3 Hal untuk Tahu Bahwa Pekerjaanmu adalah Bullshit Job

Apakah pekerjaan yang Anda jalani saat sekarang termasuk dalam bullshit job?

Jawaban atas pertanyaan tersebut merupakan hal yang sangat krusial. Sebab kita menghabiskan sebagian besar waktu saat sedang tidak tidur dengan bekerja.

Alangkah kelamnya jika kita menghabiskan begitu banyak waktu untuk bekerja, namun kemudian sadar bahwa pekerjaan itu ternyata hanyalah bullshit job.

Jadi bagaimana cara mengetahui apakah pekerjaan Anda itu adalah bullshit job atau bukan? Apa saja kriteria yang layak digunakan untuk menentukannya?

Berikut tiga hal atau tiga faktor agar Anda tahu bahwa pekerjaan yang sedang Anda tekuni termasuk dalam bullshit job atau bukan.

Mari kita bedah satu demi satu dengan tuntas.

Bullshit Job Factor #1 : Pekerjaan Anda Mudah Digantikan dengan Mesin atau Otomasi

Ini kriteria yang pertama untuk menyebut sebuah pekerjaan layak diberi label bullshit job. Intinya pekerjaan Anda ini sebenarnya sangat mudah digantikan oleh mesin atau oleh sistem otomasi yang serba otomatis. Artinya kehadiran manusia seperti Anda dengan mudah dibuang dan digantikan oleh mesin/robot atau otomasi yang jauh lebih efisien, dan tidak pernah mengeluh atau malas-malasan.

Beragam pekerjaan yang cenderung repititif, monoton dan tidak banyak membutuhkan daya analisa dan kreativitas, sesungguhnya semua bisa digantikan oleh mesin/sistem otomasi dengan mudah.

Contoh pekerjaan yang sudah dan pelan-pelan akan digantikan oleh mesin atau robot artificial intelligence atau sekadar oleh sistem otomasi sudah banyak terjadi di sekitar kita. Misal petugas penjaga pintu tol sekarang hilang digantikan oleh sistem kartu tol. Jutaan pekerjaan teller bank juga sudah diganti dengan mesin ATM dan kelak oleh mobile banking dan digital wallet.

Klik gambar di bawah untuk mendapatkan materinya secara gratis!!

Di banyak pabrik, banyak pekerjaan hilang karena otomasi mesin dengan tenaga robotic.

Di banyak kantor, sebagian besar pekerjaan administratif yang cuma ketik-ketik bikin laporan akan hilang, karena semua sudah digantikan dengan sistem pelaporan yang otomatis dan efisien. Sistem aplikasi dan komputasi yang makin canggih niscaya akan mudah sekali menggantikan ribuan pekerjaan administrasi di berbagai kantor.

Poinnya adalah : kalau Anda merasa bahwa pekerjaan Anda mudah sekali digantikan oleh mesin atau sistem otomasi, maka sesungguhnya pekerjaan Anda adalah bullshit job. Hanya tinggal waktu sebelum orang-orang seperti Anda masuk museum dan pensiun dalam kesepian yang perih dan menyakitkan.

Sekarang coba renungkan dengan mendalam : apakah kiranya pekerjaan yang Anda tekuni saat ini bisa digantikan dengan mudah oleh mesin atau sistem otomasi?

Bullshit Job Factor #2 : Pekerjaan Anda Tidak Punya Value dan Kontribusi yang Signifikan

Kalau kriteria yang kedua ini bukan tentang kemajuan teknologi, tapi masalah yang sejak jaman dulu sudah ada. Yakni : banyak orang bekerja di kantor, tapi sesungguhnya hasil pekerjaannya tidak punya value dan kontribusi yang signifikan. Kelihatannya sibuk rapat, sibuk ngetik, seharian duduk di depan komputer, tapi semua hasilnya sekadar laporan administratif yang tidak banyak value-nya.

Atau yang lebih parah lagi, seharian ngantor tapi kerjanya cuma sebentar, sisanya main games, cek medsos, atau ngobrol-ngobrol doang dan tak ada hasil kerjanya. Ini sudah pasti bullshit job.

