Alkisah ada seorang anak muda yang melaunch produk barunya. Peluncuran ini meraih sukses sold out, dan hanya dalam sehari ia bisa meraup net profit Rp 96 juta.
Yang lebih amazing adalah ini : ternyata 70% dari net profit itu disumbang oleh penjualan melalui WhatsApp.
(Well, anak muda itu kebetulan saya sendiri. Sudah ndak terlalu muda juga sebenarnya 🙂 )
WhatsApp yang kita gunakan setiap hari itu, ternyata memiliki kekuatan tersembunyi yang dahsyat untuk meledakkan penjualan dan meraup profit yang masif.
Para blogger di luar negeri sudah lama mengatakan : the money is in the list.
Artinya profit itu berada pada kekuatan list Anda – bisa dalam list database pelanggan email, atau list kontak WA.
Jumlah pembaca blog atau jumlah follower di media sosial itu tidak ada apa-apanya dibanding kekuatan list kontak yang kita miliki.
Pengalaman saya selama ini memang menunjukkan hal demikian. Berikut angka conversion rate yang selama ini saya observasi.
Conversion rate adalah jantung sukses penjualan, yang merujuk seberapa banyak persentase prospek yang akan benar-benar melakukan pembelian produk.
Berikut ilustrasi yang saya analisa dari data penjualan real yang saya hasilkan.
Dari 1000 orang yang membaca iklan yang saya sajikan, maka peluang terjadinya penjualan adalah sebagai berikut :
Kontak WA : 40 orang
Kontak Email : 20 orang
Pembaca Blog : 2 orang
Follower Twitter : 2 orang
Follower FB atau IG : 0 – 1 orang
Dari data di atas, Anda bisa melihat sendiri betapa jauhnya perbedaan conversion rate antara follower di media sosial, pembaca blog vs kekuatan list email atau WA.
Perbedaan conversion rate antara follower FB dan IG dengan kontak WA bisa sampai 40 kali lipat. Beda amat jauhhh efektivitasnya untuk melakukan penjualan. Bagaikan bumi dan langit.
Itulah kenapa sejumlah orang mengeluh kenapa jualan di FB atau IG atau melalui blog kok hasilnya tidak sesuai harapan. Sebabnya simpel : karena memang conversion rate di media sosial dan blog itu sangat buruk.
Cara mengatasinya adalah sebagai berikut : jangan gunakan media sosial atau blog untuk jualan. Tapi gunakanlah untuk menjaring kontak WA sebanyak-banyaknya.
Dengan kata lain, kita memakai media sosial atau blog untuk mengajak audience agar mau menyimpan kontak WA kita.
Dibanding database email, kontak WA ternyata lebih powerful coversion rate-nya. Bukan hanya itu. WA juga gratis dan tidak ribet memakainya. Untuk menjaring kontak email, Anda harus punya aplikasi email yang agak ribet. Sementara, menjaring prospek melalui WA amat mudah dilakukan. Audience juga sudah sangat familiar dengan WA.
Maka jika Anda sedang atau kelak akan melakukan penjualan secara online, segera manfaatkan kekuatan kontak WA untuk mendrive profit.
Agar jualan Anda laris dan bisa meraup profit puluhan juta per bulan, maka “sistem funneling” yang saya sarankan adalah sebagai berikut :
Funnel Step 1 : Gunakan media sosial dan blog untuk jaring pelanggan WhatsApp
Funnel System artinya adalah semacam journey yang mengajak calon pembeli dari tahapan baru kenal produk Anda hingga akhirnya benar-benar melakukan pembelian.
Funnel system yang terbukti efektif adalah perlunya membangun semacam “kolam prospek”, dalam hal ini adalah database kontak WA sebanyak-banyaknya.
Kontak WA haruslah didapat melalui proses yang valid dan channel yang trusted (jadi bukan kontak WA sampah yang datang entah dari mana).
Salah satu channel efektif untuk menjaring kontak WA itu adalah melalui media sosial yang kita miliki, atau juga bisa melalui blog.
Nah pengalaman saya menunjukkan data menarik. Followers saya di Twitter ternyata jauh lebih mudah saya ajak untuk menjadi pelanggan WA, dibanding followers saya di FB atau Instagram. Perbedaannya mungkin bisa 100 kali lipat.
Jadi agar para followers saya mau menjadi pelanggan WA, saya selalu memberikan penawaran yang menarik, yakni secara berkala saya akan memberikan summary buku-buku bisnis terbaik dunia (contoh iklan bisa Anda baca di bawah artikel blog ini).
Setiap kali iklan ini saya share di Twitter, maka 100 orang biasanya akan join jadi pelanggan WA. Sementara kalau saya share di FB, yang join hanya 1 orang. Beda banget selisihnya. Padahal di FB saya juga sudah inject dengan dana iklan jutaan (sementara di Twitter sama sekali tidak pakai iklan berbayar). Fakta ini membuat saya agak patah hati dengan FB 🙁
Maka kalau Anda memang mau serius mengumpulkan kontak WA, saran saya : sebaiknya lebih aktif menggunakan Twittter sebagai medianya.
