu lintas sama seperti biasanya malah naik terus tiap bulannya. Dan udah dirasakan sejak bulan Maret & April khususnya. Masalah ini membawa saya ke 2 link di atas. Ternyata banyak menimpa situs2 top juga.
Tapi apa yang dipaparkan pak Yodhia juga mungkin memang benar adanya, faktanya memang begitu, selain sama seperti apa yang pak Yodhia lakukan, saya juga getol blokir.
ngga akurat alexa pak.
yang akurat :
https://www.similarweb.com/top-websites/indonesia
Facebook Tetap Nomor # 1 di Indonesia
Saya sependapat dg Pak Afrid. Alexa seperti sedang error. Saya rasa seharusnya traffic FB masih di atas Yahoo.com. Kalau hanya mengandalkan akses email yahoo, tidak akan bisa mengalahkan FB. Sebab pengguna FB di Indonesia buanyak sekali. Silahkan cek data dari APJII.
Salam,
Isparmo
https://www.facebook.com/Pembicara.Internet.Marketing.SEO
sejujurnya saya jarang sekali update status, paling setiap kali posting blog wajib share link ke FB, Twitter atau +google, entah kenapa setiap saat ada aja yang konten yang negatif bermunculan, mending jualan ketimbang share info negatif.
Saya masih mengharga orang jualan di Fb ketimbang share link yang memprovokasi, soalnya masih banyak juga manfaat Fb Ads buat internet marketer seperti kita2…
Sekarang di Facebook banyak sekali artikel yang tidak jelas, provokatif dan menimbulkan perpecahan, banyak user fb yang nge-share artikel tanpa membaca isinya dulu, dan sumber-sumber artikelnya juga abal-abal. intinya FB sekarang dipenuhi dengan kebencian
Artikel yang mantap mas yodh
https://www.caraqu.com/
memang benar pakde yodia..apalagi sekarang lagi perang opini pilkada DKI makin rame aja lover dan hater…jadi bingung juga mana yang benar dan salah sekarang…makanya saya off kan sementara FB saya…
Aplikasi Al Quran yang bisa bookmark mengaji online
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.ngaji.daila
penuruna rank fb itu sangat mempengaruhi buat saya yg jualan via fb ads, heheh
Beberapa hari belakangan banyak terjadi unfriend, block, secara masal. alasannya karena beda pandang politik. tp saya juga jengkel sama fanspage, profil, penebar fitnah. saya dan teman-teman berusaha menumbangkan akun-akun tukang fitnah. ada yg berhasil & ada juga yg masih kuat (belum tumbang) sampai skr.
FB memang baiknya memfilter akun klonengan terlebih si penebar fitnah.
Ketika Allah berencana dan Manusia berkehendak
Kabar buruk buat yg cari traffic dari facebook dan kabar baik buat pemain SEO
Dari sekian banyak friends, 10% saja ga ada sih yg nyebar kebencian. Tapi golongan kecil itu udah bikin saya stop nengokin facebook sejak beberapa tahun lalu.
Selain info2 negatif, status galau di facebook juga bikin males banget bacanya. Energinya negatif banget.
Untungnya instagram udah dibeli, bisa jadi back up.
FYI Mas Yodhia, Alexa.com bukan suatu indikator pengunjung yang bisa dipercaya, walaupun alexa.com dimiliki oleh perusahaan sekelas Amazon.com sekalipun .
Saya mengatakan hal ini karena memang sudah terbukti dan SERING Sekali (bisa di tes sendiri) saya menjumpai web Alexa yang visitornya lebih sedikit namun Alexa Rank nya lebih ramping (tinggi) dibanding web yang visitornya lebih tinggi namun alexa rank nya gendut (rendah).
data Alexa Rank sebagian besar menyajikan ranking berdasarkan browser yang terinstal widget Alexa/ Alexa Toolbar, namun tidak untuk browser yang tidak terinstal Alexa Widget / Toolbar.
Bahkan di forum-forum Indonesia ada jasa merampingkan Alexa Rank.
Tapi kalau mengenai kondisi content facebook memang benar seperti yang dijelaskan, namun untuk rangking alexa menurut saya kurang akurat.
Salah satu tulisan mastah SEO mengenai Alexa : https://trikmudahseo.blogspot.com/2015/01/apa-itu-alexa-rank-dan-cara.html
Salam,
Hasi Aulia
betul sekali mas…
di facebook banyak yang sok benar sendiri…
sama yang terjadi di saat ini
kayak kasusnya ahok..
buka facebook jadi sangat menyebalkan,
isinya cuma nada-nada kebencian..
di facebook sekarang banyak syaratnya. Sudah ga semudah dulu kalau mau posting sesuatu. Terutama yang mau berjualan
Mmmh, terlepas peringkat FB menurun drastis, saya banyak setuju dengan paparan Mas Yodhia.