Bicara pekerjaan administratif yang tak banyak value-nya ini – fenomena ini tampaknya banyak terjadi di lingkungan pegawai negeri/pemerintahan. Bahkan Menpan sendiri bilang 40% PNS kerjanya hanya duduk dan bikin laporan administratif — yang sering kemudian laporannya ini hanya numpuk di lemari dan tidak pernah digunakan. Artinya hasil kerjaan administratif ini sama tidak memiliki banyak value, dan malah hanya menghasilkan pemborosan uang gaji, waktu dan kertas 🙁

Di lingkungan perusahaan swasta juga tak jarang terjadi fenomena yang sama. Sejumlah orang memiliki pekerjaan yang hasil kerjanya tidak banyak memberikan value added. Dengan kata lain, jenis pekerjaan semacam ini lebih baik dibubarkan, sebab hanya memboroskan pengeluaran biaya gaji karyawan. Atau setidaknya, jenis pekerjaan ini cukup dikerjakan oleh mesin dan sistem otomasi yang lebih efisien.

Inti dari kriteria kedua ini adalah : jangan pernah sok merasa sibuk sekali, tapi sesungguhnya hasil kerja Anda itu tidak begitu banyak memberikan value atau kontribusi. Atau sesungguhnya proses pekerjaan ini bisa digantikan oleh sistem otomasi, dan kemudian pegawai-nya segera dipensiunkan.

Sekarang coba renungkan dengan sungguh-sungguh : apakah pekerjaan yang Anda tekuni saat ini memang benar-benar memberikan value added yang tinggi, atau hanya sekadarnya saja?

(Dan kalau sekadarnya saja, mungkin itu juga kenapa gajinya masih belum memuaskan).

Bullshit Job Factor #3 : Pekerjaan Anda Tidak Bikin Skills dan Keahlian Ada Tumbuh

Pekerjaan Anda termasuk kategori bullshit job jika memang selama ini gagal memberikan kesempatan agar potensi, skills dan keahlian Anda bisa terus tumbuh.

Pekerjaan Anda adalah bullshit job jika selama ini membiarkan skills Anda terus stagnan dalam waktu yang teramat panjang, dan entah kapan akan berakhir. Hingga akhirnya batin Anda terasa mengalami kelelahan.

Kadang ada sejumlah orang yang dengan bangga bilang sudah punya pengalaman 10 tahun. Wah hebat ya.

WRONG.

Kemungkinan orang itu hanya punya pengalaman 1 tahun, tapi diulang 10 kali.

Sebab dalam waktu yang panjang ini, pola pekerjaannya sama persis, rutin, monoton, dan jarang memberikan ruang bagi dirinya untuk mengembangkan skills yang makin variatif dan makin tajam. Apanya yang bisa dibanggakan dari bekerja selama 10 tahun, namun keahlian dan skills-mu tidak nambah-nambah.

You are what you do. Anda adalah apa yang Anda kerjakan.

Jika selama ini ini pekerjaan Anda banyak memberikan tantangan yang makin kompleks, maka sesungguhnya itu hal yang bagus bagi pertumbuhan kompetensi diri Anda. Sebaliknya, jika pekerjaan Anda selama ini cenderung sama terus, repetitif dan monoton, maka potensi Anda pelan-pelan bisa ikut mati terkapar di dalamnya.

Faktanya, banyak orang yang bagus potensinya, tapi akhirnya terperangkap dalam bullshit job yang terus menyergapnya.

DEMIKIANLAH, tiga hal atau tiga faktor yang bisa dilacak untuk mengetahui apakah pekerjaan Anda adalah bullshit job atau bukan. Ketiga faktor ini adalah :

1. Pekerjaanmu bisa dengan mudah digantikan oleh mesin dan sistem otomasi
2. Pekerjaaanmu tidak memberikan valued added yang signifikan
3. Pekerjaanmu tidak memberikan ruang bagi pertumbuhan skills dan keahlian

Saya sangat berharap, pekerjaan Anda sekarang BUKAN termasuk dalam tiga kriteria tersebut.

Sebab betapa muramnya hidup ini jika selama bertahun-tahun lamanya kita terus dipaksa untuk bekerja dalam bullshit job.

Selamat bekerja, teman. Semoga Anda benar-benar mencintai pekerjaanmu saat ini.

Klik gambar di bawah untuk dapatkan GRATIS 7 buku yang amazing !!