Tentu saja, makin banyak followers di akun Twitter Anda, maka akan makin banyak peluang mendapatkan kontak pelanggan WA.
Cara menambah followers di media sosial seperti Twitter : harus rajin share konten yang extremely useful, menarik, dan idealnya relevan dengan produk yang Anda jual.
Misal kalau Anda jualan produk kuliner, ya bisa share petualangan kuliner nusantara yang menarik. Kalau jualannya jasa fotografer pernikahan, bisa share tentang adat pernikahan berbagai suku di Indonesia, atau tentang info aneka pernik biaya pernikahan. Kalau jualannya buku bisnis, ya rajinlah share tentang konten berbau bisnis, manajemen dan juga entrepreneurship.
Pertumbuhan followers saya di Twitter sangat tinggi, sebab saya aktif share konten-konten yang mencerahkan di media sosial ini.
Funnel Step 2 : Arahkan followers atau pembaca blog agar mau menyimpan kontak WA Anda
Orang hanya akan mau menyimpan kontak WA Anda jika Anda mampu memberikan penawaran bonus gratis yang menarik. Contoh praktisnya bisa langsung Anda cek pada banner iklan berikut ini.
Seperti yang Anda lihat dalam iklan penawaran di atas, maka saya mengajak orang agar mau menyimpan kontak WA saya dengan cara memberikan bonus menarik. Yakni berupa sajian gratis summary buku-buku bisnis kelas dunia, secara berkala langsung melalui WhatsApp.
Anda juga mesti melakukan hal yang sama. Agar orang mau menyimpan dan menjadi pelanggan WA Anda, maka Anda juga harus memberikan penawaran bonus gratis yang mnarik. Apa bentuknya, bisa disesuaikan dengan produk yang Anda jual.
Misal, kalau jualan kuliner, bisa berikan bonus aneka resep simpel buat kaum milenial. Kalau jualannya jasa fotografer pernikahan, berikan bonus ebook Panduan Memilih Jodoh yang Tajir. Atau Panduan Mengelola Biaya Pernikahan Paket Super Hemat. Kalau jualannya buku bisnis seperti saya, ya bonusnya summary buku-buku bisnis terbaik dunia. Jadi klop dan relevan.
Funnel Step 3 : Lakukan sharing dan promosi penjualan via kontak WA yang sudah Anda miliki
Setelah kontak WA terkumpul banyak, maka jangan langsung jualan. Namun lakukan sharing aneka konten yang bermanfaat dan relevan. Misal yang saya lakukan : secara berkala share summary buku-buku bisnis yang bagus, dan saya kirimkan via fitur WA Broadcast.
Di WhatsApp, kita hanya bisa melakukan pengiriman massal melalui fitur broadcast maksimal 256 per sekali pengiriman. Jadi kalau punya 1000 kontak, ya dibagi menjadi 4 kali broadcast. Kalau ada 5 ribu kontak, maka bisa di-share melalui 20 kali broadcast, demikian seterusnya.
Dalam step ketiga ini, intinya adalah kita juga harus rajin share konten yang bermanfaat. Jadi tidak melulu jualan. Prinsipnya : sharing dulu, baru selling kemudian. Melalui kombinasi semacam ini, maka percayalahlah, penjualan Anda akan terus melesat.
DEMIKIANLAH, tiga tahapan sistem funneling dengan memanfaatkan kekuatan WhatsApp marketing. Tiga tahapan funneling ini adalah sebagai berikut :
1. Gunakan Media Sosial untuk Jaring Pelanggan WhatsApp
2. Berikan Bonus Menarik agar Makin Banyak yang Mau Jadi Pelanggan WA Anda
3. Lakukan Kombinasi Sharing dan Promosi Penjualan via WA
Kalau Anda ingin bisa meraih profit Rp 96 juta hanya dalam sehari, maka silakan lakukan tiga langkah di atas dengan KONSISTEN.
Wah ide yang keren nih. Saya baru tahu tingkat konversi WA lebih tinggi dibandingkan email. Kalau FB memang sepertinya dari dulu konversinya relatif kecil 🙂
Bravo Mas Yodhia.
Lagi – lagi Ilmu Daging dari Pak Yodhia.
Noted Pak
Terima kasih atas informasi yang amat berharga perihal WhatsApp ini mas Yodhia.
Mengejutkan convertion rate WA sangat begitu tinggi.
Padahal selama ini saya kira IG yg paling tinggi baru FB.
Berarti dapat disimpulkan.
Media sosial sangat efektif untuk Promosi jualan.
Sedangkan penjualan produk melalui list palanggan.
Sangat bermanfaat dan kaya akan nutrisi.. langsung praktekkan. Terimakasih pak Yodhia.
Wah.. menarik sekali. Memang jika benar-benar memanfaatkan WhatsApp atau media gratis lainnya hasilnya akan sangat fantastis.
Saya jadi lebih tertarik untuk membangun list kontak whatsapp.
WA memang sedang menjadi primadona..
Always Inspiratif