Saya termasuk jarang buka FB, bisa satu tahun hanya beberapa kali. Salah satu alasan yah karena banyak status atau konten di FB yang dishare oleh banyak kawan, cenderung membawa aura negatif.
Walaupun sekarang mulai lagi, karena2 saran promosi kursus onlinenya Mas Yodhia. Walau juga ditambah motivasi, supaya konten2 di FB banyak yang ada yang bagus2 saja lah.
Semoga FB bisa bijaksana memfilter hal2 yang ga elok di FB, khususnya di isu2 hangat agak panas sedikit yang terjadi di dekat kita.
#SalamCappucino
http://www.aggrandizelife.com
Saya sepakat dengan tulisan ini, jika pihak Facebook tidak mengambil langkah serius guna mengantisipasi maka kedepannya media sosial ini akan hanya berfungsi sebagai media penyebar fitnah dan kebencian.
Tapi kenapa biaya Iklan FB, untuk Indonesia, justru terasa semakin mahal dibandingkan bulan-bulan lalu.
Apakah FB sendiri tidak menghiraukan penurunan traffic mereka di Indonesia ya?
Kaget aja kalau ternyata yahoo masih bisa nangkring di posisi 6
Apakah ada hubungannya dengan user facebook yang sekarang ini lebih banyak mengakses lewat apps nya? karena alexa tidak mencatat traffic yang datang dari apps. cmiiw.
Ketika sosial media hanya menjadi tempat hoax
menurut saya (mungkin) facebook sudah saatnya turun. Hal yang sama yang pernah dialami oleh social media lainnya.
untuk anak-anak sekarang, facebook kurang populer dibandingkan dengan instagram, twitter dan lain – lain.
Selain ada istilah lagu zaman saya muda, mungkin ada istilah social media waktu saya muda.
Miris lihat kondisi sosmed FB yang makin lama isinya semakin tidak berkualitas ! Banyak bertaburan status-status sampah dan gak jelas, selain itu iklan-iklan yang gak relevan dengan hobby kita juga sering nangkring di beranda ! Hal itu sangat menyebalkan … !
Memang mas, di kelas saya saja rata-rata sudah berpindah haluan dari Facebook, ke sosial media lain mas, seperti Path, Instagram, dll.
Piye kalau yang hoax, alay, dan abal-abal itu dikurangi atau gusur dengan yang baik-baik, biar yang mereka ‘minggat’ 🙂
Terima kasih Kang, artikelnya selalu memberikan insigth mendalamam…..
https://manajemenkeuangan.net/
Referensi Online Bidang Akuntansi Keuangan yang akurat dan tidak abal-abal, apalagi hoax & alay.
om trend vidio(youtube) bagaimana? new bie nih di yt.
https://www.youtube.com/channel/UCmuxc2jQOtPKgbJpX_QDl5g
Memang jika ingin nyaman bersosialisasi di facebook harus pandai-pandai melakukan filter terhadap konten yang datang seperti air bah
Salah satunya dengan memanfaatkan fitur yang sudah disediakan oleh facebook ini
Ngomong2, Yahoo masih menjadi sepuluh besar ya : )
Adakah analisa tentang pengguna Yahoo untuk saat ini. Apakah pengguna baru masih cenderung menggunakan yahoo
Atau sisa-sisa pengguna veteran 🙂
Berkaca dari kemerosotan friendster tidak akan lama lagi facebook akan terjungkal ke jurang yang sama.
Walaupun kata orang pengguna blog semakin berkurang siiring meningkatnya penyedia layanan social media
tapi menurut saya blogger yang menyediakan konten bermutu tidak akan pernah ada matinya. Yang tewas justru blogger katrok, provokatif, menyebarkan fake news dsb.
Saya tidak bisa berfikir, orang sangat memuja dan mencari cara agar mendapatkan followers di medsos. Kalau tiba tiba nasibnya seperti fb yang mungkin akan ditinggalkan oleh usernya, akan sia sia perjuangan memiliki followers banyak.
Saya lebih cocok menggunakan blog, ibarat tempat tinggal blog adalah rumah kecil pribadi sedangkan medsos apartemen mewah nan megah tapi hanya menumpang. Suatu saat bisa saja kontraknya habis atau ditendang oleh pemiliknya.
Manusia ternyata butuh interaksi sosial yang sehat. Saling menghujat, saling membully adalah bukan fitrah manusia.