18 comments on “3 Hal untuk Tahu Bahwa Pekerjaanmu adalah Bullshit Job
  1. wow, inspiratif banget Pak.

    mending tinggalkan aja neh ‘bullshit job’

    terus berjuang dapat bekerjaan yang ‘WOW’

    Tiap hari sibuk, ternyata gak makin tajir, malah makin misqien 🙂 karena gaji tidak bisa meng-kaver kebutuhan hidup.

    mending ‘NYAWAH’ di desa, tiap pagi bisa nikmatin kopi+gorengan 🙂

    Senin pagi pun gak tergopohj-gopoh, ngejar komuter 🙂

    So, semua pilihan ada di tangan kita.

    Terima kasih.
    Salam sukses penuh keberkahan

  2. Apakah di dalam dunia marketing juga termasuk bullshit job pak Yodhia?? Kami membuat marketing plan dan selalu di evaluasi tiap perkembanganya. Akan tetapi di organisasi kami berbeda persepsi pada beberapa point. Yang pertama kubu, salescall terus tapi ga ada skill yg tumbuh disitu hanya saja kuantitas di relasinya bertumbuh cepat. Sedang kubu kedua, sales jalan, branding dan marketing plan di upgrade setiap masa tertentu, relasi bertumbuh standar tapi kualitas baik. Dan skill relatif tumbuh. Ini salah satu gambaran yang ada di dalam marketing and public relation Hotel pak yodh
    Dan saya termasuk di dalamnya

    Salam sukses penuh berkah nan melimpah sampai jannah

  3. Bagaimana bila ternyata bullshit job tersebut memberikan salary yang besar serta karir yg menjanjikan?
    Sementara di satu sisi ada karyawan dengan skillfull mendapatkan salary yg lebih rendah dan karirnya tak semulus yang dibayangkan.

  4. Saya pernah ketemu seorang teller/kasir senior di bank (dia tidak tugas di depan counter melayani nasabah, tapi di belakang menghitung uang), yang masa kerjanya sudah lebih 30 tahun, nggak pernah pindah tugas ke bagian lain. Tiap hari kerjanya cuma menghitung/merapihkan uang pakai tangan atau mesin.

    • Banyak yg seperti itu, kemungkinan dia head teller. Saya juga seorang teller, umur saya 19, baru ad 1th dan udh merasa ini bulsit job karna skill teller ya gini2 aja

  5. Betul sekali. Saya dahulu mengawali karir sebagai teknisi kompeter, Alhamdulillah tahun 2017 kemarin dapat kesempatan untuk pindah haluan menjadi seorang Digital Marketing, Banyak sekali kontribusi yang saya lakukan. 🙂

    Terus berinovasi serta konsisten kreatifitas adalah satu hal yang layak untuk dilakukan.

  6. Saya sekarang adalah programmer. Menurut saya, pekerjaan saya bukan termasuk tiga kriteria di atas.

    Tapi, di kantor tempat saya bekerja, gaji programmer termasuk rendah dibandingkan dengan gaji programmer di tempat lain.

    Saya pribadi merasa tidak mengapa karena saya memang masih muda dan niat saya di sini adalah memperdalam pengetahuan programming saya.

  7. Ngeri yah.
    Apakah bekerja sebagai digital marketing adalah bullshit job?

    Karena saya liat orang-orang juga sudah bisa belajar DM. Asalkan tekun.
    Dan saya bisa digantikan begitu saja.

  8. Saya termasuk didalam pekerjaan bullshit job, tp mindset harus terus dlm bisnis, biar suatu saat ada kesempatan dan bisnis sudah mulai ada hasil baru bakar satu kapal.(ibarat saya berdiri di atas 2 kapal)
    Salam sukses penuh keberkahaan!!
    F474R

  9. pokoknya do the best aja pada pekerjaan sekarang, sepulang kerja baru fokus pada kerja tambahan atau belajar hal baru…. jgn terlalu terbebani dengan ini bullshit job ato tidak….kita ini manusia, tidak bisa disamakan dengan mesin…

  10. Apapun pekerjaan saat ini, terima dulu nikmati dulu. Sambil berjalan, cobalah memberi nilai tambah pada pekerjaan Anda tanpa harus diminta. Bekerja bukan untuk bos atau owner. Tapi bekerja sebagai sebuah bentuk ekspresi memberikan yang terbaik dalam setiap kesempatan.

    Insya Allah pekerjaan Anda akan menjadi bermakna dan tidak menjadi bullshit job lagi.

Comments are closed.