Facebook contoh nyata kejengahan manusia di tengah situasi panas yang melanda dunia saat ini.
Fenomena kegaduhan di Amerika dan Indonesia tertumpah ruah di Facebook.
Manusia butuh ketenangan.
Salam,
https://mengajimakna.com/ I Blog inspirasi dan motivasi
Populasi manusia di Indonesia kini sudah tersadarkan dan bosan melihat fenomena berita sampah, hoax, abal-abal dan menebar kebencian yang biasa mereka temui di fb. Mungkin sebagian dari mereka kini juga terkena dampak “virus” Vlog yang kini sedang menjadi fenomena di youtube, sehingga mereka beralih untuk lebih banyak mengunjungi youtube hehe
berarti pilkada ikut menyumbang penyebab turun trafik fb dong he..he,,
wah, akan sangat mempengaruhi iklan facebook ya. jika sudah penggunanya terus berkurang.
siap2 belajar google adword nih 🙂
Sepertinya tayangan hiburan di Televisi, ( hiburan musik, politik, dll ) lebih menarik dari pada Update status..
Menurut ane, suatu saat Facebook juga akan ditinggalkan sama penggunanya.
Kalaupun tidak ditinggalkan penggunanya, bisa jadi suatu saat akan diblokir oleh pihak KOMINFO karena dianggap media penebar kebencian jika tidak mampu memfilter konten-konten yang sifatnya provokatif.
Salam, https://www.kampungkonawe.web.id/ | Belajar & Berbagi
Wah, lagi-lagi postingan yang mantap abis. Udah informatif mengedukasi lagi. :))
Saya juga dulunya aktif banget di FB. karena dulu itu FB memang ngebantu banget terutama buat komunikasi & silaturahmi ke kerabat, sahabat, mantan *eh
Tapi sejak FB sudah jadi ajang pamer eksistensi, mulai deh bermunculan yang abal-abal. Diperparah sekarang udah jadi media untuk provokasi. Ngelihat banyak orang gampang dibodohi, buat saya punya rasa illfeel sendiri dan akhirnya memutuskan untuk pensiun dari FB.
Saat ini saya lebih sibuk di dunia blog, siapa tau aja bisa bikin postingan mantap kayak Bang yodhia. hhe
akhir kata, pokoknya mantap deh buat bang yodiah beserta postingannya.
Salam bacootan.com
Sesuai sama pengalaman pribadi. Pas log in fesbuk, isi nya tidak bermutu. Aura kebencian, hoax. Log out aja lah..
terakhir saya cek udah urutan 15 mas. tambah terpuruk nih fb, saya aja jg mulai jarang pake fb.
analisisnya mantap mas. tapi secara strategi pengembangan fb group sip sih. WA dan IG jadi bagian yg saling memperkuat
mungkin sudah saatnya fb memberikan fitur filter untuk komentar.
Ngeri sosial medai Fb ternyata sangat powerfull bisa sampai memenangkan trump
wah kayanya dah lama ga komen, hanya silent reader tapi tetap selalu baca
salam
https://www.bayuwin.com/2016/10/seragam-trans-tv.html
Sedang error alexanya 🙁 meski jadi warning untuk fb untuk perbaiki algoritmanya
Akhirnya sy pake see first, sangat membantu spy tidak tenggelam sama info abal-abal dan yg ga penting.
Tks Pak yodhia
Bener banget informasi yang sampai kekita itu kurang bermanfaat dan ngga ada nilai lebih,malah kayak curcol tertulis,saya sendiri gunain fb cuma buat liat grup tertentu yang ada manfaatnya,moga ngga jadi the next friendster
iya nih.. kayanya di kalangan temen2 saya malah sudah pada anti sama fb
Perubahan akan selalu terjadi, begitupun di dunia website
Saya rasa penurunan peringkat Facebook perlu untuk diteliti. Banyak berita yang kurang baik membuat user pergi dari fb
Saya tidak bisa berkomentar tentang apakah trafik Facebook di tanah air beneran turun drastis atau tidak. Karena setahu saya, info seperti ini kadang tidak akurat, meskipun dari website terkenal, seperit Alexa. Namun yang saya garisbawahi di artikel ini ialah algoritma dari Facebook yang sayangnya, tidak efektif dalam memfilter konten bohongan. Padahal saya pikir Facebook didukung oleh para engineer yang berisi semua dan kreatif lagi. Saya sih cenderung percaya kalau Zuckerberg memang sengaja buat algoritmanya seperti itu. Kurang tau motivasinya apa.
Menjadi perhatian untuk para pencari backlink. agar menanm backlink di 10 situs teratas.